Anda di halaman 1dari 12

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

DETERMINAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD


DENGAN ANALISIS FRAUD HEXAGON MODEL
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode II Agustus-Januari 2016-2019)

Desnanda Setiawan Nurardi*, Rita Wijayanti2


1
Desnanda Setiawan Nurardi/Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Rita Wijayanti/Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: desnanda31@gmail.com

Abstrak
Keywords: Fraud laporan keuangan merupakan perbuatan dengan unsur
Financial Statement kesengajaan yang melanggar hukum dengan memanipulasi serta
Fraud; Fraud Hexagon menyajikan informasi palsu untuk mendapatkan kinerja keuangan
Model; Financial yang terbaik kepada investor. Penelitian ini bertujuan untuk
Stability; External
menganalisis pengaruh semua faktor Fraud Hexagon Model untuk
Pressure; Nature of
Industry mendeteksi fraud laporan keuangan. Sampel dari penelitian ini adalah
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2016-2019 dengan total 62 perusahaan. Metode pengambilan secara
purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus dan diperoleh 108 sampel selama 4 tahun.
Metode Analisis yang digunakan yaitu Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Hetroskedastisitas.
Hipotesis penelitian menggunakan Uji Signifikansi Simultan (uji F),
Uji Koefisien (R2) dan Uji Statistik T (Uji T) yang diolah
menggunakan SPSS 25, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
financial stability, external pressure, dan nature of industry
berpengaruh terhadap fraud laporan keuangan. Faktor lainya yaitu
personal financial need, financial target, effective monitoring,
arrogance, capability, rationalization, collusion tidak berpengaruh
terhadap fraud laporan keuangan.

1. PENDAHULUAN terdapat beberapa perusahaan yang tidak dapat


Laporan keuangan merupakan alat menyajikan laporan keuanganya sesuai
komunikasi perusahaan dengan pihak eksternal kriteria, salah satu faktor penyebabnya yaitu
untuk menginformasikan kepada investor dan fraud atau biasa disebut kecurangan. Menurut
kreditur mengenai kinerja keuangan serta Association of Certified Fraud(ACFE)(2),
kondisi perusahaan selama periode tertentu fraud merupakan perbuatan dengan unsur
maupun pihak internal untuk sebagai dasar kesengajaan yang melanggar hukum dengan
pengambilan keputusan manajemen (Apriliana memanipulasi serta menyajikan laporan yang
& Agustina, 2017)(1). Oleh sebab itu, setiap keliru kepada pihak lain untuk memperoleh
informasi yang terkandung di laporan keuntungan pribadi maupun kelompok. Pada
keuangan harus sesuai dan memenuhi kriteria surveinya pada tahun 2019 (3), ACFE
yang sudah ditetapkan di dalam sebuah menyatakan kecurangan secara keseluruhan
perusahaan. Namun pada masa ini, masih sebanyak 239 kasus yang jika dikelompokan

430
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

menjadi tiga jenis fraud. Urutan pertama mencari pinjaman dari pihak lain, agar
sebanyak 167 responden atau 69,9% perusahaan dapat bersaing dengan kompetitif.
menyatakan bahwa korupsi merupakan Tekanan tersebut akan menjadi pemicu bagi
tindakan kecurangan paling banyak di pihak manajemen untuk melakukan rekayasa
Indonesia, urutan kedua sebanyak 50 terhadap laporan keuangan perusahaan.
responden atau 20,9% menyatakan bahwa Manajemen akan melakukan segala cara untuk
penyalahgunaan aset negara dan perusahaan mendapatkan pinjaman dan akan berusaha
yang menyebabkan kerugian, urutan ketiga menunjukan laporan keuangan yang lengkap
sebanyak 22 responden atau 9,2% menyatakan agar dinilai baik kinerjanya. Hal ini
fraud laporan keuangan yang menyebabkan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kerugian. external pressure terhadap fraud laporan
Dari penyataan diatas dapat dijelaskan keuangan.
agar laporan keuangan perusahaan dapat Financial Target
dipercaya serta dinilai baik bagi para pengguna Financial target merupakan sasaran
laporan keuangan. Maka dalam penelitian ini hasil yang diinginkan untuk individual,
menggunakan teori kecurangan Fraud kelompok dan seluruh organisasi keuangan
Hexagon yang bertujuan untuk menganalisis yang ingin dicapai. Kinerja perusahaan yang
pengaruh semua faktor Fraud Hexagon Model baik sering diukur dengan capaian laba yang
untuk mendeteksi fraud laporan keuangan. diperoleh dan hal inilah yang mendorong
Financial Stability manajemen melakukan kecurangan dalam
Financial stability adalah gambaran laporan keuangan. Menurut Tessa & Harto
kondisi keuangan yang stabil yang dapat dilihat (2016)(7), target keuangan yaitu keinginan
dari pertumbuhan finansialnya seperti tingkat manajemen untuk mendapatkan bonus atas
pertumbuhan aset, tingkat penjualan, maupun hasil kinerja mereka terhadap pemenuhan
tingkat pertumbuhan laba perusahaan dari keinginan prinsipal yaitu pemenuhan target
tahun ke tahun. Stabilitas keuangan menurut keuangan berupa Laba.
Bank Indonesia (2016) (4) adalah suatu kondisi Capability
dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan Capability merupakan kemampuan
harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko seseorang untuk melakukan tindak kecurangan
berfungsi secara baik dan mendukung demi mewujudkan tujuan tertentu. Wolfe &
pertumbuhan ekonomi. Jadi semakin tinggi Hermanson (2004)(8), menjelaskan bahwa
tingkat rasio pertumbuhan aset suatu perubahan direksi merupakan wujud adanya
perusahaan berarti semakin tinggi financial conflict of interest. Perubahan direksi
stability, semakin berpotensi dilakukannya merupakan salah satu faktor pendorong
fraud laporan keuangan. terjadinya financial statement fraud, karena
Personal Financial Need dampak dari perubahan tersebut adalah adanya
Personal financial need menurut upaya manajemen dalam memperbaiki hasil
Harahap et al. (2017) (5) adalah suatu tekanan dari kinerja direksi sebelumnya dengan
yang akan mendorong seseorang untuk merubah struktur organisasi perusahaan atau
melakukan kecurangan. Adanya kepemilikan melakukan perekrutan direksi baru yang
saham oleh orang dalam perusahaan dianggap lebih mempunyai kemampuan lebih
menyebabkan yang bersangkutan merasa bagus dari direksi sebelumnya.
punya hak klaim atas penghasilan dan aset Nature of Industry
perusahaan sehingga akan mempengaruhi Nature of Industry merupakan keadaan
kondisi keuangan perusahaan. Sehingga ideal suatu perusahaan dalam industri. Pada
semakin tinggi kepemilikan saham yang laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu
dimiliki oleh eksekutif, financial personal need yang besarnya saldo ditentukan oleh
semakin tinggi sehingga berpotensi terjadi perusahaan berdasarkan suatu estimasi,
fraud laporan keuangan. misalnya akun piutang tak tertagih dan akun
External Pressure persediaan usang (Herdiana dan Sari, 2018)(9).
Aprilia (2017)(6) menjelaskan bahwa Jadi semakin tinggi nilai rasio perubahan total
adanya tekanan dari pihak eksternal (external persediaan suatu perusahaan, semakin tinggi
pressure) akan menyebabkan manajemen

