Anda di halaman 1dari 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA

SISWA MENGGUNAKAN METODE


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) DI MI NW KARANG BARU
OLEH

LATIFATURRAHMANIAH
2018.119.26.0047
BAB I : LATAR BELAKANG
Dalam proses pembelajaran, siswa kelas V MI NW Karang Baru masih kurang aktif dalam bekerjasama. Mereka
masih kesulitan dalam berkerjasama dalam menyelsaikan tugas dengan baik dan benar, Mereka juga kurang
antusias dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran Fiqih, Mereka hanya mendengarkan guru dan
enggan jika guru menunjuk mereka untuk mempraktekkan pelajaran kedepan kelas, sehingga hal tersebut
berdampak pada kemampuan kerjasama siswa yang masih rendah.
Setelah peneliti melakukan analisa, salah satu penyebab masalah yang timbul pada siswa diatas adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran masih belum mampu mendorong mereka untuk membangun kerjasama dan
antusiasme dalam belajar. Metode yang dipilih dan diaplikasikan di kelas V hanya menggunakan metode
ceramah saja dan kurang mengaplikasi metode lain dalam proses pembelajaran. Metode sangat berperan penting
dalam perkembangan pembelajaran siswa. Dengan kata lain, kemampuan siswa dapat meningkat jika
menggunakan metode yang lebih baik.
Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik menggunakan metode PBL dalam mendorong semangat mereka
untuk membangun kerjasama dalam belajar. Maka Peneliti merancang penelitian ini dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Kerjasama Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas VMI NW
Karang Baru”.
IDENTIFIKASI MALASAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
1. Siswa menganggap bahwa guru sebagai satu-satunya sumber belajar
2. Masih ada guru yang belum menguasai Tehnologi Informasi (IT).
3. Masih ada beberapa guru yang kurang berinovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran.
4. Masih kurangnya kerjasama antar teman dalam pembelajaran
5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja guru.
6. Siswa masih banyak yang enggan bertanya kepada guru.
BATASAN MASALAH

Adapun dalam penelitian ini batasan masalah yang di pilih yaitu hanya berfokus untuk
Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di MI NW Karang Baru.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Siswa Menggunakan
Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas V MI NW Karang Baru?
TUJUAN

Adapun tujuan penelitian ini untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Siswa


Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas V MI NW
Karang Baru.
BAB 2 : LANDASAN TEORI

Landasan teori adalah sebuah konsep dengan penryataan yang tertata rapi dan sistematis
memiliki variabel dalam penelitian karena landasan teori menjadi landasan yang kuat dalam
penelitian yang akan dilakukan.
KERJASAMA

kerjasama adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang
sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim
daripada dilakukan sendiri
MODEL PEMBELAJARAN

model pembelajaran adalah suatu metode, cara atau strategi yang dapat dipergunakan
sebagai bahan dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Metode ini mencakup 5 hal yaitu:
(1) Pembelajaran langsung
(2) Pembelajaran kooperatif
(3) Pembelajaran berdasarkan masalah
(4) Pembelajaran melalui diskusi-diskusi
(5) Strategi pembelajaran atau learning strategi
PROBLEM BASED LEANING

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan strategi pembelajaran


yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep
dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan
menyatukan informasi, dan mempresentasikan penemuan
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan masalah yang
dilakukan peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau fenomena yang
terjadi.
JENIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitain kualitatif. Penelitian


kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dll, secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
SUMBER DATA

Adapun sumber data yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini didasari data sumber yaitu:
1. Sumber data primer, yaitu sumber pokok yang diterima langsung dalam penulisan yaitu
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru.
2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap, dalam hal ini data
diperoleh dari dokumen-dokumen, meliputi: Program Tahunan Kepala Sekolah, Buku Profil
Sekolah, Data Guru, Data Siswa, Buku Kurikulum Sekolah, Kelender Pendidikan, Program
Kerja Tenaga Pendidik Sekolah, Hasil Kerja Tenaga Pendidik, Buku Pembagian Kerja, Buku
Agenda Kepala Sekolah, Data Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi Sekolah, Struktur
Organisasi Tenaga Pendidik.
TEHNIK PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara / Interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
2. Observasi
Metode Observasi (pengamatan) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu tehnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang dikumpulkan berupa
data siswa, data guru, jadwal, RPP dan hasil pengumpulan data tersebut dicatat dalam format transkip
dokumentasi.
TEHNIK ANALISIS DATA

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standard
yang ditetapkan.
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
3. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasanya
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
4. Kesimpulan dan Verification (Conclusion Drawing)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Tentunya juga hal tersebut berkaitan dengan upaya
Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MI NW Karang
Baru.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai