Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data Hasil Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti keterampilan

interpersonal sebagai variable bebas dan prestasi belajar siswa sebagai variabel

terikat.. Data yang diperoleh dari koesinoner melalui google form untuk

mengukur variable keterampilan interpersonal dan data dari dokumen sekolah

untuk data prestasi belajar siswa . Data diperoleh dari 37 siswa yang menjadi

responden yaitu siswa SMP Negeri 02 Depok kelas VIII-C.

Selanjutnya data di analisis untuk mengetahui gambaran data masing-

masing, nilai deskriptif yang akan di uji meliputi nilai terendah, nilai tertinggi,

rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus),

simpangan baku dan varians (Kurtosis). Pengolahan data dilakukan dengan

bantuan aplikasi SPSS 23.0. berikut hasil analisis data deskriptif dari masing-

masing variabel :

1. Deskriptif Data Keterampilan Interpersonal

Data keterampilan interpersonal diperoleh dari hasil penyebaran

angket tentang Keterampilan interpersonal dengan empat pilihan jawaban

yang berjumlah 30 pertanyaan yang sudah di uji kalibrasinya. Soal

diberikan kepada 37 siswa sebagai responden (sampel).

45
46

Tabel 4.1 Deskriptif Data Keterampilan Interpersonal

Statistics

Keterampilan Interpersonal
N Valid 37
Missing 0
Mean 98,19
Median 99,00
Mode 99
Std. Deviation 5,147
Variance 26,491
Minimum 86
Maximum 107

Dari hasil analisis data yang telah ditampilkan pada tabel 4.1

menunjukan gambaran data nilai terkecil (minimum) sebesar 86. Nilai

terbesar (maksimum) sebesar 107. Rata-rata (mean) sebesar 98,19. Nilai

tengah (median) sebesar 99,00. Nilai yang sering muncul (modus) sebesar

99. Nilai simpangan baku sebesar 5,147. Nilai varians sebesar 26,491.

Gambaran data di atas menunjukan bahwa hasil dari keterampilan

interpersonal siswa SMP Negeri 02 Depok menunjukan nilai yang variatif

dan memiliki rentang yang cukup jauh. Hal ini menunjukan bahwa tidak

semua siswa memiliki keterampilan interpersonal yang sama ada yang

memiliki keterampilan interpersonal tinggi dan ada yang memiliki

keterampilan interpersonal rendah.

Berikut gambaran penyebaran data dalam histogram dan poligon dari

data keterampilan interpersonal .


47

Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Data Keterampilan Interpersonal

2. Deskriptif Data Prestasi belajar siswa

Data prestasi belajar siswa diperoleh dari rata-rata nilai raport

semester ganjil tahun ajaran 2020-2021. Nilai diambil dari 37 siswa

sebagai responden (sampel)

Tabel 4.2 Deskriptif Data Prestasi belajar siswa

Statistics
Prestasi Belajar SIswa
N Valid 37
Missing 0
Mean 85,86
Median 86,00
Mode 86
Std. Deviation 2,451
Variance 6,009
Minimum 82
Maximum 91
48

Dari hasil analisis data yang telah ditampilkan pada tabel 4.2

menunjukan gambaran data nilai terkecil (minimum) sebesar 82. Nilai

terbesar (maksimum) sebesar 91. Rata-rata (mean) sebesar 85,86. Nilai

tengah (median) sebesar 86,00. Nilai yang sering muncul (modus) sebesar

86. Nilai simpangan baku sebesar 2,451. Nilai varians sebesar 6,009.

Gambaran data di atas menunjukan bahwa hasil dari prestasi belajar

siswa siswa SMP Negeri 02 Depok menunjukan nilai yang variatif dan

memiliki rentang yang cukup jauh serta masih banyak siswa yang dibawah

batas lulus. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua siswa memiliki

prestasi yang sama disekolah.

Berikut gambaran penyebaran data dalam histogram dan poligon dari

data prestasi belajar siswa .

Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Data Prestasi belajar siswa


49

B. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data

untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis

data menuntut uji persyaratan analisis. Pengujian regresi ganda dilakukan

apabila memenuhi beberapa uji syarat diantaranya normalitas masing-masing

data, linearitas, Semua uji syarat harus terpenuhi agar data dapat dilanjukan

dengan uji hipotesis.

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan

ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Uji parametrik

mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak

normal maka disarankan uji non parametrik .Pengujian normalitas harus

dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang

diteliti adalah normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas data

dilakukan dengan rumus (uji) Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS

20.0. berikut hasil uji normalitas untuk masing-masing kelompok data :


50

a. Uji Normalitas Kelompok Data Keterampilan Interpersonal

Tabel 4.3 Normalitas Data Keterampilan Interpersonal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Keterampilan
Interpersonal
N 37
Normal Parameters a,b
Mean 98,19
Std. Deviation
5,147

Most Extreme Absolute ,086


Differences Positive ,048
Negative -,086
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel hasil pengujian normalitas data pada kelompok data

keterampilan interpersonal yang berjumlah 37 data menunjukan

bahwa nilai sig. (signifikasi) sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05,

maka dapat dikatakan kelompok data keterampilan interpersonal

berdistribusi normal.
51

b. Uji Normalitas Kelompok Data Prestasi belajar siswa

Tabel 4.4 Normalitas Data Prestasi belajar siswa

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi Belajar
SIswa
N 37
Normal Parametersa,b Mean 85,86
Std. Deviation
2,451

Most Extreme Differences Absolute ,127


Positive ,127
Negative -,067
Test Statistic ,127
Asymp. Sig. (2-tailed)
.141c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari tabel hasil pengujian normalitas data pada kelompok data

prestasi belajar siswa yang berjumlah 37 data menunjukan bahwa

nilai sig. (signifikasi) sebesar 0,141 yang lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan kelompok data prestasi belajar siswa berdistribusi

normal.
52

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi

linear.Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari

0,05.

