Handout
Handout
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 CIMAHI
JL. Sukarasa No.136 Telp/Fax (022) 6648404 Cimahi Utara 40512
HANDOUT
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan pembuatan pola dasar busana teknik konstruksi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.2.1.1 Setelah siswa mengamati penjelasan pengertian pola dasar teknik konstruksi
siswa mampu menjelaskan kembali pengertian pola dasar teknik konstruksi
dengan cermat
3.2.2.1 Setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pengertian pola
dasar badan teknik konstruksi siswa mampu menjelaskan kembali pengertian
pola dasar badan teknik konstruksi dengan cermat
3.2.3.1 Setelah siswa mengamati penjelasan dari guru mengenai alat pembuatan pola
dasar teknik konstruksi siswa mampu menjelaskan kembali mengenai alat
pembuatan pola dasar teknik dengan tanggung jawab
3.2.4.1 Setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bahan pembuatan
pola dasar teknik konstruksi siswa mampu menjelaskan kembali mengenai
bahan pembuatan pola dasar teknik dengan tanggung jawab
3.2.5.1 Setelah siswa melihat tayangan power point mengenai ukuran yang dibutuhkan
dalam pembuatan pola siswa mampu menjelaskan kembali ukuran yang
dibutuhkan dalam pembuatan pola dengan cermat
3.2.6.1 Setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pembuatan pola
dasar teknik konstruksi siswa mampu menjelaskan kembali pembuatan pola
dasar teknik konstruksi dengan tanggung jawab
3.2.7.1 Setelah siswa mengamati dan melihat tayangan power point penjelasan dari
guru mengenai tanda-tanda pola siswa mampu menentukan tanda-tanda pola
dengan tanggung jawab
D. MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE - 1
1. Pengertian Pola Dasar Busana Teknik Konstruksi
Pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian
pakaian atau produk jahit-menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan
sewaktu menggunting kain.Pola konstruksi atau pola datar adalah pola dasar yang
dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar diatas kertas atau diatas
bahan. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dan disamping itu juga memerlukan
waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh
sipemakai. Pola adalah tiruan bentuk berupa potongan yang dibuat dari kertas atau
kain, dengan ukuran sesuai ukuran tubuh orang yang akan dibuatkan busana.
Sedangkan pola dasar adalah pola busana yang ukurannya sesuai dengan ukuran
badan dan pas di badan, tidak terlalu longgar atau sempit, semua garis-garis kampuh
letaknya tepat pada tempatnya.
Berdasarkan bagiannya pola dasar terdiri dari pola badan atas, yaitu mulai dari
bahu dan leher sampai pinggang. Pola dasar badan bawah dari pinggang sampai
panjang yang dikehendaki yaitu sampai lutut, dibawah lutut dan sampai mata kaki,
jenis pola dasar badan bawah ini terdiri dari pola dasar rok dan pola dasar pantalon.
Pola dasar lengan yaitu pola bagian lengan mulai dari puncak lengan atau batas bahu
terendah, sampai panjang yang dikehendaki yaitu sampai siku, pertengahan siku, dan
pergelangan atau sampai pergelangan tangan. Berdasarkan jenisnya pola dasar dapat
dibedakan yaitu pola dasar utuk busana wanita, pola dasar utuk busana pria dan pola
dasar utuk busana anak-anak.
Selanjutnya (Imroatun Latifah : 2013) mengemukakan bahwa pembuatan pola
khususnya pola dasar bertujuan untuk membuat busana pas di badan dan modelnya
sesuai dengan keinginan pemakai. Tentu saja untuk menghasilkan pola dasar yang
baik dan tepat harus memenuhi kaidah - kaidah pembuatan pola dan segala kegiatan
yang berhubungan, seperti pengukuran badan pemakai, pengukuran pada pola, serta
bentuk pola. Dengan pembuatan pola diharapkan busana yang akan dibuat sesuai
dengan model, bentuk tubuh pemakai, dan proporsional.
Pola dasar busana teknik konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan
ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai
dengan sistem pola konstruksi masing - masing metode. Pembuatan pola konstruksi
lebih rumit dari pada pola standar karena memerlukan waktu yang lama, tetapi
hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai.
Keuntungan menggunakan pola konstruksi :
1. Ukuran dan bentuk pola sesuai dengan bentuk badan pemakai
2. Dapat digunakan untuk membuat berbagai model sesuai desain
Kekurangan menggunakan pola konstruksi :
1. Tidak praktis, pola dibuat harus mengukur seseorang
2. Memerlukan banyak waktu dan tenaga
3. Hanya dapat digunakan untuk satu orang yang telah diukur
Secara umum macam-macam sistem atau metode pembuatan pola dasar busana
secara konstruksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pola Dasar Metode Soen
Pola dasar sistem Soen terdiri atas badan muka dan belakang yang digambar
menyatu dengan letak badan muka di sebelah kanan. Pola ini sesuai untuk orang
gemuk dan untuk membuat mantel. Kebaikan dari pola ini adalah leher muka
menghadap ke arah kanan, sehingga memudahkan dalam penambahan lidah.
Kekurangan dari pola ini adalah jika digunakan untuk model dengan jahitan pinggang
maka harus dilakukan pengecekan pada pinggang lebih teliti supaya datar letaknya.
Pola Soen menggunakan 3 ukuran badan sehingga apabila pengukuran tidak benar
maka mengakibatkan semua pecahan yang ada pada konstruksi salah
c. Penggaris
Penggaris, yaitu alat untuk menggambar pola busana dengan berbagai bentuk.
Untuk menggambar pola diperlukan penggaris dengan bentuk yang berbeda-beda
diantaranya adalah:
1. Penggaris lurus digunakan untuk membuat garis lurus.
2. Penggaris lengkung digunakan untuk membuat garis melengkung seperti garis
lingkar leher, lingkar kerung lengan, kerah, dan garis sisi rok.
3. Penggaris segitiga siku-siku digunakan untuk membuat garis sudut, seperti
garis badan dan tengah muka, garis badan dan tengah belakang serta garis
lebar muka, garis bahu, garis lebar punggung dan garis lebar rok
d. Dressform atau paspop
Yaitu tiruan bentuk badan manusia mulai dari leher sampai 20 cm di bawah
pinggul atau paha dengan ukuran standar S,M, dan L.
e. Pita ukur
Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur badan. Pita ukur juga digunakan
untuk membuat ukuran di kertas pola. Pita ukur mempunyai 2 macam ukuran,
yaitu ukuran dengan panjang 150 centimeter dan ukuran panjang 60 inch
k. Karbon jahit, yaitu kertas karbon yang digunakan untuk menjiplak gambar atau
tanda pola di atas kain.
l. Kertas sampul (kertas pola), digunakan untuk menggambar pola busana dengan
teknik konstruksi.
m. Gunting kertas
Untuk menggunting kertas pola kecil maupun besar
3. Jenis-Jenis Pola Dasar Teknik Konstruksi
Pola dasar dengan cara konstruksi flat pattern, sistem atau cara pembuatan pola
dasar yang dukenal sesuai dengan nama penemunya yaitu JHC Meyneke, sistem
Danckaerts, sistem Wilsma, dan sitem Charmant. Sistem pembuatan tadi berasal dari
Eropa, sedangkan sistem pembuatan pola yang berasal dari Asia yang dikenal banyak
digunakan yaitu sistem Dressmaking dan So-En
Semua ahli pola menampilkan cara pembuatan pola yang praktis dan mudah
dipelajari. Setiap sistem pembuatan pola dasar mempergunakan jumlah ukuran, urutan
pembuatan dan cara mengukur yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh pemakaian
ketentuan perbandingan ukuran yang berbeda.
4. Simbol-Simbol Pola
Simbol-simbol pola atau sering disebut tanda-tanda pola dipakai untuk membuat pola
busana, tanda-tanda pola ini berfungsi untuk mempermudah pemahaman dalam
mempelajari pola, serta untuk memahami pola yang sudah disimpan lama apabila akan
digunakan lagi masih bisa dipahami. Oleh sebab itu tanda-tanda pola memiliki peran
yang sangat penting bagi pengguna atau sipemakai pola tersebut. Tanda-tanda juga
berguna sebagai petunjuk dalam penggunaan pola.
Berikut tanda-tanda pada pola yang perlu diperhatikan dalam membuat pola busana
sistem konstruksi :
Berikut ini berbagai macam ukuran yang dibutuhkan untuk pembuatan pola dasar
busana wanita.
Daftar ukuran pola dasar busana wanita :
1. Lingkar leher : 36 cm
2. Lingkar badan : 88 cm
3. Lingkar pinggang : 66 cm
4. Panjang muka : 33 cm
5. Lebar muka : 32 cm
6. Panjang punggung : 37 cm
7. Lebar punggung : 34 cm
8. Panjang bahu : 12 cm
9. Panjang sisi : 17 cm
10. Tinggi puncak dada : 13 cm
11. Jarak dada : 16 cm
Tugas Mandiri :
Sumber belajar :
Soekarno. 2000. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Ernawati dkk. 2008. Tata Busana jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan. Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pola_(menjahit)
2014, 07 April. Pola Metode Soen. https://kelasmenjahit.wordpress.com
D. Materi Pembelajaran
PERTEMUAN KE-2
5. Pembuatan Pola dasar sistem So-en
Keterangan Pola :
A-B = ½ Liba + 4cm
A-B = dibagi 2 geser kekiri 0,5cm
A-C = B-D Panjang punggung
C-D = A-B
A-E = B-F = Liba/6 + 7cm
E-G = Liba/6 + 4,5cm
F-G’ = Liba/6 + 3cm
A-H = Liba/20 + 2,7cm
A-H = dibagi 3 bagian
H = Naik 1/3 A-H = titik J
B-K = A-H
B-K’ = BK + 1cm
PERTEMUAN KE- 3
6. Pola Lengan
Ukuran yang diperlukan
1. Lingkar kerung lengan : 40 cm (diukur dari pola badan muka dan belakang)
2. Panjang lengan : 24 cm
3. Tinggi puncak lengan : 12 cm
Keterangan pola lengan
AB = Panjang Lengan
AC = ¼ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 3 cm (tinggi puncak lengan).