431
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

nature of industry maka berpotensi terjadi dalam fraud laporan keuangan (Vousinas,
fraud laporan keuangan. 2019). (15)
Effective Monitoring Studi mengenai fraud laporan keuangan
Effective monitoring merupakan telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu
keadaan dimana perusahaan memiliki sebuah seperti Permatasari dan Nugroho (2020) (15)
unit pengawas yang efektif untuk memantau yang hasil penelitianya menunjukan bahwa
kinerja manajemen perusahaan. Hasil dari keempat faktor utama Vousinas Fraud
penelitian Herdiana & Sari (2018) Hexagon Model, yaitu stimulus yang ditinjau
menunjukkan bahwa effective monitoring dari personal financial need; opportunity yang
memiliki pengaruh terhadap fraud laporan ditinjau dari nature of industry, ego atau
keuangan, terutama apabila manajemen arrogance, dan collusion berpengaruh
bermaksud melakukan tindakan yang tidak terhadap fraud laporan keuangan.
tepat dengan memanfaatkan kelemahan sistem Berdasarkan uraian diatas penelitian
pengendalian internal perusahaan. ini berjudul Determinan Financial Statement
Rationalization Fraud dengan Analisis Fraud Hexagon
Rasionalisasi merupakan suatu Model (Studi Empiris pada Perusahaan
pembenaran yang muncul di dalam pikiran Sektor LQ45 yang Terdaftar pada Bursa
manajemen ketika kecurangan telah terjadi. Efek Indonesia Periode 2016-2019).
Pemikiran ini akan mucul karena mereka tidak
ingin perbuatannya diketahui sehingga mereka Menurut R.A Supriyono (2018:63)(16) Teori
membenarkan manipulasi yang telah agensi merupakan konsep yang menjelaskan
dilakukan. Tindakan ini dilakukan agar mereka hubungan antara principal (pemberi kontrak)
tetap aman dan terbebas dari hukuman dan agent (penerima kontrak), principal
(Aprilia, 2017). (10) kontrak agent untuk bekerja demi tujuan yang
Arrogance dimiliki sehingga agen diberi kewenangan
Arogansi adalah sikap superioritas atau dalam pembuatan keputusan. kontrak yang
keserakahan dari orang yang percaya bahwa dimaksud adalah kontrak antara principal atau
pengendalian internal tidak berlaku secara pemberi kerja seperti pemeimpin perusahaan
pribadi (Crowe, 2012)(11). Menurut Tessa & dengan agen atau penerima perintah contohnya
Harto (2016)(12) serta Damayani et al. manajemen atas dan manajemen bawah. di
(2017)(13) menjelaskan bahwa banyaknya suatu perusahaan, manajer memiliki peran
gambar Chief Executive Officer (CEO) yang sebagai agent yang memiliki tanggungjawab
terpampang dalam laporan tahunan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan para
dapat mempresentasikan tingkat arogansi atau pemilik (principal). salah satu bentuk
superioritas yang dimiliki CEO tersebut. Hal terjadinya kecurangan ialah karena kelainan
ini juga didukung oleh hasil penelitian Tessa & kepentingan antara agent dan principal.
Harto (2016), yang membuktikan bahwa
semakin banyak jumlah foto CEO yang
terpampang dalam sebuah laporan dapat
mengindikasikan tingginya tingkat arogansi
CEO dalam perusahaan tersebut.
Collusion
Menurut Vousinas (2019)(14), collusion
merujuk pada perjanjian menipu atau kompak
antara dua orang atau lebih, untuk satu pihak
guna mengambil tindakan yang lain untuk
beberapa tujuan kurang baik, seperti untuk
menipu pihak ketiga dari hak-haknya. Fraud
hexagon model harus digunakan sebagai
pengembangan untuk fraud pentagon model
agar lebih mengetahui indikasi terjadinya
fraud, dimana kolusi memainkan peran penting

