Anda di halaman 1dari 112

PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA


DI SMK NEGERI 4 JAKARTA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Manajemen Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
Syarifatul Hilwa
1112018200007

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ABSTRAK

Syarifatul Hilwa, 2016. Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Terhadap Hasil


Belajar Siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. Jurusan Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar siswa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 4 Jakarta yang menerima
beasiswa pada tahun 2015 dengan jumlah 322 siswa. Berdasarkan hasil analisis
korelasi antara variabel pemanfaatan beasiswa dengan variabel hasil belajar siswa,
didapatkan harga rhitung sebesar 0,446. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
sebesar thitung(2,862)≥ ttab (2,034), maka H0 ditolakdan H1 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan beasiswa
terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci: beasiswa, hasil belajar

i
ABSTRACT

Syarifatul Hilwa, 2016. The Influence Of Scholarships On Student


Learning Outcomes in SMK Negeri 4 Jakarta. Education Management
Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah
State Islamic University of Jakarta.
This study attempts to look for influence of Jakarta Smart Card
scholarships to student learning outcomes. The method used in this study was
correlational descriptive method. The populations in this study are all students of
SMK Negeri 4 Jakarta who received scholarships in 2015 with the number of 322
students. Based on the analysis of correlation between utilization of scholarship
variablewith student learning outcomesvariable, obtained rcount value of 0.446.
From the calculations, the value of tcount (2,862) ≥ ttab (2,034. It means that H0
rejected and H1 accepted. It can be concluded there is an influence on the
utilization of the scholarship to the student.

Keywords: scholarship, learning outcome

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat,
dan hidayah yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa
Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 4 Jakarta” penulis menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan namun demikian
penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kekurangan tersebut.
Tidak dipungkiri selama proses penyusunan penulis banyak menerima
bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada pihak yang telah membantu. Semoga atas bantuan yang
diberikan senantiasa mendapatkan pahala dan keridhoan Allah SWT. Khususnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom. Dosen pembimbing I yang selalu
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, nasihat,
solusi dan motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Dr. H. Marzuki, M.Ag. Dosen pembimbing II yang selalu memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. Dosen pembimbing akademik
yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, nasihat
dan motivasi untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
6. Drs. Kholil, M.Si. Kepala SMK Negeri 4 Jakarta, yang dengan ramah
menerima dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di SMK
Negeri 4 Jakarta.

iii
7. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 4 Jakarta, serta bagian tata usaha.
Khsusnya kepada: Abdul Basit, M.Pd, Anggiat Togatorop, S.Pd, Dra.
Enni Relawati, Puput Yulianti, A.Md, Afit Sutiyawan, S.Pd. Yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi sumber data dan
membantu mencari informasi lebih banyak terkait masalah yang sedang
diteliti.
8. Ayahanda Abdul Wadud, terimakasih telah mengajarkan arti integritas
moral, akhlak, agama, mendidik dan menasehati serta mendukung baik
moril maupun materi. Sehingga penulis bisa terus berusaha keras
memperjuangkan apa yang dicita-citakan.
9. Ibunda Daharoh, Ibu yang luar biasa tanpa henti menasehati dan
menyertai langkah penulis dengan doa terbaik, dan selalu menguatkan
hingga penulis mampu menyelesaikan studinya.
10. Adik tercinta Zahwatul Aini, beserta saudara-saudaraku Masolehatul
Abadiyah S.Pd.i, Rohmawati S.Pd, Halimah Tu’sadiah, M.Lutfi H.S,
Bahruddin, S.Pd.i, Chairul Anwar, A.Md, Ruslan Hafid, Aini Nariyah,
Nurseha, Zainatul Aufa, Azka Farhani, Haris Muzanni, Hasyim, Ari
Romadhoni terimakasih telah memberikan motivasi, semangat serta doa-
doanya hingga penulis mampu menyelesaikan studi.
11. Sahabat-sahabatku Ika Oktavianti, S.Pd, Annisa Rizkiana, Siti
Syamsiyah, S.Ag, Nurul Zuliyanti,Nur Fitriani, Septi Nur Khikmah,
Iyan Cahriani, Ummu Kulsum Andi Lajeng, Nurul Latifah,
S.Kom.i,Fadhilah Nur Rohmah, Sri Astuti, Masnah, Nur Aspia Ilahi
May Duha, Dany Pasuka Dewa, S.ST, Vivit Noviyanti, Imam Daud,
Suriya, Alaika Fitriyah, Ade Ira Nurjanah, S.Pd,Qurotul Aina,
S.Pd,Mutia Anggraeni,terimakasih telah bertukar pikiran dan membantu
dalam mendapatkan inspirasi serta sumber hingga penulis mampu
menyelesaikan skripsinya.
12. Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) khususnya elemen Degung Sunda
Tarbiyah, Kaka-kaka POSTAR, teman seperjuangan (shooting star),
beserta adik-adik ku tercinta terimakasih telah memberikan motivasi dan

iv
inspirasi dalam penulisan skripsi serta memberikan pengalaman yang
berharga selama masa pendidikan penulis.
13. Seluruh teman-teman angkatan 2012/2013 Manajemen Pendidikan, baik
group Hayaters, Power Ranger, Bunglon FC, semoga Allah memberikan
kemudahan dan kesempatan untuk meraih cita-cita yang kita inginkan.
Serta kepada pihak-pihak yang membantu yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu, namun tidak mengurangi rasa hormat.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan limpahan
pahala dan rahmat dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif tetap
penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, 20 Desember 2016

Syarifatul Hilwa

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEl ................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 9
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teori ............................................................................ 11
1. Beasiswa ............................................................................... 11
2. Sistem Pelaksanaan dan Pengawasan Beasiswa KJP ............. 16
3. Tujuan dan Manfaat Beasiswa .............................................. 21
4. Evaluasi Hasil Belajar ........................................................... 23
a. Pengertian Belajar ........................................................... 23
b. Pelaporan Hasil Evaluasi ................................................. 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 28
C. Kerangka Berfikir ........................................................................ 29
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 31
B. Metode Penelitian ........................................................................ 31
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 32

vi
1. Populasi ................................................................................. 32
2. Sampel .................................................................................. 32
D. Variabel dan Data Penelitian
1. Variabel ................................................................................. 32
2. Data ....................................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 34
G. Analisis Instumen ........................................................................ 35
1. Uji Validitas .......................................................................... 35
2. Reabilitas Instrumen .............................................................. 36
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 36
1. Deskripsi Data ....................................................................... 37
2. Uji Persyaratan Analisis ......................................................... 37
I. Hipotesis ..................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 41
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 4 Jakarta .................................. 41
2. Profil Sekolah ........................................................................ 42
3. Visi dan Misi ......................................................................... 43
4. Keadaan Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan .................. 43
5. Struktur Organisasi ................................................................ 46
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 46
1. Deskripsi Data Penelitian ....................................................... 47
a. Deskripsi Data Pemanfaatan Beasiswa ............................. 47
b. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .................................. 49
2. Uji Persyaratan Analisis ......................................................... 52
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 56
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 59

vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 63


LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 65

viii
DAFTAR TABEL

Tabel. 1.1 : Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 ... 3
Tabel. 1.2 : Penerima Beasiswa KJP Tahun 2015 ..................................... 5
Tabel. 2.1 : Unit Biaya Personal Satuan Pendidikan ................................ 16
Tabel. 2.2 : Mekanisme Pengawasan Beasiswa ....................................... 19
Tabel. 2.3 : Pelanggaran dan Sangsi ........................................................ 20
Tabel. 3.1 : Pelaksanaan Penelitian Pemanfaatan Beasiswa KJP
terhadap Hasil Belajar Siswa.................................................. 31
Tabel. 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian .................................. 34
Tabel. 3.3 : Daftar Skor Jawaban Setiap Pertanyaan
Berdasarkan Sifatnya ............................................................ 35
Tabel. 3.4 : Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................. 39
Tabel. 4.1 : Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir ......................................... 43
Tabel. 4.2 : Data Prestasi Tahun 2015 ..................................................... 44
Tabel. 4.3 : Lulusan 3 tahun terakhir ....................................................... 44
Tabel. 4.4 : Profil Tenaga Pendidik ......................................................... 45
Tabel. 4.5 : Profil Tenaga Kependidikan ................................................. 45
Tabel. 4.6 : Analisa Deskriptif ................................................................ 47
Tabel. 4.7 : Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Beasiswa ................. 48
Tabel. 4.8 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar
Sebelum Menerima Beasiswa KJP ........................................ 50
Tabel. 4.9 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar
Sesudah Menerima Beasiswa KJP .......................................... 51
Tabel. 4.10 : Hasil Uji Normalitas ........................................................... 52
Tabel. 4.11: Hasil Uji Linearitas .............................................................. 53
Tabel. 4.12: Hasil Uji Korelasi ................................................................ 54

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 : Skema Kerangka Berfikir .................................................. 30


Gambar. 4.1 : Struktur SMK Negeri 4 Jakarta ......................................... 46
Gambar. 4.2 : Diagram Pie Pemanfaatan Beasiswa .................................. 57
Gambar. 4.3 : Tingkat Kehadiran Siswa .................................................. 58

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Angket Penelitian ........................................ 65


Lampiran 2 : Tabulasi Data Angket Uji Coba Penelitian ................... 69
Lampiran 3 : Validitas Butir Instrumen ............................................. 71
Lampiran 4 : Reliability Instrumen ................................................... 73
Lampiran 5 : Tabulasi Angket Penelitian .......................................... 74
Lampiran 6 : Data Variabel Penelitian .............................................. 76
Lampiran 7 : Analisa Deskriptif ........................................................ 77
Lampiran 8 : Uji Persyaratan Analisis ............................................... 82
Lampiran 9 : Uji Hipotesis ................................................................ 83
Lampiran 10 : Pedoman Wawancara ................................................... 84
Lampiran 11 : Responden ................................................................... 88
Lampiran 12 : Absensi Kehadiran ....................................................... 89
Lampiran 12 : Tabel t .......................................................................... 90
Lampiran 13 : Tabel r ......................................................................... 91

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini telah
mempercepat modernisasi dalam segala bidang. Percepatan modernisasi di era
globalisasi ini menjadi aspek yang sangat diperhatikan, terlebih percepatan
modernisasi menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk lebih profesional. Dalam
menghadapi tantangan perkembangan modernisasi yang berjalan begitu cepat,
peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu komponen penting
dalam menghadapi tantangan perkembangan modernisasi di era globalisasi.Salah
satu upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan SDM yang berkualitas adalah
dengan pendidikan. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan untuk memberikan
pembelajaran dan bekal pada masyarakat agar mampu bertahan dan bersaing dalam
kehidupannya kelak.
Berbicara mengenai pendidikan, khususnya pendidikan formal sangat erat
hubungannya dengan pembiayaan pendidikan. Bisa dikatakan biaya pendidikan
merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Tanpa adanya biaya aktivitas belajar-mengajar akan
terhambat. Biaya (cost) merupakan jenis pengeluaran yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang, barang maupun tenaga. Biaya
pendidikan itu sendiri berasal dari tiga sumber yaitu pemerintah, masyarakat dan
keluarga siswa.
Dalam perhitungan biaya pendidikan, pembiayaan ditingkat sekolah lebih
cenderung bias pada dana pemerintah dengan mengabaikan dana dari keluarga siswa
dan masyarakat. Artinya, perhitungan biaya dapat dengan mudah dihitung dengan
cara menjumlahkan dana pemberian dari pemerintah dengan membagi dana total
dalam anggaran pendidikan. Namun, hal tersebut sangat disayangkan mengingat
bahwa sebagian besar biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh siswa agar tetap
berada di sekolah ialah menjadi tanggungan keluarga siswa. Biaya pendidikan yang

1
2

ditanggung keluarga digunakan untuk membiayai berbagai komponen kegiatan


pendidikan seperti membeli seragam sekolah, buku, tas, kegiatan ekstra-kulikuler,
transportasi, uang jajan dan lain sebagainya.
Dewasa ini biaya pendidikan sekolah dapat dikatakan cukup mahal, dan
mahalnya biaya pendidikan serta ekonomi keluarga yang tidak mencukupi dengan
pendapatan orang tua yang pas-pasan, nampaknya hal ini membuat siswa sulit untuk
bertahan dalam proses pendidikan. Hingga akhirnya siswa terpaksa meninggalkan
pendidikannya atau dengan kata lain putus sekolah demi membantu orang tua untuk
bekerja guna mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Hal terbut masih bisa
ditemukan di Kota besar seperti DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara.
Rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah
tingginya biaya pendidikan. Biaya pendidikan yang dimaksud adalah biaya
pendidikan langsung maupun biaya pendidikan tidak langsung. Menurut panduan
pelakasanaan beasiswa miskin biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah,
buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak langsung meliputi antara lain
biaya transportasi, kursus, uang saku, dan biaya lainnya1. Senada dengan kutipan
tersebut masih dijumpai adanya sekolah yang membebankan iuran atau pungutan
kepada siswa/orang tua wali murid untuk membeli buku paket/sumber, seragam, dan
kebutuhan sekolah lainnya.
Beberapa ketentuan peratuan yang mendukung pemberian bantuan biaya
pendidikan menurut buku Pedoman Perogram Beasiswa 2009 yaitu Undang-Undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapat beasiswa bagi yang berprestasi
yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. 2
Bantuan biaya atau beasiswa umumnya diberikan kepada siswa yang
berprestasi tetapi kurang mampu dalam hal ekonomi. Beasiswa ini memiliki
ketentuan yang beragam sesuai dengan tujuan beasiswa itu sendiri. Pemberian

1
Panduan Pelaksanaan Beasiswa Miskin (BSM), (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional
Direktoroat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama, 2010), h. 1.
2
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
2003), h. 5
3

beasiswa semata-mata bukan hanya memberikan kemudahan dalam mengakses


pendidikan tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berprestasi
lebih baik lagi. Pemberian beasiswa juga dapat memberikan peluang bagi siswa
miskin agar dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi lagi
bantuan untuk siswa miskin sering disebut dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Berdasarkan hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun
2011 tercatat data penduduk Provinsi DKI Jakarta kategori 40% rumah tangga
Indonesia berpenghasilan terendah sebanyak 332,465 ribu jiwa yang termasuk dalam
usia sekolah (7-18 tahun) dengan rincian sebagai berikut:3

Tabel. 1.1 Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011


Sangat Miskin Hampir Rentan Jumlah Keterangan
Usia
Miskin Miskin Miskin

7-12
84.830 49.913 32.176 3.467 170.386 Setara SD/SDLB/MI
Tahun
Setara
13-15
36.996 26.029 18.607 2.220 83.852 SMP/SMPLB/MTs
Tahun
Setara
16-18
28.710 24.980 21.721 2.816 78.227 SMA/SMALB/SMK
Tahun
/SMKLB/MA

Total 150.536 100.922 72.504 8.503 332.465

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta


Disamping itu salah satu langkah stratgis khususnya pada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan bantuan kepada masyarakat miskin dalam
mengakses pendidikan ialah dengan memberikan Kartu Jakarta Pintar pada warga
DKI Jakarta. Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan

3
Pedoman Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi Peserta Didik dari Keluarga
Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 2013),
h. 6
4

akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk
mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai
penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut tertuang pada Peraturan
Gubernur nomor 174 Tahun 2015 tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.
Kartu Jakarta Pintar (KJP) diberikan kepada siswa kurang mampu melalui
Kartu yang diterbitkan oleh Bank DKI yang telah bekerja sama dengan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta agar dapat memberikan keringanan dan kemudahan dalam
mengakses pendidikan. Di sisi lain KJP juga menjadi sarana dalam memenuhi
kebutuhan siswa dalam menempuh masa pendidikannya. Guna memperoleh KJP
dengan benar hal yang perlu diketahui oleh mayarakat adalah bagaimana prasyarat,
tahapan dan proses pemberian Kartu Jakarta Pintar itu sendiri.
Tahap dalam penerimaan Kartu Jakarta Pintar yaitu dengan cara sekolah
memilih siswa yang kurang mampu dan mendaftarkannya, dalam mendaftarkan
terdapat proses verifikasi terhadap kebenaran tersebut dan dapat dipertanggung
jawabkan sehingga meminimlaisir terjadinya penyimpangan penyalah gunaan dana
KJP serta proses pemberian dana yang diberikan langsung kepada siswa yang
bersangkutan.
Pemberian KJP ini diberikan kepada siswa kurang mampu yang bersekolah
di DKI Jakarta, artinya bukan hanya untuk warga asli DKI Jakarta saja yang dapat
menerima KJP, tetapi warga bukan asli DKI Jakarta juga bisa mendapatkannya.
Tentunya dengan syarat dan ketentuan bahwa siswa berdomisili di DKI Jakarta dan
siswa yang akan mendapatkan KJP aktif di sekolah yang berada di DKI Jakarta dan
siswa tersebut kurang mampu dalam ekonominya.
Khususnya di SMK Negeri 4 Jakarta pemberian atau penerima KJP pada
tahun 2015 termasuk dalam kategori cukup banyak dari jumlah siswa 1.281 tercatat
322 siswa yang menerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada tahun 2015,
artinya sekitar 25% siswa mendapatkan beasiswa KJP diantaranya dapat dilihat pada
tabel berikut:
5

