Anda di halaman 1dari 13

SA 500

Bukti Audit
Kelompok 5
Aretha Balqis Suci Laurient (0 6 5 )
I Putu Gede Yoga Adhi P. ( 0 7 2 )
Yossy Berlan Novitasani W. ( 0 8 0 )

Yayuk Niswatin (0 8 2 )

Yantiara Deawana (0 8 4 )
Raviona Natasya Deravita( 0 8 6 )
1. Standar Audit (SA) ini
menjelaskan tentang hal yang
merupakan bukti audit dalam

suatu audit laporan keuangan,

Ruang dan berkaitan dengan


tanggung jawab auditor untuk

mendesain dan
Lingkup melaksanakan prosedur audit.
2. SA ini berlaku untuk semua
bukti audit yang diperoleh selama
pelaksanaan audit.
Tanggal
Efektif SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai

21 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.


Definisi
Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki
makna:

A. Catatan akuntansi : Catatan entri


akuntansi awal dan catatan pendukungnya,

n buku pembantu, entri jurnal dan


penyesuaian lainnya atas laporan kkerja
(worksheet) dan spreadsheet yang
mendukung alokasi biaya, perhitungan,
rekonsiliasi dan pengungkapan.
B. Ketepatan (bukti audit): Ukuran tentang
kualitas bukti audit.
C. Bukti audit: Informasi yang digunakan oleh
auditor dalam menarik kesimpulan sebagai basis
opini auditor.

D. Pakar manajemen: Individu atau organisasi


yang memiliki keahlian di bidang selain
akuntansi atau audit, yang hasil pekerjaannya
digunakan oleh entitas untuk membantu entitas
dalam menyusun laporan keuangan.
E. Kecukupan (bukti audit): Ukuran
kuantitas bukti audit.
1. Ketika mendesain dan
melaksanakan prosedur
Informasi yang audit, auditor harus
mempertimbangkan
digunakan relevansi dan keandalan
sebagai bukti informasi yang digunakan
audit sebagai bukti audit.
2. Ketika informasi yang digunakan 3. Ketika menggunakan
sebagai bukti audit telah disusun informasi yang dihasilkan oleh
dengan menggunakan pekerjaan
suatu entitas, auditor harus
pakar manajemen, auditor, sejauh
diperlukan, harus mengevaluasi apakah informasi
mempertimbangkan signifikansi tersebut andal untuk tujuan
pekerjaan pakar tersebut untuk auditor, termasuk, jika relevan,
tujuan auditor, dengan:
dalam kondisi untuk:

1. Mengevaluasi kompetensi, 1. Memeroleh bukti audit


kapabilitas, dan objektivitas pakar
tersebut;
tentang akurasi dan
2. Memeroleh pemahaman atas kelengkapan informasi; dan

pekerjaan pakar; dan


2. Mengevaluasi apakah
3. Mengevaluasi ketepatan informasi tersebut cukup tepat
pekerjaan pakar tersebut sebagai dan rinci untuk memenuhi
bukti audit untuk asersi yang
tujuan auditor.
relevan.
Pemilihan Unsur untuk
Pengujian dalam
Memeroleh Bukti Audit
Ketika mendesain pengujian pengendalian
dan pengujian rinci, auditor harus
menentukan cara pemilihan unsur untuk
pengujian yang efektif dalam mencapai
tujuan prosedur audit.
Ketidakkonsistensian atau
Keraguan atas Ketidakandalan
Bukti Audit :
Jika:

1. bukti audit yang diperoleh dari suatu


sumber bertentangan dengan bukti audit
yang diperoleh dari sumber lain; atau

2. Auditor memiliki keraguan atas


keandalan informasi yang digunakan
sebagai bukti audit,

auditor harus menentukan modifikasi atau


tambahan prosedur audit yang diperlukan
untuk menyelesaikan hal tersebut, dan
mempertimbangkan dampaknya, jika
ada, terhadap aspek lain audit.
Sumber :
Standar Audit (SA) - IAPI
(https://iapi.or.id/cpt-special-
content/standar-audit-sa/)
Terima Kasih
Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dari presentasi ini.
Semoga beruntung !

Anda mungkin juga menyukai