432
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Kerangka Pemikiran 9. H9 : Arrogance berpengaruh dalam


mendeteksi fraud laporan keuangan
Financial Stability 10. H10: Collusion berpengaruh dalam
mendeteksi fraud laporan keuangan.
External Pressure
2. METODE
Personal Financial Jenis penelitian yang digunakan dalam
Need penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada
Financial Target
Fraud populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Laporan data menggunakan instrument penelitian,
Capability analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,
Keuanga dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
Nature of Industry n telah ditetapkan (Sugiyono (2017:8)(17). Pada
penelitian ini, hubungan sebab akibat yang
Effective Monitoring akan diteliti yaitu pengaruh financial stability,
personal financial need, external pressure,
Rationalization financial target, capability, nature of industry,
effective, rationalization, arrogance, dan
Arrogance collusion dalam mendeteksi fraud laporan
keuangan. Pada perusahaan sektor LQ45
Collusion periode2016-2019. Dalam penelitian ini
populasi yang diperoleh berjumlah 62
perusahaan. Kemudian sampel yang diperoleh
berjumlah 27 perusahaan. Teknik pengambilan
Pengembangan Hipotesis sampel dilakukan secara purposive sampling
Berdasarkan penjelasan di atas maka hipotesis dengan kriteria 1) perusahaan LQ45 yang
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
1. H1 : Financial stability berpengaruh periode II Agustus-Januari 2016-2019, 2)
dalam mendeteksi fraud laporan perusahaan LQ45 yang menerbitkan annual
keuangan. report selama 4 tahun secara berturut-turut
2. H2 : Personal financial Need pada periode amatan, dan 3) perusahaan
berpengaruh dalam mendeteksi fraud menerbitkan laporan keuangan dengan satuan
laporan keuangan Rupiah.
3. H3 : External pressure berpengaruh Metode Analisis
dalam mendeteksi fraud laporan Uji hipotesis dilakukan untuk
keuangan. mendapatkan hasil analisis yang valid dan
4. H4 : Financial Target berpengaruh mendukung hipotesis yang digunakan pada
dalam mendeteksi fraud laporan penelitian ini. Pada penelitian ini dugunakan
keuangan. software SPSS25 untuk memprediksi
5. H5 : Capability berpengaruh dalam hubungan antara variabel independen dengan
mendeteksi fraud laporan keuangan variabel dependen. Indikator dari variabel
6. H6 : Nature of industry berpengaruh independen diuji dengan menggunakan model
dalam mendeteksi fraud laporan sesuai dengan penelitian Skousen dan Twedt
keuangan. (2009) a, yaitu:
7. H7 : Effective Monitoring F- Score = β0 + β1FSP + β2PFNP + β3EPP +
berpengaruh dalam mendeteksi fraud β4FTP + β5CAP + β6NOI + β7EMO + β8RAZ +
laporan keuangan. β9ARRO + β10ARRO + e
8. H8 : Rationalization berpengaruh
dalam mendeteksi fraud laporan Dengan keterangan sebagai berikut :
keuangan. β0 =KoefisienRegresi konstanta

433
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

β1,2,3,4,5,6,7,8 =Koefisien Regresi Masing Capability


Masing Proksi Capability merupakan kemampuan
F-SCORE =Potensi Kecurangan Laporan seseorang untuk melakukan tindak kecurangan
Keuangan demi mewujudkan tujuan tertentu. Dengan
FSP =Financial Stability demikian penelitian menggunakan rumus
PFNP =Personal Financial Need seperti berikut
EPP =External Pressure Kode 1, jika terdapat pergantian direksi selama
FTP =Financial Target 2016-2019
CAP = Capability Kode 0,jika tidak terdapat pergantian direksi
NOI =Nature of Industry selama 2016-2019
EMO =EffectiveMonitoring Nature Of industry
RAZ =Rationalization Nature of Industry merupakan keadaan
ARRO =Arrogance ideal suatu perusahaan dalam industry. Dengan
KOL =Collusion demikian penelitian menggunakan rumus
E =Error seperti berikut.
(18)

