Anda di halaman 1dari 27

GEOGRAFI BUDAYA

SUKU
MANDAR
1915141001 Restyana Aprilia
1915141002 Andi Nursakina
1915141006 Winda Asriana
1915141011 Salma Samira
1915141013 Siti Nur Aeda
1915142007 Annisa
1915142012 Nismawati
SUB BAB
LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI

UNSUR BUDAYA SUKU


MANDAR
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Kebudayaan pada dasarnya telah ada semenjak
hadirnya manusia pertama dimuka bumi ini.
Kebudayaan berfungsi memenuhi kebutuhan hidup
manusia, baik yang bersifat supranatuaral maupun
kebutuhan materil.
Mandar adalah nama suatu suku (etnis) yang terdapat
di sulawesi selatan dan nama budaya dalam Lembaga
Budayaan Nasional dan Lembaga Pengkajian Budaya
Nasional. Diistilahkan sebagai etnis karena Mandar
merupakan salah satu kelompok etnis dari empat
suku yang mendiami kawasan provinsi Sulawesi
Selatan yakni etnis Makassar (makasara’), etnis Bugis
(ogi’), etnis Toraja (toraya). Pengelompokkan ini
dimaksudkan dalam suatu kelompok pengkajian yang
disebut “lagaligologi”.
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI

Wilayah suku mandar terletak diujung utara Sulawesi Selatan


tepatnya di Sulawesi Barat bagian barat dengan letak
geografis antara 10-30 lintang selatan dan antara 1’180-
1’190 bujur timur
Luas wilayah Mandar adalah 23.539,40 km2, terurai dengan :
1. luas kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara : 11.622,40 km2
2. luas kabupaten Mameje : 1.932 km2
3. luas kabupaten Polewali Mamasa : 9.985 km2
UNSUR
BUDAYA
UNSUR
KEBUDAYAAN

Agama
Sistem Kekerabatan
Bahasa
Seni dan Budaya
Jenis Alat-Alat Tradisional
Upacara Adat dan
Perkawinana Suku Mandar
UNSUR KEAGAMAAN

Pada umumnya dewasa ini suku Mandar adalah


penganut agama Islam yang setia tetapi dalam
kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dari
kepercayaan-kepercayaan seperti pemali, larangan-
larangan dan perbuatan magis seperti pemakaian
jimat atau benda-benda keramat dan sesaji.
Didaerah pedalaman seperti di
pegunungan Pitu Ulunna Salu
sebelum Islam masuk, religi budaya
yang dikenal ketika itu adalah adat
Mappurondo yang diterjemahkan
sebagai berpegang pada falsafah
Sarana ritual dan berdoa penghayat kepercayaan Aluk
Pemali Appa Randanna. Mappurondo di Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten
Mamasa, Sulawesi Barat (Hariandi Hafid / Beritagar.id)
Sedangkan, untuk wilayah
persekutuan Pitu Ba’bana Binanga
sendiri, religi budayanya dapat
ditemui pada peninggalanya yang
berupa ritual dan upacara-upacara
adat yang tampaknya bisa
dijadikan patokan bahwa ia
bersumber dari religi budaya dan
kepercayaan masa lalunya. seoerti
ritual Mappasoro (menghanyutkan
sesaji di sungai) atau Mattula bala'
(sesaji untuk menolak bala).
SISTEM KEKERABATAN
Status dalam suku Mandar berbeda dengan
Suku Mandar, pada umumnya suku Bugis, karena didaerah Bugis pada
umunya wanita yang memegang peran
mengikuti kedua garis keturunan
dalam peraturan rumah tangga. Suami
ayah dan ibu yaitu bilateral.
sebagai kepala rumah tangga yang
Adapun keluarga luas di Mandar bertanggung jawab atas keluarganya
terkenal dengan istilah Mesangana, mempunyai tugas tertentu, yaitu mencari
kelurag luas yaitu famili-famili yang nafkah untuk menghidupi keluarganya.
yang dekat an sudah jauh tetapi Sebaliknya di Mandar, wanita tidak hnaya
masih ada hubungan keluarga. mengurus rumah tangga, tetapi mereka
aktif dalam mengurus pencarian nafkah,
mereka mempunyai prinsif hidup, yaitu
Sibalipari yang artinya sama-sama
menderita (sependeriataan)
UNSUR KEBAHASAAN

