Dapus Manajemen 6
Dapus Manajemen 6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercepai secara efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemimpin pendidikan?
2. Apa fungsi kepemimpinan pendidikan?
3. Bagaimana tipe-tipe kepemimpinan pendidikan?
4. Apa gaya kepemimpinan kepala sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa pengertian
pemimpin pendidikan, mengetahui bagaimana funsgi kepemimpinan pendidikan,
mengetahui tipe-tipe kepemimpinan pendidikan, dan mengetahui gaya
kepemimpinan kepala sekolah. Tentunya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca mengenai kepemimpinan di dalam pendidikan, dan tentunya
member manfaat bagi pembaca.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,
termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya.
Hakikat dan arti kepemimpinan dapat didasarkan atas tiga komponen yaitu
(1) ciri atau sifat lembaga atau jabatan, (2) tabiat atau watak seseorang, dan (3)
kategori tingkah laku aktual. Katz dan Kahn (dalam Purwanto, 2012:27).
3
(e) memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan,
pikiran, dan memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam
pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok,
(f) memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing
demi kepentingabn bersama.
4
1. Tipe otoriter (the autocratic style of leadership)
Pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan atau “policy” dasar
ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada
bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas dilakukan tanpa mengadakan
konsultasi sebelumnya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin otoriter
berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada dirinya. Dia
bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah.
5
Sifat kepemimpinan yang demokratis pada waktu sekarang terdapat lebih dari
500 hasil research tentang kepemimpinan, jika bahan itu dimanfaatkan dengan
baik maka kita akan dapat mempergunakan sikap kepemimpinan yang baik pula.
Dalam hasil research itu menunjukkan bahwa untuk mencapai kepemimpinan
yang demokratis, aktivitas pemimpin harus:
a. Meningkatkan interaksi kelompok dan perencanaan kooperatif.
b. Menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan individual dan
memecahkan pemimpin-pemimpin yang potensial.
Hasil ini dapat dicapai apabila ada partisipasi yang aktif dari semua anggota
kelompok yang berkesempatan untuk secara demokratis memberi kekuasaan dan
tanggungjawab.
Pemimpin demokratis tidak melaksanakan tugasnya sendiri. Ia bersifat
bijaksana di dalam pembagian pekerjaan dan tanggung jawab. Dapat dikatakan
bahwa tanggung jawab terletak pada pundak dewan guru seluruhnya, termasuk
pemimpin sekolah. Ia bersifat ramah dan selalu bersedia menolong bawahannya
dengan nasehat serta petunjuk jika dibutuhkan.
6
Menurut Purwanto (2012: ) gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau teknik
seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dapat
pula diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan seseorang saat mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha
menselaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan
yang akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya.
7
d. Perilaku delegatif adalah pemimpin mendiskusikan masalah yang
dihadapinya dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan
pengambilan keputusan seluruhnya kepada bawahan, bawahan diberi hak
menentukan langkah-langkah bagaiman keputusan dilaksanakan, dan
bawahan diberikan wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai
dengan keputusan sendiri.
KEPUSTAKAAN