Dengan rumus : Effeective Monitoring


Financial Stability Effective monitoring merupakan
Financial stability adalah gambaran keadaan dimana perusahaan memiliki sebuah
kondisi keuangan yang stabil yang dapat dilihat unit pengawas yang efektif untuk memantau
dari pertumbuhan finansialnya seperti tingkat kinerja manajemen perusahaan. Dengan
pertumbuhan aset, tingkat penjualan, maupun demikian penelitian menggunakan rumus
tingkat pertumbuhan laba perusahaan dari seperti berikut.
tahun ke tahun. Dengan demikian penelitian
menggunakan rumus seperti berikut
Rationalization
Rasionalisasi merupakan suatu
Personal Financial Need pembenaran yang muncul di dalam pikiran
Personal financial need adalah suatu manajemen ketika kecurangan telah terjadi.
tekanan yang akan mendorong seseorang untuk Dengan demikian penelitian menggunakan
melakukan kecurangan. Dengan demikian rumus seperti berikut.
penelitian menggunakan rumus seperti berikut Kode 1, jika terdapat pergantian KAP selama
2016-2019
Kode 0, jika tidak terdapat pergantian KAP
External Pressure selama 2016-2019
Tekanan dari pihak eksternal (external Arrogance
pressure) akan menyebabkan manajemen Arogansi adalah sikap superioritas
mencari pinjaman dari pihak lain, agar atau keserakahan dari orang yang percaya
perusahaan dapat bersaing dengan kompetitif. bahwa pengendalian internal tidak berlaku
Dengan demikian penelitian menggunakan secara pribadi. Dengan demikian penelitian
rumus seperti berikut menggunakan rumus seperti berikut.
Jumlah gambar CEO yang ada dalam lapiran
tahunan selama 2016-2019
Financial Target Collusion
Financial target merupakan sasaran Collusion merujuk pada perjanjian menipu
hasil yang diinginkan untuk individual, atau kompak antara dua orang atau lebih, untuk
kelompok dan seluruh organisasi keuangan satu pihak guna mengambil tindakan yang lain
yang ingin dicapai. Dengan demikian untuk beberapa tujuan kurang baik, seperti
penelitian menggunakan rumus seperti berikut untuk menipu pihak ketiga dari hak-haknya.
Dengan demikian penelitian menggunakan
rumus seperti berikut.

434
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Kode 1, jika perusahaan melakukan kerja Tabel 1


sama dengan proyek pemerintah selama 2016- Hasil Uji Multikolinearitas
2019 Coefficient
Collinearity Staitistics Hasil
Kode 0, jika perusahaan tidak melakukan Model
Tolerance VIF
kerja sama dengan proyek pemerintah selama (Constant)
2016-2019 FSP 0.869 1.151 Tidak terjadi multikolinieritas
PFNP 0.840 1.191 Tidak terjadi multikolinieritas
EPP 0.952 1.051 Tidak terjadi multikolinieritas
3. HASIL DAN PEMBAHASAN FTP 0.925 1.082 Tidak terjadi multikolinieritas
3.1. Uji Normalitas NOI 0.945 1.058 Tidak terjadi multikolinieritas
EMO 0.522 1.916 Tidak terjadi multikolinieritas
Uji normalitas menggunakan uji CLT ARRO 0.471 2.121 Tidak terjadi multikolinieritas
(central limit theorem) yaitu jika jumlah CAP 0.856 1.168 Tidak terjadi multikolinieritas
observasi cukup besar (n>30), maka asumsi RAZ 0.897 1.114 Tidak terjadi multikolinieritas
KOL 0.647 1.547 Tidak terjadi multikolinieritas
normalitas dapat diabaikan (Gujarati, 2003).
Berdasarkan Tabel 1, semua variabel
Penelitian ini jumlah observasi sebesar 106
independen memiliki nilai Tolerance lebih
setelah di outlier, sehingga data dapat
besar dari 0,1 dan VIF yang kurang dari 10.
dikatakan berdistribusi normal dan dapat
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
disebut sebagai sampel besar.(19)
pada penelitian ini terbebas dari masalah
3.2. Uji Multikolinearitas
multikolinearitas, sehingga dapat dilakukan
berfungsi menguji apakah dalam model regresi
tahapan uji asumsi klasik berikutnya.
terdapat korelasi antar variabel independen.
3.3. Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik berarti tidak terdapat
Tujuan melakukan uji autokorelasi
korelasi antara variabel independen satu
untuk memastikan tidak terdapat korelasi
dengan yang lain (Ghozali 2016: 106)(20).
antara kesalahan residual pada periode t
Nilai variance inflation faktor (VIF) dan
dengan kesalahan residual pada periode t-1
tolerance digunakan untuk mengetahui
dalam model regresi linier (Ghozali 2016:
ada.tidaknya multikolinieritas. Tolerance
112)(20). Korelasi tersebut disebut dengan
digunakan untuk mengukur variabelas variabel
autokorelasi. Penyebab timbulnya autokorelasi
independen lainnya. Nilai VIF saling
dikarenakan penelitian dilakukan secara
berkebalikan dengan nilai tolerance. Apabila
sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lain.
nilai VIF tinggi, tolerance akan bernilai rendah,
Sehingga residual (kesalahan penggangu) pada
begitupun sebaliknya. Kriteria pengambilan
observasi satu berkorelasi dengan residual
keputusan dengan nilai toletrance dan VIF
pada observasi lainnya. Penelitian ini
adalah berikut:
mendeteksi autokorelasi dengan uji durbin
a. Jika nilai tolerance lebih besar atau
watson (DW). Dengan ketentuan pabila nilai
sama dengan 0,10 atau nilai VIF lebih
dU < DW < (4- dU) berarti tidak terdapat
kecil atau sama dengan 10, berarti
autokorelasi.
tidak tterjadi multikolinieritas.
b. Jika nilai tolerance lebih kecil atau Tabel 2
sama dengan 0,10 atau nilai VIF lebih Hasil Uji Autokorelasi
ANOVA
besar atau sama dengan 10, berarti Adjusted R
terjadi multikolinieritas. MODEL R R Square Durbin Watson
Square
1 0.991 0.983 0.981 2.065

