Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 ANALISA STRUKTUR II

STRUKTUR RANGKA BATANG { TRUSS }

1.1 Rangka batang


Rangka batang adalah suatu struktur rangka dengan rangkaian batang-batang
berbentuk segitiga. Elemen rangka batang terbuat dari material kayu, baja,
aluminium, dan sebagainya. Dalam struktur rangka batang, dipilih bentuk segitiga
karena bentuk segitiga adalah suatu bentuk yang stabil, tidak mudah berubah.
Dalam struktur rangka batang, titik buhul sebagai sambungan tetap / stabil
dianggap berperilaku sebagai sendi. Untuk menyambung titik buhul digunakan plat
buhul. Pada struktur baja sambungan-sambungan pada plat buhul digunakan baut,
paku keling atau las. Sedangkan pada konstruksi kayu menggunakan sambungan
baut, pasak atau paku.
Struktur balok diatas dua tumpuan, akibat beban luar akan menahan regangan tarik
dan tekan, yang mencapai harga ekstrem pada tepi penampangnya, dengan
demikian bahan yang berada didalam balok menjadi tidak efektif. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka diusahakan bahan dipusatkan pada tempat dengan
tegangan normal ekstrim itu, dalam bentuk batang-batang (serat tepi bawah dan atas)
dan untuk mencapai suatu kestabilan terhadap geser, batang-batang tersebut
dihubungkan oleh batang-batang lain dalam arah tegak dan diagonal.
Struktur tersebut yang disebut dengan Struktur Rangka Batang (truss). Rangka
batang dimaksud tersusun dalam satu atau lebih segitiga-segitiga yang
mentransfer beban-beban dengan membangun gaya-gaya aksial (normal).
Contoh yang umum adalah jembatan, menara , dan rangka kuda-kuda atap. Batang–
batang yang digunakan antara lain adalah balok I, balok alur, baja siku atau bentuk
khusus yang dipasang terpadu pada ujung-ujungnya.

1
1.2 Tipe-Tipe Rangka Batang
Tipe-tipe rangka batang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu rangka
batang untuk struktur rangka atap dan rangka batang untuk struktur jembatan.
Jika batang-batang rangka terletak pada sebuah bidang tunggal, maka rangka
batang tersebut, disebut rangka batang bidang. Beberapa contoh rangka batang
yang umumnya banyak digunakan dan dapat dianalisa sebagai rangka batang
bidang, antara lain adalah type Pratt, Howe, Warren, rasuk K, Baltimore dan Pink
yang biasanya dipakai untuk rangka jembatan atau rangka kuda-kuda atap, dapat
dilihat seperti gambar berikut :

2
a. Tipe Rangka Batang untuk Struktur Rangka Atap

3
4
1.3 Struktur Rangka Batang Statis Tertentu
Struktur rangka batang merupakan kumpulan dari batang-batang yang mana
gaya-gaya batang tersebut harus diketahui. Dalam hal ini gaya-gaya batang tersebut
beberapa gaya tarik (tensile force) atau tekan (compression force).

Struktur di atas adalah struktur rangka batang statis tertentu, karena b = 13, r = 3, j
= 8, sehingga 13 + 3 = 2 (8), 16 = 16 (rangka batang statis tertentu.
5
1.4 Metode Keseimbangan Titik Simpul
Ada beberapa metode untuk menyelesaian struktur rangka batang statis tak
tentu. Salah satunya adalah metode keseimbangan titik simpul dengan Fx = 0 dan
Fy = 0 atau H = 0 dan V = 0. Untuk menjelaskan metode ini, berikut diberikan contoh
perhitungan.
Analisa Gaya Batang
Metode untuk menentukan gaya-gaya pada rangka batang adalah berdasarkan
pada tinjauan keseimbangan titik hubung. Pada konfigurasi rangka batang
sederhana, sifat gaya batang tarik atau tekan dapat ditentukan dengan memberikan
gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul beban, misalnya
dengan memberi gambaran bentuk deformasi yang mungkin terjadi pada saat
struktur tersebut diberi beban. Tetapi pada struktur rangka yang memiliki geometri
yang kompleks, sifat gaya batang tidak dapat ditentukan dengan menggambarkan
bentuk deformasi yang terjadi.
Struktur tersebut harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang lebih
akurat.
Desain Rangka Batang
Efisiensi
Faktor efesiensi sangat berpengaruh dalam perencanaan dan pengerjaan pada
konstruksi struktur rangka. Faktor ini dapat terdiri dari dua, yaitu:
1. Efisiensi Struktural
Efisiensi struktural merupakan suatu alternatif bersifat ekonomis yang
bertujuan untuk meminimumkan jumlah bahan yang digunakan tanpa
mengurangi kekuatan struktur, sehingga struktur tersebut mempunyai
kemampuan layan yang relatif sama dari perencanaan semula.

