PEMANFAATAN PELET KULIT JENGKOL (Archidendronpauciflorum) Pada Ransum Ternak Domba Dan Pengaruhnya Terhadap NH Dan Populasi Protozoa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN 2798-0898

p-ISSN 2808-2257

PEMANFAATAN PELET KULIT JENGKOL (Archidendronpauciflorum)


PADA RANSUM TERNAK DOMBA DAN PENGARUHNYA TERHADAP
NH3 DAN POPULASI PROTOZOA

Raindri, Nurhaita

Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu


*
Corresponding author. Email: raindri8@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to know the effect of adding jengkol peel pellets
containing bio-active substances of tannins and saponins in sheep ration on NH3
and Protozoa population. This study used a randomized block design (RBD) with
3 treatments and 5 replications. The treatment given P1 = concentrate (40%) +
natural grass (60%), P2 = concentrate (40%) + field grass (45%) + jengkol peel
(15%) P3 = concentrate (40%) + field grass ( 37.5%) + Jengkol peel (22.5%) The
parameters observed were NH3 and the Protozoa population. The data were
analyzed by using anova variety analysis. The results of this study showed that the
use of jengkol peel pellets (15% - 22.5%) in sheep rations has very significant
effect (P <0.01) on NH3 and protozoa population. In this study, there was an
increase in NH3 and a decrease in the rumen protozoan population. The
conclusion of this study is the best use of jengkol peel pellets is in the level of
22.5% can increase NH3 and reduce the population of rumen protozoa.

Keywords: Jengkol Peel Pellets (Archidendron Pauciflorum), NH3, and Protozoa


Populations.

PENDAHULUAN Produksi tanaman jengkol di Indonesia


Tumbuhan jengkol atau lebih
sangatlah besar. Pada tahun 2016 di
dikenal dengan tumbuhan Jering
Indonesia ada sebanyak 56.093 ton /
adalah termasuk dalam famili
tahun untuk Provinsi Bengkulu saja
Fabaceae (suku biji-bijian).tumbuhan
sebanyak 2.538 ton / tahun yang
ini merupakan khas di wilayah Asia
menduduki peringkat ke 6 produksi
Tenggara (Hutauruk, dan Joko, 2010).
terbesar di sumatera dan pada peringkat

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 25


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

10 di Indonesia (Badan Pusat Statistik, kandungan dalam kulit jengkol untuk

2018). Kapasitas produksi jengkol digunakan dalam kehidupan. Ekstrak

tanpa kulit sekitar 15 – 20 kg / batang etanolkulit jengkol dapat

dengan persentase kulit jengkol 44 % / dimanfaatkan sebagai antibakteri

buah. Produksi jengkol Indonesia tahun terhadap Streptococcusmutans,

2009 mencapai 62. 475 ton/ tahun. dari Staphylococcusaureus, dan

data tersebut akan dihasilkan limbah Escherichia coli. Senyawa-senyawa

kulit jengkol sekitar 49.087,5 ton / yang mempunyai potensi sebagai

tahun (Fauza et al.,2015). antioksidan umumnya merupakan

Kandungan senyawa kimia senyawa flavonoid, fenolik dan

kulit jengkol terdiri dari alkaloid, alkaloid. Senyawa flavonoid dan

steroid/ triterpenoid, saponin, polifenol bersifat antioksi

flavanoid dan tanin. Tanin dapat dan,antikanker,antiseptik,dan

berperan sebagai pertahanan antiinflamas. Sedangkan saponin

tumbuhan dengan cara menghalangi merupakan senyawa sekunder yang

serangga dalam mencerna makanan. ditemukan pada banyak tanaman di

Kulit jengkol selama ini tergolong bagian akar, kulit, daun, biji, dan

limbah organik yang berserakan buah yang berfungsi sebagai sistem

dipasar tradisional dan tidak pertahanan. Keberadaan saponin

memberikan nilai ekonomis. dapat dicirikan dengan adanya rasa

namun,sebenarnya sudah ada pahit, pembentukan busa yang stabil

penelitian yang dilakukan terhadap pada larutan cair dan mampu

jengkol maupun kulitnya. Para membentuk molekul dengan

peneliti mencoba memanfaatkan kolesterol (Nurussakinah,2010)

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 26


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

Tumbuhan jengkol ini menjadi makanan yang dibuat dari beberapa

salah satu tumbuhan yang ditanam macam bahan yaitu ada tepung kulit

oleh masyarakat Bengkulu disekitar jengkol, dedak padi, onggok, bengkil

rumah atau diperkebunan dengan kelapa, mollaes, garam, CaCo3, urea,

bayaknya tumbuhan jengkol maka setelah itu bahan dicampur dan

kulit dapat dimanfaatkan dengan dijadikan satu adonan, kemudian

memiliki kandungan nutrien pada dicetak sehinga berbentuk batangan

kandungan kulit adalah Abu 3,39% ataupun bulat kecil-kecil mengunakan

PK 8,83 Lemak 0,65%, SK 27,50% mesin pelet dan pelet harus padat

BETN 59,62. Tanin 7,82% dan tidak mudah hancur. Berdasarkan

Saponin 56,92% l (Hidayah dan uraian diatas, peneliti dilakukan untuk

Suliasi.,2017). Hasil penelitian di penelitian yang berjudul.