Dari Tabel 2 uji autokorelasi dapat


dijelaskan bahwa nilai d =2.065, dU(10;106)
dengan rumus dU < d < (4-du) menjadi 1.8933
< 2.065 < 2.1067. Atas hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini
terbebas dari masalah autokorelasi sehingga
dapat dilakukan tahapan uji asumsi klasik
berikutnya.

435
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

3.4. Uji Heterokedastisitas NOI 1,036 0,000


Heteroskedastisitas merupakan gejala EMO -3,700 0,572
dimana dalam suatu persamaan regresi
memiliki residu yang dapat berubah-ubah ARRO 224560,628 0,584
dalam rentang data tertentu. CAP -604979,134 0,637
Heteroskedastisitas biasanya muncul dalam RAZ 1036392,473 0,658
dalam data cross section dan dalam data time KOL
series jarang terjadi heterokedastisitas. Model 10630,034 0,995
regresi yang baik adalah homokedastisitas
yaitu residu dalam satu pengamatan ke F-Score = 2609493,482 + (-8,573) FSP+
pengamatan lain tetap, berbeda dengan 23,6422PFNP + (-1,855)3 EPP + (-0,007)4
heteroskedastisitas yang dapat berubah-ubah FTP + (-604979,134)5 CAP + 1,0366 NOI
(Ghozali, 2016: 139)(20). + (-3,700)7 EMO + 1036392,4738 RAZ +
Penelitian ini menggunakan uji glejser. 224560,6289 ARRO + 10630,03410 KOL +
Dalam mendeteksi heteroskedastisitas dengan e
menggunakan tingkat signifikansi.
Heteroskedastisitas terjadi apabila nilai 3.6. Uji Signifikansi Simultan
signifikansi lebih kecil 0,05. Model F Sig.
Dari data di bawah nilai signigfikan dari
1 Regression 541,679 .000b
Tabel 3 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini Residual
terbebas dari adanya malasah Total
heterokedastisitas. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
Tabel 3 uji signifikan 0.000 yang dimana menunjukan
Uji Heterokedastisitas bahwa nilai signifikansi dibawah 0,05 (α =
5%). jika nilai probabilitas lebih kecil dari
α berarti nilai regresi fit atau layak untuk
digunakan.
Model t sig
(Constant) 1,258 ,212 3.7. Uji Koefisien
FSP -,534 ,594
Model Summaryb
PFNP ,005 ,996 Adjusted
EPP -,255 ,799 R R
FTP -,133 ,894 Model R Square Square
1 .991a 0,983 0,981
NOI 1,000 ,320
Dari tabel diatas dapat disimpulkan
EMO -,339 ,735 bahwa Adjusted R Square sebesar 0.981 yang
ARRO -,570 ,570 dimana menunjukan bahwa kemampuan
variabel independen yaitu financial stability,
CAP -,488 ,627
personal financial need, external pressure,
RAZ -,783 ,436 financial target, capability, nature of industry,
KOL 1,283 ,203 effective, rationalization, arrogance, dan
collusion dalam menjelaskan fenomena fraud
3.5. Uji Data Hipotesis laporan keuangan sebesar 98.1%.
Variabel B Sig
FSP -8,573 0,002
PFNP 23,642 0,459
EPP -1,855 0,000
FTP -0,007 0,965