Tabel. 1.2 Penerima Beasiswa KJP Tahun 2015

NO JURUSAN KELAS JUMLAH


1 Tek. Konstruksi Batu dan Beton XI, XII 20
2 Tek. Furniture XI, XII 42
3 Tek. Audio Video XI, XII 37
4 Tek. Elektronoka Industri XI, XII 14
5 Tek. Instalasi Tenaga Listrik XI, XII 36
6 Tek. Pemesinan XI, XII 28
7 Tek. Kendaraan Ringan XI, XII 42
8 Tek. Ototronik XI, XII 8
9 Tek. Mekatronika XI, XII 24
10 Tek. Pengelasan XI, XII 13
11 Tek. Fablikasi Logam XI, XII 19
12 Tek. Komputer dan Jaringan XI, XII 29
TOTAL 322
Sumber : Dokumentasi Daftar Penerima Beasiswa KJP SMK Negeri 4 Jakarta

Dalam pemberian beasiswa KJP ternyata masih banyak permasalahan yang


terjadi dilapangan. Temuan tersebut adalah adanya keluhan yang diterima oleh pihak
sekolah terkait KJP ialah laporan dari orang tua siswa terhadap pencairan dana yang
masih belum diterima oleh siswa bahwa pada tanggal yang sudah ditetapkan hal
tersebut mengakibatkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan personal siswa.
Disamping keterlambatan pencairan dana adanya temuan bahwa orang tua siswa
merasa bahwa sulitnya membelanjakan bantuan dana tersebut dikarenakan KJP tidak
dapat di tarik tunai mengingat bahwa penjual yang biasa menjual kebutuhan peserta
didik mengaku bahwa alat Electronic Data Capture (EDC) masih terbatas atau
belum bisa mengadakan alat tersebut di tokonya. Selain itu, masalah lain yang timbul
yaitu adanya temuan bahwa penerima KJP tidak menggunakan beasiswa dengan
semestinya seperti beasiswa dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
bukan untuk keperluan sekolah siswa.
6

Permasalahan lain yang timbul ialah dalam sistem pencalonan siswa


penerima beasiswa KJP. Hal tersebut diutarakan oleh pihak sekolah mengenai
keluhan pihak sekolah terhadap sistem penetapan tanggal pemberkasan file calon
penerima beasiswa KJP yang dirasa terlalu cepat. Keluhan tersebut mengungkapkan
bahwa jangka waktu yang diberikan oleh Pemerintah Daerah hanya 4 hari untuk
menginput data calon penerima beasiswa. Nyatanya, dalam pengimputan data
tersebut banyak kendala yang dialami salah satunya adalah siswa masih belum bisa
menyerahkan persyaratan SKTM yang diperoleh dari kelurahan setempat, karena
alasan bahwa RT/RW sedang tidak ada di tempat dan masih banyak alasan yang
diberikan siswa terkait pengumpulan berkas.
Di sisi lain, guna ketepatan dalam pencapaian sasaran penyeleksian
penerimaan bantuan dana beasiswa KJP di SMK Negeri 4, Pihak sekolah
mengadakan survei lapangan dan juga uji berkas terhadap siswa yang mengajukan
beasiswa. Dalam proses penyeleksian yang dilakukan oleh SMK Negeri 4 Jakarta
adanya temuan bahwa calon penerima KJP yang berasal dari keluarga yang terbilang
cukup mampu. Hal ini dapat dikatakan telah penyeleksian yang dilakukan olek SMK
Negeri 4 cukup baik, namun tidak memungkiri bahwa adanya kemungkinan hal
tersebut terulang kembali atau bahkan lolos seleksi.
Adanya dampak positif dari pemberian KJP ini dapat dilihat dari kondisi
masyarakat itu sendiri, dalam lingkungan masyakarat Jakarta Utara khususnya
lingkungan SMK Negeri 4 Jakarta ialah beasiswa KJP dapat memberikan keringanan
atas biaya personal pendidikan siswa hingga siswa bisa terus melanjutkan sekolah
tanpa hambatan persoalan biaya dan kemudahan-kemudahan lainnya dalam
memperoleh pemerataan sarana dan prasarana pendidikan. Namun, disisi lain
pemberian KJP ini juga dapat memberikan dampak negatif bagi masyakat.Adanya
temuan bahwa masyarakat lingkungan SMK Negeri 4 Jakarta masih terindentifikasi
menggunakan dana beasiswa bukan untuk keperluan pendidikan siswa melainkan
untuk keperluan diluar pendidikan. Hal tersebut jika dibiarkan akan berakibat buruk
bagi kebiasaan masyarakat tersebut atau dalam kata lain hal tersebut bisa
“memanjakan” Artinya masyarakat merasa bantuan ini dapat digunakan bukan untuk
kebutuhan sekolah saja, tetapi juga kebutuhan rumah tangga sehari-hari hal ini
7

mendorong masyarakat untuk bersikap menerima tanpa terlebih dahulu berusaha


karena bantuan biaya diberikan langsung tanpa adanya dorongan untuk dapat
memperbaiki dan berusaha lebih agar segala sesuatunya dapat terpenuhi dengan hasil
usaha sendiri. Dengan kata lain, pemberian beasiswa bagi masayarakat kurang
mampu belum mencapai tingkat optimalisasi sumber daya untuk mendukung
produktivitas.
Dampak positif lain dari pemberian beasiswa KJP bagi siswa sendiri yaitu
terpenuhinya kebutuhan siswa khususnya biaya personal yang dibebankan kepada
siswa dalam dunia pendidikan seperti sergam sekolah, tas, sepatu, buku, transportasi,
gizi serta ekstrakulikuler sehingga hasil belajar siswa baik akademik maupun non
akademik dapat meningkat. Selain itu, pemberian beasiswa ini dapat memotivasi
siswa untuk bersikap dan bertindak lebih baik, karena setelah menerima bantuan
beasiswa KJP siswa tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar aturan sekolah
seperti berkelahi/tauran, merokok, drugs, minuman keras dan lain sebagainya yang
akan berakibat pemutusan beasiswa KJP.
Pada dasarnya pemberian beasiswa KJP adalah untuk memberikan
kemudahan siswa dalam mengakses pendidikan guna meningkatkan hasil belajar
sehingga prestasi belajar meningkat. Untuk itu, pemberian bantuan biaya atau
beasiswa adalah salah satu cara untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia
hingga dapat bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Pemberian beasiswa guna
memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang profesional memberikan peluang
bagi siswa untuk dapat mengeksplor kemampuan diri dan dapat memaksimalkan
bantuan yang telah diberikan dengan memanfaatkan bantuan secara efektif dan tepat
sasaran hingga siswa dapat menyelesaikan studinya.
Sekolah SMK Negeri 4 Jakarta mampu mencetak lulusan yang dapat
bersaing dengan lulusan SMK/SMA/MA/sederajat dalam hal perolehan lapangan
pekerjaan ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata lulusan berkerja di perusahaan
yang bonafit. Pada tahun 2014 sekitar 143 lulusan terdaftar diterima di 17 perusahan.
Bukan hanya baik dalam pencapaian pekerjaan tetapi lulusan SMK Negeri 4 juga
mampu masuk dalam Universitas yang bonafit seperti Universitas Negeri Jakarta,
8

Universitas Djadajat, STIP, Universitas Penerbangan, Universitas Jayabaya dan


Universitas lainnya.
Selain itu, prestasi yang telah diraih oleh SMK Negeri 4 Jakarta ini baik
lokal maupun nasional, yaitu juara pertama pada ajang LKS networking support
tingkat Jakarta Utara sampai Nasional, yaitu di bidang lomba Refrigeration, CADD,
Cabinet Making, Pattern Making, CNC Milling. Prestasi lainnya Juara dua bidnag
lomba Production Machine, Commercial Wirring, Cabiner Making, Mould Making.
Dan juara ketiga pada bidang lomba refregeration, Joinery, Elektronik Aplication,
Industrial control, Auto CAD. Dengan demikian SMK Negeri 4 Jakarta menjadi
sekolah yang paling banyak mendapatkan piala kejuruan.
Dengan keunggulan tersebut pastinya tidak luput dari adanya dukungan
orangtua, sekolah juga masyarakat dukungan tersebut berupa materi dan non materi.
Peran penting orang tua dalam memberikan fasilitas untuk menyekolahkan anaknya
hingga selesai menjadi fokus penelitian. Terlebih Pemerintah DKI Jakarta telah
menetapkan kebijakan tentang pemberian bantuan beasiswa untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa Jakarta dengan mengeluarkan Kartu Jakarta Pintar.
Dengan diberikannya bantuan beasiswa Kartu Jakarta Pintar diharapkan
dapat membatu meringkankan beban orang tua dalam memberikan fasilitas
pendidikan kepada anaknya seperti buku, alat tulis, seragam, sepatu, tas, transport,
hingga biaya non akademis seperti ekstra kulikuler, makan (jajan) dan lain
sebagainya.
Dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis ingin
mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap
hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, penulis mengadakan penelitian yang berjudul
“PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA KARTU JAKARTA PINTAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 4 JAKARTA”.
9

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidenfikasi
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya pemanfaatan beasiswa yang diberikan kepada siswa.
2. Kurang tepatnya sasaran dalam pemeberian beasiswa terkait dengan
penggunaan beasiswa.
3. Kurangnya sosialisasi dalam menggunakan dana beasiswa yang diberikan
sehingga masyarakat menggunakan KJP dengan dan tanpa pertimbangan
yang matang membelanjakan atau bahkan memindah tangankan kartu
tersebut.
4. Sulitnya sistem dalam menggunakan KJP karena toko yang menggunakan alat
EDC terbatas.

C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan hasil penelitian ini tidak terlalu luas dan terarah, maka
penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar oleh siswa di SMK Negeri 4
Jakarta
2. Masalah tersebut dikaitkan dengan Hasil belajar siswa yang akan diukur
dengan menggunakan nilai siswa (UTS, UAS, raport) sebelum dan sesudah
menerima Kartu Jakarta Pintar.

D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini dimaksudkan agar masalah penelitian
lebih terfokus dan terarah, sehingga memudahkan dalam mengambil sebuah
hasil keputusan atau kesimpulan. Adapun rumusan yang dibuat dalam penelitian
ini Adakah pengaruh pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap
hasil belajar?
10

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari hasil
penelitian ini adalah sebagai adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar siswa
di SMK Negeri 4 Jakarta.

F. Manfaaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Untuk Pemerintah DKI Jakarta : Hasil penelitian ini dapat dijadikan evaluasi
bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pemberian beasiswa agar lebih
baik lagi dan sebagai sarana pemberian informasi mengenai pemanfaatan
beasiswa Kartu Jakarta Pintar di SMK Negeri 4 Jakarta.
2. Untuk Sekolah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi sekolah khususnya yang berkaitan dengan beasiswa, yaitu pemanfaatan
dana secara efektif dan efisien serta mengalokasikannya secara tepat sesuai
dengan skala prioritas untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.
3. Bagi peneliti: untuk peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai kajian serta acuan untuk mendalami dan mengembangkan
konsep tentang pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar.
4. Untuk siswa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada siswa dalam pemanfaatan beasiswa yang tepat guna meningkatkan
sprestasi belajarnya.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Beasiswa
Beasiswa dapat diartikan sebagai tunjangan atau biaya bantuan belajar
yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa.4 Sedangkan menurut Erni
Muniarsih Beasiswa diberikan kepada individu tertentu dan/atau organisasi
tertentu yang memiliki keunggulan tertentu.
Dari dua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa beasiswa
merupakan sebuah bantuan baik berupa dana ataupun fasilitas yang diberikan oleh
organisasi tertentu kepada siswa atau mahasiswa yang akan mengikuti pendidikan
atau dalam masa pendidikan di sekolah untuk dimanfaatkan guna menunjang
keberlangsungan pendidikan. Beasiswa juga bisa disebut sebagai tunjangan atau
bantuan secara cuma-cuma yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan belajar.
Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah, perusahaan, organisasi,
lembaga, atau yayasan. Adapun macam beasiswa yaitu berupa beasiswa prestasi,
beasiswa bantuan dan beasiswa penuh. Lama ikatan instansi dalam hal
memberikan beasiswa berbeda-beda, tergantung terhadap dinas yg memberikan
beasiswa tersebut. Beasiswa yang diberikan kepada siswa atau mahasiswa
biasanya berupa dana untuk memenuhi biaya ongkos yang harus dikeluarkan
selama menempuh masa pendidikannya di tempat yang mereka inginkan.
Beasiswa digunakan untuk memberikan keringanan dalam studinya
seperti membayar SPP, membeli buku, sepatu, tas serta kebutuhan akademik
lainnya. Beasiswa ini bertujuan untuk membantu siswa atau mahasiswa dalam
melanjutkan pendidikan lebih tinggi atau menunjang biaya pendidikan pada
proses pembelajaran. Bantuan beasiswa biasanya diberikan kepada siswa yang

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pensisikan
Nasional (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 118

11
12

berbakat dan berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik agar
dapat memberikan motivasi berprestasi lebih dan dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Adapula beasiswa yang diberikan untuk siswa
yang kurang mampu atau sering disebut dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Beasiswa ini bertujuan untuk memberantas angka putus sekolah.

Menurut Martha K. (2016) ada beberapa jenis beasiswa yaitu:


a. Beasiswa Atletik
Beasiswa ini biasanya diberikan oleh universitas tempat calon penerima
beasiswa terdaftar. Mereka merekrut mahasiswa yang memiliki kemampuan
lebih dibidang olahraga, terutama cabang olah raga atletik, untuk dijadikan
atlet tim universitas yang akan mewakili universitas mengikuti berbagai
kejuaraan nasional maupun internasional.
b. Beasiswa Bantuan
Sesuai dengan namanya, beasiswa ini diberikan untuk membantu
mahasiswa atau calon mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi,
namun memiliki prestasi, terutama prestasi dibidang akademik.
c. Beasiswa Penghargaan
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi
akademik terbaik sebagai bentuk penghargaan. Oleh karena itu, beasiswa ini
juga sering disebut beasiswa prestasi akademik. Beasiswa ini bisa didapatkan
setelah calon penerima beasiswa menjadi mahasiswa di universitas pemberi
beasiswa dengan syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai syarat
yang ditetapkan, misalnya IPK diatas 3,00 atau 3,50.
d. Beasiswa Nonakademik
Beasiswa ini hampir mirip dengan beasiswa atletik. Selain diberikan
kepada mahasiswa yang berprestasi dibidang olahraga, beasiswa ini juga
diberikan kepada calon mahasiswa yang berprestasi di bidang seni.
e. Beasiswa Sebagian
Program beasiswa yang satu ini hanya menanggung sebagian biaya
pendidikan yang dibutuhkan mahasiswa. Biasanya biaya pendidikan yang
ditanggung dalam program ini misalnya biaya kuliah dan biaya buku saja.
f. Beasiswa Penuh
Beasiswa penuh memberikan dana secara penuh untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa penerima beasiswa selama menempuh pendidikan
tinggi, yang meliputi biaya hidup, akomodasi, biaya pendidikan, biaya buku
dan penelitian, biaya perjalanan dan juga asuransi.
g. Beasiswa Teaching Assistantship (TA)
Beasiswa ini diberikan sebagai upah karena telah membantu dosen atau
upah sebagai asisten dosen.
h. Beasiswa penelitian
13

Beasiswa penelitian hampir sama konsepnya dengan beasiswa


teachingassistanship, namun lebih fokus pada penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa atau dosen dari perguruan tinggi penyedia beasiswa.
i. Beasiswa Proyek PhD
Beasiswa ini diberikan pada kelompok penelitian yang terdiri dari
mahasiswa atau penelitian setingkah PhD yang dilakukan oleh dosen atau
profesor dari perguruan tinggi pemberi beasiswa.
j. Beasiswa Ikatan Dinas
Ikatan dinas artiya penerima beasiswa harus bekerja dalam jangka
waktu tertentu di perusahaan pemberi beasiswa begitu pendidikannya selesai.
Dengan kata lain, penerima ikatan dinas akan mendapat jaminan bekerja
begitu selesai kuliah.
k. Beasiswa Pemerintah
Beasiswa yang langsung dari pemerintah atau lembaga-lembaga
pemerintahan Indonesia. Seperti yang kitaketahui banyak sekali lembaga
yang memiliki program beasiswa dengan tujuan membantu mencerdaskan
generasi penerus bangsa.
l. Beasiswa yang Berasal dari Negara Maju
Ada banyak negara maju yang menjalin kerjasama dengan Indonesia
dalam hal peningkatan mutu pendidikan, salah satunya dengan cara
menyediakan program beasiswa.
m. Beasiswa dari Perusahaan Swasta
Di Indonesia, ada banyak perusahaan yang memiliki program
Coorporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan meningkatkan bidang
pendidikan bagi masyarakat umum, terutama bagi generasi muda yang
merupakan bibit unggul dalam bidang tertentu.
n. Beasiswa dari Yayasan atau Organisasi
Beasiswa dari yayasan atau organisasi juga terbagi dalam banyak jenis
sesuai dengan fokus mereka pada bidang tertentu, seperti berdasarkan sosial
budaya, akademik, keagamaan, atau berdasarkan latar belakang penerima
beasiswa. Contoh beasiswa yayasan misalnya: beasiswa dari Habiebie Center
atau beasiswa Supersemar.5

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 6 ayat (1) bahwa “setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”.6
Dalam kaitannya dengan Undang-Undang tersebut Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mengembangkannya hingga peraturan wajib belajar pada undang-undang
tersebut dinaikan hingga pada tahap 12 tahun belajar atau sama dengan tingkatan
SMA/SMK sederajat. Maka dari itu, ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV pasal 5 ayat (1), dengan

5
Martha K, 100++ Beasiswa S-1 Favorit dalam Negeri di Universitas Pilihan, (Jakarta:
PT. Grasindo, 2016), h. 1- 6.
6
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
2003), h. 4
14

menyatakan bahwa, “warga masyarakat yang berusia 7 sampai 18 tahun wajib


mengikuti pendidikan dasar sampai tamat”.7

Dan selanjutnya pada Bab yang sama pada pasal 16 huruf (f) mengatakan
bahwa, “pemerintah daerah wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib
belajar 12 tahun khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan
anak terlantar”.8 Dengan demikian, berdasarkan peraturan daerah tersebut
pemerintah dalam upayanya untuk menjamin seluruh warga DKI Jakarta usia
sekolah agar mendapatkan akses pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang
pendidikan menengah atas, atau sama dengan mewujudkan program wajib belajar
12 tahun, pemerintah memberikan bantuan dan menetapkan kebijakan dengan
memberikan dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Persoanal
Siswa Miskin (BPSM). Kebijakan pemberian BPSM tersebut Pemerintah
menyalurkannya melalui program Kartu Jakarta Pintar atau bisa disingkat dengan
KJP.

