Anda di halaman 1dari 8

POLITIK UANG/ MONEY POLITICS

NAMA MAHASISWA :
NIM :
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Money Politics atau politik uang merupakan salah satu bentuk pelanggaran dalam sistem politik yang terjadi
di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pola perilaku yang satu ini sering dilakukan oleh para politisi dan
calon-calonnya dalam kaitannya untuk memperoleh dukungan politik dan suara dari para pemilih.
Latar belakang terjadinya Money Politics di Indonesia cukup kompleks dan plural atau beraneka ragam.
Berawal dari era Orde Baru, Money Politics sudah menjadi karakter penting dalam sistem politik Indonesia.
Pada masa itu, politik uang telah menjadi salah satu bentuk legitimasi bagi pemimpin dan elit politik untuk
menguasai kekuasaan.

Dalam situasi politik yang kritis seperti era Reformasi, Money Politics menjadi semakin terlihat jelas. Praktik
tersebut dilakukan untuk mempengaruhi suara pemilih, serta menarik dukungan dari segmen-segmen
tertentu sehingga para pelaku tersebut bisa memenangkan pemilihan dengan keuntungan besar.
Meskipun ada upaya melarang atau mengatur politik uang, namun praktik tersebut belum sepenuhnya bisa
diberantas. Hal ini terjadi karena terdapat legitimasi sosial yang cukup kuat di dalam masyarakat terhadap
Money Politics. Selain itu, kelemahan regulasi yang masih lemah dan kurangnya tindakan hukum efektif pada
pelaku politik uang juga menjadi alasan utama mengapa Money Politics masih terus berlangsung.
Beberapa faktor yang menjadi pemicu praktik politik uang antara lain tawaran dan janji-janji para calon
yang dianggap menarik minat masyarakat. Namun dalam banyak kasus, praktik tersebut bisa bersifat ilegal
atau tidak etis seperti kiriman uang, penyalahgunaan dana kampanye, pemberian barang/jasa sebagai
imbalan, dan bentuk perilaku politik uang lainnya.
Dari segi kebijakan, pencegahan dan penindakan Money Politics sudah menjadi isu yang penting dalam
deklarasi moral politik. Berbagai undang-undang dan regulasi dibuat untuk mencegah terjadinya praktik
politik uang dalam pemilihan umum. Namun, tantangan serius yang dihadapi oleh pemerintah dalam
mencegah Money Politics tetap sangat besar.

Dalam rangka memberantas Money Politics di Indonesia, diperlukan komitmen nyata dari semua pihak yang
terkait dan terlibat dalam pengambilan kebijakan politik. Selain itu, pentingnya pengawasan dan kontrol
yang lebih ketat serta penegakan hukum yang efektif perlu diintensifkan agar praktik Money Politics tidak
menjadi budaya dalam sistem politik Indonesia.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan Money Politics harus terus dilakukan dalam
kaitannya untuk memperkuat demokrasi Indonesia. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan
dampak buruk praktik politik uang dan menjadi penentu suara yang lebih kritis dan independen. Hanya
dengan cara itu, sistem politik yang bersih dan transparan dapat terbentuk dan berperan positif dalam
pembangunan nasional ke depannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.APA PENGERTIAN MONEY POLITIK YANG KAMU KETAHUI DAN SEBUTKAN CONTOH
KASUSNYA
2.SEBUTKAN FAKTOR MONEY POLITIK DAN SOLUSI DARI MONEY POLITICS
1.3 Tujuan
1.MEMAHAMI MONEY POLITICS SECARA LUAS BAIK DLAMA PENGERTIAN DAN CONT9H
DIKEHIDUPAN NYATA
2.MENGETAHUI FAKTOR DAN SOLUSI MONEY POLITICS
SEHINGGA MEMPERKUAT ARGUMEN DALAM MELAWAN KEBURUKAN
1.4 Manfaat
Menambah wawasan dalam berargumen bagi pembaca perihal money politics sehingga untuk menemukan
solusi bersama,faktor yang memengaruhi nya

