Anda di halaman 1dari 8

Nama : Silviana

NIM : P07124322148
Prodi : Kebidanan
Jurusan : Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi

TUGAS RESUME
KONSEP DASAR FILSAFAT ILMU
DOSEN: HENI PUJI WAHYUNINGSIH, S.SIT.,M.KEB

Pengertian ilmu
Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua strata
pendidikan.
Ilmu = pengetahuan ,yaitu keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan seperti perasaan pikiran,
pengalaman, panca indra dan intuisi untuk mengetahui sesuatu

Jenis Pengetahuan
Knowledge = Tanpa memperhatikan objek, cara dan kegunaannya
Science = memperhatikan objek, cara dan kegunaan

Fenomena Pengetahuan
 Secara metodologis: Kesatuan asasi yang mewujudkan pengetahuan manusia adalah
perbedaan dan korelasi kutub subjek dan objek
 Pengetahuan bersifat temporal, konkret, jasmani-inderawi
 Pengetahuan bersifat abstrak dan universal: Pengetahuan tidak hanya berkaitan
dengan objek konkret tetapi juga hal abstrak yang dapat dijangkau oleh akal budi
manusia pada tempat dan waktu manapun

Pengertian Ilmu Pengetahuan


Pengertian Ilmu :
 Sebagai proses: aktivitas penelitian
 Sebagai prosedur: metode ilmiah
 Sebagai produk: Pengetahuan sistematis

Pengertian Filsafat
Makna Filsafat dari Segi Bahasa:
 Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau
philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan,
pengetahuan, dan hikmah.
 Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu
pengetahuan.
 Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah(Arab),
philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris).
 Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana(menjadi
kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (menjadi kata benda) atau induk dari
segala ilmu pengetahuan.

Filsafat Ilmu
Pengertian Filsafat Ilmu:
 Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah).

Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu seperti: obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki
dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

Filsafat Ilmu Pengetahuan


Filsafat pendidikan adalah ilmu yang menyelidiki hakikat pelaksanaan pengetahuan yang
bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara dan hasilnya, serta hakikat ilmu
pengetahuan.

Filsafat pengetahuan secara garis besarnya bukanlah filsafat umum atau filsafat murni tetapi
merupakan filsafat khusus atau filsafat terapan.

Jenis Filsafat
Filsafat Murni
a) Hakikat kenyataan segala sesuatu (metafisika)
b) Hakikat mengetahui kenyataan(Epistemologi)
c) Hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan (Logika)
d) Hakikat menilai kenyataan (Aksiologi)
Filsafat Khusus/Terapan
Berbeda dengan filsafat umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu,
Filsafat khusus mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang
terpenting
Filsafat pengetahuan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Kanzen,
meninjau ilmu dari segi morfologis atau bentuk subtansinya, sebagai pengetahuan sistematis
yang dihasilkan dari kegiatan kritis yang tertuju pada penemuan.

Ruang Lingkup Filsafat


Filsafat Ilmu Umum:
• Kajian persoalan kesatuan, keragaman, serta hubungan antara segenap ilmu.
• Hal yang terkait adalah kenyataan, kesatuan, perjenjangan, dll.
Filsafat Ilmu Khusus:
• Membahas kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu tertentu atau dalam
kelompok ilmu tertentu, seperti kelompok ilmu alam, kemasyaraktan, teknik, dll

Menurut Ahli:
1. Peter Angeles
• Telaah konsep
• Telaah dan pembenaran proses penalaran
• Telaah kaitan dengan berbagai ilmu
• Telaah akibat dengan penerapan dan pemahaman
2. Edward Madden
• Probabilitas
• Induksi
• Hipotesis
3. Ernest Nagel
• Pola logis
• Pembentukan konsep ilmiah
• Pembuktian keabsahan

Macam Filsafat Ilmu Pengetahuan:


o Ontologi Ilmu Pengetahuan
o Hakikat substansi dan pola organisasi ilmu pendidikan
o Epistimologi Ilmu Pengetahuan
o Membahas hakikat cara kerja dalam menyusun ilmu pengetahuan
o Aksiologi Ilmu Pengetahuan
o Membahas tentang hakikat nilai kegunaan teoritis dan praktiks ilmu pendidikan

Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ? Kita sebut Ontologi.


Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita sebut Epistemologi
Untuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian (asumsi) mengenai
obyek-obyek empirik. Asumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsif inilah yang memberi arah
dan landasan bagi kegiatan penelahaan. Sebuah pengetahuan baru dianggap benar selama kita
bisa menerima yang dikemukakannya.
Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang
terlihat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang
membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.

Tiga Asumsi Ilmu Mengenai Obyek Empiric:


 Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan
satu sama lain. contoh: dalam hal bentuk, struktur, sifat, dan lainnya.
 Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam
jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu
obyek dalam suatu keadaan tertentu.
 Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan
merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola
tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama

Dasar Epistemologi
Epistemologi atau ilmu pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang
terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang
membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.

Kronologis Perkembangan Ilmu


Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap:
 Pertama, Klasifikasi.
 Kedua, Perbandingan,
 Ketiga, kuantitatif.

Metode keilmuan
1. Langkah-langkah yang ditempuh proses keilmuan secara komprehensif, yaitu
perumusan masalah, pengujian hipotesis, deduksi hipotesis, dan pengujian kebenaran.
2. Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah dunia keilmuan yang
merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut.
3. Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis, dan sistematis, dengan logika
deduktif sebagai sendi pengikatnya
4. Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagai mana
adanya.

Pendekatan Ilmiah :
1. Perumusan masalah jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan
logika
5. yang benar
6. Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain
Contoh :
Penggunaan Metode Ilmiah
Pendekatan Non Ilmiah :
1. Perumusan kabur atau abstrak
2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis
5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain
Contoh :
Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba,
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis

Ilmu Pengetahuan :
Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah
perkembangan pengetahuan manusia
 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”
 Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll

Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah)


 Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara
logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan
suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka
 Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer
Manfaat Mempelajari Ilmu Pengetahuan
1. Menyadarkan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara gading” yang berarti
hanya berpikir murni dalam nya tanpa mengaitkan kenyataan yang ada di luar
2. Mengembangkan ilmu, teknologi, dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis,
epistemologis, maupun akiologi
3. Menambah pandangan dan cakrawala yang luas
4. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi masalah
5. Menyadari kedudukan manusia sebagai pribadimaupun hubungannya dengan orang
lain, alam sekitar, dan tuhan YME
6. Menjelaskan keberadaan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
7. Memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni

Kedudukan Filsafat Ilmu


1. Meletakkan kerangka dasar orientasi dan visi penyelididkan ilmiah dan menyediakan
landasanontologis, epistemologis, dan aksiologis ilmu
2. Memberi landasan filosofi untuk memahami konsep dan teori suatu disiplin ilmu
3. Merupakan disiplin ilmuyang mampu menunjukkan batas dan ruang lingkup manusia
secara tepat.
4. Kedudukan filsafat ilmu pengetahuan terletakpada ontologi dan epistemiologi ilmu
pengetahuan.

Filsafat Ilmu Sebagai Disiplin Ilmu


1. Cabang dari filsafat yang mempelajari bidang khusus, yaitu ilu pengetahuan
2. Secara teoritis menjelaskan “apa”, “bagaimana” dan “untuk apa”
3. Persoalan utama ontologi ilmu adalah bangunan dasar (Fundamental Structure),
sehingga sesuatu itu disebut ilmu

Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Filosofis bagi Ilmu Pengetahuan


1. Filsafat ilmu dilihat fungsinya dan aplikasinya dalam kegiatan keilmuan
2. Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah representasi fakta.
3. Ilmu Pengetahuan Sebagai Sketsa Pengantar untuk Memahami Filsafat Ilmu
4. Ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri
dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup.
5. ilmu-ilmu membantu manusia mensistemasikan apa yang diketahui manusia dan
mengorganisasikan proses pencariannya

Anda mungkin juga menyukai