Anda di halaman 1dari 3

35 - AVOIDING FOUR HORSEMEN

Sebenarnya seluruh program Smart Conflict Resolution ini diciptakan untuk


menghindari keempat kuda kiamat itu.

Dalam versi simplistik, beginilah penggambaran fase SCR:

Nah, begitu saja.

Sederhana sekali, tidak perlu berputar-putar ke sana-sini.

Urutan intinya:

1. Menyatakan perasaan + kebutuhan + impian pribadi.

2. Menyimak perasaan + kebutuhan + impian pasangan.


3. Menegosiasikan jalan tengah yang menghargai dan memenuhi kebutuhan
kedua belah pihak.

Konflik seberat apapun sebenarnya bisa ditemukan solusinya seandainya kalian berdua
bisa duduk tenang membicarakan apa yang kalian butuhkan.

Namun sayang sekali keempat kuda kiamat biasanya hadir mengacaukan momen
diskusi sederhana itu. Menguntit di belakang mereka ada berbagai pola sikap buruk
lainnya yang ikut berbondong-bondong keluar dari 'pintu gerbang neraka'.

Mereka-lah yang membuat Anda dan pasangan jadi tidak bisa berbicara dari hati
ke hati. Mereka-lah yang membuat kalian berdua jadi terkunci dalam siklus
serang-menyerang saling menyakiti.

Anda tahu apa yang memancing mereka datang?

Emosi Anda dan pasangan yang tidak terkendali. Kalian hanyut dalam emosi, sehingga
masing-masing pihak merasa pihak lain adalah lawan yang harus diajari, diperbaiki,
diserang, ditaklukkan.

Pada saat itulah keempat kuda itu merasa dibutuhkan. Mereka haus akan peperangan,
dan emosi kalian bagaikan aroma darah yang membangkitkan gairah.

Saking panasnya, Anda lupa akan apa yang sebenarnya Anda butuhkan dan impikan.
Anda hanya ingin menyalahkan pasangan, menjelekkan dia, mempermalukan dia.
Demikian juga dia mungkin terbakar akan gairah yang serupa pada Anda.

Konfliknya baik dan menguntungkan (seperti sudah dibahas dalam Conflict Is Useful),
tapi emosi negatifnya itu yang berbahaya dan menghancurkan.

Emosi negatifnya yang membuat kalian jadi tidak cerdas dan membabi buta
dalam obrolan yang menyakitkan.

Itu sebabnya dalam SCR ini ada banyak sekali pelajaran tentang apa itu konflik, mitos
konflik, kesadaran akan masalah dalam diri dan tanggung jawab pribadi untuk
memulihkannya, kemampuan memahami impian dalam konflik, sistem menegur dan
memberi pujian, dsb. Semakin banyak kalian memahami diri sendiri dan tahu cara
berkomunikasi dengan positif, maka semakin santai dan mudah kalian
menghadapi konflik.

Tidak ada tehnik-tehnik ajaib dalam mengatasi konflik. Tidak ada jalan cepat untuk
menemukan solusi. Yang ada hanyalah kebiasaan menambahkan atmosfir positif dalam
bersikap satu sama lain setiap hari, agar ketika terjadi benturan kalian tidak sensitif,
tidak panas, tidak meledak, tidak mengundang Four Horsemen Of Apocalypse.

Kalau keempat kuda kiamat itu sudah muncul, sulit sekali mengatasinya. Makanya saya
ajarkan SCR ini agar Anda dan pasangan tidak memanggil mereka dan tidak perlu
bertempur melawannya.

Masuk akal 'kan?

Anda mungkin juga menyukai