Suku mandar menggunakan bahasa yang disebut dengan


bahasa mandar, hingga kini masih dengan mudah bisa ditemui
penggunaannya di beberapa daerah di Mandar seperti:
Polmas, Mamasa, majene, Mamuju dan Mamuju Utara.
namun, di beberapa tempat atau daerah di Mandar juga telah
menggunakan bahasa lain,seperti untuk Polmas di daerah
Polewali juga dapat ditemui penggunaan bahasa Bugis.
UNSUR SENI DAN KEBUDAYAAN

1. Seni Sastra
Bentuk sastra Mandar ada 2 (dua) yaitu:
a. Bentuk prosa yaitu karangan bentuk
bebas tetapi berirama
b. Bentuk puisi yaitu karangan bentuk
terikat dan berirama.
Pemuda saat
Makalindaqda/berpantun Mandar
di hadapan Sayyang Pattuqdu
(kuda menari)
contoh : Tari Pattudu

2. Seni Gerak Tradisional


Seni gerak tradisional atau tari dalam bahasa Mandar
disebut “TUQDUQ” dan pelakunya disebut
“PATTUQDUQ”.
Penggolongan pattuqdug:
a. Pattuqdug anaq pattola paying
b. Pattuqduq anag pattola tau pia
c. Pattuqdug tau biasa
3. seni vokal dan instrumental
Seni vokal orang Mandar dapat dikenal
melalui lagu-lagu rakyat antara lain:
a. Ayangang Peondo
b. Ayangang Meqdag
c. Ayangan Tolog
4. seni rias
Macam seni rias orang Mandar:
a. Rias pada tubuh
b. Rias pada pakaian
c. Rias untuk pattuqdug
d. Baju tradisional
e. Sarun
JENIS ALAT-ALAT TRADISIONAL
ALAT-ALAT ALAT-ALAT ALAT WADAH
PRODUKTIF SENJATA
Alat-Alat Bertani Gayang (keris), doe Bakuq (bakul), karajing
Alat-Alat Mengolah (keranjang), tedaq dan
(tombak), badiq
Padi rakkiq (empat bahan
Alat-alat Mengolah
(badik), jambia (belati),
makanan), tappiang (tampi),
Sagu kanda wulo (parang
katoang (tempat air), bokki
Alat-alat untuk panjang), suppiq
(alat mengambil air dari
Mengolah Kopra (sumpit), panah.
Alat berternak, berburu tanah liat), patti (peti),
Alat untuk Menangkap basung (tempat menyimpan
Ikan pancing/alat perikanan).
UPACARA ADAT DAN PERKAWINAN
1. Akikah
Bagi keluarga yang mampu, akikah
sebaiknya dilakukan sedini mungkin
misalnya : hari ke-7, ke-14, dan ke-21.
Pada upacara ini ada 2 tata-cara pokok
yaitu : pemotongan hewan dan
pembacaan barzanji. Kemudian
beberapa cara yang sering dikaitkan
yaitu: pemberian/peresmian nama dan
pengguntingan rambut.
2. Niuri
1. Akikah
Niuri dalam masyarakat Mandar adalah upaya
Bagi keluarga yang mampu, akikah
penyelamatan lahirnya seorang bayi. Bagi wanita
sebaiknya dilakukan sedini mungkin
utamanya yang baru pertama kalinya hamil sudah
misalnya : hari ke-7, ke-14, dank e-21.
menjadi tradisi (kebiasaan) diadakan acara niuri
Pada upacara ini ada 2 tata-cara pokok
dalam masa kehamilan 7 sampai 8 bulan.
yaitu : pemotongan hewan dan
Untuk melaksanakan acara ini, yang lebih dahulu
pembacaan barzanji. Kemudian
disiapkan yaitu : Kue-kue sebanyak mungkin, ayam
beberapa cara yang sering dikaitkan
betina satu ekor, tempayan berisi air, kayu api, beras
yaitu: pemberian/peresmian nama dan
dan lain-lain.
pengguntingan rambut.
3. Pappatadayang
Pappatadayang artinya pelantikan seorang Raja yang
mengambil sempel di Kerajaan Pamboang, yang pasti
caranya sama dengan seluruh kerajaan di Pitu “Ba’b a
Binanga Mandar.Pada upacara seperti ini dikaitkan yaitu
memanna atau mangaru dalam beberapa macam
tingkatan.Sehubungan dengan pelantikan ini disiapkan
Payung Kerjaan untuk tempat berpegang Raja
bersamaseorang anggota Hadat yang mewakili anggota
Hadat lainnya untuk melakukan pelantikan, gendang
ankeke
4. pernikahan
Untuk perkawinan di daerah Mandar
secara umum, melalui 14 fase:
1. Massuljing
yang artinya mencalonkan dan
mencocokkan antara dua orang
yang akan dipersunting.
2. Messisi' atau Mammanu'manu
yang merupakan langkah permulaan
yang berfungsi sebagai pembuka
jalan dalam rangka pendekatan
pihak laki-laki terhadap pihak
wanita.
3. Mettumae atau Ma'duta
ialah mengirm utusan untuk
melamar.
4. Mambottoi Sorong
Sorong atau mas kawin adalah sesuatu yang memiliki nilai moral dan material yang
mutlak ada dalam suatu perkawinan. Tanpa adanya mas kawin, perkawianan dianggap
tidak sah menurut aturan adat maupun menurut syariat Islam.

