Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

(IPA) sekarang ini banyak yang hanya menghafal konsep, teori, dan hukum.

Pelajaran IPA pada tingkat SMA berbeda dengan pelajaran IPA di tingkat SMP

dan SD. Di SMA sudah dipecah sesuai dengan cabang ilmu IPA, salah satunya

ialah biologi. Biologi sebagai salah satu bagian dari sains, oleh karena itu

pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika diajarkan sebagaimana sains itu

ditemukan, yaitu melalui metode ilmiah.

Di dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari kegiatan membaca

teks. Banyak siswa merasa bosan jika diberikan suatu bacaan bahkan tidak

paham apa yang dibacanya. Hal ini dapat terjadi karena teks atau bacaan hanya

berupa informasi tanpa ada hal-hal yang memancing siswa untuk berpikir atau

berinteraksi dengan teks (Jones, 2000). Agar kegiatan membaca menjadi

bermakna bagi siswa, maka seorang guru harus menyajikan suatu teks yang

dapat mengajak siswa berinteraksi dengan teks. Majid (2005) menyatakan teks

merupakan salah satu sumber belajar yang penting. Sumber belajar adalah

rujukan objek dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Salah

satu sumber belajar yang penting yaitu buku ajar berupa buku materi wajib dan

buku pendamping maupun lembar kerja siswa (LKS).

1
2

Sementara itu berdasarkan hasil temuan studi Programme For

International Student Assessment (PISA, 2012), minat membaca dan sains

siswa Indonesia berada urutan kedua terbawah dengan skor 375 hanya

menyisakan Peru dari urutan terbawah dengan skor 368. Sementara skor

tertinggi Cina dengan skor 613. Temuan PISA tersebut menunjukan masih

lemahnya minat membaca dan sains siswa.

LKS berisi lembar kegiatan siswa dan soal-soal latihan, LKS juga

memuat ringkasan materi. LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu

dan mempermudah dalam menjalani kegiatan belajar mengajar. Adanya LKS

akan membentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga

dapat menumbuhkan aktifitas belajar siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar. LKS yang beredar di pasaran bukanlah LKS yang sebenarnya, di

sekolah banyak ditemui penggunaan jenis LKS yang merupakan buku

rangkuman materi pelajaran yang disertai dengan kumpulan soal, terutama

soal-soal pilihan ganda. Soal-soal yang terdapat di dalam LKS bisa dijawab

siswa dengan mengcopy paste materi yang ada di dalam LKS sehingga kurang

melatih kemandirian siswa dan berpikir kritis siswa. Menurut Fachrurazi

(2011) kemampuan berpikir kritis menjadi kemampuan yang sangat

diperlukan agar siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan atau

tantangan-tantangan dalam proses pembelajaran.

LKS berbasis DARTs dapat melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi

atau higher order thinking skill (HOTS), berpikir kritis merupakan salah satu

tahapan berpikir tingkat tinggi. Costa (dalam Liliasari, 2000) mengkategorikan


3

proses berpikir kompleks atau berpikir tingkat tinggi kedalam empat kelompok

yang meliputi pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan

(decision making), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif

(creative thinking). Liliasari (2009) menyatakan pendidikan biologi dapat

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa apabila tertata

dalam suatu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kerangka

konseptual siswa secara efektif.

Di dalam kegiatan membaca, ada istilah DARTs merupakan singkatan

dari Directed Activities Related to Texts yang dapat diartikan sebagai kegiatan-

kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks atau wacana. Dengan DARTs

konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam berbagai macam situasi tanpa

perlu siswa untuk selalu bereksperimen secara langsung, pemahaman siswa

terhadap konteks pada LKS berbasis DARTs serta kemampuan siswa dalam

bernalar dan berargumentasi yang akan membangun kemaampuan berpikir

kritis siswa. Konsep LKS berbasis DARTs pada pembelajaran biologi

diharapkan siswa mampu mengidentifikasi masalah, memahami fakta-fakta,

membuat keputusan tentang alam serta perubahan yang terjadi pada lingkungan

disekitarnya.

Model DARTs terdiri atas model reconstruction dan model analysis.