Pengujian linearitas prestasi belajar siswa atas keterampilan

interpersonal dilakukan terhadap 37 pasang data dengan SPSS 20.0.

Tabel 4. 5 Uji Linearitas Y atas X


ANOVA Table
Sum of Mean
Square Squar
s df e F Sig.
Prestasi Betwee (Combined 1,03
Belajar n ) 98,074 16 6,130 ,463
7
SIswa * Groups Linearity 28,18 4,76
Keterampila 28,184 1 ,041
4 7
n Deviation
Interpersona from 69,890 15 4,659 ,788 ,677
l Linearity
Within Groups 118,25
20 5,913
0
Total 216,32
36
4

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai signifikasi dari

prestasi belajar siswa atas keterampilan interpersonal sebesar 0,677

lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa

atas keterampilan interpersonal berpola linear.


53

C. Pengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan

Pengujian hipotesis adalah pengujian utama dalam sebuah penelitian

kuantitatif. Pengujian hipotesis digunakan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian dan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini

pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji Regresi sederhana dengan 1

variabel bebas. Variabel-variabel yang di uji adalah keterampilan interpersonal

(X) serta variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y).

Uji Regresi sederhana untuk menguji pengaruh keterampilan

interpersonal (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y)

Tabel 4. 6 Hasil Analisis Koefisien Korlasi Sederhana

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .361a ,130 ,105 2,318
a. Predictors: (Constant), Keterampilan Interpersonal

Tabel 4. 7 Hasil Analisis Uji F

ANOVAa
54

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 28,184 1 28,184 5,243 .028b
Residual 188,140 35 5,375
Total 216,324 36
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar SIswa
b. Predictors: (Constant), Keterampilan Interpersonal

Tabel 4. 8 Hasil Analisis Persamaan Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 68,985 7,382 9,346 ,000
Keterampilan
Interpersonal ,172 ,075 ,361 2,290 ,028

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar SIswa

Pengruh Keterampilan interpersonal (X) Terhadap Prestasi belajar siswa

(Y)

Hipotesisnya :

H0 : 1 = 0  Tidak terdapat pengaruh keterampilan

interpersonal terhadap prestasi belajar siswa.

H1 : 1 ≠ 0  Terdapat pengaruh keterampilan

interpersonal terhadap prestasi belajar siswa.


55

Dari Tabel Pengujian Hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara

keterampilan interpersonal dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,361. Dan

nilai koefisien determinasi (KD) yang berarti menunjukan besarnya

kontribusi keterampilan interpersonal terhadap prestasi belajar siswa sebesar

13,0 %. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi 0,361

artinya memiliki korelasi namun tidak terlalu tinggi.

Dari hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nila dan sig. = 0,028 < 0,05

dan F hitung = 5,243 Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan interpersonal

terhadap prestasi belajar siswa . Persamaan garis Regresi Y^ =68,985+ 0,172 X

. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian sebelumnya pengaruh

keterampilan interpersonal terhadap hasil belajar siswa.

Dimana hasil penelitian Rahmawati mengemukakan bahwa kematangan

komunikasi interpersonal siswa berpengaruh signifikan terhadap perilaku

belajarnya. Selain itu, hasil penelitian Arni Megasari mengemukakan bahwa

kecerdasan interpersonal berpengaruh dalam proses diskusi karena di dalam

proses diskusi terdapat proses interaksi dan kerjasama dengan orang lain

sesama anggota diskusi. Penelitian yang senada pula dilakukan oleh Eva Vi D

I Ristyana dengan judul “Perbedaan Kemampuan Hubungan Interpersonal

Antara Siswa Akselerasi dan Siswa Non Akselerasi Di SMA Negeri 2

Lumajang”. Berdasarkan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa ada

perbedaan kemampuan hubungan interpersonal anatara siswa akselerasi

dengan bukan akselerasi.


56

Keterampilan interpersonal mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa yang faktor-faktornya berupa komunikasi,

hubungan antar pribadi, bakat dan motivasi. Keterampilan interpersonal

didefinisikan sebagai keterampilan untuk mengenali dan merespon secara

layak perasaan sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain.

Bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan

memahami dan merespon manusia atau orang lain merupakan bagian dari

keterampilan interpersonal.

Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills) adalah kemampuan,

kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam mengerjakan

sesuatu. Keterampilan Interpersonal yang baik dapat dibangun dari

kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan

efektif. Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat, meningkatkan

human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi serta

meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerjasama dalam

team. Percaya diri dan mengasah kemampuan berkomunikasi. Namun,

Interpersonal Skill atau keterampilan interpersonal bukan merupakan bagian

dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan

keterampilan yang bisa dipelajari.

Keterampilan interpersonal sangat luas sehingga dalam penelitian ini

tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa, walaupun dalam

meneliti melakukan pembatasan yang diteliti namun tetap saja ada faktor-

faktor luar yang mempengaruhi penelitian ini. Hal ini sesuai dengan faktor-
57

faktor yang dapat mempengaruhinya yakni faktor personal dan situasional.

Dimana faktor personal diantaranya kesamaan karakteristik personal, tekanan

emosional (stress), harga diri yang rendah, dan isolasi sosial sedangkan faktor

situasional diantaranya adalah daya tarik fisik (physical attractiveness),

ganjaran (reward), familiarity, kedekatan (proximity) dan kemampuan

(competence).

Anda mungkin juga menyukai