laboratorium secara in vitro Pemanfaatan Pelet Kulit Jengkol

menyatakan bawah kulit jengkol (ArchidendronPauciflorum) Pada

bisah dimanfaatkan sebesar 15%. Ransum Ternak Domba dan

Maka kulit jengkol bisa Pengaruhnya Terhadap NH3 dan

dimanfaatkan sebagai bahan pakan Populasi Protozoa.

ternak domba dalam berapa bentuk


METODOLOGI
seprti bentuk tepung ataupun dibuat PENELITIAN
betuk pelet. Salah satu pakan yang Tempat dan Waktu Penelitian

digunakan dalam penealitian ini Penelitian ini dilaksanakan di

adalah pakan pelet kulit jengkol Laboratorium Lapang Fakultas

supanya mempermudah ternak perternakan IPB pada bulan mei

mengesumsinya. Pelet adalah bentuk samapai dengan Agustus 2019.

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 27


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

Alat dan Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK)


1.Alat :
dengan 3 macam perlakuan (A, B, C,
Peralatan yang digunakan
dan 5 kelompok sebagai ulangan.
dalam penelitian ini adalah alat
Perlakuan yang akan diuji adalah :
pembersi kadang

pisau/parang,terpal,ember,mesin 1. Perlakuan A = Kosentrat 40%

penggiling,timbangan ternak, + RL 60% (Kontrol)

timbangan degital, karung,plastik dan 2. Perlakuan B = Kosentrat 40%

peralatan pengambilan cairan rumen, + RL 45% + KJ 15%

tabungstomach tube. Fermentor,air 3. Perlakuan D = Konsentrat

panas,thermos pendingin 40% + RL 37,5% + KJ 22,5%

(coolingbox)botolfilm, mikroskop, Ket : RL = Rumput Lapang

kaca preparat, lesa 10x dan 0,25x KJ = Kulit Jengkol

pebesaran mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Bahan : Konsentrasi NH3 (Amonia)

Konsentrasi NH3 (Amonia)


Bahan yang digunakan pada
dengan penambahan pelet kulit
penelitian ini adalah tepung kulit
jengkol secara in vivo.di peroleh
jengkol yang dijadikan pelet, hijauan
dengan NH3 seperti yang disajikan
rumput lapangan, konsentrat, air.Dan
pada tabel berikut.
ternak domba sebanyak 15 ekor

Tabel. Konsentrasi NH3 dengan penambahan


Rancangan Percobaan pelet kulit jengkol
Perlakuan Rata-rata NH3( MM)
P1 14,986± 1,343a

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 28


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

a
P2 13,895± 0,489dan saponin sebagai agen defaunasi
b
P3 18,349± 0,714
protozoa yang terdapat pada pelet

Hasil analisis sidik ragam pada kulit jengkol. Karena populasi

penambahan pelet kulit jengkul protozoa menurun, maka predator

menunjukkan bahwa konsentrasi NH3 bagi bakteri berkurang sehingga

berbeda sangat nyata (P<0,05) populasi bakteri meningkat dan

terhadap konsentrasi NH3. Hasil uji menyebabkan produksi amonia

DRMT dari nilai rata-rata konsentrasi meningkat.

NH3 P1 dan P2 berbeda sangat nyata


Menurut (McDonaldet al.,2002).
dengan P3 maka dari data yang
menyatakan bahwa konsentrasi
didapat menunjukkan bahwa
optimal NH3 di dalam rumen antara
NH3.Dapat diketahui yang
85 – 300 mg/ atau 6-21mM hal ini
disebabkan oleh kandungan protein
menunjukkan bahwa konsentrasi NH3
padaransum yang diberikan.
yang dihasilkan pada penelitian ini

Tingginya NH3 di karenakan protein masi dalam normal yang tidak

pakan di dalam rumen dihidrolisis mempengaruhi aktivitas metabolisme

menjadi asam amino, sehingah didalam rumen.

semakin tinggi protein pakan yang


Dibandingkan dengan penelitian
ditambahkan maka semakin tinggi
(Wahyuni.,et al2014) menyatakan
konsentrasi amonia (NH3) di dalam
bahwa penambahan tanin (ekstrak
rumen. Amonia digunakan untuk
gambir) dan saponin (ekstrak buah
sentesis protein mikroba didalam
lerak) pada pakan konsentrat mampu
rumen oleh bantuan senyawa tanin
meningkatkan produksi N-NH3 cairan