A-E = ½ ukuran lingkar kerung lengan.
A-F = ½ ukuran lingkar kerung lengan ditambah 1,5 cm.
A - A1 = 1/3 A – F.
A - A3 = 1/3 A - E
E1 = 1/3 dari E - A.
A1 - A2 = 1,5 cm.
A3 - A4 = 1,8 cm.
E1 - E2 = 1,3 cm.
Hubungkan F dengan A2 terus ke A (lingkar kerung lengan bagian belakang),
hubungkan A dengan A4 terus ke E2 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian
muka) Untuk membentuk sisi lengan pola dasar sitem So-en, tergantung pada ukuran
panjang lengan. Untuk lengan panjang ujung lengan dibentuk pada bagian muka dan
belakang,sedangkan untuk lengan pendek ujung lengan tidak dibentuk. Untuk lebih
jelasnya akan digambar kedua ukuran yaitu lengan pendek dan lengan panjang. Untuk
menentukan lengan panjang, dibuat garis vertikal dari titik E dan F sampai panjang lengan.
Garis B dan B1 dibagi dua.
B1 - B2 = 1 cm lalu bentuk seperti gambar (pola bagian muka).
J - j1 = 1 cm, lalu bentuk seperti gambar (pola bagian belakang).
Untuk menentukan lengan pendek, diukur dari titik A ke O panjang lengan, buat garis
horizontal dari O ke H dan dari O ke G.
H - H1 = 2 cm, hubungkan H1 dengan E seperti gambar (sisi lengan bagian muka).
G - G1 = 2 cm, hubungkan F dengan G1 seperti gambar (sisi lengan bagian
belakang).
PERTEMUAN KE - 4
7. Pola Rok
1. Membuat pola dasar rok teknik konstruksi Sistem SO’EN Ukuran Standar
Contoh : Pola Dasar Rok Sistem SO’EN Ukuran Standar Skala 1:4
Ukuran :
Lingkar Pinggang : 68
Lingkar Panggul : 96
Tinggi Panggul : 20
Panjang Rok : 60
Keterangan Pola :
Pola Bagian Belakang
• A–B = ¼ Lipi+3+0,5-1
• A–C = Tinggi panggul
• A–D = Panjang Rok
• C–E = ¼ Lingkar panggul +1 – 1
• C–E =D–F
• F–G = 2 cm
• A–H = 1/10 Lingkar pinggang + 0,5
Pola Bagian Depan
• A’ – B’ = ¼ Lipi+3+0,5+1
• A’ – C’ = Tinggi panggul
• A’ – D’ = Panjang Rok
• C’ – E’ = ¼ Lipa+1 + 1
• C’ – E’ = D’ – F’
• F’ – G’ = 2 cm
• A’ – H’ = 1/10 Lingkar pinggang + 1
POLA DASAR ROK SKALA 1:4
10. Cara uji coba pola pada pembuatan pola dasar busana teknik konstruksi
Uji coba pola pada pembuatan pola dasar busana teknik konstruksi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui bentuk dan ketetapan pola sesuai atau tidak dengan desain
yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menghindari jangan sampai membuka kembali
jahitan busana yang yang telah selesai dijahit.
Uji coba dapat dilakukan pada dressform atau pemakai langsung dengan bahan yang
lebih murah, karena apabila ada bagian yang kurang tepat baik pola maupun hasil
busananya harus disesuaikan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh pola yang benar
dan rapi.
Melakukan uji coba pola pada pembuatan pola dasar busana teknik konstruksi :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diuji cobakan
b. Menyiapkan desain busana
c. Meletakkan pola dasar di atas bahan dan menggunting bagian badan, rok, dan lengan
d. Memberi tanda jahitan pada bahan dengan cara memindahkan garis - garis pola pada
bahan dengan menggunakan kapur jahit, kertas karbon yang dibantu dengan
menggunakan rader.
e. Menjelujur dengan benang warna selain dari bahan utama pada bagian tengah muka,
tengah belakang, badan, rok dan lengan
f. Menjahit dengan menyambung komponen - komponen yang dapat dilewati/ditusuk
oleh jarum jahit dan benang.
g. Uji coba pola pada pembuatan pola dasar busana teknik konstruksi
Sumber belajar :
Soekarno. 2000. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Ernawati dkk. 2008. Tata Busana jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan. Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pola_(menjahit)
2014, 07 April. Pola Metode Soen. https://kelasmenjahit.wordpress.com