Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO KOLABORASI ANTAR PROFESI

(Komunikasi Efektif)

KELOMPOK 4

1. Nadiyah Yulia Hafizhah Firman 2103030


2. Naisyam Andini Pratama 2103031
3. Namira Putri Hasan 2103032
4. Nanda Ariani 2103033
5. Nayla Amandita Sule 2103034
6. Niarti 2103035
7. Nita Aisyah Daswat 2103036
8. Oktaviani Krizzella 2103037
9. Pebriani 2103038
10. Putri Amalia 2103039
11. Sulaiman 2103063

Kasus Kolaborasi Antar Profesi

Tn. A usia 30 tahun, sudah berkeluarga sejak 6 tahun yang lalu. Istrinya bernama Ny. C
usianya 28 tahun. Keluarga ini memiliki 2 anak, yaitu satu anak laki – laki bernama Ax, yang
berusia 5 tahun dan satu anak perempuan bernama Ay, usia 3 tahun. Sementara Ny. C dalam
kondisi hamil 4 bulan, dan tidak bekerja (sebagai Ibu Rumah Tangga). Tn. A bekerja sebagai
karyawan swasta dengan penghasilan Rp 1.300.000,00 perbulan. Ax saat ini sekolah di TK
kelas nol besar. Dan Ay memiliki berat badan 11 kg. Tn. A menderita batuk – batuk juga
perokok sejak usia 17 tahun. Mereka tinggal di Rumah ukuran 36 meter persegi dengan
kondisi rumah kotor, di dalam rumah gelap, dan ventilasi tidak lancar.

Naskah Kolaborasi Antar Profesi

Beberapa tim petugas kesehatan Puskesmas X telah melakukan SMD (Survey Mawas Diri) di
komplek BTN dan menemukan salah satu keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
Mereka berencana untuk melakukan pembinaan pada keluarga tersebut.

Bidan : Temen – temen coba cek keluarga Tn. A

Perawat : Memang keluarga Tn. A terdiri dari berapa anggota keluarga?

Bidan : Ini, setelah saya baca ternyata banyak sekali permasalahan dikeluarga Tn. A. Tn. A
merupakan seorang perokok, dia juga menderita batuk padahal ia mempunyai Istri Ny. C
yang sedang hamil. Dan ia juga punya anak-anak yang masih balita.

Gizi : Istrinya hamil berapa bulan Bu Bidan? Lalu Anaknya usianya berapa tahun?

Bidan : Istrinya Ny. C hamil 4 bulan, dan anaknya An. Ax TK 0 besar, dan yang satu usia 3
tahun. Namun anaknya yang kecil ini berat badannya kurang hanya 11 kg.

Gizi : Baiklah, kita akan mengatasi masalah berat badan anaknya. Lalu apalagi masalah
selain yang disebutkan oleh bu bidan?

Kesling : Apakah rumah Tn. A merupakan rumah sehat?

Bidan : Rumahnya kotor, tidak ada ventilasi jauh sekali dari kriteria rumah sehat.

Kesling : Baiklah kita juga akan mengatasi masalah tersebut.

Perawat : Tn. A merokok dan batuk-batuk, kita juga perlu memberikan pembinaan terhadap
Tn A. Mungkin batuknya disebabkan oleh rokok. Terlebih terdapat ibu hamil dan anak balita
yang sangat beresiko menjadi perokok pasif dan terkena dampak asapnya.

Keperawatan Gigi : Oh iya karena rokok yang dihisap Tn. A juga berdampak bagi kesehatan
giginya.

Bidan : Baiklah kita putuskan untuk mengambil Keluarga Tn. A sebagai Keluarga Binaan
kita ya. Besok kita akan survey ke tempat tinggalnya bersama- sama dan melakukan
pengkajian bersama – sama.
Keesokan harinya mereka melakukan pengkajian ke keluarga Tn. A. Mereka melihat secara
langsung kondisi rumah dan lingkungannya, melakukan pengkajian data, dan melakukan
pemeriksaan kesehatan.

Setelah data terkumpul dan masalah telah dianalisa, tibalah saatnya seluruh tenaga kesehatan
puskesmas X melakukan tindakan untuk mengatasi masalah pada Keluarga Tn. A. Mereka
melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya masing – masing.

Bapak : (sambil merokok) Bu rumah kok kotor banget ini. Coba disapu sapu gitu loh bu.

Ibu : Pak aku ini lagi hamil. Dan ini juga Masih ngurusi bocah-bocah, siapkan makan, belum
lagi mandinya. Jadi rumah ini gak terlalu bisa aku perhatikan pak.

Bapak : Bu aku itu juga kerja. Berangkat pagi pulang sore. Ya pasti capek juga.

Tak berapa lama datanglah para petugas kesehatan yang akan melakukan pembinaan pada
keluarga Tn. A

(Tok-tok-tok. Assalammu’alaikum)

Bapak : Wa’alaikumsalam, siapa itu bu?

Ibu : Iya sebentar pak ibu coba lihat dulu.

Bersama : Selamat sore bu, maaf mengganggu waktunya.