436
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

3.8. Uji Statistik T Hasil uji T antara personal


financial need terhadap fraud laporan
Model t Sig. Keterangan keuangan dengan nilai signifikan one-
FSP H1 tailed sebesar 0.459 (sig > 0.05). Maka
-3,141 0,002
Diterima dapat dinyatakan bahwa personal
PFNP 0,744 0,459 H2 Ditolak financial need tidak berpengaruh
EPP H3 terhadap fraud laporan keuangan.
-54,326 0,000
Diterima dengan demikian disimpulkan bahwa
FTP -0,044 0,965 H4 Ditolak H2 di tolak.
NOI H5 Hasil ini kemungkinan
46,221 0,000
Diterima disebabkan oleh rata-rata kepemilikan
EMO -0,567 0,572 H6 Ditolak saham yang rendah di perusahaan
ARRO 0,550 0,584 H7 Ditolak sampel. Kepemilikan saham yang
CAP -0,473 0,637 H8 Ditolak rendah menunjukkan bahwa
RAZ 0,444 0,658 H9 Ditolak perusahaan sampel telah terjadi
KOL H10 pemisahan yang jelas antara pemegang
0,006 0,995 saham sebagai pemilik yang
Ditolak
mengontrol jalannya perusahaan dan
a. Hasil Uji Hipotesis 1 (H1) manajer sebagai pengelola
Hasil uji T antara financial perusahaan. Adanya segregasi yang
stability terhadap fraud laporan jelas menyebabkan manajer tidak
keuangan dengan nilai signifikansi memiliki kemampuan yang memadai
one-tailed sebesar 0.002 (sig < 0.05). untuk melakukan kecurangan dalam
Maka dapat dinyatakan bahwa laporan keuangan.
financial stability berpengaruh dan Hasil penelitian ini sejalan
signifikan terhadap fraud laporan dengan hasil penelitian M.Yesiariani
keuangan. Dengan dimikian &I.Rahayu (2016) (22) yang
disimpulkan bahwa H1 diterima. menunjukan bahwa personal financial
Yang dimana Perusahaan need tidak berpengaruh terhadap fraud
dengan total aset yang rendah laporan keuangan,
cenderung melakukan kecurangan c. Hasil Uji Hipotesis 3 (H3)
dalam menarik investor untuk Hasil uji T antara external
menanamkan modalnya modal di pressure terhadap fraud laporan
perusahaan. Sejumlah kecil aset keuangan dengan nilai signifikansi
perusahaan di masa lalu bisa menjadi one-tailed sebesar 0.000 (sig < 0.005).
motivasi bagi perusahaan untuk Maka dapat dinyatakan bahwa
meningkatkan total asetnya. Namun, external pressure berpengaruh positif
dalam mencapai tujuan tersebut, terhadap fraud laporan keuangan.
terkadang perusahaan dijadikan dengan dimikian dapat disimpulkan
sebagai tekanan sehingga manajemen bahwa H3 diterima.
memanipulasi laporan keuangan agar Dimana tekanan dari pihak
menunjukkan signifikan peningkatan eksternal akan menjadi pemicu bagi
aset. manajemen untuk memanipulasi
Hasil ini sejalan dengan laporan keuangan perusahaan.
penelitian penelitian Penelitian Manajemen akan mencari segala
Sihombing & Rahardjo (2014)(21) dan macam cara untuk mendapatkan
Harto & G, (2016)(12) yang pinjaman dan akan berusaha
menunjukkan bahwa Financial menampilkan laporan keuangan yang
Stability berpengaruh terhadap Fraud sempurna agar kinerjanya dinilai baik.
Laporan Keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
b. Hasil Uji Hipotesis 2 (H2) dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Oktafiana et al. (2019)(23) yang
menunjukkan bahwa terdapat

437
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

pengaruh external pressure terhadap jatuh tempo untuk menghilangkan


fraud laporan keuangan. piutang yang memiliki masa
d. Hasil Uji Hipotesis 4 (H4) penagihan yang lama.
Hasil Uji T antara Financial Target Hasil penelitian ini sejalan dengan
terhadap fraud laporan keuangan hasil Herdiana & Sari (2018)(25) yang
dengan nilai signifikan one-tailed dimana Nature of industry
sebesar 0.965 (sig> 0.05). Maka dapat berpengaruh positif terhadap fraud
dinyatakan bahwa Financial Target laporan keuangan.
tidak berpengaruh terhadap fraud f. Hasil Uji Hipotesis 6 (H6)
laporan keuangan. dengan demikian Hasil Uji T antara Effective
disimpulkan bahwa H4 di tolak. Monitoring terhadap fraud laporan
Yang dimana Besar kecilnya keuangan dengan nilai signifikan one-
tingkat Return of asset yang tailed sebesar 0.572 (sig> 0.05). Maka
ditargetkan oleh perusahaan tidak dapat dinyatakan bahwa Effective
mempengaruhi manajemen untuk Monitoring tidak berpengaruh
melakukan kecurangan laporan terhadap fraud laporan keuangan.
keuangan. dengan demikian disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan H6 di tolak.
dengan hasil penelitian L.Tiffani&dkk Yang dimana tinginya tingkat
(2009)(24) yang dimana menunjukan pengawasan dari dewan komisaris dan
financial target tidak berpangaruh komite audit independen memiliki
terhadap fraud laporan keuangan pengaruh terhadap Fraud laporan
e. Hasil Uji Hipotesis 5 (H5) keuangan. Jika tingkat pengawasan
Hasil Uji T antara Nature of Industry yang dilakukan oleh para dewan
terhadap fraud laporan keuangan komisaris dan komite audit
dengan nilai signifikansi one-tailed independen terhadap kinerja tinggi,
sebesar 0.000 (sig <0.005). Maka maka hal ini akan mengurangi terjadi
dapat dinyatakan bahwa Nature of fraud laporan keuangan Namun, jika
Industry berpengaruh positif terhadap kurangnya tingkat pengawasan yang
fraud laporan keuangan. dengan dilakukan oleh para dewan komisaris
dimikian dapat disimpulkan bahwa H5 dan komite audit independen terhadap
diterima. kinerja, hal ini akan mengakibatkkan
Hasil pengujian menunjukkan tingginya tingkat Fraud laporan
bahwa peningkatan piutang keuangan akan terjadi pada perusahaan
perusahaan pada tahun sebelumnya tersebut.
dapat menjadi indikasi perputaran kas Hasil penelitian ini sejalan
perusahaan yang kurang baik. dengan hasil Yulia (2018)(26) yang
Banyaknya piutang usaha yang dimana Effective monitoring tidak
dimiliki oleh perusahaan pasti akan berpengaruh terhadapat fraud laporan
mengurangi jumlah kas yang dapat keuangan.
digunakan perusahaan untuk kegiatan g. Hasil Uji Hipotesis 7 (H7)
operasionalnya. Kas yang terbatas Hasil Uji T antara Arrogance
dapat menjadi pendorong bagi terhadap fraud laporan keuangan
manajemen untuk memanipulasi dengan nilai signifikan one-tailed
laporan keuangan. Peningkatan sebesar 0.584 (sig> 0.05). Maka dapat
piutang usaha yang signifikan dapat dinyatakan bahwa Arrogance tidak
menjadi indikasi serius terjadinya berpengaruh terhadap fraud laporan
penipuan laporan keuangan di suatu keuangan. dengan demikian
perusahaan. Jika perusahaan ingin disimpulkan bahwa H7 di tolak.
menarik investor, maka salah satu Yang dimana semakin banyak
upaya untuk mencapai tujuan tersebut CEO perusahaan semakin banyak ide
adalah dengan memanipulasi jumlah untuk diluncurkan keperusahaan, jika
piutang dengan memanipulasi tanggal ide-ide tersebut saling menguntungkan