Kartu Jakarta Pintar adalah kartu yang diterbitkan Pemerintah Daerah


yang diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh biaya operasional
pendidikan yang bersumber dari beasiswa rawan putus sekolah.9 Bantuan biaya
personal pendidikan ini diperuntukan kepada peserta didik tidak mampu/miskin
guna memenuhi kebutuhan personal pendidikan seperti seragam, sepatu, tas, biaya
transpotrasi sekolah, buku, alat tulis, makanan tambahan dan, biaya kegiatan
ekstakulikuler.10

Pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar bukan hanya diberikan kepada


warga asli Jakarta. Namun, untuk warga yang bukan asli dari wilayah DKI Jakarta
juga dapat memperoleh Kartu Jakarta Pintar dengan catatan bahwa peserta didik
sedang berada atau sedang mengikuti proses pembelajaran di SMA atau SMK
yang berada di DKI Jakarta. Dan pertimbangan lainnya seperti kualifikasi prestasi
akademik peserta didik yang baik dan tidak dibawah standar, kemampuan
ekonomi orang tua/wali peserta didik, serta kemampuan keuangan daerah.11

7
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2006
tentang Sistem Pendidikan, (Jakarta: Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
2006), h. 7
8
ibid. h. 10
9
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 190 Tahun 2012
Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan Bagi Peserta didik dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta
Pintar, (Jakarta: Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012), h. 3
10
Ibid
11
ibid, h. 4
15

Kartu Jakarta Pintar diadakan untuk siswa dari keluarga miskin/tidak


mampu. Dalam hal ini peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas yang dinyatakan tidak mampu/miskin secara materi ataupun
penghasilan orang tua yang tidak memadai dalam memenuhi kebutuhan primer
pendidikan seperti baju seragam, sepatu, tas sekolah, makanan tambahan,
transportasi serta biaya ekstrakulikuler.
Adapun alokasi dana Kartu Jakarta Pintar sebagai berikut:
a. Peserta didik dari sekolah negeri BPP per bulan.
-SD/Sederajat Rp. 210.000,-
-SMP/Sederjat Rp. 260.000,-
-SMA/Sederajat Rp. 375.000,-
-SMK/Sederajat Rp. 390.000,-
-PKBM Rp. 210.000,-
b. Peserta didik dari sekolah swasta BPP dan SPP
-SD/Sederajat Rp. 210.000,- dan Rp. 130.000,-
-SMP/Sederajat Rp. 260.000,- dan Rp. 170.000,-
-SMA/Sederajat Rp. 390.000,- dan Rp. 275.000,-
-SMK/Sederajat Rp. 390.000,- dan Rp. 240.000,-12

Kuota peserta didik calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan


melalui KJP Tahun 2015 berjumlah 489.150 peserta didik, dengan rincian
291.900 (59,67%) calon penerima KJP dari sekolah negeri dan 197.250 (40,33%)
calon penerima dari sekolah swasta.13
Dalam pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik yang mendapat
Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) pada rinciannya akan dipaparkan
sebagai berikut :

12
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta, 2015), h. 11
13
Ibid
16

Tabel. 2.1 Unit Biaya Personal Satuan Pendidikan14


Tingkat Satuan Pendidikan per Tahun

Unit SMA/SMALB/
SMP/SMPLB/
No SD/SDLB/MI SMK/SMKLB/
Kebutuhan MTs
MA
1 Buku, Alat
Tulis, dan Tas Rp. 400.000,- Rp. 450.000,- Rp. 450.000,-
Sekolah
2 Baju seragam
dan Sepatu Rp. 560.000,- Rp. 560.000,- Rp. 710.000,-
Sekolah
3 Transport ke
dan dari Rp. 900.000,- Rp. 1.200.000,- Rp. 1.320.000,-
sekolah
4 Tambahan
Makan dan Rp. 300.000,- Rp. 335.000,- Rp. 400.000,-
Minum
Jumlah Total Rp. 2.160.000,- Rp. 2.520.000,- Rp. 2.880.000
Sumber: Pedoman Bantuan Biaya Personal Pendidikan

2. Sistem Pelaksanaan dan Pengawasan Beasiswa KJP


(a) Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi calon penerima Bantuan Biaya
Personal Pendidikan sebagai berikut:
- Memiliki Kartu Keluarga Penduduk DKI Jakarta;
- Satuan Pendidikan mengusulkan peserta didik warga DKI yang bersekolah
di Jakarta;
- Kasi Dikcam/Kantor Kemenag Kota mengusulkan nama peserta didik
warga DKI yang bersekolah di luar DKI;
- Surat keterangan tidak mampu (SKTM).15

14
BBPP, Op. Cit., h. 10
15
Ibid, h. 12
17

(b) Tahapan dalam Proses Pengajuan KJP ialah sebagai berikut :


(1) Pengajuan usulan KJP melalui :
- Satuan Pendidikan, wajib sudah dilakukan verifikasi dan atau
peninjauan kepada peserta didik yang bersekolah di Jakarta.
- Kasi Dikcam/Kantor Kemenag Kota, wajib sudah dilakukan verifikasi
dan atau peninjauan lapangan kepada peserta didik yang bersekolah di
luar Jakarta.
(2) Selama 7 hari pengumuman daftar usulan dengan cara ditempel pada
papan informasi di sekolah/kelurahan/kecamatan dengan bermaksud
memberikan informasi dan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari
masyarakat (uji publik).
(3) Kepala Sekolah dan Seksi Dikcam/Kantor Kemenag Kota melakukan
verifikasi dan/atau peninjauan lapangan khusus pada peserta didik yang
diadukan atau terdapat pengaduan dikarenakan laporkan masyarakat
terhadap peserta didik yang berasal dari keluarga mampu dan tidak layak
mendapatkan KJP.
(4) Pengumuman calon penerima KJP setelah dilakukan verifikasi dan/atau
peninjauan pasca terjadinya pengaduan masyarakat, dilakukan selama 3
hari kalender.
(5) Rekapitulasi daftar usulan yang dilakukan oleh :
- Satuan Pendidikan, menyerahkan rekapitulasi daftar usulan pada Suku
Dinas Pendidikan bagi peserta didik warga DKI yang bersekolah di
Jakarta.
- Kasi Dikcam, menyerahkan rekapitulasi daftar usulan kepada Suku
Dinas Pendidikan bagi peserta didik SD, SMP, SMA, SMK warga
DKI di luar DKI Jakarta.
- Kantor Kemenag Kota/Kabupaten, selanjutnya menyerahkan
rekapitulasi daftar usulan kepada Kanwil Kemenag untuk peserta
didik MI dan MTs warga DKI yang bersekolah di luar DKI
- Kanwil Kemenag, untuk peserta didik MA warga DKI yang
bersekolah di luar DKI.
18

(6) Membuat surat usulan tertulis calon penerima bantuan sosial biaya
personal pendidikan dilakukan oleh Suku Dinas Pendidikan dan Kanwil
Kemenag untuk peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP
kepad Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.16

Mekanisme Penggunaan Kartu Jakarta Pintar disediakan oleh


Pemerintah dengan bekerjasama dengan Bank DKI. Untuk menggunakan Kartu
Jakarta Pintar harus memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank DKI.
Dalam penerbitan Kartu Jakarta Pintar beban kepada Bank DKI sesuai dengan
perjanjian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam
pergub no 190 tahun 2012 BAB V Pasal 17 point (2) dan (3) bahwa biaya
administrasi rekening tabungan sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) dan biaya
pemeliharaan ATM sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) perbulan dibebankan pada
penabung dengan cara mendebet tabungan.17

Pengendalian dan Pelaporan Kartu Jakarta Pintar dilakukan oleh


Kepala Suku Dinas dengan mengadakan inspeksi terhadap SMA atau SMK yang
bersangkutan melalui laoparan yang telah diberikan oleh kepala sekolah terkait
kebenaran data dan informasi. Kepala Suku Dinas mengadakan inspeksi sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan dalam pengendalian. Setelah Kepala suku dinas melakukan
pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran dana selanjutnya kepala suku dinas
akan melaporkan kepada Gubernur melalui Sekertaris Dareh sekurang-kurangnya
1 kali dalam 3 bulan.18

Selain itu pelaporan pembelajaan BPSM bagi siswa pemegang KJP


siswa diwajibkan melaporkan penggunaan belanja BPSM setiap bulannya dalam
bentuk laporan tertulis sebagai bentuk pelaporan sekaligus pertanggung jawaban
penggunaan dana BPSM. Dengan diadakannya inspeksi 3 bulan sekali
penyimpangan atau ketidak sesuaian penggunaan KJP dapat diminimalisir, dengan
catatan pengendalian dan pelaporan ini rutin dilakukan dengan kenyataan yang
terjadi.

16
Ibid, h. 12-13
17
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 190 Tahun 2012
Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan Bagi Peserta didik dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta
Pintar, (Jakarta: Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012), h. 8.
18
Ibid, h. 9
19

(c) Sistem pengawasan pembelanjaan KJP :

Tabel. 2.2 Sistem Pengawasan Beasiswa19

Petugas
No Sasaran Pengawasan Dokumen Pendukung
Pengawas

1 Pembuatan rencana Sekolah Rencana Belanja Siswa


pembelajaran Triwulan I, II, (RBS)
III, IV oleh siswa

2 Penandatanganan surat Sekolah Surat Pernyataan


pernyataan tentang kesediaan
membelanjakan BBPP untuk
pemenuhan kebutuhan
sekolah oleh siswa dan orang
tuanya.

Laporan Bulanan
3 Penyerahan laporan Sekolah Pembelanjaan Bantuan
pembelanjaan BBPP setiap Biaya Personal Pendidikan
bulan oleh siswa (BBPP) oleh setiap siswa
pemegang KJP

4 Pembuatan rekapitulasi Sekolah Rekapitulasi belanja


pembelanjaan seluruh siswa bantuan biaya personal
penerima KJP setiap triwulan pendidikan (BBPP) seluruh
yang dilakukan oleh pihak siswa
sekolah.

5 Laporan pembelanjaan BBPP Sudin Laporan Sekolah tentang


untuk seluruh siswa penerima BBPP seluruh siswa
KJP setiap Triwulan I, II, III, pemegang KJP
IV ke Sudin yang dilakukan
oleh sekolah.

19
BBPP, Op. Cit., h. 16
20

(d) Jenis sangsi terhadap pelanggaran KJP :

Tabel. 2.3 Pelanggaran dan Sangsi20


No Jenis Pelanggaran Sanksi Tindak Lanjut
1 Bantuan Biaya Personal Bantuan Biaya Siswa miskin lain yang
Pendidikan (BBPP) Personal belum menerima Bantuan
dibelanjakan oleh Pendidikan Biaya Personal Pendidikan
pemegang KJP diluar (BBPP)/KJP (BBPP) KJP berhak
kebutuhan sekolah seperti dicabut menggantikannya
(membeli HP, menonton
film, dll)
2 Bantuan Biaya Personal Bantuan Biaya Siswa miskin lain yang
Pendidikan (BBPP) Personal belum menerima Bantuan
digunakan untuk Pendidikan Biaya Personal Pendidikan
kebutuhan rumah tangga (BBPP)/KJP (BBPP) KJP berhak
diluar kepentingan dicabut menggantikannya
sekolah.
3 Pemanfaatan dana Bantuan Kepala Sekolah Surat pernyataan tidak
Biaya Personal Pendidikan diberikan mengulangi kembali yang
(BBPP) oleh sekolah peringatan dibuat oleh Kepala
untuk pelunasan keras oleh Sekolah
administrasi keuangan Kasudin
sekolah (khusus sekolah
swasta)

Bank DKI setiap tiga bulan (triwulan) sekali akan mencairkan dana
BBPP tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan selanjutnya
penerima Kartu Jakarta Pintar atau orang tua (wali) dapat langsung melakukan
penarikan untuk dibelanjakan sesuai dengan ketetapan belanja tersebut hanya
dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan biaya personal peserta didik.
Selanjutnya untuk pelaporan sekaligus pertanggung jawaban pengguna dana KJP
yang dilakukan oleh siswa pemegang KJP dengan membuat laporan tertulis
pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan setiap bulan diserahkan siswa
kepada sekolah kemudian selanjutnya pihak sekolah (kepala Sekolah) akan
melaporkan seluruh rekapitulasi penggunaan bantuan biaya pendidikan (BBPP)
yang telah di gunakan oleh siswa dipaorkan kepada Sudin.

20
ibid. h. 17
21

3. Tujuan dan Manfaat Beasiswa


Menurut M.Fadhli dalam Yono Julianto manfaat beasiswa secara
umum adalah sebagai berikut:
1) Membantu peserta didik yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan
dalam menempuh pendidikan.
2) Mendorong peserta didik untuk saling berlomba dalam hal prestasi
akademik.
3) Merangsang semangat belajar atau penerima beasiswa agar terbebas dari
pencabutan beasiswa tersebut.
4) Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisipasi
dalam proses peningkatan pendidikan.21
Pemberian beasiswa mampu memberikan kesempatan peserta didik
kurang mampu/miskin untuk mendapat keseetaraan dalam menempuh pendidikan
serta mendapatkan fasilitas pendidikan dalam menempuh pembelajaran yang
efektif. Hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk saling berlomba dalam
hal prestasi akademik dan pemanfaatan beasiswa ini juga diharapkan dapat
memenuhi fasilitas belajar guna menunjang pembelajaran yang efektif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia fasilitas adalah sarana untuk
melancarkan pelaksanaan atau fungsi. Dengan kata lain fasilitas adalah segala
sesuatu yang perlu dalam proses pekerjaan baik secara langsung maupun tidak
langsung agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pendidikan fasilitas belajar sering diidentikan dengan sarana dan
prasarana pembelajaran. Mulyasa memberikan pengertian bahwa sarana
pendidikan merupakan sebuah peralatan dan perlengkapan yang dapat menunjang
proses pembelajaran secara langsung. Sedangkan prasarana pendidikan
merupakan fasilitas yang dapat menjadi penunjang proses , pengajaran atau
pendidikan secara tidak langsung.22

21
Yono, Junilanto., Nurhasan, Syah., Indrati Kusumaningrum, Pengaruh Pemanfaatan
Beasiswa Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UNP, Journal of Civil
Engineering and Vocational Education, 2(2), 428-434.
22
Mulyasa, Manajemen Berbasais Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),h. 49
22

Sedangkan menurut Barnawi dan M. Arifin sarana pendidikan


merupakan semua peralatan, bahan, dan prabot maupun pelengkap lainnya yang
dapat digunakan secara langsung dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang dapat
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah secara tidak langsung.23
Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan salah satu penunjang
keberhasilan dalam pembelajaran. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XII pasal 45 ayat
(1) yang berbunyi “ Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan
fasilitas yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kewajiban peserta didik”.24
Fasilitas belajar di sekolah umunya sudah tersedia, namun fasilitas
tersebut tidaklah cukup untuk mendapatkan hasil belajar yang makasimal bagi
peserta didik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentunya diperlukan bagi
peserta didik seperti fasilitas pendukung pembelajaran atau sarana dalam
pembelajaran yang disediakan oleh peserta didik itu sendiri. Dengan memiliki
fasilitas sendiri yang diadakan oleh peserta didik diharapkan mampu memberikan
dorongan atau dukungan terhadap keberhasilan belajar peserta didik dalam
studinya.
Tidak hanya fasilitas belajar di sekolah saja yang dibutuhkan peserta
didik, namun kelengkapan fasilitas belajar di rumah juga sangat dibutuhkan oleh
peserta didik untuk dapat memberikan kenyaman dalam belajar ataupun
mengerjakan tugas yang diberikan sekolah. Misalnya, ruangan khusus untuk
belajar, meja, kursi, penerang ruangan, buku, alat tulis dan lain sebagainya.
Fasilitas belajar di rumah dapat dikatakan baik apabila peserta didik
nyaman dan senang belajar di rumah atau ruangan tersebut, seperti halnya fasilitas
di sekolah dapat disamakan atau di katakan mengacu pada prasarat di sekolah
mengenai fasilitas belajar peserta didik hingga peserta didik/anak merasa nyaman
untuk belajar dengan baik di rumah.

23
Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), h. 47-48
24
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 13
23

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik perlu


disediakannya fasilitas belajar sendiri bagi peserta didik guna menunjang tujuan
pembelajaran agar hasil belajar tercapai sesuai yang diharapkan.

4. Evaluasi Hasil Belajar


a. Pengertian Belajar
Menurut Muhibbin Syah belajar adalah sebuah tahapan proses perubahan
secara menyeluruh baik tingkah laku individu dan perubahan tersebut bersifat
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.25 Tidak semua perubahan tingkah laku dapat diartikan
sebagai proses belajar, misalnya perubahan tingkah laku yang dapat disebabkan
oleh tingkat kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh yang tidak dapat
dikatakan sebagai hasil proses belajar.

Dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu proses kognitif yang


dilakukan dengan sadar sebagai usaha untuk menghasilkan perubahan seseorang
melalui pelatihan atau pengalaman guna menambah tingkat pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap yang berlangsung secara terus-
menerus (continu).

Karakteristik perubahan perilaku belajar diantaranya memiliki cici-ciri


sebagai beriku:
1. intensional; perubahan yang disadari dan disengaja yang merupakan sebuah
usaha sadar dan disengaja oleh individu yang bersangkutan.
2. positif dan aktif; perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan
menunjuk ke arah kemajuan untuk memperoleh perilaku baru atau aktif
berupaya melakukan perubahan.
3. efektif dan fungsional; setiap perubahan yang terjadi dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan. 26

25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 90.
26
Ibid. h. 114
24

Menurut Cronbach yang dikutip oleh Nana Syaodih, adanya 7 unsur


utama dalam proses belajar, yakni:
 Tujuan. Adanya tujuan yang munculkan hasrat untuk terpenuhinya sesuatu
kebutuhan yang ingin dicapai.
 Kesiapan. Kesiapan disini mencakup kesiapan baik fisik, psikis, sebagai
bentuk kematangan untuk melakukan sesuatu, penguasaan pengetahuan dan
keterampilan juga diperlukan untuk mendasarinya.
 Situasi. Dalam siatuasi belajar ini kegiatan belajar seperti tempat, lingkungan
sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, dan orang-orang yang turut andil
dalam kegiatan belajar.
 Interprestasi. Yaitu individu dapat memberikan pandangannya terhadap
hubungan antara komponen-komponen situasi belajar dengan kemungkinan
pencapaian tujuan.
 Respons. Tindak lanjut dari interpretasi tersebut individu dapat memberikan
respon berupa usaha coba-coba (trial and error) ataupun memberikan usaha
yang memiliki perencanaan dan perhitungan ataupun menghentikan udahanya
untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
 Kosekuensi. Setiap individu memiliki kosekuensi terhadap usaha belajar itu
sendiri seperti halnya keberhasilan ataupun kegagalan tergantung dari
bagaimana usaha dapat membawa hasil yang maksimal.
 Reaksi terhadap kegagalan. Keberhasilan dalam proses belajar menjadi
sebuah pencapaian yang baik ataupun maksimal, namun proses belajar juga
tidak terlepas dari adanya kegagalan. Jika individu memperoleh kegagalan
dalam proses belajarnya maka reaksi yang ditimbulkan individu bergantung
sesuai dengan pribadi siswa itu sendiri, ada yang menjadikan kegagalan
sebagai pembangkit atau motivasi yang lebih untuk menebus ataupun
menutupi kegagalan tersebut, dan ada pula yang kegagalan menjadikan
sebuah pukulan hingga dapat menurunkan semangat.27

Proses belajar dilatarbelakangi oleh beberapa faktor beberapa ahli


membagi faktor belajar terbagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Menurut Slameto faktor intern merupakan faktor yang terdapat atau disebabkan
oleh diri individu itu sendiri, sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang
terdapat atau disebabkan oleh lingkungan yang ada di luar individu.28
Senada dengan hal tersebut Yahya Ganda mengemukakan faktor yang
dapat mempengaruhi belajar sebagai berikut:
(a) Faktor intern
 Aspek kejiwaan

27
Nana Syaodaih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Rosdakarya, 2011), h. 157-158
28
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 54
25

Keadaan intelegensi dapat mewarnai proses seseorang. IQ tinggi


(genius) lebih mudah mengalami proses belajar daripada orang dengan IQ-nya
rendah. Di samping itu, pembawaan, keadaan emosi, kekuatan, kemauan, daya
fantasi, semuanya berpengaruh terhadap proses belajar.
 Aspek jasmaniah
Keadaan alat indera, kesehatan, anggota badan berpengaruh kepada
jalannya belajar dalam keadaan sakit atau sedih, misalnya seseorang tentu tidak
dapat belajar secara layak atau baik.
(b) Faktor ekstern
Segala hal, baik benda atau orang, maupun suasana dan keadaan yang
melingkupi atau mengelilingi orang yang belajar berpengaruh kepada proses dan
hasil belajar seseorang. Belajar dalam keadaan yang teratur, nyaman, bersih, jauh
dari kebisingan dan tidak diganggu teman yang menganggu (mengajak ngobrol,
menonton, bermain-main dan sebagainya) akan lebih berhasil dari pada dalam
lingkungan semerawut banyak ganguan teman untuk berbuat yang bukan-bukan.29

Hasil belajar atau evaluasi hasil belajar Menurut Elis Ratnawulan dan
H. A. Rusdiana merupakan sebuah proses pengukuran atau penilaian belajar
sebagai langkah untuk menentukan nilai pembelajaran. Pengukuran yang
dimaksud disini ialah penentuan secara kuantitatif dengan membandingkan
tingkat keberhasilan pembelajaran dengan keberhasilan pembelajaran yang telah
ditentukan, sedangkan penilaian ialah sebuah proses pemberian keputusan nilai
pembelajaran secara kualitatif.30

Untuk mengetahui/melihat efisiensi dari proses pembelajaran yang


dilaksanakan dan efektivitas dari sebuah pencapaian pembelajaran yang telah
ditetapkan kita dapat melihat esensi dari tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri.
Evaluasi dalam pembelajaran adalah proses atau kegiatan untuk mengukur dan
menilai kemampuan siswa dalam pembelajaran, seperti pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk membuat keputusan tentang status kemampuan siswa
tersebut.31
Evaluasi terhadap hasil belajar siswa ini mencakup: (a) penguasaan
siswa terhadap program pengajaran yang bersifat terbatas untuk melihat tujuan-
tujuan khusus yang ingin dicapai; dan (b) pencapaian siswa terhadap tujuan-tujuan
umum pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi dilihat dari aspek hasil belajar maka yang
berhubungan dengan hasil belajar ialah hasil belajar Kognitif, Afektif, dan

29
Yahya Ganda, Petunjuk praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Grasindo, 2004), h.51-52
30
Elis Ratnawulan., dan H. A. Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: CV Pustaka,
2015), h.21
31
Ibid, h. 22
26

Psikomotorik. Ketiga aspek ini merupakan aspek yang umum dikenal sebagai
ranah tujuan pendidikan.32
Menurut Junaidi sasaran evaluasi belajar tau hasil belajar secara umum
meliputi tiga aspek, yaitu sebagai berikut:
(1) Kognitif; hasil belajar kognitif mencakup beberapa aspek yang melingkupi
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sisntesis dan evaluasi sebagai
hasil dari kemampuan berfikir.
(2) Afektif; Hasil belajar afektif melingkupi minat, sikap, dan nilai-nilai yang
terdapat dalam diri siswa.
(3) Psikomotor; yaitu hasil belajar dengan memperhatikan keterampilan motorik
yaitu gerakan-gerakan jasmaniah yang berupa keterampilan fisik dan
kemampuan bertindak serorang individu.33

Macam-macam evaluasi menurut Muhibbin Syah adalah sebagai berikut:


1) Pre-test dan Post-test
Pretest merupakan sebuah kegiatan pemberian pertanyaan/soal yang
dilakukan guru sebelum memulai penyajian materi baru. Sedangkan post-test
adalah kebalikan dari pretest.
2) Evaluasi Prasyarat
Evaluasi yang diberikan untuk melihat sejauhmana penguasaan siswa
terhadap materi lama yang dikuasai oleh siswa sehingga dapat memberikan
materi baru yang akan diajarkan. Evaluasi prasya ini sangat mirip dengan pre-
test.
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini memiliki tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa yang dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pembelajaran.
4) Evaluasi Formatif
Kurang lebih pada evaluasi formatif sama dengan ulangan yang dilakukan
pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.
5) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif ini dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau
prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
6) UAN/UN
Pada prinsipnya evaluasi UAN/UN sama dnegan evaluasi sumatif dalam arti
sebagai alat penentu kenaikan status siswa.34

32
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.
40
33
Junaidi, Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, (Direktorat Pendidikan Agama
Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2011), h.
30-38
34
Muhibbin, op. cit., h. 142
27

Tujuan dari evaluasi pembelajaran menurut Elis Ratnawulan secara


umum dan khusus adalah sebagai berikut:
a) untuk mengetahui keefektifan dan efisiesi sistem pembelajran, baik tujuan,
materi, metode, media, sumber belajra, lingkungan maupun sistem penilaian.
b) untuk menghimpun bahan keteragan (data) yang dijadikan sebagai bukti
mengenal taraf kemajuan anak didik dalam mengalami proses pendidikan
selama jangka waktu tertentu.35
Menurut Zainal Arifin tujuan penilaian hasil belajar adalah sebagai
berikut:
 Mengetahui sejauhmana peserta didik dapat menguasai materi yang telah
dipelajari;
 Mengetahui bagaimana respon peserta didik terhadap program pembelajaran
sperti kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap;
 Mengetahui sejauhmana pencapaian standar kompetensi dasar yang telah
ditetapkan dengan progres dan kesesuaian hasil belajar peserta didik;
 Mendiagnosis kekurangan dan kelebihan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran;
 Seleksi, yaitu sebuah proses pemilihan dan penentuan terhadap jenis
pendidikan tertentu;
 Menentukan kenaikan kelas;
 Menempatkan dengan tepat sesuai dengan potensi peserta didik yang
dimilikinya.36

b. Pelaporan Hasil Evaluasi


Pentingnya pelaporan hasil evaluasi diberikan ialah untuk memberikan
kejelasan atas pembelajaran peserta didik terkait proses pembelajarannya di
sekolah. Seperti dikatakan oleh Zainal Arifin bahwa pelaporan hasil evaluasi
belajar sebagai bentuk akuntabilitas publik oleh karena itu pelaporan hasil
evaluasi ini harus diberikan kepada pihak yang berkepentingan, seperti orang
tua/wali, pengawas, pemerintah, kepala sekolah, mitra sekolah dan peserta didik
itu sendiri.37 Hal yang serupa juga dikatakan oleh Ahmad Sofyan, dkk sebagai
pertanggungjawaban (akuntabilitas) guru dan wali kelas perlu menyajikan laporan

35
Ratnawulan., op. cit., h. 26-27
36
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 15
37
Ibid, h. 110
28

hasil evaluasi yang akan diberikan kepada siswa, orang tua siswa, kepala sekolah,
dan pihak lain yang terkait.38
Laporan hasil evaluasi dapat menjadai sarana komunikasi yang jitu
sebagai bentuk upaya dalam mengembangkan dan menjaga hubungan kerjasama
yang harmonis antar sekolah, peserta didik, dan orang tua. Untuk itu ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan hasil tersebut, yaitu sebagai
berikut:
1. Konsisten
2. Memuat perincian hasil belajar
3. Menjamin informasi permasalahan peserta didik dalam belajar.
4. Strategi komunikasi.
5. Informasi yang benar, jelas,komperhensif, dan akurat.39

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian yang relevan ini, diambil dari skripsi dan tesis
mahasiswa dari berbagai Universitas. Dengan judul sebagai berikut:
1) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afton Ilman
Huda, Anwar, M. Hadi Makmur yang berjudul “Analisis Pemanfaatan
Beasiswa Tahun 2010 Oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Jember (Analysis Of Scholarship’ Benefit In 2010mBy
Students Of Social And Political Sciene University Of Jember)” yang
dilakukan di Jember pada tahun 2010. Hasil penelitian tersebut bahwa
pemanfaatan uang beasiswa Jember digunakan untuk kepentingan
akademik/Kulikuler dan kepentingan non-akademik/non-kulikuler. Dari
pemberian beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa presentasi
peningkatan yang berhasil meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu
sebesar 30%-35%.
2) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yono Yulianto,
Nurhasan Syah, Indrianti Kusumaningrum yang berjudul “Pengaruh
38
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 127.
39
Zainal Arifin, Op. Cit., h. 111
29

Pemanfaatan Beasiswa dengan Hasil belajar Mahasiswa Jurusan Teknik


Sipil FT-UNP” yang dilakukan di FT-UNP pada tahun 2013. Hasil
penelitian tersebut bahwa Terdapat pengaruh pemberian beasiswa terhadap
hasil belajar mahasiswa Jurusan Teknik Sipil pada tahun 2012 kategori
sedang. Yaitu bahwa rata-rata IPK mahasiswa setelah menerima beasiswa
lebih tinggi dari nilai rata-rata mahasiswa sebelum menerima beasiswa di
tahun 2012.
3) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh dosen jurusan
pendidikan teknik elektronika yaitu Pramudi Utomo yang berjudul “Analisis
Kontribusi Pemberian Beasiswa terhadap Peningkatan Prestasi Akademik
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil dari
penelitian tersebut bahwa pemberian beasiswa kepada mahasiswa di
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta secara umum belum
meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Hal ini ditunjukan dengan
jumlah kenaikan indeks pada prestasi mahasiswa penerima beasiswa hanya
59%. Serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa belum dimanfaatkan
secara optimal. Hal ini diketahui dari penggunaan beasiswa yang tidak
dipakai untuk keperluan akademik.

C. Kerangka Berfikir

Masalah pendidikam khususnya pada angka putus sekolah merupakan


masalah yang harus cepat ditangani, angka kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta
masih terbilang cukup banyak. Untuk itu diperlukannya bantuan beasiswa bagi
peserta didik kurang mampu agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di
sekolah. Selain itu, permaslahan yang terjadi ialah minimnya atau terbatasnya
fasilitas pendukung untuk menunjang pembelajaran peserta didik di sekolah.
Terlebih harga dari fasilitas pendukung terbilang cukup mahal sehingga alat
pemenuh kebtuhan belajar peserta didik menjadi faktor penghambat dalam proses
belajar siswa.
30

Faktor pendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa ialah berupa


sarana dan prasarana pendidikan termasuk juga dengan fasilitas pendidikan yang
diadakan baik dari lembaga pendidikan maupun peserta didik itu sendiri. Untuk
itu, pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar digunakan untuk memenuhi
kebutuhan personal pendidikan siswa agar mampu memberikan dampak/manfaat
bagi hasil belajarnya. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat adakah pengaruh
pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa.

Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual diperlihatkan pada bagan di


bawah ini :

Pemanfaatan
Hasil Belajar (Y)
Beasiswa (X)

Gambar. 2.1 Skema Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskriptif teoritik dan kerangka berpikir yang telah
dipaparkan, maka dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis penelitian bahwa
“Pemanfaatan beasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian tentang Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar
(KJP) terhadap Hasil Belajar Siswa dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta yang
beralamat di Jl. Rorotan IV No. 1 Kec. Cilincing Kota Jakarta Utara. Adapun
pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel. 3.1 Pelaksanaan Penelitian Pemanfaatan Beasiswa KJP terhadap Hasil
Belajar Siswa

TAHUN 2016

September

Nopember

Desember
KEGIATAN

Oktober
Agustus
Febuari

Maret

April

Juni
Mei

Juli

1. Membuat Surat Izin


Penelitan
2. Melakukan Penelitian:
a. Obsevasi awal
b. Wawancara
c. Pengambilan
data/dokumen
d. Penyebaran instrumen
3. Pengolahan Data
4. Pelaporan Hasil Penelitian

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan
hubungan pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4
Jakarta. Metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini berlandaskan pada

31
32

pencarian ilmiah dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip tertentu. Metode atau


cara yang digunakan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan suatu
fenomena yang ada. Tujuan dari penelitian dekriptif korelasional ialah untuk
menjelaskan hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi target yang terdapat di dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar di SMK Negeri 4 Jakarta pada tahun
2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 322 siswa.
2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak statistik (random)
yaitu sampel diambil dengan cara mengurutkan angka dan mengelompokkannya
menjadi beberapa kelompok, kelompok tersebut kemudian diambil secara acak.
Dari hasil pengundian tersebut, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
yang berjumlah 35 siswa. Jumlah target awal dalam sampel penelitian ini
sebanyak 50 orang. Namun, dalam pengumpulan responden nama-nama yang
sudah diambil secara acak tidak dapat hadir dikarenakan masih dalam masa PKL.

D. Variabel dan Data Penelitian


1. Variabel
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu:
a) Pemanfaatan beasiswa kartu jakarta pintar, sebagai independent variable atau
variabel bebas. Variabel ini disimbolkan dengan huruf (X).
b) Hasil belajar siswa, sebagai dependent variable atau variabel terikat. Variabel
ini disimbolkan dengan hufuf (Y).
2. Data
Sumber data penelitian ini adalah SMK Negeri 4 Jakarta dan penerima
beasiswa Kartu Jakarta Pintar tahun 2015. Data di peroleh dari data primer dan
data sekunder sebagai berikut :
33

a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner
atau angket kepada siswa penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar.
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil belajar siswa berupa nilai
UAS siswa penerima beasiswa KJP di SMK Negeri 4 Jakarta tahun 2015.

E. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian kuantitatif ini teknik pengumpulan data dengan
menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk
memperoleh informasi dari yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari respoden yang lebih mendalam dan jumlah
responden lebih sedikit/kecil.
Wawancara ini dilakukan guna mengumpulkan data tentang KJP secara
verbal. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia
yang bernama pak Toga sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proses
pendaftaran, penyeleksian hingga pada tahap pelaporan beasiswa Kartu Jakarta
Pintar. Wawancara ini digunakan sebagai data pendukung untuk memperkuat
hasil penelitian di SMK Negeri 4 Jakarta.
2. Kuesioner (Angket)
Angket ini berisikan pernyataan tentang pemanfaatan beasiswa yang
digunakan oleh siswa sebagai alat pengukur sejauh mana pemanfaatan beasiswa
digunakan secara efektif dan efisien. Dalam penyebaran angket atau kuesioner ini
diberikan kepada siswa yang telah menerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar pada
tahun 2015 di Sekolah SMK Negeri 4 Jakarta.
3. Dokumentasi
Dokumen yang sangat penting sebagai sumber data atau informasi yang
sangat diperlukan dalam penelitian. Adapun dokumen yang diteliti dalam
penelitian ini antara lain menyangkut:
34

a. Rekapan Hasil belajar siswa (rapor, UAS, UTS, siswa penerima KJP)
b. Rekapan jumlah data penerima KJP
c. Rekapan pelaporan penggunaan KJP
d. Rekapan pengajuan beasiswa KJP

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa angket yang berisi pernyataan tertulis
mengenai pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar pada tahun 2015.
Perumusan indikator pemanfaatan beasiswa penerima beasiswa Kartu Jakarta
Pintar diambil dari kajian teori yang telah dipaparkan di atas, kemudian
dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi instrumen seperti tabel berikut:
Tabel. 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Pemanfaatan 1. Dana a. Biaya 1, 2, 3, 4,


Beasiswa Transportasi 5, 6, 7, 8, 9,
b. Keperluan 10, 11, 12, 13
ekstrakulikuler
c. Keperluan
lainnya (seragam,
tas, sepatu)

2. Buku-buku a. Buku pelajaran 13, 14, 15, 16,


sumber wajib 17, 18, 19, 20,
b. Buku tambahan 21, 22, 23, 24

3. Alat-alat tulis 25, 26, 27, 28,


dan alat-alat a. Alat-alat tulis 29, 30, 31, 32
praktik b. Alat-alat praktik
33, 34, 35, 36,
4. Sarana dan a. Fasilitas belajar 37, 38, 39
prasarana belajar di rumah
dirumah berserta
perlengkapannya

Penyusunan angket (kuesioner) berpedoman pada skala Likert yang


dimodifikasi menjadi 4 pilihan berguna untuk menyatakan persetujuan responden
35

terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan seperti yang terlihat pada tabel


berikut:40
Tabel. 3.3 Daftar Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya
Pertanyaan Sikap Sifat Pertanyaan
Positif Negatif
Selalu (S) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-kadang (KK) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Sumber : Sugiono (2015:135)

G. Analisis Instrumen
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan
penelitian. Instrumen yang digunakan harus diuji coba terlebih dahulu. Sebab
Instrumen yang baik adalah Instrumen tes yang valid dan reliabel. Berikut analisa
yang dilakukan terhadap instrumen tes:
1. Uji Validitas
Uji validitas dapat dilakukan dengan perhitungan manual maupaun dengan
aplikasi SPSS. Dalam penelitian ini hasil pengujian validitas butir instrumen
dengan menggunakan program SPSS 22. Untuk mengetahui nilai validitas setiap
butir soal instrumen dapat dilakukan dengan membandingkan hasil rhitung dengan
rtabel. Uji validitas instumen butir soal dengan menggunakan SPSS dapat diketahui
melalui analisis output SPSS 22. Untuk mengetahui nilai rhitung uji validitas
instrumen pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total, nilai skor total
tersebut bila dibandingkan hasilnya ≥ dari nilai rtabel. Untuk melihat apakah
instrumen valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan
menggunakan kaidah pengambilan keputusan:

Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir soal atau variabel Valid

40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.135
36

Jika rhitung ≤ rtabel, maka butir soal atau variabel Tidak Valid
Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah df =
n – 2. Maka, df = 42 – 2 = 40, dengan signifikansi 5% maka nilai rtabel adalah
0,3044. Dalam output SPSS 22 uji validitas yang dilakukan terhadap 42
responden (n = 42) pernyataan dikatakan valid jika perolehan nilai rhitung lebih
besar dari rtabel yakni sebesar 0,3044. Setelah dibandingkan jumlah instrumen yang
valid sebanyak 20 butir dan yang tidak valid sebanyak 15 butir yaitu nomor 2, 3,
5, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 28, 31.(lihat pada lampiran 3 halaman 71).
2. Reabilitas Instrumen
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan
instrumen setelah di uji coba. Pengujian reliabilitas angket menggunakan program
SPSS 22. Untuk mengetahui reliabilitas angket dilakukan dengan cara
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dari hasil output (pada lampiran 4
halaman 73) di dapat nilai Alpha sebesar 0,690, nilai ini kemudian kita bandingan
dengan rtabel. rtabel dicari signifikansi 5% (0.05) dengan uji 2 sisi dan jumlah data
(n) = 42, maka di dapat rtabel sebesar 0.2973. Oleh karena itu rhitung = 0.690> rtabel =
0.2973, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif
antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan persentase.
Data yang telah berhasil peneliti kumpulkan diringkas dan dihubungkan
kaitannya dengan variabel penelitian yang bersangkutan. Tahapan dalam
pengolaan Analisis data adalah sebagai berikut:
37

1. Deskripsi Data
Deskripsi data meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tengan (median), nilai
angaka yang sering muncul (modus), dan simpangan baku (standar deviasi). untuk
mengetahui derajat pencapaian pada setiap variabel digunakan rumus sebagai
berikut.41
∑X
= x 100%

Keterangan :
DP = Derajat Pencapaian
∑X = Total skor hasil pengukuran
N = Jumlah sampel/ responden
∑Item = Jumlah butir instrumen
Selanjutnya derajat pencapaian nilai responden atas masing-masing
variabel, menggunakan kriteria kategori sebagai berikut :
90 – 100% = Sangat baik
80 – 89% = Baik
65 – 79% = Cukup
55 – 64% = Kurang
0 – 54% = Tidak baik

2. Uji Persyaratan Analisis


a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogrov Smirnov (K-S) program SPSS 22 dimana distribusi
data dapat dikatakan normal atau tidak dengan pedoman pengambilan keputusan
sebagai berikut :
o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, Distribusi
adalah tidak normal (simetris).

41
Syahron Lubis, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Padang: Sukabina Press, 2011), h.
87
38

o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, Distribusi


adalah normal (simetris).42
Hipotesis yang diajukan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H0 = Data berdistribusi normal
H1 = Data berdistribusi tidak normal
Dasar pengambilan keputusan:
Terima H0, jika nilai siginfikasi probabilitas > 0,05.

Tolak H0, jika nilai signifikansi probabilitas ≤ 0,05.43


b) Uji Linearitas
Uji linearitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan yang bersifat linear antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y). Selain itu, uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model
pengolaan data yang digunakan cocok dengan model penelitian. Dalam penelitian
ini pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.

Hipotesis untuk persyaratan uji linearitas ini adalah sebagai berikut:


H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap
varabel terikat (Y).
H0 = Sebaran data varibel bebas (X) tidak membentuk garis linear
terhadap varabel terikat (Y).

Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut:


Terima H1, jika signifikansi (deviaton from linearity) ≥ Alpha 0,05.
Terima H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) < Alpha 0,05.

Hipotesis statistik :
H0 : Y = + ßX (regresi linear)
H1 : Y ‡ + ßX (regresi tidak linear)

42
Singgih Santoso, Spss 22 From Essential To Expert Skills, (Jakarta: Pt Elex Media
Komputindo, 2014), H. 191
43
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 157
39

I. Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dalam
pengujian tersebut terlebih dahulu mencari mencari harga korelasi (r) untuk
memudahkan perhitungan, dengan menggunakan aplikasi program SPSS 22.
Dalam memberikan interpretasi sederhana terhadap angka “r” pada
umumnya digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel. 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi44


Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1, 000 Sangat Kuat


0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Sugiono (2015:257)

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:


H0 = Tidak terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap
hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
H1= Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil
belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
Kemudian dilakukan uji signifikansi untuk menguji keberartian nilai
korelasi yang diperoleh dengan menggunakan uji-t, dengan rumus sebagai
berikut45:

.√
thitung =

44
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 257
45
Kadir, op. cit., h.182
40

Keterangan:
thit = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
N = Jumlah sampel
Distribusi (ttabel) untuk Alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (df = N-2),
kemudian dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung> ttabel, maka H0
ditolak. Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian


1. Sejarah Singkat SMK Negeri 4 Jakarta
Sejarah awal berdirinya SMK Negeri 4 Jakarta, dengan dikeluarkannya
SK pendirian sekolah No.3816/BI/1 tertanggal 26 Juli 1955 dengan nama
lembaga SGPT (Sekolah Guru Pendidikan Teknik), yang berlokasi di kebayoran,
Jakarta Selatan,dengan Kepala Sekolah Bp. NY. Gontha. Pada pertengahan tahun
1996 perpindahan lokasi dilaksanakan dan ditempatkandi Jl. Rorotan VI/No.5,
Cilincing, Jakarta Utara, dengan area tanah 2,7 Hektar dan luas bangunan 9886,7
Meter.
Kemudian pada tanggal 28 Februari 1997, Drs. Bowo Irianto dilantik
untuk menjadi Kepala SMKNegeri 4 Jakarta,dan setelah itu perkembangan
sekolah pada tahun 1998 Unit Produksi Kayu di SMK Negeri 4 Jakarta maju
dengan pesat, hingga mampu melakukan Eksport ke Eropa berupa produk
furnitur, bekerja sama dengan PT. Shimpindo Kharisma. Dan untuk pertama
kalinya pada tahun 2000 SMK Negeri 4 Jakartameraih juara I LKS Nasional, yang
di walikan oleh Bayu Nugroho.
Selanjutnya di tahun 2002 Bulan September SMK Negeri 4 Jakarta
masuk dalam urutan 12 dari 177 sekolah yang dinominasikan menjadi Sekolah
Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Kemudin pada tanggal 5 Desember
2004, Bertempat di Hotel PITAGIRI Jakarta, Direktorat Dikmenjur melalui
DSSE-Project ADB mengadakan workshop Scholl Development & Investment
Plant,dengan keputusan bahwa program Otomotif SMK N 4 Jakarta resmi
dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Dengan SK Kepala Dinas DIKMENTI no.211/2006 tertanggal 9
Agustus 2006, secara Resmi Drs.Wannen Pakpahan,MM, menjadi Kepala Sekolah
SMK Negeri 4 Jakarta. Di bulan September 2006 dimulainya secara resmi
pelaksanaan program SBI dengan langkah pembenahan sarana prasarana di
bengkel otomotif, pengadaan Teaching Factory dan mendatangkan native speaker

41
42

asing melalui program darmasiswa oleh Miss Reyhana Sallie (Africa Selatan)
untuk percepatan pengunaan bahasa Inggris di SMK Negeri 4 Jakarta.
Pengembangan Sekolah Internasional untuk semua Program keahlian dengan
penambahan sarana dan alat praktek.
Kemudian pada tanggal 11 Januari 2009, Pengembangan Bussines
Centre berupa perakitan motor Kanzen dan Notebook Toshiba, mulai
dilaksanakan Di SMK Negeri 4 Jakarta.
Akhirnya setelah bantuan Pemerintah untuk merehab Sekolah selama
hampir 3 SMK RSBI terwujud di akhir September 2010. Hingga sekarang
perkembangan SMK Negeri 4 Jakarta masih terus dilakukan guna mencapai
targetnya untuk menjadi SMK yang unggul membentuk SDM bermutu.

2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Jakarta
SK Pendirian : 036/O/1997
Alamat : Jl. Rorotan VI No.5, Cilincing,
Jakarta Utara,
14140
Telepon : 021-44850035
Fax : 021-44853818
Website : www.smkn4jkt.sch.id
Email : smkn4_jkt@yahoo.com
Kepala Sekolah : Drs. Kholil, M.Si
Waka Manajemen Mutu : Drs. Yopi Soepriyono, M.Pd
Waka Kurikulum : Abdul Basit, M.Pd
Waka Kesiswaan : Awalusiman, M.Pd
Waka Hubungan Industri : Drs. Kusyana
Waka Sarana & Prasarana : Dra. Istiti Cahyaningsih
43

3. Visi dan Misi


Visi
Menjadi SMK Unggul Pembentuk SDM Bermutu
Misi
1. Menanamkan iman dan taqwa serta sikap profesional pada seluruh
warga sekolah.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan dengan kemampuan
berkompetensi pada seluruh warga sekolah.
3. Menerapkan KBM dengan pendekatan kompetensi (CBT) dan
pendekatan produksi (PBT).
4. Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang mengacu pada
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

4. Keadaan Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri 4


Jakarta
Tabel 4.1 Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir
TAHUN PELAJARAN
NO PROGRAM KEAHLIAN 2012/2013 2013/2014 2014/2015
L P L P L P
1 Teknik Konst. Bangunan 147 9 112 5 85 4
2 Teknik Perabot Kayu 165 12 84 - 64 2
3 Teknik Audio Video 289 16 221 8 187 14
4 Teknik Elektronika Industri 219 14 183 9 174 13
5 Teknik Mesin Perkakas 352 2 252 - 273 -
6 Teknik Mekanik Otomotif 471 2 318 3 441 2
7 Teknik Pem. Tenaga List. 327 5 212 5 246 7
8 Teknik Fabrikasi Logam - - - - 82 -
9 Teknik Ototronik - - - - 134 3
10 Teknik Mekatronika - - - - 176 17
11 Teknik Komputer Jaringan - - - - 435 36
Jumlah 1970 60 1382 30 2297 98
Sumber : Dokumentasi Data Siswa
44

Tabel 4.2 Data Prestasi Tahun 2015

No Keberhasilan / Prestasi Ajang Pencapaian Prestasi


1. Sebagai peserta lomba pada kegiatan
LKS Tingkat Provinsi DKI Jakarta
dengan menjuarai mata lomba :
• Fisika Terapan Juara I Tingkat DKI
• Refigration Juara I Tingkat DKI
• CADD Juara I Tingkat DKI
• Patern Making Juara I Tingkat DKI
• Industrial Control Juara I Tingkat DKI
• CNC Miling Juara I Tingkat DKI
2. Debat Bahasa Inggris Juara I dan II Tingkat DKI
3. Penulisan KIR Juara II Tingkat Jak-Ut
4. OSTN Juara II Tingkat DKI
5. Sebagai peserta lomba pada kegiatan
LKS Tingkat Nasional dengan menjuarai
mata lomba:
• Wall and Floor Tilling Juara I Tingkat Nasional
• Cabinet Making Juara II Tingkat Nasional
• CADD Juara II Tingkat Nasional
• Bricklying Juara II Tingkat Nasional
• Refigration Juara III Tingkat Nasional
• Patern Making Juara III Tingkat Nasional
6. Taman Terbaik SMK Se-DKI Jakarta Juara I Tingkat DKI Jakara

Tabel 4.3 Lulusan 3 Tahun Terakhir

JUMLA STATUS LULUSAN 2012-2015


JUMLAH H
N Dikontrak Bekerja
PESERT LULUS Sebelum setelah Kuliah Tidak Tahu
O AN
A UJIAN Lulus Lulus
L P Jml % Jml % Jml % Jml %

1 248 244 4 50 20.16 163 65.73 20 8.06 15 6.05

2 392 373 19 93 23.72 234 59.69 23 5.87 42 10.72

3 314 297 7 72 22.93 217 69.11 14 4.46 11 3.50


45

Tabel 4.4 Profil Tenaga Pendidik

Kelompok Pendidikan Usia L/P


Total
No Mata GT GTT
Dip S1 S2 <35 35-50 <51 L P Guru
Pelajaran

1 Normatif 1 13 - 10 2 2 10 4 11 3 14

2 Adaptif 1 34 1 15 14 6 20 16 16 20 36

3 Produktif 1 38 2 2 31 8 35 6 39 2 41

4 BP/BK - 3 - 2 1 - - 3 1 2 3

Jumlah 4 89 3 28 58 17 66 28 57 26 94

Sumber : Dokumentasi Data Pendidik

Tabel 4.5 Profil Tenaga Kependidikan

N Pendidikan Usia L/P Total


Kelompok Guru
o SMA DPL S1 50 >50 L P Pegawai

Tenaga
1 3 1 3 6 1 5 2 7
Administrasi
Tenaga Teknis
2 2 1 0 2 1 1 2 3
Keuangan
Tenaga Teknis
3 22 8 1 26 5 26 5 31
sarana Prasarana
Jumlah 36 10 4 34 7 32 8 40
Sumber : Dokumentasi Data Kependidikan
46

5. Struktur Organisasi

Gambar. 4.1 Struktur SMK Negeri 4 Jakarta

B. Hasil Penelitian
Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan di
SMK Negeri 4 Jakarta khususnya pada siswa penerima beasiswa KJP tahun 2015
sebanyak 322 orang. Siswa penerima beasiswa KJP tersebut adalah siswa yang
berlatar belakang dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan dukungan dana
biaya personal pendidikan.
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan memiliki dua variabel
yakni: Pemanfaatan Beasiswa (X) sebagai variabel bebas dan Hasil Belajar Siswa
(Y) sebagai variabel terikat.
47

1. Deskripsi Data Penelitian


Uraian berikut menyajikan deskripsi data 2 variabel ukur yaitu data
Pemanfaatan Beasiswa (X) dan Hasil Belajar Siswa (Y). Untuk variabel
pemanfaatan beasiswa (X) diperoleh dari hasil penyebaran angket dengan skor
terlampir (pada lampiran 5 halaman 74) dari masing-masing responden.
Sedangkan variabel hasil belajar siswa (Y) diperoleh dari nilai rata-rata UAS
siswa terlampir (pada lampiran 6 halaman 76).
Kemudian untuk mengetahui barometer pengaruh dari pemanfaatan
beasiswa terhadap hasil belajar peneliti membandingkan hasil belajar sebelum
dengan sesudah menerima beasiswa KJP di tahun 2015.
Selanjutnya data tersebut diolah dan dideskripsikan dengan singkat dan
jelas untuk memaparkan hasil dari perhitungan secara statistik agar memperoleh
gambaran yang utuh. Berikut ini ditampilkan perhitungan statistik dasar kedua
variabel tersebut.
a. Deskripsi Data Pemanfaatan Beasiswa
Tabel. 4.6 Analisa Deskriptif
Pemanfaatan Nilai sebelum Nilai sesudah
beasiswa menerima menerima
beasiswa KJP beasiswa KJP
N Valid 35 35 35
Missing 0 0 0
Mean 39,83 43,6343 54,4326
Median 40,00 43,3300 54,6000
Mode 42 42,00 51,47
Std. Deviation 5,102 2,92851 3,03546
Variance 26,029 8,576 9,214
Range 20 13,00 11,00
Minimum 32 37,40 49,20
Maximum 52 50,40 60,20
Sum 1394 1527,20 1905,14

