Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 6 FILSAFAT ILMU

TENTANG
DIMENSI EPISTIMOLOGI

EPISTEMOLOGI SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


FILSAFAT ILMU

Dosen :
Prof. Dr. M.Zaim, M.Hum.

Oleh :

DERI ZALMI
NPM: 2210018312025

MAGISTER TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2022
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB VI
EPISTEMOLOGI
SEBAGAI LANDASAN
PENGEMBANGAN ILMU

A. Apa Itu Epistemologi

Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan tentang


teori ilmu pengetahuan, cabang ini berusaha menemukan jawaban atas
pertanyaan bagaimana ada itu berada. Proses ada itu dari sisi ilmu pengetahuan
tentu mengikut prinsip-prinsip teoretik yang jelas.

Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan


dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-
dasarnya.

Dengan demikian, definisi epistemologi adalah suatu cabang dari filsafat


yang mengkaji dan membahas tentang batasan, dasar dan fondasi, alat, tolak
ukur, keabsahan, validitas, dan kebenaran ilmu, makrifat, dan pengetahuan
manusia.

Pengetahuan manusia amat luas, namun secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua :

1. Pengetahuan ilmiah
2. Pengetahuan tidak ilmiah

B. Cakupan Pokok Epistemologi


Dengan memperhatikan definisi epistemologi, bisa dikatakan bahwa tema
dan pokok pengkajian epistemologi ialah ilmu, makrifat dan pengetahuan.
Cakupan dan ragam epistemologi dapat dikelompokkan menjadi beberapa
hal, yakni :

DERI ZALMI
2210018312025 1
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

1. Epistemologi subjektif, artinya apabila dalam melacak kebenaran suatu ilmu


dilakukan tanpa standar reliable, melainkan didasarkan atas refleksi
2. Epistemologi pragmatik, artinya adalah upaya menemukan yang kekal
(kebenaran) dengan pencermatan realistik, empirik, eksperimental.
3. Epistemologi moral, adalah pencarian keputusan benar atau tidak, atas dasar
baik buruk (meta-etik).
4. Epistemologi religious, adalah ilmu yang membahas pencarian kebenaran
dari kitab-kitab dan doktrin.

Cakupan pokok bahasan, yakni apakah objek epistemology adalah ilmu dalam
pengertian khusu seperti ilmu busbuli, ilmu itu sendiri memiliki istilah yang berbeda dan
setiap istilah menunjukan batasan dari ilmu ilmu itu, istilah-istilah ilmu tersebut adalah
sebagai berikut :

a. Makna leksikal ilmu adalah sama dengan pengindraan secara umum dan
mencakup segala hal yang hakiki, sains, teknologi, keterampilan, kemahiran, dan
juga meliputi ilmu-ilmu seperti budhuri, busbuli, ilmu Tuhan, ilmu para malaikat,
dan ilmu manusia.
b. Ilmu adalah kehadiran (budhuri) dan segala bentuk penyingkapan, istilah ini
digunakandalam filsafat islam, makna ini mencakup ilmu busbuli dan ilmu
budburi
c. Ilmu yang hanya dimaknakan sebagai ilmu busbuli dimana berhubungan dengan
ilmu logika (mantik)
d. Ilmu adalah pembenaran (at-tasbdiq) dan hokum yang meliputi kebenaran yang
diyakini dan belum diyakini.
e. Ilmu adalah pembenaran yang diyakini
f. Ilmu adalah kebenaran dan keyakinan yang bersesuaian dengan kenyataan dan
realitas eksternal
g. Ilmu adalah keyakinan benar yang bisa dibuktikan
h. Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang saling bersesuaian di
mana tidak berhubungan dengan masalah sejarah dan geografi

DERI ZALMI
2210018312025 2
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

i. Ilmu ialah gabungan proposisi-proposisi universal yang hakiki dimana tidak


termasuk hal-hal yang linguistic
j. Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang bersifat empiric

C. Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan


Filsafat dan ilmu pengetahuan selalu ada keterkaitan secara substantive,
berbagai pengertian tentang filsafat dan ilmu sebagaimana telah dijelaskan, maka
akan tergambar pula pola relasi (hubungan) antara ilmu dan filsafat, pola relasi
ini dapat berbentuk persamaan antara ilmu dan filsafat, dapat juga perbedaann di
antara keduanya, di zaman Plato, bahkan sampai masa al Kindi, atas antara
filsafat dan ilmu pengetahuan boleh disebut tidak ada, seorang filsuf pasti
menguasai semua ilmu, tetapi perkembangan daya piker yang mengembangkan
filsafat pada tingkat praktis, beujung pada loncatan ilmu dibandingkan dengan
loncatan filsafat.

D. Macam-macam Epistemologi
Akan menjadi jelas bahwa akibat buruk yang menyertai penemuan
Desartes mengenai cogito tidaklah membuat kita tenang, sementara “cogito”
memberi suatu kepastian yang kokoh, namun hal itu memiskinkan kadar
kepastian ini
Yang ditemukan disini adalah persoalan subjektivisme, persoalan ini
sangat penting, sebab hal ini membawa kita kepada pertanyaan : jika semua dari
kesadaran saya pada awalnya mempunyai nilai eksklusif dari suatu keadaan
sujektif dari jiwa individual saya sndiri, bagaimana saya pernah tahu tentang
kodrat sesuatu yang kesadaran bahwa ada sesuatu yang berbeda dari diri saya
sendiri? Persoalan initidak dapat dianggap enteng, sebab dalam salah satu
bentuknya sendiri, hal ini merupakan persoalan yang digulati oleh filsafat
modern sejak Descartes, tetapi masalahnya bukan saja khusus bagi Descartes,
sebab caranyamemandang kesadaran adalah suatu cara yang merangsang setiap
budi manusia pada suatu tingkat tertentu refleksinya, ini merupakan pandangan
kaum idealis

DERI ZALMI
2210018312025 3
TUGAS FILSAFAT ILMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

Maka disini perlu diperkenalkan perbedaan antara kaum realis


epistemologi dan kaum idealis epistemologis, disini sengaja akan dirumuskan
secara luas :
a. Realism epistemologis berpendapat bahwa kesadaran
menghubungkan saya dengan apa yang lain dari diri saya
b. Idealisme epistemologis berpendapat bahwa setiap tindakan
mengetahui berakhir di dalam suatu ide, yang merupakan suatu
peristiwa subjektif murni.

DERI ZALMI
2210018312025 4

Anda mungkin juga menyukai