438
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

satu sama lain, umumnya tidak akan


ada kecurangan dalam penyusunan j. Hasil Uji Hipotesis 10 (H10)
laporan keuangan perusahaan. Hasil Uji T antara Collusion terhadap
Hasil penelitian ini sejalan fraud laporan keuangan dengan nilai
dengan hasil E.Setiawati (2018)(27) signifikan one-tailed sebesar 0.995
yang dimana arrogance tidak (sig> 0.05). Maka dapat dinyatakan
berpengaruh terhadap fraud laporan bahwa Collusion tidak berpengaruh
keuangan. terhadap fraud laporan keuangan.
dengan demikian disimpulkan bahwa
h. Hasil Uji Hipotesis 8 (H8) H10 di tolak.
Hasil Uji T antara Capability Hal ini bertolak belakang dengan
terhadap fraud laporan keuangan penelitian Vousinas (2019)(14) Yang
dengan nilai signifikan one-tailed dimana pada penelitian ini bahwa
sebesar 0.637 (sig> 0.05). Maka dapat tidak semua kerjasama dengan proyek
dinyatakan bahwa Capability tidak pemerintah ternyata memunculkan
berpengaruh terhadap fraud laporan upaya perusahaan agar dapat berperan
keuangan. dengan demikian serta pada proyek tersebut. Mungkin
disimpulkan bahwa H8 di tolak. dikarenakan beda pandang terhadap
Yang dimana perusahaan apa yang ingin di capai.
sampel mengganti direksi bukan
karena perusahaan ingin menutupi
kecurangan yang dilakukan direktur 4. KESIMPULAN
sebelumnya, tetapi pemangku Penelitian ini bertujuan untuk
kepentingan tertinggi di perusahaan membuktikan secara empiris mengenai
menginginkan peningkatan kinerja pengaruh dari financial stability , personal
perusahaan dengan merekrut direktur financial need, external pressure, financial
yang dianggap lebih kompeten dari target, capability, nature of industry, effective,
direktur sebelumnya. rationalization, arrogance, dan collusion
Hasil penelitian ini sejalan terhadap fraud laporan keuangan pada
dengan hasil M.Yesiariani&I.Rahayu perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
(2017)(28) yang dimana Capability Indonesia (BEI) tahun 2016-2019.
tida berpengaruh terhadap fraud Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada
laporan keuangan. bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan
i. Hasil Uji Hipotesis 9 (H9) bahwa Hasil penelitian ini menunjukan
Hasil Uji T antara financial stability, external pressure, dan
Rationalizatiion terhadap fraud nature of industry berpengaruh terhadap fraud
laporan keuangan dengan nilai laporan keuangan.
signifikan one-tailed sebesar 0.658 Saran
(sig> 0.05). Maka dapat dinyatakan Penelitian selanjutnya diharapkan
bahwa Rationalization tidak menggunakan periode penelitian yang lebih
berpengaruh terhadap fraud laporan panjang sehingga diharapkan dapat
keuangan. dengan demikian memperoleh hasil yang komprehensif.
disimpulkan bahwa H9 di tolak.
Yang dimana pergantian REFERENSI
auditor yang dilakukan perusahaan 1. Apriliana S, Agustina L. The
tidak dapat digunakan untuk Analysis of Fraudulent Financial
mendeteksi terjadinya kecurangan Reporting Determinant through
laporan keuangan dalam perusahaan. Fraud Pentagon Approach. J Din
Hasil ini sejalan dengan hasil
Akunt. 2017;9(2):154–65.
penelitian L.Tiffani (2009)(24) yang
2. ACFE. Report To the Nations On
dimana Rationalization tidak
berpengaruh terhadap fraud laporan Occupational Fraud and Abuse
keuangan. 2016. ACFE Rep. 2016;1–92.