DARTs berguna untuk menumbuhkan pemahaman terhadap bacaan dan

menjadikan lebih kritis dalam membaca. Kegiatan menggunakan teks ini dapat

dilakukan oleh siswa baik secara individual maupun secara berkelompok.

Beberapa keuntungan penggunaan aktifitas ini diantaranya; kemampuan


4

pemahaman terhadap bacaan meningkat, kemampuan berpikir kritis meningkat,

tidak memerlukan alat-alat yang mahal, melatih siswa dalam beberapa kerja

ilmiah seperti membuat grafik, membaca data dari tabel, bermacam-macam

grafik dan sebagainya. Teks DARTs pembelajaran biologi dapat dibuat dalam

bentuk LKS yang digunakan di dalam kegiatan non - eksperimen tetapi tetap

mengembangkan keterampilan proses.

Pembelajaran Biologi mata pelajaran pencemaran lingkungan ini

dikolaborasikan dengan model pembelajaran berbasis DARTs (Directed

Activities Related to Texts) atau kegiatan yang terarah dalam membaca teks

atau bacaan. DARTs dapat berbentuk “Reconstruction DARTs“ dan “Analysis

DARTs“. Menurut Wray & Lewis (dalam Monk, et al. 2000) menyatakan

bahwa kegiatan dalam bentuk DARTs dapat membuat siswa menjadi

pemikir yang kritis dan menjadi peneliti-peneliti. Teks yang merupakan sarana

untuk belajar biologi melalui DARTs dapat berupa lembaran kerja siswa atau

LKS yang komponennya disesuaikan dengan bentuk-bentuk DARTs dan

harus dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Menurut Arafah, et al. (2012) produk LKS berbasis berpikir kritis dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa. Oleh karena itu menjadi penting

bagi seseorang untuk belajar tentang bagaimana berpikir kritis, karena

seseorang tidak serta merta mampu berpikir kritis tanpa melalui proses belajar.

Berpikir kritis didapatkan melalui proses, bukan merupakan sifat yang

diwariskan orang tua kepada anaknya. Untuk itu perlu adanya usaha untuk
5

mengajarkan tentang bagaimana berpikir kritis di sekolah untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

Penggunaan LKS berbasis DARTs jika digunakan dan dikembangkan

dengan baik dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dan efektif bagi guru

untuk membimbing siswa untuk belajar. DARTs diharapkan akan membangun

kemampuan berpikir kritis siswa. Kegiatan ini bisa dilakukan siswa secara

individual maupun secara berkelompok.

Melalui kemampuan berpikir kritis siswa akan mampu menganalisa,

mengevaluasi, berkreasi, dan mensintesis dalam membangun kemajuan

kehidupan baik bagi diri sendiri, keluarga, bangsa maupun warga dunia

(Nursyamsinar 2013). LKS berbasis DARTs yang dikembangkan dapat

digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di

madrasah. Peningkatan mutu tersebut tentunya guru juga mempunyai peran

penting dan tidak dapat tergantikan, maka strategi dan bahan ajar yang baik

menjadi syarat wajib untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi di Madrasah dan wawancara dengan

guru, LKS yang beredar terlalu banyak tulisan singkat, sehingga kurang

menarik bagi siswa. LKS yang digunakan tidak membangun berpikir kritis.

Siswa belum terlatih dalam membangun kemampuan berpikir kritis.

Pembelajaran menggunakan LKS berbasis DARTs yang dikembangkan

diharapkan membantu guru untuk meningkatkan aktifitas membaca, berpikir

kritis dan kreatif, mengembangkan keterampilan proses dan berkolaborasi.


6

Berdasarkan paparan latar belakang ini, maka pada penelitian ini peneliti

fokus pada pengembangan LKS disusun merujuk pada konsep DARTs untuk

menumbuhkan berpikir kritis. Konsep yang dipilih sebagai sampel dalam

penelitian ini adalah “Pencemaran Lingkungan”. Materi ini dipilih dikarenakan

konsep-konsepnya dapat disajikan dalam bentuk eksperimen dan secara non

eksperimen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang membahas tentang masalah-masalah

yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses belajar mengajar IPA ,siswa yang hanya menghafal saat

proses pembelajaran biologi.

