Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FILSAFAT ILMU

MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

ETIKA

A. Pendahuluan

Etika atau “Filsafat Perilaku” (Asmurul Akhmadi, 2005:15) dengan istilah


“Nilai” (Ahmad Tafsir, 2005:40), ada juga menyebut etika dengan istilah “Filsafat Moral
(Jan Hendrik Rapar, 2005:62) adalah salah satu cabang filsafat yang membicarakan
tentang perilaku manusia, dengan penekanannya kepada hal-hal yang baik dan buruk.
Etika adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia,
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 1996 etika diartikan ilmu tantang yang
baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan azaz atau nilai yang
berkenaan dengan aklak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat. Dilihat
dari asal usul kata, etika berasal dari kata Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan yang baik. Etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan mannusia
berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang mengambarkan
perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Menurut Fagothy 1953 etika adalah
studi tentang kehendak manusia yaitu kehendak manusia yakni kehendak yang
berhubungan keputusan tentang yang benar dan yang salah dalam tindak perbuatanya.
K.Bertens (1957:290) mengomentari mengenai peran etika, menurutnya “bahwa tidak
semua yang bisa dilakukan dengan kemampuan ilmiah dan teknologi boleh dilakukan,
bahwa manusia harus membatasi diri yaitu harus ditentukan berdasarkan kesadaran
moral manusia”.

Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia yang berkenaan dengan ketentuan
tentang kewajiban (kebenaran, kesalahan, kepatuhan) dan ketentuan tentang nilai
(kebaikan dan keburukan). Etika adalah segala bentuk cara berfikir mengenai perilaku
manusia dibawah pangkal tolak pandangan baik dan buruk, dari norma dan nilai
pertanggung jawaban dan pilihan.

Mempelajari etika untuk mendapatkan konsep yang benar mengenai penilaian


baik dan buruk manusia sebatas pemahaman fikiran manusia dalam penggunaan norma

DERI ZALMI
2210018312025 1
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

tentang baik dan buruk, yang terlepas dari wahyu agama yang dijadikan sumber norma
ilahi. Ketika lebih cenderung bersifat analisis dari pada praktis, bekerja secara rasional.

B. Pengertian Etika
Secara estimologi, etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos atau ethikos
yang mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan,
adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam bentuk jamaknya ta etha yang
artinya adat kebiasaan. Ta etha menjadi latar belakang terbentuknya istilah “etika” yang
oleh filsuf yunani besar Aristoteles (384-322) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral.
Dalam pemahaman lain, athos diartikan sifat, watak, kebiasaan atau tempat yang
biasa. Sedangkan kata ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang
baik. Yang lebih dekat maknanya dengan etika adalah kata moral, yang dalam bahasa
latin disebut dengan istilah mores, yang berarti kebiasaan, watak, kelakuan, tabiat atau
cara hidup. Dari asal usul kata etika, maka etika dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta. 1953), etika
dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun dalam
kamus besar bahasa Indonesia (1988), etika dirumuskan dalam 3 arti, sebagai berikut :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak)
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan denganakhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.

Menanggapi 3 pengertian etika diatas, Bertens (2004:5) mengemukakan bahwa


etika dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi


pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Arti ini disebut sebagai “system nilai” dalam hidup manusia
perorangan atau hidup bermasyarakat.

DERI ZALMI
2210018312025 2
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

2. Etika dipakai dalam arti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud
disini adalah kode etik
3. Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang biruk. Arti etika
disini sama dengan filsafat moral.

Etika disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan


(norma-norma)dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
prakteknya, sering mendengar istilah :

 descriptive sthics, ialah gambaran atau lukisan tentang etika


 normative ethics, ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seseorang
dapat dikatakan bermoral
 philosophy ethics. Ialah etika sebagai filsafat yang menyelidiki kebenaran

etika normative membrikan dan menetapkan ukuran-ukuran atau kaidah-kaidah


yang mendasari pemberian tanggapan atau penilaian terhadap perbuatan baik buruk
manusia. Menurut Bertens (1997:17), penilaian terhadap perilaku manusia harus
dibentuk atas dasar norma=norma dan martabat manusia yang dihormati.

