Anda di halaman 1dari 17

Program Studi Ilmu Kelautan

Universitas OSO

Kebijakan Bertanggung Jawab dalam


Mengelola Sumberdaya Perikanan

Ekonomi Sumberdaya Alam


dan Lingkungan T.A. 2020/2021
01 Pendahuluan
Definisi kebijakan sumberdaya alam dan
02 lingkungan yang bertanggung jawab
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi
03 tersedianya sumberdaya alam di masa yang
Sub akan datang.
Pembahasan
Pedoman bagi kebijakan sumberdaya alam
04 dan lingkungan yang bijaksana.
Syarat yang perlu bagi proses pengambilan
05 keputusan yang bertanggung jawab.
Isu kebijakan sumberdaya alam dan
06 lingkungan
Pendahuluan

Dengan memahami permasalan dalam pengelolaan dan pemanfatan


sumberdaya alam,
❑ kita menjadi yakin terhadap kemajuan dan kemampuan kita untuk
menguasai issu maupun masalah yang ada dan menyarankan
berbagai tindakan alternatif yang kiranya akan mampu
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi itu.
❑ Issu yang ada sangat banyak dan luas sehingga perlu dipikirkan
apakah diperlukan suatu pedoman bagi kebijaksanaan umum, yaitu
pedoman yang dapat mengarahkan setiap pengambil keputusan
untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan “sumberdaya alam
dan lingkungan yang rasional dan bertanggung jawab.
Definisi kebijakan sumberdaya alam dan lingkungan yang bertanggung jawab

Issu yang berkaitan dengan kebijakan sumberdaya alam dan lingkungan yang
bertanggung jawab adalah apakah produksi secara total dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan untuk menghadapi meningkatnya kebutuhan masyarakat karena
pertambahan penduduk dan pendapatan mereka dan apakan lingkungan di mana kita
tinggal dapat bertahan lama tanpa mengalami gangguan pencemaran yang merugikan.
Dalam kaitanya dengan masalah ini kita dapat membuat definisi sebagai berikut : suatu
kebijakan sumberdaya alam dan lingkungan yang bertanggung jawab terhadap generasi
saat ini maupun generasi yang akan datang terdiri dari satu himpunan peraturan serta
tindakan yang berhubungan dengan penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan
yang membuat perekonomian bekerja efisien dan bertahan dalam waktu yang tak
terbatas, tidak menurunkan pola konsumsi agregat dan tidak membiarkan, lingkungan
fisik yang rusak, maupun tidak menimbulkan resiko yang besar bagi generasi yang akan
datang, padahal justru sebaliknya akan membuat generasi yang akan datang lebih
sejahtera.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tersedianya
sumberdaya alam di masa yang akan datang.

Dari berbagai faktor teknologi dan kelembagaan yang diperkirakan


akan menentukan tersedianya sumberdaya alam di masa yang
akan datang beberapa diantaranya merupakan faktor yang sangat
perlu untuk mendapatkan perhatian. Faktor-faktor tersebut sapat
kita kelompokkan menjadi tiga macam yaitu faktor teknologi,
faktor permintaan dan gaya hidup serta faktor kelembagaan dan
pemerataan.
Lanjutan…

a. Faktor-Faktor Teknologi
- Keadaan fisik tersedianya sumberdaya mineral tampak semakin sulit,
yaitu bahwa untuk sumberdaya metal yang semakin penting bagi
teknologi baru justru semakin menjadi langka adanyadan tersebar
letaknya.
- Kemampuan menggantikan masukan(input) atau sumberdaya buatan
manusia dan yang dapat diperbaharui bagi sumberdaya alam yang tak
pulih tampaknya dimungkinkan di berbagai industri.
- Pemanfatan skala ekonomi.
- Perubahan teknologi di masa yang akan datang memang selalu dapat
diharapkan, tetapi perubahan itu hanya kecil saja sifatnya
- Lingkungan sebagai tempat hiburan dan batasan.
Lanjutan…