2. Bagaimana siswa belum terlatih untuk berpikir kritis serta memahami dan

menterjemahkan suatu soal dan masalah denan mendalam proses

pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan membaca teks.

3. Bagaimana minat baca sains siswa di Indonesia menurut PISA pada tahun

2012 tergolong rendah.

4. Bagaimana LKS berisi tentang soal-soal Latihan dan materi.

5. Bagaimana LKS berbasis DARTs dapat melatih siswa untuk berpikir

tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS).

6. Bagaimana DARTs memberikan dampak yang baik bagi siswa dalam

belajar sains.
7

7. Bagaimana Model DARTs terdiri atas model reconstruction dan model

analysis.

8. Bagaimana Pembelajaran biologi dapat menerapkan pembelajaran berbasis

DARTs.

9. Bagaimana LKS berbasis berpikir kritis dapat meningkatkan hasil belajar

dan aktifitas siswa.

10. Bagaimana Penggunaan LKS berbasis DARTs jika digunakan dan

dikembangkan dengan baik dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar

dan efektif bagi guru untuk membimbing siswa untuk belajar.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan fokus masalah lembar kerja siswa berbasis DARTs di batasi

masalah pembelajaran ,pemecahan ,rasa ingin tahu dan , agar didalam

pembahasan tidak meluas, maka lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada : beberapa aspek diantaranya:

1. Fokus masalah Kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan dalam

LKS berbasis DARTs adalah kelompok keterampilan yang didasarkan

aspek kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan dari lima kelompok

sederhana. Ennis (1985) menyatakan aspek berpikir kritis yaitu

memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar,

menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut, dan mengatur strategi dan

taktik. Masing-masing bagian memiliki sub indikator yang akan

dikembangkan.
8

2. Menghasilkan produk LKS berbasis DARTs dilihat dari hasil tes

penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis yang dianalisis dari hasil

tes, respon dan aktifitas belajar yang terjadi di kelas X MIA yang

dikembangkan dibatasi dengan materi pencemaran lingkungan.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas, selanjutnya penulis

merumuskan masalah terutama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah mengembangkan lembar kerja siswa berbasis DARTs

dalam rangka peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa MA Swasta di

Jakarta Pusat?

2. Bagaimanakah keefektifan lembar kerja siswa berbasis DARTs dalam

rangka peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa MA Swasta di

Jakarta Pusat?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Mengembangkan lembar kerja siswa berbasis DARTs dalam rangka

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa MA Swasta di Jakarta Pusat.

2. Mengetahui seberapa efektifkah lembar kerja siswa berbasis DARTs

dalam rangka peningkatan Memberi Pengaruh LKS berbasis DARTs yang

dikembangkan terhadap hasil belajar siswa MA Swasta di Jakarta Pusat.


9

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharpkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun

secara praktis untuk pelajaran Biologi di MA Swasta di Jakarta Pusat yaitu :

1. Menghasilkan LKS berbasis DARTs dalam rangka peningkatan berpikir

kritis pada materi pencemaran lingkungan yang mengedepankan berpikir

kritis yang dapat digunakan sebagai salah satu konsep pengembangan

pembelajaran sehingga dapat mengembangkan khasanah ilmu

pengetahuan.

2. Peneliti mempunyai dasar-dasar kemampuan dalam membuat produk LKS

berbasis DARTs dan mengajarkan kemampuan berpikir kritis sehingga

dapat diterapkan di dalam pengembangan ilmu pendidikan di masyarakat.

3. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai LKS yang baik

dan sistematis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah Ma Swasta Jakarta Pusat.

4. Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis

dalam bidang sains khususnya.

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar, sistematika penulisan tesis sebagai berikut,

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, fokus

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian

dan sistematika penulisan.


10

BAB II LANDASAN TEORI , PENELITIAN YANG RELEVAN DAN

KERANGKA BERPIKIR

Meliputi landasan teori juga penelitian yang relevanm dan

kerangka berpikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meliputi tempat dan waktu penelitian. Metode penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

analisis data, dan hipotesis statistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi deskriptif data, pengujian persyaratan analisis data,

pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Meliputi simpulan dan saran dari hasil seluruh penelitian.

Anda mungkin juga menyukai