6
2. Efisiensi Pelaksanaan (Konstruksi)
Efisiensi pelaksanaan (konstruksi) merupakan suatu alternatif untuk
memudahkan dalam pengerjaan konstruksi struktur rangka batang, misalnya dengan
membuat semua batang identik, maka perakitan elemen-elemen rangkaakan menjadi
lebih mudah dibandingkan bila batang-batang yang digunakan berbeda.
Konfigurasi
Stuktur rangka batang dapat mempunyai banyak bentuk. Seperti halnya pada balok
maupun kabel, penentuan konfigurasi batang merupakan tahap awal dalam
mendesain struktur rangka, sebelum proses analisis gaya batang dan penentuan
ukuran setiap elemen struktur pada suatu bangunan dilakukan.
Hal ini bertujuan agar konfigurasi rangka batang yang akan dipakai sesuai dengan
bangunan yang dirancang. Beberapa bentuk konfigurasi rangka batang yang umum
digunakan dapat dilihat pada Gambar II.3.

7
Tinggi Rangka Batang
Volume total suatu struktur rangka sangat dipengaruhi oleh tinggi struktur
rangka itu sendiri. Semakin tinggi suatu stuktur rangka batang, maka semakin besar
volume struktur rangka tersebut, begitu juga sebaliknya. Sehingga, penentuan
tinggi optimum rangka batang umumnya dilakukan dengan proses optimasi.
Berikut ini pedoman sederhana yang dapat dijadikan sebagai patokan awal
dalam menentukan tinggi rangka batang.

8
9
Dengan :
λ = Kelangsingan komponen struktur
k = Faktor panjang tekuk
L = Panjang komponen struktur tekan
r = Jari - jari girasi komponen struktur tekan
Komponen Struktur Tekan Tersusun
Komponen struktur tekan dapat tersusun dari dua atau lebih profil, yang
disatukan dengan menggunakan pelat kopel. Analisis kekuatannya harus dihitung
terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. (Agus Setiawan, 2008)
Kelangsingan pada arah sumbu bahan (sumbu x) dihitung dengan:

10
Batang Tarik
Batang tarik sangat efektif dalam memikul beban. Batang tarik dapat
terdiri dari profil tunggal ataupun profil-profil tersusun.
Menurut SNI 03-1729-2002 pasal 10.1, dinyatakan bahwa semua komponen struktur
yang memikul gaya tarik aksial terfaktor sebesar Tu, maka diperoleh:

Kelangsingan Struktur Tarik


Untuk mengurangi masalah terkait dengan lendutan besar, maka komponen
struktur tarik harus memenuhi syarat kekakuan. Syarat ini berdasarkan pada rasio
kelangsingan, yaitu:
Dengan :
λ = Kelangsingan komponen struktur
L = Panjang komponen struktur
r = Jari - jari girasi
Nilai λ diambil maksimum 240 untuk batang tarik.

11
Analisa Rangka Batang
Stabilitas
Tahap awal pada analisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka
batang itu mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap
rangka batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur
yang stabil.
Pola susunan batang yang tidak segitiga, umumnya kurang stabil yang akan runtuh
apabila dibebani, karena rangka batang ini tidak mempunyai jumlah batang yang
mencukupi untuk mempertahankan hubungan geometri yang tetap antara titik-titik
hubungnya.
Pada suatu rangka batang, dapat digunakan batang melebihi jumlah minimum yang
diperlukan untuk kestabilan. Aspek lain dalam stabilitas adalah bahwa konfigurasi
batang dapat digunakan untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral. Salah
satu cara menstabilkan struktur dengan menggunakan batang- batang kaku (bracing
Gaya Batang
Prinsip dasar dalam menganalisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur
atau setiap bagian dari setiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang. Gaya-
gaya batang yang bekerja pada titik hubung rangka batang pada semua bagian
struktur harus berada dalam keseimbangan. Prinsip ini merupakan kunci utama dari
analisis rangka batang. (Dian Ariestadi, 2008).
Stabilitas Plane Truss
Sebuah rangkaian segitiga yang membentuk rangka batang akan tetap stabil jika
memenuhi persyaratan :

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai