Anda di halaman 1dari 7

J.Tek.Ling Vol. 7 No. 2 Hal.

173-179 Jakarta, Mei 2006 ISSN 1441 – 318X

TEKNOLOGI BIOFILTER UNTUK PENGOLAHAN


LIMBAH AMMONIA
Titiresmi dan Nida Sopiah
Balai Teknologi Lingkungan – BPPT
Gedung 412 Kawasan Puspiptek Serpong, 15314

Abstract

Ammonia compound is chemical compounds abundance in nature.


Ammonia wastes discharge into water body will have a negative impact
and cause ecological and healthy problems. High concentration of
ammonium will give eutrofication problem in water body therefore dissolve
oxygen demand will be decreased as well as self purification of water
ecosystem. This negative impact will influenced for aquatic organism
which died gradually. The efforts decrease of ammonia concentration is
by biological waste water treatment utilizing microbes for changing
ammonia to nitrite and nitrate. One of the technologies could be carried
out is nitrification process technology using biofilter with 80% efficiency.
For decreasing ammonia concentration can be used biological treatment
by using microbe which can change it ti nitrite and nitrate

Key words: ammonia, biofilter technology, nitrification

1. PENDAHULUAN mg/L atau lebih. Akumulasi limbah


tersebut bila sampai di badan air akan
memberikan dampak negatif bagi
Umumnya penurunan kualitas lingkungan sehingga dapat
badan air saat ini sudah mencapai tingkat mempengaruhi dan menimbulkan
mengkhawatirkan keadaan ini diperparah masalah ekologi dan kesehatan untuk
dengan bertambahnya beban masyarakat sekelilingnya.
pencemaran yang berasal dari limbah Masalah-masalah yang timbul
industri dan domestik. akibat konsentrasi Nitrogen yang tinggi
Salah satu limbah cair yang antara lain
dihasilkan dari proses kegiatan industri a. Eutrofikasi pada badan air yaitu
dan domestik adalah nitrogen-ammonia. menurunnya oksigen terlarut pada
Ammonia dalam air permukaan berasal badan penerima air sehingga
dari urine, tinja serta penguraian zat kemampuan self purification
organik secara mikrobiologis yang ekosistem air semakin rendah.
berasal dari air alam atau air buangan b. Terbentuknya ammonia bebas (NH3 )
industri. Dalam air permukaan, kadar yang dihasilkan dari temperatur dan
ammonia kurang dari 10 mg/L sedangkan pH yang tinggi sehingga
pada air buangan biasanya mencapai 30

Teknologi Biofilter...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(2): 173-179 173


menyebabkan proses nitrifikasi tidak stabil dan mudah teroksidasi menjadi
stabil dan keracunan pada biota air. nitrat. Nitrit pada limbah cair, umumnya
(3)
c. Konsentrasi ammonia pada rentang konsentrasinya kurang dari 1,0 mg/L .
0,2 - 2 mg/L menyebabkan keracunan Nitrat merupakan senyawa stabil,
pada ikan ; 0,2 - 9 mg/L keracunan dihasilkan dari proses lanjutan dari
pada organisma yang lebih tinggi. oksidasi ammonia menjadi nitrit dan
selanjutnya dioksidasi lagi menjadi nitrat.
.2. Senyawa Nitrogen Nitrat biasanya ada dalam jumlah yang
kecil pada air permukaan, tetapi pada air
Senyawa nitrogen merupakan tanah konsentrasi dapat menjadi tinggi
pada daerah-daerah yang diberi pupuk
senyawa yang sangat penting dalam
yang mengandung nitrat. Senyawa nitrat
kehidupan, karena nitrogen merupakan
salah satu nutrien utama yang berperan dihasilkan pula dari limbah industri bahan
peledak, pupuk dan cat.
dalam pertumbuhan organisma hidup.
Senyawa ini juga merupakan komponen
dasar protein yang keberadaannya di 3. Proses Pengolahan Limbah
perairan digunakan oleh produsen untuk Ammonia secara Biologis
memproduksi sel oleh hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Ammonia merupakan salah satu
Nitrogen ammonia di lingkungan senyawa yang keberadaannya di alam
berada dalam bentuk ion ammonium dan diperlukan oleh makhluk hidup, dalam
ammonia yang tidak terionisasi . jumlah yang besar senyawa kimia ini
Hubungan diantara kedua bentuk mempunyai sifat yang toksik dan dapat
ini berada dalam suatu sistem mengganggu estetika karena dapat
keseimbangan, seperti tampak dalam menghasilkan bau yang menusuk dan
persamaan berikut ini : terjadinya eutrofikasi di daerah
sekitarnya. Usaha-usaha yang
NH3 + H 2O NH4+ + OH - dilakukan untuk menyisihkan ammonia
adalah dilakukan proses pengolahan
Pada pH lebih besar dari 7 reaksi ammonia menjadi senyawa lain yang
akan bergeser ke sebelah kiri, sedangkan lebih aman bagi lingkungan perairan.
pada pH kurang 7 reaksi akan bergeser Pengolahan limbah secara biologis
ke sebelah kanan. merupakan salah satu alternatif
Konsentrasi ammonia dapat pengolahan limbah saat ini dengan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan melibatkan aktivitas mikroorganisma
suhu. Pada musim panas, dimana suhu sehingga mengakibatkan terjadinya
lingkungan meningkat, konsentrasi transformasi senyawa-senyawa kimia
ammonia di perairan sangat rendah, menjadi senyawa lain yang mempunyai
disebabkan aktivitas bakteri pada suhu ini sifat dan karakter yang berbeda dengan
meningkat sehingga proses nitrifikasi dan senyawa asalnya.
nitrafikasi terjadi dengan baik. Dalam pengolahan limbah secara
Sedangkan pada musim penghujan, suhu biologis, ada dua kategori proses
(9) ,
yaitu :
lingkungan menjadi rendah, pada kondisi a). Suspended-growth process, adalah
tersebut pertumbuhan bakteri menurun, proses pengolahan secara biologi
proses nitrifikasi berjalan lambat yang melibatkan aktivitas
menyebabkan konsentrasi ammonia mikroorganisma untuk mengurai
meningkat. bahan organik atau unsur-unsur
Nitrit merupakan senyawa yang lainnya di dalam air limbah menjadi
terbentuk dari proses oksidasi senyawa gas. Dan mikroorganisma tumbuh
ammonia, nitrit di alam bersifat tidak

174 Titiresmi,dan Sopiah N. 2006


dalam keadaan tersuspensi di dalam 3.1.1. Tahap Nitritasi
aliran.
b). Attached-growth process, proses Tahap ini merupakan tahap
pengolahan secara biologi yang +
oksidasi ion ammonium (NH4 ) menjadi
melibatkan aktivitas mikroorganisma -
ion nitrit (NO2 ) yang melibatkan bakteri
untuk mengurai bahan organik atau Nitrosomonas, seperti Nitrosomonas
unsur-unsur lainnya di dalam air europea, Nitrosomonas oligocarbogenes.
limbah menjadi gas. Dan Reaksi yang terjadi adalah :
mikroorganisma tumbuh terlekat pada
media tumbuh, seperti batu, keramik, + 1
NH 4 + / 2O2 + OH
- - +
NO2 + 2H 2O + H + 59,4Kcal.
plastik. Proses ini disebut juga
sebagai fixed film processes Reaksi ini memerlukan 3,43 gram
O2 untuk mengoksidasi 1 gram nitrogen
Proses pengolahan limbah menjadi nitrit.
ammonia secara biologis melibatkan
rangkaian proses pengolahan aerob 3.1.2. Tahap Nitrasi
dan dilanjutkan dengan proses
anaerob. Proses aerob merupakan Pada tahap kedua proses
proses oksidasi senyawa ammonia nitrifikasi, mikroba yang berperan adalah
menjadi senyawa transisi nitrit kelompok nitrobacter seperti Nitrobacter
selanjutnya diikuti proses oksidasi nitrit agilis, Nitrobacter winogradski, bakteri ini
menjadi senyawa nitrat yang stabil. mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat
-
Proses aerob ini lebih dikenal dengan NO3 ); Adapun reaksi tersebut adalah
istilah nitrifikasi. Setelah proses sebagai berikut :
nitrifikasi berjalan secara sempurna
- 1 -
perlu dilakukan tahapan kedua yaitu NO2 + /2O2 NO3 + 18 Kcal
proses anaerob, proses ini dikenal
dengan istilah denitrifikasi. Pada tahap Reaksi ini memerlukan 1,14 gr O2
ini senyawa nitrat ,yang terbentuk dari untuk mengoksidasi 1 gr nitrogen menjadi
proses oksidasi ammonia, diolah lebih nitrat.
lanjut menjadi nitrogen Secara keseluruhan proses
nitrifikasi dapat dilihat dari persamaan
3.1. Proses Nitrifikasi berikut :