2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 PENGERTIAN MONEY POLITIK YANG KAMU KETAHUI DAN SEBUTKAN CONTOH
KASUSNYA
"Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang ini dengan
menawarkan atau berjanji menyuap seseorang, baik," bunyi dasar hukum politik uang, yaitu Pasal 73 ayat 3
Undang-Undang No. 3 tahun 1999

Diharapkan orang ini tidak hanya mulai bergerak untuk mendapatkan pekerjaan atau mereka akan mulai
bergerak untuk memulai bisnis sendiri , yang akan didukung oleh hukuman penjara tertua dalam tiga tahun .
Ini juga digunakan untuk orang yang menerima suap berupa uang atau janji yang dibangun dengan benar .
Misalnya , menurut saya , "Pemilihan Umum di Indonesia Menganut Asas Luber" (Langsung, Umum, Bebas,
dan Rahasia) dan "Jurdil" (Jujur dan Adil). Menggunakan Penelope
: 1. Langsung berarti orang yang sedang dilayani harus melakukannya dengan perlahan dan tanpa gangguan
2. Umum , artinya semua warga negara yang berhak menggunakan bendera dapat ikut serta dalam urusan
kedinasan .
3. Bebas berarti ituseseorang seseorang _memberikan sumbangan tanpa menerima pembayaran dari
organisasi tertentu .harus memberikan sumbangan tanpa menerima pembayaran dari organisasi tertentu .
sutra yang diberikan oleh orang yang hanya mempraktikkan rahasia.
si pemilih itu sendiri, paham.
5. Jujur, berarti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa
setiap suara pemilih memilih memilih nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih .
upaya peserta pemilu tanpa diskriminasi terhadap peserta atau pemilih yang bersangkutan . _ _ _ _
satu - satunya metode yang paling efektif dalam sistem demokrasi untuk memastikan bahwa rakyat memiliki
perwakilan di lembaga perwakilan rakyat serta satu - satunya metode yang paling efektifuntuk memastikan
bahwa hak - hak politik rakyat dihormati .

3
Pelaksanaan Pemilu diselesaikan sesuai dengan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum.
Menurut Austen Ranney, ketika orang berkuasa , orang itu adalah demokrat .

Kriteria seperti berikut :


1. Pemilihan berkala
, atau pemilihan berkala 2. Pengambilan keputusan yang bermakna
( pilihan yang bermakna) 3. Hak untuk mencalonkan calon (kebebasan untuk melakukannya ).
4. Hak pilih umum orang dewasa (hak pilih umum bagi kaum dewasa)
5. Suara dengan bobot yang sama untuk Kesetaraan BobotSuara
6. Bebas mengatur pilihan (kebebasan untuk memilih )
7. Penghitungan pilihan yang akurat dan pelaporan hasil (kejujuran dalam penghitungan suara dan pelaporan
hasil ).
Akibatnya , saya memandang manusia sebagai makhluk rasional dan membandingkan makhluk yang hidup
tunggal dengan yang memimpin banyak kehidupan yang sangat kontras. Umat manusia harus menjunjung
tinggi standar moral dan etika saat ini . Penilaian moral tidak dapat diterapkan pada manusia secara
keseluruhan .
Dan saya akan menunjukkan contoh dari praktek money politics di luar jawa yang diperkuat dengan berita
televisi:
Contoh kasus money politik yang terjadi di Indonesia adalah praktik politik uang dalam pemilihan umum
atau pemilihan kepala daerah. Salah satu contohnya adalah kasus penanganan politik uang di Pilkada
Tangerang Selatan 2018. Dalam kasus ini, KPK menangkap 12 orang yang diduga terlibat dalam praktik
money politik, termasuk beberapa petinggi partai politik dan anggota DPR. Pemilihan sering kali menjadi
ajang untuk melakukan praktik korupsi dan money politik.

https://www.liputan6.com/news/read/3469695/pemda-tangsel-serahkan-kasus-politik-uang-ke-kpu-dan-
panwaslu#:~:text=Kemudian%20KPU%20Tangsel%20menemukan%20ada,isinya%20adalah%20uang
%20tunai%20Rp.