Dari tabel di atas diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar


dari skor terendah (minimum) 32 yang artinya nilai tersebut yang paling rendah
dalam memanfaatkan beasiswa untuk keperluan sekolah. Dan skor tertinggi
(Maximum) 52 yang artinya nilai tersebut digunakan paling tinggi untuk keperluan
48

sekolah, dan jumlah (sum) dari skor tersebut adalah 1394. Berdasarkan distribusi
skor tersebut diperoleh rata-rata (mean) sebesar 39,83, skor tengah (median)
40,00, data yang sering muncul (mode) 42, dan memiliki variance 26,029, range
20. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor, dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel. 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Beasiswa


Cumulative
Presentase
Frekuensi Precentase
(%)
(∑%)
Valid 32 3 8,6 8,6
34 3 8,6 17,1
36 5 14,3 31,4
37 2 5,7 37,1
38 1 2,9 40,0
39 3 8,6 48,6
40 2 5,7 54,3
41 3 2,9 62,9
42 6 8,6 80,0
44 1 5,7 82,9
45 2 8,6 88,6
46 1 17,1 91,4
48 1 2,9 94,3
52 3 5,7 100,0
Total 35 100,0

Kemudian derajat pencapaian responden secara keseluruhan dapat kita


peroleh pada variabel pemanfaatan beasiswa dapat dilihat dari hasil pengukuran
berikut:
∑X
= x 100%

= x 100%

= x 100%
49

= 0,66383 x 100%
= 66,38% (Kategori Cukup)

Dari perhitungan di atas didapat hasil pengukuran sebesar 66,38%,


maka derajat pencapaian variabel pemanfaatan beasiswa KJP siswa SMK negeri 4
Jakarta tahun 2015 termasuk kategori cukup (lihat pada drajat pencapaian
halaman 44).

b. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa


Pengolahan data hasil belajar siswa (UAS) diperoleh dari siswa
sebelum menerima bantuan dana beasiswa dan sesudah menerima bantuan dana
beasiswa Kartu Jakarta Pintar kelas XI pada tahun 2015. Dari hasil pengelolahan
data hasil belajar siswa melalui SPSS 22 kita dapat mengetahui nilai statistik
deskriptif dari masing-masing kelompok data hasil belajar yang akan dipaparkan
pada bab ini. Oleh sebab itu, nilai hasil statistik deskriptif siswa sebelum
menerima bantuan dana beasiswa dan sesudah menerima bantuan dana beasiswa
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa sebelum menerima beasiswa KJP.
Berdasarkan hasil pengolahan data statistik melalui program SPSS 22,
skor data distribusi tersebut memiliki angka terendah (minimum) 37,40 artinya
nilai yang didapat siswa pada UAS tahun 2016 terendah. sedangkan angka
tertinggi (maximum) yang didapatkan oleh siswa penerima beasiswa 50,40, dan
memiliki rata-rata (mean) 43,63, angka yang sering muncul (mode) atau angka
yang paling banyak didapatkan oleh siswa adalah 42, skor tengah (median) 43,33,
simpangan baku (standar deviasi) 2,928, dan variance 8,576(lihat lampiran 7
halaman 77).
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor pada
hasil pengolahan data nilai raport siswa sebelum menerima beasiswa, maka nilai
statistik deskriptif data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
berikut:
50

Tabel. 4.8 Distibusi Frekuensi Skor Hasil Belajar


Sebelum Menerima Beasiswa KJP
Frekuensi Precentase Cummulative
(%) Precentase (∑%)
37,40 1 2,9 2,9
Valid 38,33 1 2,9 5,7
39,27 1 2,9 8,6
40,40 1 2,9 11,4
41,00 1 2,9 14,3
41,07 1 2,9 17,1
41,20 1 2,9 20,0
41,27 1 2,9 22,9
41,60 1 2,9 25,7
41,93 1 2,9 28,6
42,00 2 5,7 34,3
42,20 1 2,9 37,1
42,47 1 2,9 40,0
42,87 1 2,9 42,9
43,07 1 2,9 45,7
43,13 1 2,9 48,6
43,33 1 2,9 51,4
43,60 1 2,9 54,3
44,13 1 2,9 57,1
44,33 1 2,9 60,0
44,60 1 2,9 62,9
44,80 1 2,9 65,7
44,93 1 2,9 68,6
45,20 1 2,9 71,4
45,40 1 2,9 74,3
45,87 2 5,7 80,0
45,93 1 2,9 82,9
46,07 1 2,9 85,7
46,80 1 2,9 88,6
47,13 1 2,9 91,4
48,53 1 2,9 94,3
49,07 1 2,9 97,1
50,40 1 2,9 100,0
Total 35 100,0
51

2) Hasil belajar siswa sesudah menerima beasiswa KJP


Berdasarkan hasil pengolahan data statistik melalui program SPSS 22,
skor data distribusi tersebut memiliki nilai terendah (minimum) 49,20, nilai
tertinggi (maximum) 60,20, rata-rata (mean) 54,43, data yang sering muncul
(mode) 51,47, skor tengah (median) 54,60, simpangan baku (standar deviasi)
3,035, dan variance9,24 (lihat lampiran 7 halaman 78).
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor pada
hasil pengolahan data nilai raport siswa sesudah menerima beasiswa. Maka nilai
statistik deskriptif data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel. 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sesudah Menerima Beasiswa
KJP
55,53 1 2,9 62,9
F (%) (∑%)
55,67 1 2,9 65,7
V 49,20 1 2,9 2,9 56,00 1 2,9 68,6
a 49,27 1 2,9 5,7 56,13 1 2,9 71,4
l 50,20 1 2,9 8,6 56,33 1 2,9 74,3
i 50,67 1 2,9 11,4 56,53 2 5,7 80,0
d 51,07 1 2,9 14,3 56,73 1 2,9 82,9
51,13 1 2,9 17,1 58,13 1 2,9 85,7
51,47 2 5,7 22,9 58,33 1 2,9 88,6
51,60 1 2,9 25,7 58,67 1 2,9 91,4
51,67 1 2,9 28,6 59,40 1 2,9 94,3
52,20 1 2,9 31,4 59,67 1 2,9 97,1
52,47 1 2,9 34,3 60,20 1 2,9 100,0
52,67 1 2,9 37,1 Total 35 100,0
53,80 1 2,9 40,0
53,93 1 2,9 42,9
54,40 2 5,7 48,6
54,60 1 2,9 51,4
54,87 2 5,7 57,1
55,33 1 2,9 60,0

Dari analisis data hasil belajar siswa penerima beasiswa KJP di tahun
2015, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum
menerima beasiswa KJP (43,63) lebih kecil dari pada rata-rata nilai hasil belajar
52

siswa sesudah menerima beasiswa KJP (54,43). Artinya, terlihat bahwa adanya
peningkatan angka hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa Kartu Jakarta
Pintar.
2. Uji Persyaratan Analisis
Teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
analisis korelasi. Analisis ini dapat dilakukan bila memenuhi persyaratan sebagai
berikut: (a) Uji normalitas data, (b) Uji linearitas.
(a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov (K-S) program SPSS 22 dimana distribusi data dapat dikatakan normal
atau tidak dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 = Data berdistibusi normal


H1 = Data berdistibusi tidak normal
Syarat pengambilan keputusan sebagai berikut:
Tolak H0, jika Sig. < 0,05
Terima H0, jika Sig. ≥ 0,05
Hasil dari perhitungan uji normalitas dengan SPSS 22 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel. 4.10 Hasil Uji Normalitas
Pemanfaatan Sebelum Sesudah
beasiswa menerima menerima
beasiswa beasiswa
N 35 35 35
Normal Mean 39,83 43,6343 54,4326
Parameters Std. Deviation 5,102 2,92851 3,03546
Most Extreme Absolute ,135 ,070 ,104
Differences Positive ,135 ,060 ,104
Negative -,062 -,070 -,067
Test Statistic ,135 ,070 ,104
Asymp. Sig. (2-tailed) ,105 ,200 ,200

Dari tabel hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa skor
signifikansi nilai pemanfaatan beasiswa sebesar 0,105. Dan signifikansi pada nilai
53

sebelum mendapat beasiswa sebesar 0,200 sedangkan signifikansi pada nilai


sesudah mendapat beasiswa sebesar 0,200. Untuk signifikansi normalitas data alfa
yang dianut adalah sebesar 0,05. Dari data penelitian ini bahwa dapat dikatakan
seluruh variabel lebih besar dari pada Alpha 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel-variabel tersebut berdistribusi NORMAL.
(b) Uji Linearitas
Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah
variabel data pemanfaatan beasiswa memberntuk distribusi garis linear terhadap
variabel hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa. Pengujian linearitas
dengan mengunakan uji Anova (analisis of varians) melalui SPSS 22.
Hipotesis untuk persyaratan uji linearitas ini adalah sebagai berikut:
H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap
varabel terikat (Y).
H0 = Sebaran data varibel bebas (X) tidak membentuk garis linear terhadap
varabel terikat (Y).
Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut:
Tolak H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) ≤ Alpha 0,05
Terima H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) > Alpha 0,05

Hasil uji linearitas dapat dilihat pada Tabel berikut:


Tabel. 4.11 Hasil Uji Linearitas
Sum of Df F Sig.
Squares
Nilai sesudah Between (Combined) 135,672 13 1,234 ,324
menerima Groups Linearity 62,326 1 7,369 ,013
beasiswa KJP Deviation
* Pemanfaatan from 73,346 12 ,723 ,715
beasiswa Linearity
Within Groups 177,605 21
Total 313,276 34

Dari nilai tabel diatas signifikansi yang diperoleh sebesar 0,715.


Sedangkan signifikansi Alpha yang dianut sebesar 0,05. Ini artinya nilai
54

signifikansi 0,715< 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan


bahwa sebaran data pada variabel pemanfaatan beasiswa memiliki hubungan yang
linear atau memiliki garis linear dengan hasil belajar siswa penerima beasiswa
pada tahun 2015.

C. Pengujian Hipotesis
Pengujuan hipotesis ini dilakukan menggunakan SPSS 22 dengan
hasil sebagai berikut:

Tabel. 4.12 Uji Korelasi

Dapat dilihat pada hasil perhitungan di atas bahwa harga korelasi


(rhitung) sebesar 0,446 pada skor pemanfaatan beasiswa dan nilai UAS sesudah
menerima beasiswa. Interpretasi koefisen korelasi dalam penelitian ini pada
kategori sedang(lihat tabel 3.4 halaman 39).
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan untuk
melihat tingkat signifikansi dilakukan dengan menggunakan uji t.

Hipotesis untuk persyaratan uji t adalah sebagai berikut:


H0 = Tidak terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap
hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
H1 = Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil
belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.

Untuk dasar pengambilan keputusan uji t adalah sebagai berikut:


Tolak H0, jika thitung ≥ ttabel
Terima H0, jika thitung < ttabel
55

Kemudian untuk mencari uji t secara manual dengan menggunakan


rumus sebagai berikut:

.√
thitung =

, √
=
,

, √
=
√ ,
, . ,
=
√ ,
,
=
,
= 2,862

Dari hasil perhitungan thitung diperoleh nilai sebesar 2,862. Setelah thitung
didapat maka langkah selanjutnya adalah mencari ttabel. Untuk mencari ttabel
dengan Alpha 0,05 dan derajat kebebasan (df = N-2). Maka, diperoleh ttabel sebesar
2,034 (lihat pada t tabel lampiran 13 halaman 90).
Dari hasil tersebut barulah kita dapat membandingkannya antara thitung
dengan ttabel, dasar pengambilan keputusan bahwa thit (2,862)≥ ttab (2,034) maka H0
ditolak H1 diterima. Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa
terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar
siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
56

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi
yang dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta bahwa beasiswa KJP adalah beasiswa
yang diberikan kepada siswa kurang mampu untuk membantu biaya personal
pendidikan. Beasiswa ini diberikan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakata yang sumber dananya berasal dari APBD. Tujuan diberikannya beasiswa
KJP adalah untuk memberikan keringanan dalam mengakses pendidikan dengan
memberikan bantuan biaya personal pendidikan. Beasiswa KJP ini diberikan
kepada siswa miskin/tidak mampu dari jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK sederajat.
Dalam proses rekruitmen/penyeleksian setelah calon penerima
beasiswa KJP melampirkan berkas untuk diserakhan pada sekolah agar dapat di
input secara online pihak sekolah mengadakan kunjungan/verifikasi faktual calon
penerima bantuan dengan menggunakan intrumen. Instrumen tersebut berupa data
pribadi dan data observasi laporan faktual yang ada di alapangan. Dari instrumen
tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang menerima beasiswa KJP adalah
benar-benar siswa dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan bantuan.
Dalam proses penyaluran beasiswa berdasarkan pada hasil wawancara
yang dilakukan oleh pak Toga bahwa “penyaluran beasiswa KJP dilakukan
dengan pemberian langsung kepada siswa penerima KJP melalui kartu debet yang
diterbitkan oleh Bank DKI yang telah bekerjasama dengan Pemerintah DKI
Jakarta. Penyaluran dana tersebut dilakukan setiap bulan dengan jumlah nominal
sebesar Rp. 240.000,- untuk tingkat SMA/MA/SMK Sederajat”.46
Adanya proses pengawasan yang dilakukan oleh pihak dinas berupa
kunjungan langsung ke sekolah dan melakukan uji petik terhadap siswa
merupakan upaya dalam meminimalisir adanya penyimpangan yang dilakukan
dalam penggunaan beasiswa, hal ini sesuai dengan wawancara yang telah
dilakukan oleh pak toga selaku pihak sekolah yang menangani beasiswa KJP,
beliau mengatakan bahwa “pengawasan dilakukan oleh dinas pemerintah DKI

46
Hasil wawancara dengan Pak Toga, pada tanggal 27 Mei 2016
57

Jakarta dengan bertanya langung kepada pihak sekolah dengan mengecek laporan
penggunaan beasiswa yang digunakan oleh siswa. Selain itu, Dinas juga
melakukan uji petik yaitu dengan memanggil siswa penerima beasiswa KJP untuk
wawancara guna dimintai pertanggungjawaban secara lisan”.47
Berdasarkan instrumen pemanfaatan beasiswa KJP yang telah
disebarkan pada siswa penerima KJP di tahun 2015 bahwa di dapat skor jawaban
menyebar dari skor terendah (minimum) 32 yang artinya nilai tersebut yang paling
rendah dalam memanfaatkan beasiswa untuk keperluan sekolah. Dan skor
tertinggi (Maximum) 52 yang artinya nilai tersebut digunakan paling tinggi untuk
keperluan sekolah, dan jumlah (sum) dari skor tersebut adalah 1394. Dengan
distribusi skor tersebut diperoleh rata-rata (mean) sebesar 39,83, skor tengah
(median) 40,00, data yang sering muncul (mode) 42, dan memiliki variance
26,029, range 20, serta simpangan baku (standar deviation) 5,102.
Hal ini berarti skor pemanfaatan beasiswa memiliki distribusi normal
dan derajat pencapaian responden secara keseluruhan pada variabel bebas (X)
pemanfaatan beasiswa sebesar 66,38%, maka derajat pencapaian variabel
pemanfaatan beasiswa KJP siswa SMK negeri 4 Jakarta tahun 2015 termasuk
dalam kategori cukup. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemberian beasiswa
siswa sebesar 240.000,-/bulan (Rp. 2.880.000/tahun) setiap bulannya dapat
dimanfaatkan cukup baik oleh siswa. Untuk lebih jelasnya pemanfaatan beasiswa
yang digunakan oleh siswa di SMK Negeri 4 Jakarta tergambar pada diagram pie
dibawah ini:

PEMANFAATAN BEASISWA

25% Dana (trasnport, seragam, dll)


34%
Buku-buku sumber
Alat tulis dan praktek
41%

Gambar 4.2 Diagram Pie Pemanfaatan Beasiswa

47
Hasil wawancara dengan Pak Toga, pada tanggal 27 Mei 2016
58

Berdasarkan wawancara dengan guru di SMK Negeri 4 Jakarta,


bahwa hasil belajar siswa khususnya penerima beasiswa KJP lebih terlihat pada
sikap dan prilaku mereka yang lebih disiplin dibanding sebelum menerima
beasiswa KJP. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Pak Toga bahwa “…
beasiswa dapat dihentikan/dicabut jika siswa tidak mematuhi aturan dan
berprilaku tidak baik”.48 Dalam hal tersebut, beasiswa dapat memberikan
pengaruh berupa motivasi untuk berprilaku lebih baik.
Di samping itu, pengaruh pemberian beasiswa juga bisa terlihat dari
tingkat kehadiran siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen rekapan
kehadiran siswa di sekolah. Setelah studi dokumen hasil dari tingkat kehadiran
peserta didik penerima beasiswa KJP di tahun 2015 secara keseluruhan terdapat
perbedaan bahwa tingkat kehadiran yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan
sebesar 0,52% dibanding sebelum menerima beasiswa. Peningkatan tersebut dapat
terlihat pada gambar dibawah ini:

99.90%
99.80%

99.70%
99.60%
99.50%
99.40% Series1

99.30%
99.20%
99.10%
99.00%
Sebelum sesudah

Gambar 4.3 Tingkat Kehadiran Siswa

Selain itu, dari hasil analisis dokumentasi kegiatan ekstrakulikuler


kepramukaan siswa penerima beasiswa terlihat perbedaan yakni dari baik dalam

48
Hasil wawancara dengan Bapak Togarotop, pada tanggal 27 Mei 2016
59

memahami dasar-dasar kepramukaan hingga menjadi mampu menunjukan sikap


kerjasama dalam tim. Bukan hanya ekstrakulikuler kepramukaan saja namun,
ekstrakulikuler bimbingan konseling memiliki perbedaan siswa dari baik dalam
mengenal dunia SMK dan Jurusannya menjadi mampu dalam mengenal lapangan
pekerjaan dan memiliki pegalaman lebih untuk meningkatkan kompetensi diri.
Selanjutnya hasil analisis yang telah dilakukan untuk melihat
hubungan pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar dilihat dari harga
perhitungan koefisien korelasi (r) adalah 0,446 pada kategori sedang dengan
kriteria rhitung ≥ rtabel = (0,446 ≥ 0,3338) maka, H0 ditolak H1 diterima. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpul bahwa terdapat hubungan positif antara
pemanfaatan beasiswa dengan hasi belajar, dan jika di persentasikan besaran
pengaruh pemanfaatan beasiswa yakni (0,446² x 100%) = 19,89%. Artinya,
pemanfaatan beasiswa dapat mempengaruhi hasil belajar dengan presentase
19,89%.
Setelah itu untuk melihat signifikansi pengaruh pemanfaatan beasiswa
terhadap hasil belajar siswa dilihat dari nilai UAS dan dilakukan uji t dari hasil
analisis tersebut bahwa thitung ≥ ttabel (2,862 ≥ 2,03452) maka, H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa
tahun 2015. Jadi hipotetis yang dikemukakan (Bab II hal 33) Pemanfaatan
beasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa terbukti.