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 29


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

rumen. Kadar NH3 tertinggi diperoleh berpengaruhsangat nyata (P<0,01)

pada pakan dengan penambahan terhadap populasi protozoa. Hasil uji

kombinasi tanin 1,4% dan saponin DMRT menujukan bahwa perlakuan

0,3% diikuti oleh pakan dengan P1 berbeda sangat nyata dengan P2

penambahan tanin 2% dan pakan dan P3 karena terlihat kandungan

dengan kombinasi tanin 1% dan saponin yang diberikan itu lebih sama

saponin 0,6% yaitu berturut turut dilihat pada tabel 3. Dengan

21,74;21,03 dan 20,86mg/100ml penambahan kandungan saponin

sebesar 5,27 dan 5,79 dapat


Populasi Protozoa
menurunkan populasi protozoa
Hasil penelitian tentang populasi
menurunya populasi protozoa ini
protozoa pada pakan hijauan dengan
karena semakin tinggi level
penambahan pelet kulit jengkol secara
kandungan senyawa saponin dalam
in vivo. di preoleh dengan rata-rata
ransum.
populasi protozoa seperti yang
Penurunan populasi protozoa karena
disajikan pada tabel berikut.
saponin bersifat seperti sabun atau
Tabel Populasi Protozoa dengan
deterjenyang dapat menekan
Penambahan Pelet Kulit Jengkol.
Populasi Protozoa (Log
pertumbuhan populasi protozoa akibat
Perlakuan sel/ml
P1 5,948 ± 0,055a adanya ikatan antara saponin dengan
P2 5,206 ± 0,136b
P3 5,123 ± 0,157b sterol yang terdapat pada dinding sel

protozoa, sehingga dapat


Hasil analisis sidik ragam
mempengaruhi permukaan membran
menunjukan bahwa dengan
sel protozoa. Hal tersebut dapat
penambahan pelet kulit jengkol

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 30


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

mengakibatkan permeabilitas dinding mengandung senyawa saponin dari

sel meningkat dan cairan dari luar sel ampas teh mampu menurunkan

masuk ke dalam sel protozoa. jumlah populasi protozoa.

Masuknya cairan luar ke sel


PENUTUP
mengakibatkan pecahnya dinding sel
Kesimpulan
sehingga dinding protozoa lisis atau
Dari penelitian ini dapat di
mati. (Thalib.,2012)
simpulkan bawah level terbaik pelet
Penurunan populasi protozoa pada
kulit jengkol adalah 22,5 % . Yang
penelitian ini dengan penambahan
dapat meningkatkan NH3 dan
pelet kulit jengkol pada P1-P2 sebesar
menurunkan populasi protozoa pada
13,85% dan P1-P3 sebesar 13,87%
ternak domba.
lebih tinggi.
Saran
Dibandingkan dengan penelitian
Dalam penelitian ini pengunaan
(Chanthakhoun dan wanapat.,2012).
pelet kulit jengkol pada pakan ternak
Penurunan populasi protozoa dengan
ruminansia jangan terlalu banyak
penambahan tepung daun nangka
digunakan karena dapat berdampak
sebesar 0,7% dikarenakan adanya
tidak baik pada ternak. Dengan
senyawa tanin yang dapat
penambahan bahan pakan pelet kulit
menurunkan populasi protozoa yang
jengkol yang baik digunakan level
diproses oleh metanogenesis di dalam
22,5%untuk mengetahui aktivitas
rumen yaitu protozoa. Dan Menurut
penggunaan pelet kulit jengkol yang
(Wina.,2005) penambahan ampas
dapat meningkatkan konsetrasi NH3
daun teh sebesar 0,4-1,2% yang

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 31


e-ISSN 2798-0898
p-ISSN 2808-2257

dan dapat menurunkan populasi Skripsi.FMIPA Universitas


Sumatra Utara. Medan
protozoa.
Mc Donald, P., R. A. Edwards, J. F.
D. Greenhalgh And C. A.
DAFTAR PUSTAKA Morgan. 2002. Animal
Nutrition. 5th Edition.
Chanthakhoun, V dan Wanapat, Longman Inc, London.
2012. The In Vitros Gsa
Production And Rumia Thalib., 2012. Strategi mitigasi
Fermentation Of Various metana enterik dalam
Feeds Unsing From Swanp meningkatkan produktivitas
And Cattle.Asian. ternak ruminansia. Balai
penelitian ternak. bogor.
Fauza, H., Istino, F., Nurwanita, E. P.,
Novri, N dan B. Rusman. Wina., 2005 . The Impact Of
(2015) Studi Awal Saponins Or Saponin
Penampilan Fenotipik Plasma Containing Plat Material s
Nutfah Jengkol On Ruminant.53:0093
(Pithecollobium jiringa di
padang.Sumatera Barat.
Prosiding. Seminar Nasional
Masyarakat Biodiversitas
Indonesia. 1 (1): 23-30

Hidayah, N, Suliasih.2017.
Potential of Bioactive
Compounds Archidendron
jiringa by Product to be
Natural Feed Additive for
Sustainable Animal
Production. Proceeding and
Abstract Book.
International Conference
SAADC 2017. Fakultas
Peternakan. Universitas
Brawijaya Malang. Malang.

Harianto. 2010. Beternak & Bisnis


Domba. PT AgroMedia
Pustaka Jakarta.

Hutauruk, Joko, E. 2010. Isolasi


Senyawa Flavonoida dari
Kulit Buah Tumbuhan
Jengkol (Pithecellobium
lobatum Benth.),

www.jurnal.umb.ac.id Vol.1 No. 1 Februari 2023 32

Anda mungkin juga menyukai