4
2.2 FAKTOR MONEY POLITIK DAN SOLUSI DARI MONEY POLITICS
Menurut saya faktor dari terjadinya money politics adalah

Faktor money politik di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan dapat merusak demokrasi. Hal ini
terjadi karena adanya penggunaan uang secara tidak sah dalam kegiatan politik, seperti memberikan uang
kepada calon pemilih, partai politik atau penyelenggara pemilihan, dan juga penggunaan uang dalam
kampanye politik. Dampak dari money politik dapat mengubah suara kaum minoritas, merugikan
kepentingan publik, serta menghilangkan integritas pemilihan.

Ada beberapa argumen solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan money politik di
Indonesia. Pertama, pemerintah dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan uang
dalam kegiatan politik. Hal ini dapat dilakukan dengan menguatkan lembaga pengawas pemilu serta
membuat undang-undang yang lebih tegas dalam hal penggunaan uang dalam kegiatan politik.

Kedua, partai politik juga harus menjaga integritas dan etika dalam kegiatan politiknya, dengan tidak
melakukan praktek money politik dan membuka transparansi dalam sumber dana kampanye. Partai politik
juga harus mengedepankan program dan visi misi yang jelas agar dapat dipilih masyarakat tanpa harus
memberikan uang sebagai penghargaan.

Ketiga, pendidikan politik juga harus ditingkatkan, khususnya untuk generasi muda. Dengan memberikan
pemahaman yang benar tentang demokrasi dan etika politik, diharapkan generasi muda dapat lebih cerdas
dalam memilih pemimpin dan tidak terpengaruh oleh money politik.

Keempat, dukungan dari media juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi money politik. Media dapat
berperan dalam melakukan investigasi dan melaporkan adanya praktek money politik sehingga masyarakat
dapat mengetahui dan menolak praktek tersebut.

Dengan adanya kepemimpinan politik yang jujur dan transparan, pengawasan yang ketat, etika politik yang
baik, pendidikan politik yang benar, dan dukungan dari media, maka solusi dari money politik di Indonesia
dapat terwujud. Hal ini akan membawa Indonesia ke arah kehidupan politik yang lebih baik dan demokratis.

5
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Money politic merupakan tindakan penyimpangan dari kampanye yang
bentuknya dengan cara memberikan uang kepada masyarakat agar mereka mengikuti
keinginannya. Dari contoh kasus diatas dapat di simpulkan bahwa praktik demokrasi
pada pemilihan umum banyak dihiasi dengan praktik-praktik kecurangan yang seakan
sudah mendarah daging pada masyarakat kita. Seperti money politics untuk membeli
suara masyarakat. Masyarakat tidak bisa mandiri atau jernih umtuk memberikan hak
ilihnya dalam pemilu. Dan money politics ini sangat bersimpangan dengan etika dan
norma agama yang berlaku.
Politik uang (money politics ) dapat menghancurkan bangunan politik yang jujur
dan sehat, yang menjadi penompang dalam memilih pemimpin yang memiliki
kapabilitas dan memiliki kemampuan yang mumpuni. Banyak sekali penyebab
terjadinya money politic diantaranya karena masyarakat masih belum siap untuk hidup
berdemokrasi secara utuh, selain itu karena masih kurang tegaknya hukum di Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Dewantara, A. W. (2013). Merefleksikan Hubungan antara Etika Aristotelian dan Bisnis dengan

Studi Kasus Lumpur Lapindo. Arete, 2(1), 23-40.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Politik_Uangdiakses pada tanggal 19 April 2019)

Azra, Azyumardi. 1966. Pergolakan

https://www.liputan6.com/news/read/3469695/pemda-tangsel-serahkan-kasus-politik-uang-
ke-kpu-dan-panwaslu#:~:text=Kemudian%20KPU%20Tangsel%20menemukan
%20ada,isinya%20adalah%20uang%20tunai%20Rp.

Anda mungkin juga menyukai