E. Keterbatasan Penelitian
1. Jarak, antara tempat tinggal peneliti dengan universitas dan jarak tempat
penelitian cukup jauh sehingga peneliti merasa kesulitan dalam mengakes
ketempat tujuan penelitian sehingga memerlukan waktu cukup lama.
2. Waktu, pembagian waktu yang kurang terorganisir antara penelitian dan
tugas kampus menjadi hal yang tidak efektif dan tidak efisien dalam
melaksanakan penelitian, sehingga penelitian tidak berjalan optimal.
Selain itu, penelitian ini terkendala dalam pengumpulan responden,
responden yang terdiri dari kelas XI dan XII terkendala dengan jadwal
60

sekolah untuk persiapan Ujian Nasional untuk kelas XII dan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) untuk kelas XI. Jadi, reponden atau sampel yang bisa
terkumpul hanya berkisar 35 siswa.
3. Biaya, dengan jarak yang cukup jauh peneliti memerlukan biaya tambahan
untuk dapat mengakses tempat tujuan penelitian.
61

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa adanya pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa
dengan harga korelasi 0,446 yang selanjutnya dengan dilakukannya uji t hasil
perhitungan tersebut ialah thitung(2,862)≥ ttabel(2,034) maka H0 ditolak H1 diterima.
Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat pengaruh positif
antara pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar siswa di SMK Negeri 4
Jakarta. Hal ini dapat diindikasikan dari beberapa faktor seperti dibawah ini:
1. Berdasarkan hasil analisa deskriptif pencapaian vaiabel pemanfaatan
beasiswa termasuk kategori cukup yaitu sebesar 66,38% pemanfaatan
beasiswa yang digunakan untuk keperluan kebutuhan sekolah seperti
(transportasi, seragam, buku-buku sumber, alat tuis dan praktek serta fasilitas
belajar lainnya).
2. Disamping itu, pengaruh yang diberikan oleh beasiswa itu sendiri lebih
kepada sikap disiplin siswa. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa
meningkat dari sebelum menerima beasiswa dan setelah menerima beasiswa,
dari 99,29% ke 99,81%.
3. Pengaruh lain juga dapat dilihat dari kegiatan ekstrakulikuler bahwa siswa
mampu meningkatkan kerjasama dalam tim dan mampu mengenal lapangan
dan memiliki pengalaman yang lebih dalam meningkatkan kompetensinya.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran penulis yang dapat
digunakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar terkait dengan pemanfaatan
beasiswa KJP, saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Disarankan pada Pemerintah DKI Jakarta untuk setiap periodenya mampu
mengadakan evaluasi secara maksimal baik dari sistem pemberian beasiswa
maupun pelaporan hingga pemantauan beasiswa KJP. Hal ini dimaksudkan
62

agar siswa dapat memanfaatkan beasiswa dengan semaksimal mungkin untuk


dapat menigkatkan hasil belajarnya. Sejalan dengan tujuan pemberian
bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak
mampu melalui KJP yaitu meningkatkan akses layanan pendidikan secara
adil dan merata, menjamin kepastian mendapatkan layanan pendidikan dan
meningkatkan kualitas hasil pendidikan.
2. Disarankan pada sekolah untuk menyeleksi calon penerima beasiswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan terutama bagi siswa yang kurang
mampu dan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
3. Disarankan pada peneliti selanjutnya agar mampu untuk mengembangkan
konsep tentang pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa.
4. Disarankan pada siswa penerima beasiswa untuk dapat memanfaatkan
beasiswa dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah dalam memenuhi
kebutuhan akademis antara lain buku, alat tulis, tas sekolah, baju (seragam),
sepatu sekolah, tambahan makan, transport ke sekolah dengan harapan dapat
meningkatkan hasil kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2010.
Barnawi, dan Arifin, M. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, Cet. 1, 2006.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Pedoman Bantuan Biaya Personal
Pendidikan (BBPP) Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu
Melalui Kartu Jakarta Pintar. Jakarta, 2013.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar. Jakarta, 2015.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Panduan Pelaksanaan
Beasiswa Siswa Miskin (BSM). Jakarta: Perpustakaan Departemen
Pendidikan Nasional, 2010.
Ganda, Yahya. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Grasindo, 2004.
Julianto, Yono., Nurhasan, Syah., Indrati, Kusumaningrum. (2014). Pengaruh
Pemanfaatan Beasiswa Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP. Journal of Civil Engineering and Vocational
Education, 2(2), 428-434.
Junaidi, Modul Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republik Indonesia, 2011.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet.
2, 2015.
Lubis, Syahron. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press,
2009.
Martha, K. 100++ Beasiswa S-1 Favorit dalam Negeri di Universitas Pilihan.
Jakarta: Grasindo, 2016.

63
64

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


Cet. 10, 2006.
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2006
Tentang Sistem Pendidikan.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusu Ibukota Jakara Nomor 190 Tahun
2012 Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Peserta Didik
dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar.
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 174 Tahun
2015 Tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik
dari Keluarga Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, Ed. 3, 2002.
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana, A. evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015.
Santoso, Singgih. SPSS 22 From Essential to Expert Skills. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2014.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, Cet. 5, 2010.
Sofyan, Ahmad, dkk., Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:
UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2006.
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 11, 2015.
Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayanto, Poly. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 1, 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet. 5, 2009.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
65

LAMPIRAN 1

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA KARTU JAKARTA PINTAR

TERHADAP HASIL BELAJAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini penulis memohon bantuan Saudara/i untuk mengisi angket
ini. Pengisian angkat ini tidak akan mempengaruhi nilai/pribadi Saudara/i dalam hal
apapun, kiranya saudara/i memberikan informasi jawaban dalam angket ini dalam
keadaan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang terjadi. Kerahasiaan jawaban anda
menjadi kode etik penelitian ini. Atas segala informasi dan waktu yang telah diberikan
Saudara/i penulis mengucapkan terimakasih.

Petunjuk Pengisian

Berikut ini kami sajikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Pengaruh
Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap Hasil Belajar. Bacalah angket
pertanyaan ini dengan baik, sesuai dengan apa yang dirasakan dan dilakukan selama
ini. Selanjutnya pilihlah salah satu jawaban yang paling cocok dengan Anda dengan
memberikan tanda ceklist (√) pada kolom yang anda pilih. Setelah menjawab semua
item silahkan Saudara/i periksa kembali jawaban Saudara/i agar tidak ada yang
terlewat.

Keterangan:

Untuk masing-masing pertanyaan dilengkapi dengan 4 pilihan jawaban yaitu:


SL = Selalu
SR = Sering
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah

Contoh pengisian:
66

1. Jika hal ini sesuai dengan keadaan Anda maka berilah tanda check list (√) pada salah
satu kotak jawaban Anda sesuai nomor soal.
No. Pertanyaan Alternatif Jawaban
SL SR JR TP
1. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli perlengkapan √
sekolah.

2. Bila terdapat kesalahan dalam pemberian jawaban, maka anda dapat meralatnya
dengan memberikan sebuah garis pada jawaban anda dan memberikan jawaban yang
anda anggap paling sesuai.
No. Pertanyaan Alternatif Jawaban
SL SR JR TP
1. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli perlengkapan √ √
sekolah.

Angket Pernyataan

Nama :

NIS :

No Pernyataan SL SR JR TP
1. Saya menggunakan uang beasiswa untuk keperluan pribadi di
luar sekolah.
2. Saya tidak menggunakan uang beasiswa untuk tarnsporatasi ke
sekolah.
3. Saya menggunakan beasiswa untuk membeli perlengkapan
sekolah (seperti membeli alat tulis, tas dll).
4. Saya menggunakan dana beasiswa untuk menonton bioskop.
5. Saya tidak menggunakan dana beasiswa untuk keperluan
ekstrakulikuler.
6. Dana beasiswa saya gunakan untuk keperluan di luar kegiatan
sekolah (seperti membeli playstation)
7. Saya menggunkan dana beasiswa untuk belanja kebutuhan
keluarga sehari-hari (misalnya sembako)
8. Saya mentraktir teman dengan menggunakan dana beasiswa.
9. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli tas dan sepatu
untuk sekolah
10. Saya menggunakan dana beasiswa untuk menyelesaikan tugas
sekolah (seperti membuat prakarya, atau praktek kejuruan
67

lainnya)
11. Dana beasiswa saya pakai untuk mengikuti kegiatan di sekolah
(misalnya untuk praktek kejuruan)
12 Sebelum menerima beasiswa saya sangat sulit mendapatkan
bahan tugas dari sekolah, dengan adanya dana beasiswa saya
membeli buku sumber yang saya butuhkan.
13. Saya membeli buku pembelajaran (seperti referensi,
pengayaan) dari dana beasiswa.
14. Saya berusaha untuk mencukupi buku dan bahan pembelajaran
dari dana beasiswa.
15. Orang tua saya menganjurkan membeli buku dan bahan
pembelajaran dengan dana beasiswa.
16. Saya membeli perlengkapan sekolah (seperti buku, pulpen,
pensil, penghapus, dan lain sebagainya) dari dana beasiswa.
17. Untuk membeli majalah/koran yang berguna bagi
pembelajaran merupakan tanggung jawab orang tua bukan dari
dana beasiswa.
18. Dalam mengcopy bahan untuk pembelajaran saya membayar
dari dana beasiswa.
19. Saya menggunakan beasiswa untuk membeli buku novel,
comik, untuk mengisi waktu luang.
20. Saya selalu mengutamakan membeli buku tulis dan alat tulis
dengan dana pemberian beasiswa.
21. Dana beasiswa saya gunakan untuk print/photo copy buku/
materi dan sumber belajar lainnya untuk menunjang
pembelajaran.
22. Perlengkapan tulis seperti buku dan pena tidak pernah saya beli
dengan dana beasiswa.
23. Saya menggunkan dana beasiswa untuk membeli penggaris
dan jangka.
24. Perlengkapan praktek kejuruan yang tidak tersedia dalam
sekolah saya beli dengan dana beasiswa.
25. Saya tidak pernah menggunakan dana beasiswa untuk kegiatan
praktek kejuruan.
26. Saya menggunkan uang beasiswa untuk membeli flashdisk.
27. Saya tidak membeli flasdisk dengan biaya beasiswa.
28. Saya dapat membeli laptop dengan dana beasiswa guna
kegiatan pembelajaran di sekolah.
29. Dana beasiswa saya gunakan untuk bermain game.
30. Saya menggunkan biaya beasiswa untuk membeli handphone.
31. Saya tidak pernah menggunakan dana beasiswa untuk kegiatan
praktek.
32. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli barang elektronik
(hand phone).
33. Saya tidak membutuhkan fasilitas penunjang pembelajaran
(contoh meja belajar, lampu belajar dan lain sebagainya)
68

LAMPIRAN 2
TABULASI DATA PEMANFAATAN BEASISWA KJP
SKOR PERTANYAAN
N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N
Res N N N N N N N N N o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o Jumlah
o o o o o o o o o 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
R1 1 3 4 4 2 4 4 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 1 1 4 1 4 4 1 1 2 86
R2 3 1 4 4 2 1 2 4 2 1 3 1 2 3 3 3 4 1 4 4 1 4 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 2 89
R3 4 3 4 4 1 4 3 4 2 1 2 2 3 3 3 4 3 1 4 4 3 3 3 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 96
R4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 2 2 1 3 3 3 3 1 4 3 1 3 2 2 1 1 3 2 4 4 3 2 4 88
R5 4 1 3 5 1 4 4 4 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 3 1 4 3 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 76
R6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 1 4 95
R7 2 1 3 4 1 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 4 2 2 4 4 2 3 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 3 80
R8 4 1 3 4 4 4 3 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 1 1 1 4 1 4 4 1 2 4 90
R9 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 3 111
R10 4 4 3 4 2 4 2 4 3 1 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 1 4 4 3 1 4 101
R11 4 1 4 4 1 3 3 4 2 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 89
R12 3 3 4 4 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 1 4 3 1 4 4 1 1 3 93
R13 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 2 1 1 3 3 4 4 3 3 3 101
R14 1 3 4 4 1 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 1 1 3 1 4 4 3 1 4 98
R15 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 1 4 4 2 1 3 3 1 4 4 4 1 4 102
R16 4 1 4 4 1 4 1 4 1 1 3 2 4 3 3 3 2 3 1 4 1 3 3 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 82
R17 4 3 4 4 1 4 4 4 1 1 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 1 3 1 1 1 1 4 1 4 4 4 1 4 95
R18 4 3 4 4 1 4 4 4 1 1 3 2 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 101
R19 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 81
R20 3 3 3 4 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 1 2 3 2 1 3 2 1 4 4 2 1 2 86
R21 4 2 4 4 1 4 1 4 1 1 4 1 4 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 4 88
69

R22 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 1 4 3 2 4 2 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 96
R23 4 3 4 4 3 3 2 4 1 1 3 3 3 1 4 3 3 1 4 4 1 4 2 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 93
R24 4 4 4 4 1 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4 3 1 1 3 4 4 4 3 2 4 105
R25 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 3 3 4 4 3 2 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 4 94
R26 3 1 3 4 1 4 3 4 1 1 3 2 2 3 3 3 1 1 4 4 1 4 2 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 80
R27 2 1 4 4 1 3 3 4 1 1 2 2 2 1 2 4 1 1 4 4 1 4 3 4 1 2 1 1 4 4 1 1 4 78
R28 4 1 4 4 1 4 3 4 1 1 3 1 4 3 3 3 4 1 4 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 4 4 1 3 85
R29 4 1 4 4 1 4 3 4 1 1 3 1 4 3 3 3 4 1 4 3 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 90
R30 4 1 4 4 1 4 3 4 1 1 2 1 4 3 3 2 3 1 4 3 1 4 3 1 1 1 4 1 4 4 4 1 3 85
R31 3 2 3 4 4 4 3 4 2 1 1 1 4 2 2 4 1 1 4 4 1 4 3 3 1 1 1 1 4 4 1 1 4 83
R32 3 2 3 4 1 3 3 4 2 1 1 1 4 3 2 3 3 1 4 2 1 4 2 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 82
R33 3 3 3 4 1 4 4 4 1 3 2 2 3 4 3 4 1 1 4 3 1 2 2 2 2 1 3 1 4 4 3 1 4 87
R34 3 3 3 4 1 3 3 4 1 3 2 2 4 4 4 3 1 4 3 4 1 4 3 1 4 3 3 2 4 4 3 2 4 97
R35 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 1 4 2 3 4 3 3 1 4 3 3 1 4 107
R36 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 2 3 1 2 3 1 4 4 3 1 4 107
R37 3 2 3 4 1 4 3 4 2 1 3 2 4 4 3 4 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 1 4 85
R38 3 3 3 4 1 4 3 4 2 1 3 2 4 4 3 4 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 83
R39 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 3 1 3 4 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 85
R40 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 1 3 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 82
R41 4 1 1 3 3 4 4 4 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 4 3 1 3 2 2 1 1 3 1 4 4 3 1 4 81
R42 4 3 4 4 1 4 3 4 2 1 4 2 1 3 2 4 3 2 4 4 2 3 2 4 2 1 1 3 4 4 4 1 4 94
70

LAMPIRAN 3

VALIDITAS BUTIR INSTRUMEN

Dari hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 22 uji validitas instumen butir
soal dapat diketahui melalui analisis output. Untuk mengetahui nilai rhitung pada uji validitas
instrumen pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total. Untuk melihat apakah
instrumen valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan menggunakan
kaidah pengambilan keputusan:

Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir soal atau variabel Valid

Jika rhitung ≤ rtabel, maka butir soal atau variabel Tidak Valid

Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah df = n – 2. Maka, df =
40 – 2 = 38, dengan signifikansi 5% maka nilai rtabel adalah 0,3044. Jadi, jumlah instrumen
yang valid sebanyak 18 butir dan yang tidak valid sebanyak 15 butir, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Butir Jumlah - Pearson Kaidah Rtabel Kaidah


Correlation
1. .240 ≥ 0.304 Tidak Valid
2. .656 ≥ 0.304 Valid
3. .372 ≥ 0.304 Valid
4. -.063 ≥ 0.304 Tidak Valid
5. .407 ≥ 0.304 Valid
6. .152 ≥ 0.304 Tidak Valid
7. .246 ≥ 0.304 Tidak Valid
8. -.186 ≥ 0.304 Tidak Valid
9. .508 ≥ 0.304 Valid
10. .212 ≥ 0.304 Tidak Valid
11. .429 ≥ 0.304 Valid
12 .509 ≥ 0.304 Valid
13. .214 ≥ 0.304 Tidak Valid
14. .414 ≥ 0.304 Valid
15. .539 ≥ 0.304 Valid
16. .319 ≥ 0.304 Valid
17. .278 ≥ 0.304 Tidak Valid
18. .362 ≥ 0.304 Valid
19. .078 ≥ 0.304 Tidak Valid
20. .153 ≥ 0.304 Tidak Valid
21. .477 ≥ 0.304 Valid
71

22. .171 ≥ 0.304 Tidak Valid


23. .140 ≥ 0.304 Tidak Valid
24. .422 ≥ 0.304 Valid
25. .355 ≥ 0.304 Valid
26. .298 ≥ 0.304 Tidak Valid
27. .262 ≥ 0.304 Tidak Valid
28. .350 ≥ 0.304 Valid
29. b. ≥ 0.304 Tidak Valid
30. -.294 ≥ 0.304 Tidak Valid
31. .495 ≥ 0.304 Valid
32. .275 ≥ 0.304 Tidak Valid
33. .050 ≥ 0.304 Tidak Valid
72

LAMPIRAN 4

Reliability Instrumen

Dari hasil output di dapat nilai Alpha sebesar 0,690, nilai ini kemudian kita bandingan
dengan rtabel. rtabel dicari signifikansi 5% (0.05) dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 42,
maka di dapat rtabel sebesar 0.2973. Oleh karena itu rhitung = 0.690> rtabel = 0.2973, maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
73

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA PEMANFAATAN BEASISWA KJP


SKOR PERNYATAAN

No Responden Jumlah
No No No No No No No No No No No No No No No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 11553 4 3 1 4 4 4 4 4 1 2 2 1 2 1 3 40
2 11530 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 4 42
3 11536 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 4 1 2 1 1 32
4 11542 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 41
5 11530 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 46
6 11525 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 1 2 42
7 11531 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 38
8 11535 2 3 2 3 2 4 1 4 1 2 1 4 2 1 4 36
9 11534 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34
10 11537 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 36
11 11523 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 3 34
12 11532 3 3 2 1 4 2 3 3 1 4 2 3 2 1 2 36
13 11548 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 1 3 39
14 11539 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 4 40
15 11546 2 4 2 1 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 4 37
16 11543 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 39
17 11540 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 36
18 11524 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 1 3 3 1 4 36
19 11522 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 4 2 45
20 11610 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 4 2 42
74

21 11612 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 52
22 11609 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 52
23 11613 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 48
24 11600 1 1 1 1 3 1 4 4 4 1 4 2 2 2 1 32
25 11615 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 44
26 11596 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 37
27 11588 1 4 3 3 4 4 3 2 2 4 3 2 3 4 3 45
28 11593 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 42
29 11591 4 4 2 4 2 4 2 1 2 2 3 1 4 2 4 41
30 11605 4 4 1 4 3 2 3 4 1 4 3 2 1 1 4 41
31 11597 4 1 2 3 2 1 3 3 3 1 2 3 4 3 4 39
32 11602 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 4 32
33 11600 3 3 1 2 2 4 3 4 4 1 2 2 1 1 1 34
34 11607 4 2 1 1 4 3 2 4 2 4 2 4 4 2 3 42
35 11614 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1 3 2 42
75

LAMPIRAN 6
DATA VARIABEL PENELITIAN
Nilai
Hasil Skor Nilai Sebelum
No Sesudah
NIS Pemanfaatan Menerima
Menerima
Beasiswa (X) Beasiswa
Beasiswa (Y)
1 11553 40 48,53 51,60
2 11530 42 44,33 58,13
3 11536 32 44,13 51,47
4 11542 41 43,07 56,33
5 11533 46 46,80 55,67
6 11525 42 42,20 51,07
7 11531 38 40,40 49,27
8 11535 36 42,00 51,13
9 11534 34 45,20 51,47
10 11537 36 45,87 54,87
11 11523 34 41,93 53,93
12 11532 36 38,33 52,47
13 11548 39 37,40 50,20
14 11539 40 41,20 54,40
15 11546 37 43,13 54,40
16 11543 39 41,00 54,87
17 11540 36 42,47 56,00
18 11524 36 41,60 54,60
19 11522 45 44,60 58,33
20 11610 42 42,87 53,80
21 11612 52 45,93 60,20
22 11609 52 43,33 55,53
23 11613 48 44,80 56,73
24 11600 32 42,00 50,67
25 11615 44 39,27 51,67
26 11596 37 41,07 52,20
27 11588 45 45,87 59,40
28 11593 42 43,60 49,20
29 11591 41 41,27 52,67
30 11605 41 50,40 59,67
31 11597 39 47,13 56,13
32 11602 32 46,07 55,33
33 11604 34 45,40 56,53
34 11607 42 44,93 56,53
35 11614 42 49,07 58,67
Jumlah 1394 1527,20 1905,14
76

LAMPIRAN 7
ANALISA DESKRIPTIF
77
78
79
80

Perhitungan Derajat Pencapaian

N = 35
Jumlah skor = 1394
Jumlah Item = 15
skala tertinggi =4
∑X
= x 100%

= x 100%

= 66,38% (Kategori Cukup)
81

LAMPIRAN 8

UJI PERSYARATAN ANALISIS

A. UJI NORMALITAS

Untuk signifikansi normalitas data Alpha yang dianut adalah sebesar 0,05. Dari data
penelitian ini seluruh variabel lebih besar dari pada 0,05. Maka kedua variabel ini
berdistribusi NORMAL.

B. UJI LINEARITAS

Linearity, yaitu Fhit = 0,723, dengan skor


Hipotesis statistik :
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,715
H0 : Y = ᾳ + ßX (linear) > alpha 0,05. Dapat dikatakan bahwa

H1 : Y ‡ᾳ + ßX (tidak linear) sebaran data pada variabel pemanfaatan


beasiswa mempunyai hubungan yang
Uji linearitas persamaan garis regresi
linear dengan hasil belajar siswa.
diperoleh dari baris Deviation from
82

LAMPIRAN 9

UJI HIPOTESIS

Harga koefisien korelasi pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar setelah menerima
beasiswa (r) adalah 0,446 pada kategori sedang. Kriteria untuk pengambilan keputusan
bahwa rhitung > rtabel (0,446> 0,3338) maka, H0 ditolak. Dengan demikian bahwa terdapat
hubungan pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar. Selanjutnya, untuk mengetahui
determinan seberapa besar kontribusi tiap variabel caranya dengan mengkuadratkan r dikali
presentase 100%. Hasil dari perhitungan yaitu (0,446² x 100%) = 19,89%. Dapat ditarik
kesimpulan artinya bahwa variabel hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh variabel
pemanfaatan beasiswasebesar 19,89%.
83

LAMPIRAN 10

PEDOMAN WAWANCARA

1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya di


wawancara.
2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan.
3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau
saran yang berkaitan dengan topik wawancara.
4. Catatlah seluruh pembiacaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara.
5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.

Nama : Anggiat Togatorop, S.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia

Waktu/Tgl :

Tempat :

Wawancara

Pewawancara : Bersumber dari manakah pemberian KJP?


Narasumber : Sesuai dengan yang kami tahu dari pengarahan bahwa sumber dana beasiswa
itu berasal dari APBD itu adalah sesuai dengan yang kami dapatkan penjelasan
dari pihak Dinas.
Pewawancara : Hal-hal apasajakah/syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk memperoleh
KJP?
Narasumber : Kalau tentang syarat untuk mendapatkan KJP yang pertama, keluarga itu
harus dari keluarga kurang mampu dari sisi ekonomi, hal itu dikuatkan oleh
surat pengantar dari Rt/Rw dan dikuatkan lagi oleh lurah masing-masing.
Terus Dinas juga meminta Akte Lahir asli dan copy nya, KK, KTP orang tua,
Kartu Pelajar siswa sebagai syarat untuk mendapatkan Beasiswa KJP.
Pewawancara : Bagaimakah proses atau prosedur siswa dalam mempeorleh KJP?
Narasumber : Kalau tentang proses untuk mendapatkan beasiswa KJP itu pertama-tama kita
informasikan/umumkan baik ketika saat upacara di lapangan, atau kita
sampaikan melalui wali kelas, ataupun diumumkan dengan speaker/pengeras
84

suara di kelas-kelasnya, untuk mendapatkan KJP adalah untuk siswa yang


dimaksud mengurus surat pengatar, KK, Akte, KTP, dan lain sebagainya,
selanjutnya dilampiri semua berkas itu diserahkan pada pihak sekolah untuk di
input secara online ke pihak Dinas.
Pewawancara : Bagaimana dengan penyaluran dana tersebut, dan berapa kisaran dana yang
diterima siswa?
Narasumber : Beasiswa langsung diberikan kepada siswa melalui Bank DKI Jakarta yang
telah bekerjasama dengan Pemda, dan soal dana yang cair biasanya setiap
bulan ditransfer sebesar Rp. 240.000,-
Pewawancara : Adakah pengawasan terhadap pemanfaatan KJP?
Narasumber : Menurut yang kami alami secara khusus di SMK 4 ini, pengawasan itu ada.
Pewawancara : Bagaimana pengawasan itu dilakukan?
Narasumber : Selama ini bentuk pengawaan yang dilakukan oleh pemerintah itu dari dinas
datang langsung untuk bertanya kepada pihak sekolah yang mengurus, dan ada
juga uji petik yaitu siswa yang bersangkutan diwawancarai secara langsung
tentang pemberian basiswa KJP tersebut oleh pihak pemerintah
(didelegasikan) mereka di panggil dan di wawancarai tentang beasiswa
tersebut. Saya kira itu pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
pemberian KJP.
Pewawancara : Adakah hambatan atau kendala dalam sistem atau pemberian KJP?
Mengapa?
Narasumber : Kalau tentang hambatan yang dialami oleh pihak sekolah yang mengurus ya
terutama hambatan dari siswa itu sendiri misalnya kita (pihak sekolah) sudah
memberi batasan waktu untuk melengkapi berkas, katakanlah kita beri batasan
waktu 4 hari sebelum yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga pihak sekolah
bisa mengurus. Tetapi jarang ditepati oleh siswa, sering terjadi keterlambatan
pengumpulan data padahal sudah memasuki kategori batasan waktu, dan
masih ada siswa yang baru bertanya ‘kapan pak batas akhir pengumpulan?’
artinya siswa belum mengurus. Begitu juga dengan hambatan yang dialami
oleh siswa “mengapa ko baru sekarang?”, “RT/RW nya pak tidak ada di
tempat”. Nah, hal seperti itu menjadi hambatan yang sering kita dapati.
Pewawancara : Sudah tepatkah pemberian KJP untuk siswa disekolah ini?
Narasumber : Tepat sasarankah sudah KJP itu kalau menurut hemat kami sesuai dengan
prosedur yang kita jalani masih dalam kategori tepat sasaran, satu pengalaman
85

kita katakan dalam hal penyaringan/penyeleksian pernah ada masuk berkas


orang tuanya ibu sarjana bapak sarjana ibu PNS dan ibunya guru, tetapi
keluarga itu masih mengajukan KJP, itu sudah otomatis tidak dilanjutkan.
Siapapun saya kira sudah pasti mengategorikan itu tidak lagi keluarga mampu
dari sisi ekonomi.
Pewawancara : Adakah pengaruhdari beasiswa itu, dan bagaimana beasiswa bisa
mempengaruhinya?
Narasumber : Tentu pastilah ada, misal karena sebelum mereka dinyatakan mendapatkan
sudah di arakhan terlebih dahulu dalam bentuk, ‘andaikan nanti anda
mendapatkan KJP tersebut tetapi suatu ketika perilakumu tidak sesuai atau
berperilaku tidak baik maka bantuan KJP itu bisa dihentikan’ dengan arahan
itu tentu ada kearah yang lebih baik kalau tentang perbedaannya.
Pewawancara : Adakah dampak dari pemberian KJP ini bagi siswa sendiri maupun
masyarakat?
Narasumber : Kalau tentang dampak dari pemberian bantuan KJP ke masyarakat dari sisi
ekonomi itu, memang sisi positifya ada, ya tentu sangat membantu bagi
keluarga yang kurang mampu yang kita tau, pernah ada orang tua mengatakan,
anaknya tidak sekolah karena waktu itu belum ada ongkos, sisis positifnya bisa
membantu anak melanjutkan sekolah. Tetapi, dari sisi negatifnya walaupun
kita belum mengadakan survei/penelitian tetapi sesuai dengan yang kita
dengarkan dari luar dengan mendapatkan KJP tersebut, ada masyarakat
menyalah gunaan tidak digunakan pada tempatnya, malah digunakan jauh
melenceng dari kebutuhan pendidikan anaknya. Pernah saya bertanya waktu
itu masih bisa mengambil tunai tetapi sekarang tidak diperbolehkan lagi, tetapi
waktu itu ketika saya tanyakan ‘uang KJP itu dikemanakan’ tidak lagi beli
buku anaknya, tas anaknya, sepatu anaknya, malah kebutuhan pokok rumah
tangganya itu saya temukan yang seperti itu, jadi dengan kata lain/disisi lain
meninabobokan seharusnya untuk kebutuhan pendidikan anaknya malah untuk
membeli beras tidak usah berusaha lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
ini meninabobokan masyarakat sisi negatifnya.
Pewawancara : Adakah saran untuk pemerintah dalam kebijakan pemberian beasiswa KJP?
Narasumber : Dari saran tidak muluk-muluk, yaitu:
87

LAMPIRAN 11

DAFTAR NAMA RESOPNDEN

PENERIMA KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) 2015

No Nama NIS Kelas Jurusan

1 Yusuf 11553 XI Tek. Furniture


2 Fadhil Maulana 11530 XI Tek. Furniture
3 Hartono Wibowo 11536 XI Tek. Furniture
4 Muhammad Nico 11542 XI Tek. Furniture
5 Azis Mulana 11533 XI Tek. Furniture
6 Andi Patirangi 11525 XI Tek. Furniture
7 Bagus Trinanda 11531 XI Tek. Furniture
8 Firman Banni Zakaria 11535 XI Tek. Furniture
9 Firdaus Muzaky 11534 XI Tek. Furniture
10 Hekmah Setiano 11537 XI Tek. Furniture
11 Ady Kurniawan 11523 XI Tek. Furniture
12 Dicky Ramadhan 11532 XI Tek. Furniture
13 Reynaldi 11548 XI Tek. Furniture
14 Lukmanul Hakim 11539 XI Tek. Furniture
15 Putra Dwi Septiananda 11546 XI Tek. Furniture
16 Muhammad Rizqi Darmawan 11543 XI Tek. Furniture
17 Lutfi Iftul Amalah 11540 XI Tek. Furniture
18 Aji Firmansyah 11524 XI Tek. Furniture
19 Adelya Maezelinne 11522 XI Tek. Furniture
20 Royan Hidayat 11610 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
21 Sindi Yuniar Sari 11612 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
22 Robiatul Adawiyah 11609 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
23 Sofyan Sawri 11613 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
24 Muhamad Naufal Firdaus 11600 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
25 Sulaeman 11615 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
26 Muhammad Ari Setiawan 11596 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
27 Khoirul Yanuar 11588 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
28 Miftahul Rizky 11593 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
29 Lutfi Hafidz Aminudi 11591 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
30 Nur Mustika Farha 11605 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
31 Muhammad Fahmi 11597 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
32 Dwi Saputra 11602 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
33 Aditya Bayu Setyawan 11604 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
34 Andrew Frastyan 11607 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
35 Akbar Kurniawan 11614 XI Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
88

LAMPIRAN 14

ABSENSI KEHADIRAN SISWA


Sebelum Sesudah
NIS Sakit Izin Alfa Sakit Izin Alfa
11553 - - 1 - - -
11530 - - - - - -
11536 - - 1 - - -
11542 1 - - - - -
11533 - - - - - -
11525 - 2 1 - - -
11531 1 1 1 - - -
11535 - 1 - - - -
11534 - - 1 - - -
11537 1 - - - - -
11523 1 - 1 - - -
11532 1 1 1 - - 1
11548 - - - - - -
11539 1 1 1 - 1 -
11546 1 1 1 - - 1
11543 1 - - - - -
11540 - - - - - -
11524 - 1 - - - -
11522 1 - 1 - - -
11610 - - - - - -
11612 - - - - - -
11609 - - - - 1 -
11613 - - - - - -
11600 - 1 - - - -
11615 - - - - - -
11596 1 - - - - -
11588 - - - - - -
11593 - - - - - -
11591 - - - - - -
11605 - - 1 - - -
11597 - 1 - - - -
11602 - - - - - -
11604 - - - - - -
11607 - - - 1 - -
11614 - - - - - -
89
90

Anda mungkin juga menyukai