5. Membawa Paccanring
Membawa paccandring adalah pernyataan rasa gembira oleh pihak laki-laki
atas tercapainya kesepakatan tentang sorong dan besar belanja.

6. Ma'lolang
Adalah perkunjuangan laki-laki bersama sahabat-sahabatnya kerumah wanita.
7. Mappadai Balaja
Artinya pihak laki-laki mengantar uang belanjaan yang telah disepakati kepihak wanita
dengan arak-arakan yang lebih ramai lagi.

8. Mappasau
Dilakukan pada malam hari menjelang besoknya persandingan. Mappasau
artinya mandi uap, dimaksudkan agar semua bau busuk yang yang mungkin
ada pada mempelai wanita menjadi hilang.

9. Pallattigiang
Pallatiang dalam suku Mandar ada 3 yaitu pellattigiang secara adat, pelattigiang
adat oleh raja-raja, an pelattigiang secara pauli atau obat.
10. Mambawa Pappadupa
Adalah perkunjungan utusan pihak wanita ke rumah pihak laki-laki membawa “lomo
masarri atau manyak wangi” dan busana yang akan dipakai pada saat akad nikah.

11. Matanna Gau


Merupakan puncak dari segenap acara yang ada dalam upacara perkawinan.
Pada bagian ini dilakukan arak-arakan yang lebih ramai ari sebelumnya untuk
mengantar calon mempelai pria kerumah calon mempelai wanita.

12. Nilipo
Merupakan kunjungan keluarga pihak mempelai pria keruamh mempelai wanita.
Ini dilakukan paling tidak 3 kali berturut-turut setiap malam sesudah salat isya.
13. Mando E Bunga
Artinya mandi bunga untuk menharumkan dan membersihkan diri dari hadas besar
yang mungkinterjadi sesudah akad nikah.

14. Marola atau Nipemaliangngi


Marola artinya mengikut atau rujuk ialah perkunjungan kedua mempelai
kerumah mempelai pria. Kegiatan ini dilakukan hanya untuk bersenang-senang,
bermain musik dan lain-lain.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
SOB

Anda mungkin juga menyukai