Contoh Tahapan 2 .Dok. BEDP - Awal-BAB2
Contoh Tahapan 2 .Dok. BEDP - Awal-BAB2
KALIMANTAN SELATAN”
DISUSUN OLEH
NIM : 10313843
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu kebutuhan manusia adalah tersedianya air bersih untuk keperluan hidup.
Kondisi kualitas air sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hampir tidak ada
perbedaan di dunia, dalam hal kondisi sanitasi suatu lingkungan hidup manusia selalu dikaitkan
dengan tersedianya air. Semakin banyak air yang tersedia dengan kualitas yang baik, akan lebih cepat
dan lebih meningkat kemajuan kesehatan masyarakat.
Gangguan atau kerugian dapat ditimbulkan jika air mengandung unsur-unsur dalam jumlah
yang berlebihan, air mengandung unsur tertentu dalam jumlah yang kurang dari yang ditetapkan
dalam standar kualitas dan air yang mengandung beberapa unsur tertentu yang seharusnya tidak
boleh terdapat dalam air. Parameter-parameter di dalam air seperti parameter fisika, kimia dan
biologi harus sesuai dengan yang tercantum dalam standar kualitas, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan atau gangguan teknis dan estetis.
Di Kalimantan Selatan potensi air baku melimpah, tetapi sebagian besar memiliki kualitas
yang kurang baik terutama di daerah tanah gambut yaitu di daerah Barambai Kabupaten Barito
Kuala. Masyarakat menggunakan air gambut sebagai kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan
mencuci yang berasal dari sungai yang mengalir di sepanjang desa karena jaringan pipa distribusi
PDAM belum masuk di desa ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, karakteristik
air gambut di Barambai Kalimantan Selatan sebagai berikut: Kekeruhan 37,3 NTU, Zat
organik (KmnO4) 6,3 mg/l, besi (Fe) 1,0470 mg/l, mangan (Mn) 0,7402, pH 5.338 dan air
baku tidak berasa. Data tersebut menunjukkan bahwa parameter yang tidak memenuhi
standart baku mutu air bersih menurut PERMENKES No.416/MENKES/PER/IX/1990 (terlampir)
adalah kekeruhan, besi (Fe), mangan (Mn) dan pH .
Masyarakat sulit untuk memperoleh air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
terutama untuk keperluan air bersih, minum dan memasak. Masyarakat setempat harus
menggunakan air sungai yang masih keruh. Pengolahan sederhana yang dapat dilakukan hanya
sebatas pengolahan sederhana yaitu dengan pengendapan di dalam bak penampung selama 6 -12
jam.Oleh karena itu diperlukan adanya teknologi pengolahan yang mampu mengolah air baku
tesebut menjadi air bersih untuk masyarakat.
BAB II
METODE PRA-RANCANGAN
Objek pra-rancangan ini dikhususkan membahas rancangan membran RO untuk mengolah air
gambut dari lahan gambut Barambai kabupaten Batola Kalimantan Selatan.
Pengumpulan data berasal dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian
terdahulu atau data yang diperoleh dari browsing di internet. Dalam hal ini yaitu jumlah penduduk
yang akan dilayani, kriteria desain alat, hasil pemeriksaan kualitas effluent,dll
Baku Mutu
Parameter Nilai Satuan
(Permenkes No.416 tahun 1990)
Rasa Tidak berasa Tidak berasa -
Kekeruhan 37,3 5 NTU
pH 5,338 6,5 – 8,5 -
Fe 1,0470 0,3 Mg/l
Mn 0,7402 0,1 Mg/l
Zat Organik
6,3 10 Mg/l
(KMnO4)
2.3.2.Data Jumlah penduduk yang akan dilayani dan Kebutuhan air penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder,maka ditetapkan bahwa :
a. Jumlah penduduk yang dilayani yaitu 10 kk
b. 1 kk terdiri dari 5 org
c. Kebutuhan air perorang perhari = 60 lt/org/hari untuk pedesaan
(Sub.Dlt. Air bersih Direktorat Bina Teknik.Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum)
Q = ∑ KK yang dilayani x 5 org/KK x Kebutuhan air perorang perhari
2.3.3. Pemilihan Teknologi Pengolahan
Teknologi pengolahan yang akan digunakan untuk menurunkan kadar Fe,Mn,dan Kekeruhan
adalah teknologi pengolahan dengan membran reverse-osmosis.
4. Dapat menahan bahan-bahan yang ukurannya lebih kecil dari rata-rata ukuran pori karena
penahan adsorptif.
5. Unit operasi yang simpel dan tidak membutuhkan area yang luas.
1.Proses produksi lambat sehingga air bersih yang dihasilkan dalam sehari tidak terlalu banyak.
7
4
2
5
1
6
Keterangan :
1. Sumber air
2. Pompa
3. Bak penampung
4. Sediment filter
5. Pompa (booster pump)
6. Membran RO
7. Reservoir
b.Deskripsi Proses
Pengolahan air sungai di lahan gambut menggunakan teknologi membran yaitu teknologi
penyediaan air yang menggunakan bantuan membran permeabel yang dapat meloloskan jenis
ion-ion tertentu.
Air sungai dipompa menuju bak penampung dengan kecepatan 2,5 liter per menit dan
dialirkan secara gravitasi menuju sediment filter sebagai pretreatment untuk proses
penyaringan, kemudian diteruskan ke Membran Reverse Osmosis (RO) sebagai treatment.
Dalam membran ini bahan-bahan polutan akan mengalami tekanan dan tersaring oleh struktur
pori dan dikeluarkan melalui saluran pembuangan, sedangkan air akan diteruskan ke luar. Air
hasil olahan tersebut akan ditampung pada tangki penyimpan air (reservoir) sebelum
didistribusikan.
2.3.6. Effisiensi alat
a. Sediment filter
- Effisiensi terhadap penurunan Fe = 68 %
- Effisiensi terhadap penurunan Mn = 60 %
- Effisiensi terhadap penurunan kekeruhan = 70 %
(Sumber : http://www.geotek.lipi.go.id/?p=262)
b. Membran RO
- Effisiensi terhadap penurunan Fe = 80 %
- Effisiensi terhadap penurunan Mn = 85 %
- Effisiensi terhadap penurunan kekeruhan = 80 %
- Asumsi H2O tertahan = 0,5 %
(Sumber : Hartomo,1992)
2.3.7. Spesifikasi alat
a. Bak penampung
- Fungsi : untuk menampung air dari sungai dan menjaga kontinuitas debit yang akan diolah
- Untuk mengurangi biaya dan waktu pekerjaan serta demi menjaga keindahan, maka bak
penampung yang akan digunakan dalam pra-rancangan ini adalah bak penampung yang terbuat
dari fiber yang telah ada di pasaran.
b. Sediment filter
Sediment filter menggunakan bahan:
- Fungsi: untuk menyaring air sungai dari partikel-partikel seperti pasir dan endapan lainnya secara
fisika.
- Ketebalan lapisan: 2 cm
- Tinggi = 25 cm
- Diameter = 6 cm
- Tinggi housing : 30 cm
- Diameter housing : 8 cm
c. Membran RO
Membran filter menggunakan bahan:
Housing:
- Diameter 5,6 cm
- Tinggi 50 cm
- Bahan : fiber
Pipa aliran masuk dan pipa aliran keluar:
- PVC ¾ inch
Media yang digunakan:
- Kertas saring membran filter ges dengan pori 0,0001 µm
- Bahan : polypropylene fiber
- Removal rating : 0,0001 mikron
- Toleransi Fe, Mn & kekeruhan : 0,01 ppm
- Panjang : 25 cm
- Diameter : 4,5 cm
- Ketebalan lapisan: 2 cm
- Tekanan operasi maksimal : 125 psi
- Suhu maksimal : 100 ºF
(Bentuk, Desain dan Karakteristik terlampir)
d. Booster pump
- Berfungsi untuk menarik air dari sediment filter dan menghasilkan tekanan air pada membran
filter 125 psi.
- Model no : HF-8367
- Voltage = 24 VDC
- Maximum outlet pressure = 125 psi
- Mesin tidak mudah terbakar jika terkena cairan
- Putaran mesin berubah sesuai dengan beban dan temperatur yang ada
- Open flow = 1,2 LPM
e. Reservoir
- Bak reservoir digunakan untuk menampung air yang sudah terolah dan kemudian akan
didistribusikan, kapasitas bak disesuaikan dengan ketersediaan pasar.
a. Bak penampung
Untuk menghitung volume digunakan rumus sebagai berikut:
Luas = ¼.π. D2
Volume = Q x td
V
Tinggi =
µ . r2
b. Sediment filter
Untuk menghitung volume digunakan rumus sebagai berikut:
Volume = π. r2. H
c. Membran RO
Untuk menghitung volume membran dan volume housing digunakan rumus sebagai berikut:
Volume membran = π. r2. h
Luas membran = ¼.π. D2
Volume housing = π. r2. H
Volume
Penyerapan waktu efektif =
Debit
d. Reservoir
Reservoir dihitung dengan menggunakan rumus:
Volume = 20% x Qd x td
V
Tinggi =
µ . r2
e. Perhitungan Pompa