Ibu : oalah ini ada petugas kesehatan dari puskesmas, Silahkan masuk kedalam.

Bapak : Oh iyaaa silahkan duduk. Oh ini Petugas kesehatan dari puskesmas X yang datang
kemarin ya.

Bidan : Iya betul pak. Kemarin kami telah menemukan beberapa masalah dikelurga ini.
Sekarang Kami ingin berbagi ilmu untuk sama –sama memecahkan masalah tersebut.

Ibu : Ohh iya bu silahkan. Eh pak berhenti dulu itu rokoknya gak enak.

Bapak : Tanggung loh ini bu.

Perawat : Susah ya pak untuk berhenti merokok? (Sambil batuk-batuk)

Bapak : Iya bu susah sekali untuk berhenti, seperti hidup itu ada yang kurang kalau gak
merokok.
Perawat : Bapak kan sudah batuk lebih dari 3 minggu, ini perlu di bawa ke puskesmas pak
untuk tahu lebih jelas terkait penyebabnya. Oh iya pak ini saya berikan tips-tipsnya ya agar
bapak bisa berhenti merokok secara bertahap. Sebelumnya Bapak sudah tau kan bahaya apa
saja yang dapat muncul jika merokok?

Bapak : Iya tahu bu, pokoknya berbahaya bagi kesehatan terutama paru-paru.

Perawat : Iya pak banyak sekali kandungan rokok yang berbahaya bagi kesehatan. Bapak
perlu tahu juga bahaya asap rokok ini juga berdampak bagi orang-orang disekitar lingkungan
bapak, seperti ke anak-anak bapak dan juga istri bapak yang sedang hamil . Asap tersebut
juga akan mempengaruhi janinnya pak. (Menjelaskan sesuai dari isi Lembaran tips berhenti
merokok).

Perawat Gigi : (Menjelaskan dampak rokok bagi kesehatan gigi). Iya pak selain itu juga
dengan merokok dapat menyebabkan kerusakan pada gigi bapak. Kesehatan gigi juga sangat
penting pak, jadi saya harapkan kepada bapak untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan
giginya ya pak.

Bapak : Iya bu. Besok saya akan ke puskesmas. Saya akan berusaha mengurangi rokok secara
perlahan-lahan. Saya juga kasian sama istri dan anak-anak saya jika mereka sakit karena
saya.

Perawat : Iyaa bagus sekali pak sudah ada upaya untuk mau berhenti dan juga uangnya bisa
ditabung untuk keperluan anak-anaknya.

Ibu : Oh iya bu untuk masalah anak saya kemarin, beratnya itu susah sekali naik bagaimana
bu solusinya?

Gizi : Ibu kemarin mengatakan anaknya sulit makan, kemungkinan besar itulah penyebab
berat badan anak ibu sulit naik.

Ibu : lalu saya harus gimana bu soalnya anak saya itu susah sekali untuk makan.

Gizi : Iya bu, kita bisa mengatasinya dengan memvariasikan menu dan bentuk makanannya
(Menjelaskan gizi seimbang dan tips-tips membangkitkan selera makan anak)

Ibu : Iya bu anak saya pasti akan suka dengan bentuk-bentuk makanan yang lucu. Saya akan
mencobanya bu semoga anak saya mau makan setelah ini.

Bidan : Ibu ini mualnya sudah berkurang belum, kemarin ibu mengatakan masih sering mual.
Ibu : Masih ini bu bidan. Ketika saya bangun pagi itu biasanya bu terasa sekali mualnya

Bidan : Iya ini saya ajarkan teknik pemijatan P6 untuk mengurangi rasa mualnya ya bu.

Kesling : Ibu Biasanya bersihkan rumah berapa kali sehari bu, Setiap pagi jendela dan
pintunya di buka tidak?

Ibu : Ya, sesempatnya saya bu kadang ya pagi sore saya sapu. Kadang ya sehari sekali.
Ngurus anak aja udah repot sekali bu, belom nganter dan nunggu anak yang besar sekolah
TK. Ya kalo saya di rumah jendela pintu selalu saya buka buka bu.

Kesling : Ya, bagus bu untuk jendela dan pintu harus dibuka setiap pagi, agar udara dan sinar
matahari bisa masuk ke dalam rumah. (Menjelaskan Kriteria Rumah Sehat).

Bidan : Begitu bu, sedikit yang dapat kami sampaikan. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan
lagi?

Ibu : Sudah tidak ada bu terima kasih banyak.

Kesling : Semoga yang sedikit ini bermanfaat ya bu. Beberapa hari lagi saya akan
mengunjungi bapak dan ibu lagi.

Bapak : Iya bu silahkan. Terimakasih untuk ilmunyaa.

Setelah 4 hari kemudian, para petugas kesehatan Puskesmas X kembali mengunjungi


keluarga Tn. A. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa Rumah sudah terlihat lebih bersih dari
sebelumnya. Dan Minggu lalu sudah menjemur Kasur. Bapak juga sudah mengurangi
rokoknya secara bertahap dan merokok diluar rumah dan mual ibu juga sudah berkurang.

Anda mungkin juga menyukai