439
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

3. Association of Certified Fraud DALAM MENDETEKSI RISIKO


Examiners (ACFE) Indonesia KECURANGAN LAPORAN.
Chapter. Survei Fraud Indonesia 2019;1–7.
2019. Acfe Indones. 2019;72. 14. Vousinas G.L. Advancing Theory
4. Indonesia B. Mitigasi Risiko of Fraud: The S.C.O.R.E. Model. J
Sistemik dan penguatan Financ Crime [Internet]. 2019;372–
intermedasi. J Artic. 2016; 81. Available from:
5. Harahap DAT. Pengujian Fraud https://doi.org/10.1108/JFC-12-
Diamond Terhadap Kecurangan 2017-0128
Laporan Keuangan. 2017;4(1):420– 15. Sari SP, Nugroho NK. Financial
7. Statements Fraud dengan
6. Purniati A, Heryana T. Jurnal Aset Pendekatan Vousinas Fraud
(Akuntansi Riset). J ASET Hexagon Model: Tinjauan pada
(Akuntansi Ris. 2018;10(1):63–74. Perusahaan Terbuka di Indonesia.
7. Keuangan S, Perbankan DAN. 1st Annu Conf Ihtifaz [Internet].
FRAUDULENT FINANCIAL 2020;409–30. Available from:
REPORTING : PENGUJIAN http://seminar.uad.ac.id/index.php/i
TEORI FRAUD PENTAGON htifaz/article/download/3641/1023
PADA INDONESIA. 2016; 16. Supriyono.R.A. Akuntansi
8. Wolfe DT, Hermanson DR. The Keperilakuan. Gajah Mada
Fraud Diamond : Considering the University Press; 2018.
Four Elements of Fraud. 17. Sugiyono. Metode Penelitian
2004;12:38–42. Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.
9. Herdiana R, Sari SP. ANALISIS Bandung Alf. 2017;
FRAUD DIAMOND DALAM 18. Ferica, Aprilio H, Sinaga N,
MENDETEKSI ( Studi Empiris Santoso IB, Iqbal M, Febriyanto, et
Perusahaan Manufaktur yang al. Fraud Diamond: Pendeteksi
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Kecurangan Laporan Keuangan
Periode 2015-2017 ). 2017;402–20. Sekar. Pros Semin Nas Pakar
10. Barata B, Fachrudin KA. Jurnal [Internet]. 2019;2(8):1–8. Available
REKSA Rekayasa Keuangan, from:
Syariah, dan Audit. 2013;2(01):37– https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/
53. pakar/article/view/4239/3365
11. Horwath C. The Mind Behind The 19. Gujarati. Ekonemetri
Fraudsters Crime: Key Behavioral Dasar.(S.Zain,Ed.). In:
and Environmental Elements. jakarta :erlangga. 2003.
United States of America. United 20. Ghozali I. Aplikasi Analisis
States Am Crowe Horwath LLP. Multivariate dengan Program IBM
2012;1–62. SPSS 23 Edisi 8. In: Semarang:
12. Tessa Chyntia & Harto, Puji. Badan Penerbit Universitas
Fraudulent Financial Reporting: Diponegoro. 2016.
Pengujian Teori Fraud Pentagon 21. SIHOMBING, Kennedy Samuel &
Pada Sektor Keuangan dan RAHARDJO SN. Pengaruh Fraud
Perbankan Di Indonesia. Pros Simp Diamond dalam Mendeteksi
Nas Akunt XIX,Universitas Financial Statement Fraud (Studi
Lampung. 2016;1–21. Empiris pada Perusahaan Ritel
13. Utami YD, Riil ML, Diamond F, yang Terdaftar di Bursa Efek
Pentagon F. FRAUD PENTAGON Indonesia Tahun 2014 – 2016).

440
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Diponegoro J Account. 2014;1–12. 2017;21(1):49–60.


22. Yesiariani M, Rahayu I. ANALISIS
FRAUD DIAMOND DALAM
MENDETEKSI ( Studi Empiris
pada Perusahaan LQ-45 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010 - 2014 ). Simp Nas
Akunt XIX, Lampung. 2016;1–22.
23. Nisa K, Oktafiana NF, Permata Sari
S. Fraudulent Financial Statement
Ditinjau Dari Model Fraud
Pentagon Horwath. Urecol.
2019;164–77.
24. Tiffani L dan M. Deteksi Financial
Statement Fraud dengan Analisis
Fraud Triangel pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. J Akunt dan
Audit Indones. 2009;19(2):112–25.
25. Herdiana, R., & Sari SP. Analisis
Fraud Diamond dalam Mendeteksi
Kecurangan Laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode
2015- 2017. Pros Semin Nas Call
Pap III, Fak Ekon Univ
Muhammadiyah Ponorogo.
2018;402–20.
26. Yulia. Pengaruh Elemen Fraud
Diamond Theory Dalam
Mendeteksi Financial Statement
Fraud. Naskah Publ Univ Negeri
Padang. 2018;1–16.
27. Setiawati E, Baningrum RM.
Deteksi Fraudulent Financial
Reporting Menggunakan Analisis
Fraud Pentagon : Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Listed Di BEI Tahun 2014-2016
Riset Akuntansi dan Keuangan
Indonesia , 3 ( 2 ), 2018. Ris Akunt
dan Keuang Indones.
2018;3(1953):91–106.
28. Yesiariani M, Rahayu I. Deteksi
financial statement fraud:
Pengujian dengan fraud diamond. J
Akunt Audit Indones.

441

Anda mungkin juga menyukai