Kurikulum Pendidikan Sejarah Di India
Kurikulum Pendidikan Sejarah Di India
Oleh: Naijan
1. Pendahuluan
India adalah negara terluas ketujuh di dunia dengan luas wilayah 3.287.263 km
persegi. India juga terkenal karena kepadatan penduduknya. India menempati urutan
kedua sebagai negara terpadat di dunia setelah Cina. Jumlah pendudukan diperkirakan
mendekati angka 600 juta orang. Mayoritas penduduknya beragama Hindu (83%).
Adapun yang beragama Islam berjumlah 12%, Kristen, Sikh dan lainnya. Ekonomi India
mengandalkan sektor pertanian dan peternakan. Pendapatan dari sektor ini mencapai 34%
dari pendapatan negara. Sektor pertanian sendiri mampu menyerap 69% tenaga kerja
yang ada. Industri perfilman India tergolong maju pesat dan mampu menyedot banyak
tenaga kerja. Bollywood merupakan contoh konkritnya, dengan model dan alur cerita
dalam film yang diiringi dengan nyanyian dan tarian tersebut selain mendatangkan profit
juga melestarikan seni dan budaya lokal.
Sebagai salah satu kawasan di Asia Selatan yang memiliki kebudayaan yang
megah di dunia menyaingi Cina, India memiliki daya tarik tersendiri bagi bangsa lain
yang tertarik dalam bidang kesusasteraan, seni dan arsitektur. Rasa nasionalisme bangsa
India mulai berkembang setelah hasil hasil kebudayaan mereka banyak yang dipelajari
dan kemudian dialih bahasakan oleh sarjana-sarjana asing ke dalam bahasa-bahasa barat.
Pada awal abad ke 19 kekayaan di belahan daratan India menarik pedagang bangsa
Eropa yang suka bertualang. Di pertengahan abad ke 19 India merupakan kawasan
kekuasaan kolonial Inggris yang paling kaya permata. Kolonialisme Inggris menguasai
seluruh belahan benua itu.
Meskipun India sekarang sudah meredeka, pendapatan per kapita India adalah
US$ 200 per tahun. Diketahui bahwa 30% penduduk India berada dibawah garis
kemiskinan. Kesenjangan sosial cukup menjolok dalam hal ekonomi dan distribusi
kesehatan. Bisa dimaklumi bahwa populasi penduduk yang sangat besar tersebut,
disamping sebagai human capital juga merupakan beban negara. Untuk mengejar
ketertinggalan itu, pemerintah India sangat sadar bahwa dunia pendidikan adalah salah
satu sektor kunci. Oleh karena itu, sejak merdeka pemerintah India berjuang
memperbaiki dunia pendidikan, sehingga dengan majunya dunia pendidikan, maka
kualitas bangsa juga akan terdongkrak dengan sendirinya.
Kini dunia pendidikan India sudah mengalami kemajuan pesat. Bahkan kini India
menjadi salah satu negara tujuan bagi warga negara Asia yang ingin melanjutkan
pendidikan tinggi, termasuk dari Indonesia. Kemajuan pendidikan di India tidak lepas
dari sistim pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah disana. Kemudian kebanggaan
akan bangsa dan budaya India sangat kental di kalangan warganya. Khusus Mata
Pelajaran Sejarah, Pemerintah India menaruh perhatian yang cukup besar karena dari
mata pelajaran Sejarah inilah kebanggan akan bangsanya dipupuk sehingga sistim
pendidikan sejarah di India menjadi menarik untuk dikaji bersama.
Kurikulum dan standar sekolah dasar mencakup pelajaran membaca, menulis dan
mengeja bahasa daerah, sejarah dan kebudayaan India, geografi, sastra, sains dan
kesehatan. Di sekolah menengah juga menerima pelajaran sains dan matematika
bahkan juga beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan
geografi serta sedikit sekolah menengah atas yang memiliki banyak tujuan
menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences).
Bahasa Hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan kecuali India bagain selatan)
di seluruh sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan bahkan kadang
kala diperlukan bagi sekolah menengah atas.
India Indonesia
Sistem penilaian CCE sangat membantu para siswa, orang tua, dan para guru.
Tujuan utama dari CCE adalah untuk mengurangi stress dan kecemasan tinggi yang
menjadikan pengaruh buruk pada siswa terutama tingkat SMP dan SMA. CCE secara
otomatis menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan kinerja siswa. Penilaian
dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Penilaian secara komprehensif
meliputi scholastic dan co-scholastic. Penilaian scholastic mencakup mata pelajaran
tertentu sesuai dengan minat/ jurusan yang diambil. Penilaian co-scholastic meliputi
kecakapan hidup, sikap, norma, dan kegiatan pendukung lainnya. Penilaian
komprehensif ini juga memasukkan berbagai instrumen dan teknik yang dilakukan
dalam menilai siswa. Dengan demikian, CCE berperan penting untuk pembelajaran
daripada menguji kapasitas hafalan siswa. Siswa akan belajar secara konseptual dan
memiliki kesempatan untuk pengembangan diri mereka.
Penilaian ini meliputi Tes Tengah semester dan Tes Akhir semester oleh sekolah
dan Ujian Nasional dari Pemerintah Pusat dimana materi disesuaikan dengan
kurikulum nasional. Penilaian Hasil Ujian dilakukan di Sekolah masing masing,
sesuai ketentuan yang diatur oleh pemerintah Pusat. Penerapan CCE memberikan
banyak keuntungan, antara lain meminimalisir kesalahan klasifikasi siswa
berdasarkan nilai, mengurangi persaingan yang tidak fair antar siswa berprestasi di
kelas, mengurangi tekanan sosial yang tinggi yang berdampak pada psikologis siswa,
memberikan motivasi lebih kepada siswa untuk belajar mandiri, membuat siswa lebih
fleksibel dengan banyak penilaian berdasarkan potensi siswa, dan menuju lingkungan
belajar yang lebih baik. Dengan CCE, beban belajar siswa menjadi berkurang dan
siswa diberikan gambaran yang lebih seimbang dalam hal penilaian akhir
3. Kesimpulan
Dalam hal bahasa, suatu lembaga dapat membuat ketentuan bagi para pengguna
bahasa minoritas hanya pada negara bagian di mana bahasa tersebut bukanlah bahasa
resmi. Contohnya, universitas teknik dapat menentukan sendiri sebagai lembaga bahasa
minoritas (Hindi) pada negara bagian Maharashtra, di mana bahasa remsinya adalah
Marathi, tetapi tidak bisa diterapkan di negara bagian Madhya Pradesh or Uttar Pradesh
yang juga menggunakan bahasa resminya Hindi. Reservasi seperti ini di satu sisi memang
menguntungkan kaum minoritas, tetapi di sisi lain dapat menjadi penyebab keretakan di
antara banyak komunitas. Begitu banyak pelajar dengan nilai rendah diterima masuk,
sedangkan mereka yang memiliki nilai baik terkadang tidak dapat diterima. Kritik
dilayangkan bahwa reservasi seperti ini sangat mungkin menciptakan kerenggangan di
tengah-tengah masyarakat. Korupsi yang menjamur di India juga menjadi wacana penting
dalam sistem pendidikan India.
4. Daftar pustaka