Pengertian etika oleh Sumaryono (1995), menekankan pada pemahaman bahwa


etika adalah sebagai sebuah ilmu, dimana etika saat ini berkembang menjadi studi
tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan menusia pada
umumnya. Etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran
berdasarkan kodrat manusia yabg diwujudkan melalui kehendak manusia.

Menurut Wiramiharja (2006:158) pada dasarnya etika meliputi 4 pengertian, yaitu


:

1. Etika merupakan system nilai kebiasaan yang penting dalam kehidupan


kelompok manusia khususnya
2. Etika digunakan pada suatu diantara system-sistem khusus tersebut yaitu
“moralitas” yang melibatkan makna dari kebenaran dan kesalahan seperti
salah dan malu

DERI ZALMI
2210018312025 3
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

3. Etika adalah system moralitas itu sendiri mengacu pada prinsip-prinsip


moral actual
4. Atika adalah suatu daerah dalam filsafat yang memperbincangkan
telaahan etika dalam pengertian-pengertian lain

Etika menurut Abdullah (2005:14) dalam kenyataan dapat dipakai dalam arti
berikut:

1. Nilai-nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam


mengatur tingkag lakunya
2. Asas norma tingkah laku, tata cara melakukan, system perilaku, tata
karma (kode etik)
3. Perilaku baik buruk boleh tidak boleh, suka tidak suka, senag tidak
senang. Etika diakui bila perilaku etis asas-asas dan nilai yang terkandung
menjadi ukuran baik buruk secara umum, diterima masyarakat disuatu
tempat. Etis mengandung arti kegiatan yang mengatur kedisiplinan
seseorang terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan mengatur kegiatan
sehari-hari.
4. Ilmu tentang perbuatan yang baik-buruk. Etika menjadi ilmu bila disusun
secara metodid dan sistematis yang terdiri dari asas-asas dan nilai baik
buruk. Etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan
atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan dinilai buruk
dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
dicerna akal pikiran

Pengertian etika sebagai ilmu merupakan suatu studi yang mempelajari tentang
segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya, mengenai gerak gerik pikiran dan
rasa yang merupakan perkembangan perasaan sampai mengenai tujuan nya

Beberapa pendapat para ahli tentang defenisi etika menurut persepsi dan
pemahaman nya :

DERI ZALMI
2210018312025 4
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

1) Ahmad yamin, etika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia didalm perbuatan merekan dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
2) Soegarda Poerbakawatja, etika adalah sebagai nilai filsafat, kesusilaan tentang
baik dan buruk, berusaha mempelajari nilai nilai dan merupakan pengetahuan
tentang nilai itu sendiri
3) Ki Hajar Dewantara, mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari soal
kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang
mengenai gerak-gerik pikiran, rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan rasa
perasaan sampai menguasai tujuannyayang dapat merupakan perbuatan.
4) Austin Fogethey mengartikan etika sebagai ilmu yang berhubungan dengan
seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan ilmu masyarakat yang erat
hubungannya dengan antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan
ilmu hukum.
5) Ahmad Zubair mengartikan etika sebagai cabang filsafat,yaitu filsafat etika atau
pemikiran filsafat tentang moralis, problem moral, dan pertimbangan moral
6) H. Devos mengartikan etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai kesusilaan
secara ilmiah
7) Asmaran AS mengartikan etika sebagai ilmu pegetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia untuk menentukan nilai-nilai perbuatan tersebut bail dan
buruk, sedangkan ukuran untuk menetapkan nilainya adalah akal pikiran manusia
8) Frans Magnis Suseno mengartikan etika sebagai usaha manusia untuk
mempergunakan akal budi daya pikirannya untuk memecahkan masalah
bagaimana ia ahrus hidup apabila ia menjadi baik. Kemudian etika adalah
pemikiran sistematis tentang moralitas. Yang dihasilkannya secara langsung
bukan kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis
9) Hamzah Ya’kub mengatakan etika sebagai ilmu yang menyeidiki mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran

DERI ZALMI
2210018312025 5
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

10) Burhanudin Salam mengartikan etika sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional
menyamai nilai-nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam
sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribasi maupun secara
kelompok
11) Surahwadi Lubis mengartikan etika sebagai ilmu filsafat tentang nilai-nilai
kesusilaan, tentang baik dan buruk
12) Pudjawijatna mengartikan etika sebagai ilmu yang mencari kebenaran. Ia
mencari keterangan benar sedalam-dalamnya. Tugas etika adalah mencari ukuran
baik buruknya tingkah laku manusia
13) Lewis Mustofa Adam mengartikan etika sebagai ilmu tentang filsafat, tidak
mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai , tidakmengenai sifat tindakan manusia
tetapi tentang idenya.
14) M. Yatimin Abdullah mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang
baik buruk. Etika bisa berfungsi sebagai teori perbuatan baik dan buruk (ethics
atau ilm al akhlak al-karimah) praktiknya dapat dilakukan dalam disiplin filsafat
15) Frans magnis Suseno (1991:14), mengartikan etika sebagai usaha manusia untuk
mempergunakan akal budi daya pikirannya untuk memecahkan masalah
bagaimana ia harus hidup apabila ia menjadi baik. Kemudian etika adalah
pemikiran sistematis tentang moralitas. Yang dihasilkannya secara langsung
bukan kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis.
Beliau menjelaskan bahwa etika bukan merupakan suatu sumber tambahan bagi
ajaran moral, melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu bukan
sebuah ajaran. Etika dengan ajaran moral tidak berada ditingkat yang sama. Etika
kurang dan lebih dari ajaran moral. Kurang karena etika tidak berwenang untuk
menetapkan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak. Lebih karena etika
berusaha untuk mengerti mengapa, atau atas dasar apa kita harus hidup menurut
norma-norma tertentu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa etika adalah pemikiran
sistematis tentang moralitas.

DERI ZALMI
2210018312025 6
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

16) Sumantri (1996:13) mengartikan etika sebagai suatu ilmu yang mengadakan
ukuran yang dapat dipakai untuk menanggapi dan menilai perbuatan manusia
yang berhubungan dengan perbuatan kesusilaan yang benar (normative)
17) Etika dengan segala runtutannya sebagaimana yang dikemukan oleh Framkema
(1973), yang menyatakan bahwa etika adalah cabang dari filsafat. Inti dari etika
adalah analisis pernyataan kewajiban penilaian bukan moral disinggung sejauh
diperlukan dalam rangka pembicaraan pernyataan kewajiban.
18) Socrates mengungkapkan bahwa etika membahas baik buruk, benar salah dalam
tingkah laku, tindakan manusia dan menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.

Etika pada prinsipnya dapat dibedakan menajdi tiga macam, yaitu :

1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang


penilaian dari perbuatan seseorang. Etika dalam domain iini banyak dikaji dalam
dimensi agama. Etika memang tidak dapat menggantikan agama. Akan tetapi,
etika juga tidak bertentangan dengan agama, bahkan diperlukan olehnya. Ada dua
masalah dalam bidang moral agama yang tidak dapat dipecahkan tanpa
pengunaan metode-metode etika.
 Yang pertama ialah masalah interpretasi terhadap perintah atau hukum
yang termuat dalam wahyu, dapat dipecahkan dengan semangat agama
itu.
 Masalah kedua ialah bagaimana menanggapi dari segi agama masalah-
masalah moral yang pada waktu wahyu diterima belum dipikirkan
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Etika dalam hal ini
dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normative dan evaluative yang
hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan. Aristoteles dalam
bukunya “etika nikomacheia” menjelaskan tentang pembahasan etika kedalam
dua hal penting yaitu :
 Etika sebagai terminius technicus, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan dan tindakan manusia

DERI ZALMI
2210018312025 7
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

 Etika dimaknai sebagai manner dan custom, etika dipahami sebagai


sesuatu yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat
dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan
manusia.

Etika dibedakan menjadi 4 kriteria, yaitu :

1. Etika merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan
sifat dari hak (the principles of morality, including the science of good and the
nature og the right)
2. Etika sebagai pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memerhatikan
bagian utama dari kegiatan manusia. (the rules of conduct, recognize in respect
to a particular class of human actions)
3. Etika sebagai ilmu yang mengkaji tentang watak manusia yang ideal dan prinsip-
prinsip moral sebagai individual (the science of human character in its ideal
state, and moral principles as of an individual)
4. Etika juga merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (the science of duty)

Para ahli memberikan kategorisasi mengenai etika, yakni membagi etika kedalam
2 bagian, yaitu:

1. Etika deskriptif, menjelaskan kesadaran dan pengalaman moral secara


deskriptif, menjelaskan mengenai berbagai fenomena moral yang dapat
digambarkan secara ilmiah. Etika deskriptif berusaha menjelaskan
kesadaran, keyakinan, dan pengalaman moral dalam kehidupan manusia.
Etika deskriptif adalah etika yang mengkaji secara kritis analisis tentang
sikap dan perilaku manusia serta nilai apa yang ingin dicapai dalam
kehidupan ini. Etika deskriptif hanya membicarakan tentang perilaku apa
adanya, yaitu perilaku yang terjadi pada situasi dan realitas konkret yang
membudaya.
2. Etika normative, membahas tentang teori-teori nilai yang didalamnya
dikaji tentang sifat kebaikan dan tingkah laku manusia. Etika normative

DERI ZALMI
2210018312025 8
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

memberikan perhatian khusus kepada hal-hal moral atau nilai baik, buruk,
benar, salah, dan sebagainya. Etika ini berusaha menetapkan bebagai
sikap dan perilaku ideal yang seharusnya dimiliki dan dijalankan manusia,
serta tindakan yang seharusnya diambil untuk dijadikan pedoman dalam
kehidupan manusia.

C. Objek Etika
Objek penyelidikan etika adalah pernyataan-perrnyataan moral yang merupakan
perwujudan dari pandangan-pandangan dan persoalan dalam bidang moral. Ada 2
macam pernyataan moral. Pertama, pernyataan tentang tindakan manusia dan kedua,
tentang manusia itu sendiri atau tentang unsur-unsur kepribadian manusia.
Poedjawiyatna (1990:13-26) mengungkapkan bahwa yang menjadi objek etika
adalah :
1. Tindakan manusia
Manusia dinilai oleh manusia lain melalui tindakannya. Tindakan manusia dinilai
atas baik buruknya, tindakan itu seakan-akan keluar dari manusia, dilakukan
dengan sadar atas pilihan, dengan satu kata kunci : sengaja.
Lapangan penyelidikan etika memang manusia. Namun demikian, tentu saja
berbeda antara etika dengan ilmu manusia. Karena ilmu manusia menyelidiki
manusia itu dari sudut “luar” artinya meliputi badannya dengan segala apa yang
perlu untuk badan itu. Etika dengan ilmu budaya pin berbeda. Walaupun ilmu
budaya menyelidiki manusia juga, tetapi pandangannya khusus diarahkan kepada
kebudayaannya.
2. Kehendak bebas
Kesengajaan minta adanya pilihan dan pilihan berarti adanya penentuan dari
pihak manusia sendiri untuk bertindak atau tidak bertindak. Penentuan manusia
bagi tindakannya disebut kehendak atau kemauan. Kehendak bebas sebenarnya
tidak ada
3. Determinisme
Aliran yang mengingkari adanya kehendak bebas dalam filsafat disebut
determinisme. Determinisme dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

DERI ZALMI
2210018312025 9
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

a. Determinisme materialisme
Materi disini adalah yang selalu berubah-rubah dan tidak tetap.
Materialism dalam pandangannya terhadap dunia dan alam hanya
menerima dunia dan alam seperti tampaknya.
Lamettrie (1709-1751) seorang doctor perancis dalam bukunya L’homme
Machine merumuskan manusia sebagai mesin belaka. Ia mengingkari
prinsip hidup pada manusia, taka da padanya pendorong tindakan yang
dapat memilih. Segala tindakan manusia tergantung kepada materi,
tindakannya yang diluar materi tidak nyata, adapun materi selalu
ditentukan.
Marxixme menyatakan bahwa hidup manusia itu ditentukan oleh keadaan
ekonomi. Segala hasil tindakannya tidak lain dari endapan keadaan itu,
sedangkan keadaan itu tertentukan benar oleh sejarah.
b. Determinisme religious
Adalah pendapat yang mengatakan bahwa tuhan itu mahakuasa. Dengan
demikian, tak terbataslah kekuasaannya oleh apapun juga, termasuk oleh
manusia. Tingkah laku manusia tertentukan oleh tuhan.

4. Ada kehendak bebas


Kehendak bebas dalam arti kemampuan memilih kalau ia melakukan suatu
tindakan. Biasanya kalau orang mengatakan bebas itu maksudnya ialah bebas dari
sesuatu.
5. Gejala-gejala tindakan
Dalam pergaulan kita membedakan tindakan sengaja dan tidak sengaja.
Kesengajaan menjadi dasar penilaian terhadap kesalahan sesame kita.
Kesengajaan merupakan faktor penting tetapi juga merupakan sudut penyorotan
dalam menilai sesama kita dalam tindakannya yang tampak sederhana.
6. Penentuan istimewa
Ada kehendak bebas pada manusia artinya manusia dapat menentukan
tindakannya, yaitu ia dapat memilih. Adanya kehendak bebas tidak mengurangi

DERI ZALMI
2210018312025 10
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

kemahakuasaan tuhan. Manusia memang terbatas, tetapi keterbatasannya itu yang


mengistimewakannya.

D. Aliran-aliran Dalam Etika


Bebarapa paham atau aliran yang mengkaji tentang etika, antara lain :
1. Aliran naturalisme
Menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapatkan sesuai dengan kodrat
kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang baik ialah perbuatan-perbuatan yang
sesuai dengan kodrat manusia. Paham naturalism menyatakan bahwa kenyataan
yang paling memadai adalah seperti yang digambarkan oleh alam. Paham ini
menilai baik dan buruknya perbuatan manusia dilihat dari adanya kesesuaian
dengan naluri manusia.
2. Aliran hedonisme
Adalah aliran yang mengajarkan bahwa sesuatu dianggap baik bila mengandung
kenikmatan bagi manusia. Menurut hedonism yang dipandang sebagai perbuatan
baik adalah perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kenikmatan. Aliran
hedonism terbagi menjadi 2 cabang, yaitu :
 Hedonism egoistic
 Hedonism universalistic

3. Aliran utilitarisme
Menilai baik dan buruknya suatu perbuatan berdasarkan besar dan kecilnya
manfaat bagi kehidupan manusia. Yang baik adalah yang berguna. Demikian
ukuran baik bagi penganut aliran utilitarisme (utilis artinya berguna). Tokoh yang
tergolong aliran ini adalah John Stuart Mill. Menurut Mill dalam Franz Magnis
Suseno ( 2003-184) yang dinamakan manfaat adalah suatu kebahagiaan untuk
jumlah manusia sebesar-besarnya. Konsep kebahagian menurut Mill terdiri dari
beberapa komponen, yaitu “ keutamaan, keinginan demi diri merek sendiri, tetapi
tidak diluar kebahagiaan, melainkan sebagai bagian dari kebahagiaan”. Sesuatu
yang dianggap baik adalah perbuatan yang dapat menghasilkan kebahagiaan bagi
orang banyak, yang jumlahnya lebih besar. Tujuan etika aliran utilitarisme ini

DERI ZALMI
2210018312025 11
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

ialah mencapai kesenangan hidup sebanyak mungkin, baik dilihat dari segi
kualitas (mutu) maupun Kuantitas (jumlah).
4. Aliran idelaisme
Adalah doktrin etis yang memandang bahwa cita-cita adalah sasaran yang ahrus
dikejar dalam tindakan. Tokoh aliran idealism adalah Immanuel Kant (1725-
1804), mengajarkan bahwa seseorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena
dianjurkan orang lain melainkan atas dasar kemauan sendiri. Kant melihat bahwa
diantara faktor dalam jiwa yang memengaruhi perbuatan manusia adalah suatu
kekuatan yang diamakan kemauan. Dari kemauan muncul tindakan-tindakan yang
nyata. Menurut Kant yang menjadi pokok dalam etika ini adalah “kemauan yang
baik”. Sebab segala keutamaan akan rusak jika tidak disertai kemauan yang baik.
Kepandaian, kecakapan, keindahan, dan keberanian semuanya akan rusak jika
tidak disertai kemauan yang baik.

DERI ZALMI
2210018312025 12

Anda mungkin juga menyukai