Anda di halaman 1dari 1

WEB OF CAUSATION

DENGUE HAEMORRHAGIC
DHF Grade I: Rumple leed
FEVER test (+), tidak ada
Infeksi virus dengue Perubahan status Hospitalisasi
Virus dengue (Flavivirus) Ditularkan nyamuk Aedes Gigitan nyamuk (air ludah) MK: KECEMASAN perdarahan jelas.
(Viremia) kesehatan anak

EVIDENCE BASED PRACTICE Anxiety reduction:


Menginfeksi makrofag
1. Pemakaian kompres hangat efektif untuk mengatasi Mengaktifkan kompleks  Identifikasi tingkat
demam memicu vasodilatasi yang dapat meningkatkan imun (antigen-antibodi) kecemasan anak.
pengeluaran panas tubuh. Pemakaian kompres hangat Pirogen meningkat  Pendekatan yang
dianjurkan sebagai terapi kombinasi dengan antipiretik menenangkan.
untuk membantu menurunkan temperatur tubuh Sitokin meningkat  Ciptakan lingkungan
Menstimulasi MO Masuk ke hipotalamus terapeutik.
(Susanti, 2012).
 Dorong keluarga untuk
2. Ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan Aktivasi sel endotelial
menemani anak.
suhu tubuh yaitu terjadi perubahan rerata suhu tubuh Menstimulasi GI tract Termoregulasi  Dorong anak untuk
0,97oC setelah mendapat perlakuan kompres hangat terganggu Gangguan barier mengungkapkan
selama 10 menit (Purwanti & Ambarwati, 2008). Reflek mual muntah endotelial perasaan.
3. Lingkungan terapeutik efektif untuk meminimalkan  Berikan pendidikan
reaksi hospitalisasi. Lingkungan terapeutik meliputi Demam kesehatan tentang
Anoreksia
komunikasi terapeutik, lingkungan tempat tidur Permeabilitas kapiler Depresi sumsum tulang penyakit pada anak dan
bergambar, sprei bermotif kartun, pemakaian rompi meningkat keluarga.
MK: NUTRISI KURANG MK: HIPERTERMIA
bergambar saat tindakan, terapi musik, terapi seni Gangguan agregasi
DARI KEBUTUHAN
(Solikhah, 2013). Kebocoran plasma platelet

Cairan intravaskuler Trombositopenia


MK: KERUSAKAN DHF Grade II: Perdarahan jelas
Efusi pleura Paru berpindah ke
PERTUKARAN GAS (petekie, ekimosis, epistaksis,
ekstravaskuler Perdarahan spontan perdarahan gastrointestinal,
Referensi: menoragia, perdarahan gusi,
Ashley, E.A. (2010). Dengue fever. Trends in Anaesthesia and Critical Care, 1, 39-41, doi: 10.1016/j.tacc.2010.10.002. Volume plasma turun Petekie, ekimosis hematuria (jarang).
Decker, K.D. (2012). Dengue fever: Re-emergence of an old virus. The Journal of Practitioners, 389-393.
Chuansumrit, A. & Chaiyaratama, W. (2014). Hemostatic derangement in dengue hemorrhagic fever. Thrombosis Hematokrit meningkat DHF Grade III: Kegagalan sirkulasi,
MK: RISIKO PERDARAHAN
Research, 113, 10-16. nadi cepat dan lemah, penurunan
Purwanti, S. & Ambarwati, W.N. (2008). Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien tekanan darah (hipotensi), kulit
anak hipertermia di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Penurunan aliran darah ke Suplai O2 ke jaringan
jantung tidak adekuat dingin/lembab, gelisah.
1(2), 81-86.
Solikhah, U. (2013). Efektivitas lingkungan terapeutik terhadap reaksi hospitalisasi pada anak. Jurnal Keperawatan
Anak , 1 (1), 1-9. Penurunan CO MK: RESIKO SYOK Metabolisme sel DHF Grade
Susanti, N. (2012). Efektivitas kompres dingin dan hangat pada penatalaksanaan demam. Saintis, 1 (1) ISSN: 2089- anaerob Penimbunan asam laktat IV: Syok
0699. MK: PERFUSI JARINGAN yang
Nyeri kepala, mialgia, mendalam
TIDAK EFEKTIF
atralgia, kelemahan dimana
Airway management: Nutrition management: Fever treatment: Peripheral sensation Bleeding precautions: nadi dan
 Auskultasi suara nafas.  Kaji status nutrisi pasien  Monitor warna dan suhu management:  Monitor tanda MK: NYERI AKUT tekanan
 Monitor respirasi dan status O2. perdarahan. darah
 Hitung kebutuhan pemberian kulit.  Monitor adanya daerah
Terapi oksigen:
nutrisi pasien  Lakukan water tapid tertentu yang hanya peka  Monitor hasil lab: Hb, Ht, tidak
 Pertahankan posisi semi fowler.
 Kaji penyebab mual dan sponge. terhadap PT, PTT, trombosit.
 Observasi adanya tanda terdeteksi.
hipoventilasi. muntah  Kompres pasien pada panas/dingin/tajam/tumpul.  Monitor tekanan darah. Pain management:
Vital sign monitoring:  Berikan makanan sedikit tapi lipat paha dan aksila.  Monitor adanya perubahan  Monitor status cairan. (Chuansu
 Lakukan pengkajian nyeri.
 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR. sering pada anak sesuai Temperature regulation: sensasi.  Observasi reaksi nonverbal. mrit &
 Monitor sianosis perifer. kesukaannya  Tingkatkan intake cairan  Kaji adanya tromboplebitis.  Kontrol lingkungan. Chaiyarata
 Anjurkan anak berkumur- dan nutrisi.  Monitor adanya penurunan Shock prevention:  Ajarkan teknik non ma, 2014)
kumur setelah muntah  Berikan anti piretik. tekanan darah.  Monitor status sirkulasi: farmakologi.
 Kolaborasi dengan ahli gizi Vital sign monitoring: tekanan darah, denyut Analgesic administration:
dalam pemberian nutrisi  Monitor TD, nadi, suhu, jantung, nadi perifer,  Cek instruksi dokter.
pasien RR. kapiler refill.  Tentukan analgesik pilihan.
 Kolaborasi pemberian obat  Monitor tanda awal syok.  Monitor vital sign.
anti emetik  Evaluasi efektivitas analgesik.

Anda mungkin juga menyukai