b. Faktor Konsumsi dan Gaya Hidup


- Ada bayak kemungkinan bagi penggantian atau substitusi konsumsi
barang-barang dan jasa-jasa yang “kuang intensif sumberdaya alam
(padat sumberdaya alam) dengan barangbarang dan jasa-jasa yang
lebih intensif sumberdaya alam”.
- Bahwa para ekonom tidak banyak mengetahui proses perubahan
sistem nilai individual maupun kelompok, sehingga sulit untuk
mengetahui gaya hidup masyarakat.
Lanjutan…

c. Faktor Kelembagaan dan Keadilan


- Lingkungan usaha kurang dapat menjamin adanya inovasi. Larangan atau peraturan
pemerintah biasanya meningkatkan biaya dan mengurangi keinginan untuk
melaksanakan perubahan.
- Alokasi sumberdaya alam oleh mekanisme pasar telah menimbulkan suatu
kecendrungan ke arah monopoli dan persaingan bebas sehingga mengundang
campur tangan pemerintah.
- Telah kita pahami bahwa “menghadapi resiko” sama artinya dengan “memikul
biaya”.
- Masih banyak bahan mentah dari alam yang terdapat di dunia ini dan penemuan-
penemuan baru itu terus terjadi di daerah yang kurang membutuhkan dan bukan di
negara industri.
- Tersedianya informasi sumberdaya alam belum banyak dikembangkan di negara
yang kurang maju dibanding dengan informasi mengenai kependudukan,
kesehatan, industri pengolahan dan sebagainya.
Pedoman Bagi Kebijakan Sumberdaya Alam Dan
Lingkungan Yang Bijaksana

Faktor-faktor teknologi, sosial dan kelembagaan yang akan menentukan tersedianya


sumberdaya alam dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok faktor
yang menunjang adanya rasa optimesme untuk masa depan, dan kelompok faktor
yang menimbulkan rasa pesimisme daripada rasa optimisme. Seringkali kita
mengalami adanya konflik tujuan dari setiap kebijakan, misalnya antara efisiensi dan
distribusi. Sebagai misal adalah :
Lanjutan…

1. Menghilangkan “ketidakmampuan untuk pulih” bagi semua sumberdaya


alam yang dapat pulih.
2. Penghindaran terhadap tidak dapat dipulihkanya lingkungan yang rusak,
seperti menumpuknya nitrat dan pepsida dalam air tanah, serta
penumpukkan zat-zat kimia di dalam danau.
3. Harus diusahakan untuk menghindari pencemaran lingkungan secara global
yang mengancam generasi yang akan datang.
4. Perlu adanya penentuan yang jelas mengenai peranan pasar dan harga.
5. Mengusahakan perencanaan sumberdaya alam pada tingkat nasional untuk
sumberdaya alam yang pulih, dan diarahkan bagi pengadaan informasi
persediaan sumberdaya alam.
6. Meningkatkan bantuan bagi penelitian sosial, penelitian teknologi dan
penelitian untuk pengembangan.
Syarat Yang Perlu Bagi Proses Pengambilan Keputusan
Yang Bertanggung Jawab

Pada umumnya orang-orang yang terlibat dalam perencanaan dan evaluasi


kebijakan bukanlah orang-orang yang mengambil keputusan, melainkan orang-
orang yang khusus yang mampu memberikan informasi kepada pengambil
keputusan untuk melakukan pilihan. Pengambilan keputusan merupakan proses
politis yang melibatkan pertimbangan menganai bermacam-macam kriteria
baik secara nasional maupun internasional. Penentuan mengenai bobot
merupakan suatu proses politik yang meliputi pertimbangan keinginan dari
berbagai pihak.
Uraian mengenai proses pengambilan keputusan ini menunjukkan perlunya
dialog yang tersu-menerus antara pengambilan keputusan dan penganalisa
kebijakan. Pengambilan keputusan menginginkan informasi mengenai
pelaksanaan serta dampak dari alternatif kebijakan sumberdaya alam.
Isu Kebijakan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan

Kalau kita amati lagi mengenai pertanyaan kebijakan dalam bidang


sumberdaya alam dan lingkungan akan selalu menyangkut hal-hal yang sangat
luas yang berhubungan dengan kebutuhan manusia pada umumnya.
Pertanyaan itu misalnya mengenai apa yang kita inginkan, dengan cara
bagaimana kita harus bekerja, apakah sasaran pembangunan yang ingin kita
capai, dan bagaimana cara yang paling efektif untuk memobilisasikan
sumberdaya yang kita miliki untuk mencapai sasaran tersebut.
Manusia ditantang untuk mengelola sumberdaya alam secara efektif guna
memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari sumberdaya alam
tersebut. Apabila kita semua dapat menerima keadaan semakin habisnya
sumberdaya alam dan bersedia menderita dalam beberapa generasi yang akan
datang, maka kita boleh saja melanjutkan pengambilan sumberdaya alam
yang ada dengan tanpa batasan (constraint).
Contoh Penerapan…

Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) merupakan suatu kesepakatan yang
digagas oleh FAO dalam konferensi Committee on Fisheries (COFI) ke-28 FAO di Roma
pada tanggal 31 Oktober 1995. Dalam CCRF ini, FAO menetapkan serangkaian kriteria
bagi teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. 9 (sembilan) kriteria tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai selektifitas yang tinggi.
2. Tidak merusak habitat
3. Menghasilkan ikan yang berkualitas tinggi
4. Tidak membahayakan nelayan
5. Produksi tidak membahayakan konsumen
6. By-catch rendah
7. Dampak ke biodiversty rendah
8. Tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi
9. Dapat diterima secara social
Lanjutan…

Tujuan CCRF adalah untuk membantu negara-negara dan kelompok negara,


membangun ataumeningkatkan perikanan dan budidaya perairan mereka,
untukmencapai tujuan akhir mereka yaitu terwujudnya manfaat yang lestari dalam hal
pangan, tenaga kerja perdagangan, ekonomi bagi manusia seluruh dunia
sertamenyediakan prinsip dan standard yang dapat diterapkan dalam konservasi dan
manajemen perikanan.
CCRF ini menjelaskan bagaimana perikanan harusdiatur secara bertanggungjawab, dan
bagaimana, perikanan beroperasi sesuai dengan peraturan nasional masing-masing
negara. CCRF mengatur banyakbidang, ada 6 topik yang diatur dalam CCRF, antara lain:
1). Pengelolaan perikanan, 4). Integrasiperikanan ke dalam pengelolaan kawasan
2). Operasi penangkapan, pesisir,
3). Pengembangan akuakultur, 5). Penanganan pasca panen dan perdagangan dan
6). Penelitian perikanan.
Lanjutan…

Meskipun Indonesia telah menerapkan Code of Conduct for Responsible


Fisheries (CCRF) ini namun hasilnya dinilai belum maksimal. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor, salah satu nya adalah kurang adanya
kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya SDA bila tidak dikelola
dengan baik dan hal ini juga dapat terjadi karena masih kurangnya
“koordinasi” antar berbagai pihak dan tidak dipenuhinya
“kewajiban” pelaksanaan CCRF itu sendiri.
Lanjutan…

Kewajiban itu antara lain :


1. NEGARA, pemerintah harus mengambil langkah yang hati-hati dalam rangka melindungi atau
membatasi penangkapan ikan sesuai dengan daya dukung sumber daya ikan, menegakkan
mekanisme yang efektif untuk monitoring, control, surveillance dan law enforcement serta
Mengambil langkah-langkah konservasi jangka panjang dan pemanfaatan sumberdaya ikan
yang lestari.
2. PENGUSAHA, kepada para pengusaha agar supaya berperan serta dalam upaya-upaya
konservasi, ikut dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi
pengelolaan perikanan, dan Ikut serta mensosialisasi dan mempublikasikan langkah-langkah
konservasi dan pengelolaan serta menjamin pelaksanaan peraturan, serta membantu
mengembangkan kerjasama (lokal, regional) dan koordinasi dalam segala hal yang berkaitan
dengan perikanan
3. NELAYAN, mereka wajib memenuhi ketentuan pengelolaan sumberdaya ikan secara benar,
dan Ikut serta mendukung langkah-langkah konservasi dan pengelolaan, serta membantu
pengelola dalam mengembangkan kerjasama pengelolaan, dan berkoordinasi dalam segala
hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan perikanan.

Anda mungkin juga menyukai