+ - +
Nitrifikasi merupakan suatu proses NH4 + 2O2 NO3 + 2H + H2O
transformasi senyawa nitrogen dari
+
nitrogen ammonia (N-NH4 ) menjadi Kedua reaksi di atas berlangsung
- (5).
nitrogen nitrat (N-NO3 ) Nitrosomonas secara eksotermik
mengoksidasi ammonia menjadi nitrit dan
dioksidasi lebih lanjut menjadi nitrat oleh 3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
bakteri Nitrobacter dalam kondisi aerob Proses Nitrifikasi
(12)
;
Nitrosomonas dan nitrobacter
merupakan bakteri nitrifikasi yang paling Proses nitrifikasi merupakan
berperan dalam proses biologis oksidasi proses biologis yang melibatkan bakteri
ammonium menjadi nitrat. aerob, pertumbuhan bakteri ini
Transformasi nitrifikasi dari dipengaruhi oleh :
ammonium menjadi nitrat melibatkan dua
tahapan, yaitu : a. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Teknologi Biofilter...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(2): 173-179 175


Konsentrasi oksigen terlarut dalam konsentrasinya lebih besar dari 750
pengolahan limbah ammonia mg/Lsedangkan konsentrasi ammonia
mempunyai peranan penting, karena diatas 1000 mg/L akan bersifat toksik
(2)
dapat mempengaruhi pertumbuhan terhadap bakteri nitrifikasi .
bakteri dan aktivitasnya. Menurut
Wurhmann (1962)dan Painter (1970) 3.3. Reaktor Biologis Unggun Tetap
(16)
, konsentrasi oksigen terlarut dalam (Biofilter Tercelup)
reaktor proses nitrifikasi minimum 2
mg/L, artinya bila konsentrasi oksigen
Reaktor dengan media tetap
terlarutnya dibawah 2 mg/L maka diperkenalkan oleh Young & Mc. Carty
proses nitrifikasi akan terganggu.
pada tahun 1967. Bioreaktor ini adalah
reaktor yang terdiri dari tangki berisi
b. Temperatur bahan pembantu berupa bahan
Temperatur optimum bagi bakteri penyangga tetap .
0
nitrosomonas adalah 35 C dan
temperatur optimum bakteri
0 0 (16) Struktur reaktor biofilter
nitrobacter adalah 35 C – 42 C ,
menyerupai saringan (filter) yang terdiri
atas susunan atau tumpukan bahan
c. pH penyangga yang disebut dengan media
penyangga yang disusun baik secara
pH optimum untuk proses nitrifikasi teratur maupun acak di dalam suatu
adalah antara 7,5 – 8,5, meskipun bejana.
bakteri nitrifikasi sensitif terhadap pH,
mereka mempunyai kemampuan 3.3.1. Bioreaktor Lekat Diam
untuk menyesuaikan pada nilai pH di
(4)
luar jarak optimum . pH optimum
Bioreaktor adalah suatu alat yang
nitrifikasi adalah 8,4, pada pH 7
dilengkapi dengan suatu media
efisiensi masih dapat dicapai sebesar penyangga (support material) yang
80% dan 90% dari laju maksimal
berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
proses nitrifikasi berlangsung pada 7,8
mikroorganisme yang ditandai dengan
– 8,9 sedangkan pada pH diluar 7,0 –
terbentuknya lapisan biofilm pada
9,8 laju proses yang terjadi kurang permukaan media penyangga.
dari 50%. Laju proses nitrifikasi akan
Bioreaktor ini salah satu bentuk packed-
menurun pada pH 6,3 – 6,7 dan pada
bed reaktor yang didalamnya terjadi
pH 5 – 5,5 proses nitrifikasi akan proses pertumbuhan melekat.
(16)
berhenti .
Reaktor dengan sistem
d. Waktu detensi (td)
pertumbuhan melekat diciptakan dengan
pertimbangan untuk mendapatkan
Waktu detensi adalah lamanya waktu konsentrasi mikroorganisme yang tinggi.
kontak antara air buangan dengan Dengan sistem ini diharapkan agar
mikroorganisma pengurai dalam mikroorganisme tumbuh dan berkembang
reaktor. Lamanya waktu detensi yang biak pada media yang ada sehingga
digunakan akan mempengaruhi lumpur akan mempunyai umur yang
efektivitas proses pengolahan. panjang dan hanya sedikit
mikroorganisme yang terbawa keluar.
e. Konsentrasi nitrogen ammonia
Tujuan utama perencanaan reaktor
Ammonia dapat menghambat media diam diaerasikan ini adalah
pertumbuhan bakteri nitrifikasi bila sebagai berikut:

176 Titiresmi,dan Sopiah N. 2006


a. Media yang seluruhnya terendam 3.3.2. Material Penyangga atau Media
(fully submerged media) digunakan
untuk mengatasi masalah keringnya Bioreaktor lekat diam (Fixed bed
biofilm, terutama pada reaktor yang reaktor) merupakan bioreaktor yang
digunakan pada daerah yang dilengkapi dengan media (support
beriklim panas seperti di Indonesia. material) sebagai tempat tumbuhnya
b. Media penyangga bersifat statis mikroorganisme. Media dalam
sehingga hemat energi penggerak operasinya dapat terendam sebagian
(driving energy). Koloni mikroba atau seluruhnya, atau hanya dilewati air
melekat pada permukaan media saja (tidak terendam sama sekali). Di
yang terendam. Mengingat dalam reaktor lekat diam ini,
penyerapan substrat dalam sistem mikroorganisme tumbuh dan berkembang
pertumbuhan melekat merupakan di atas suatu media dengan membentuk
fenomena yang berhubungan lapisan biofilm. Pada reaktor ini, media
dengan luas permukaan bidang digunakan sebagai tumbuh
serap, maka media penyangga yang muikrorganisme seluruhnya.
digunakan harus memungkinkan
mikroba melekat di seluruh luas
Material penyangga tetap dapat
selimut luar dan dalam media dibuat dari berbagai macam bahan tidak
tersebut.
terdegradasi, misalnya : plastik, keramik,
tanah liat, batu apung atau bahan alam
Reaktor tipe fixed bed atau lainnya. Ukuran dan bentuk material
reaktor lekat diam terendam ini dapat penyangga tetap yang digunakan dapat
dioperasikan secara upflow (aliran ke berbentuk tidak beraturan, yang dibuat
atas) dan down flow (aliran ke bawah) dari sejenis plastik dengan bentuk
dengan dan tanpa resirkulasi effluent. geometri tertentu dan potongan bambu
Reaktor dengan sistem upflow, substrat dengan ukuran tertentu.
umpan masuk melalui dasar reaktor yang
kemudian terdistribusi di antara material
Pada umumnya, media yang paling
penyangga tetap dan keluar melalui
(23) sering digunakan pada proses biologis
bagian atas .
adalah media plastik yang terbuat dari
bahan PVC. Kelebihan-kelebihan dalam
Pada sistem upflow terjadi penggunaan media plastik antara lain:
akumulasi bakteri, sedangkan reaktor
dengan sistem down flow substrat umpan
masuk melalui bagian atas reaktor yang
a. Ringan serta mempunyai luas
kemudian terdistribusi di antara matrial permukaan spesifik yang cukup
penyangga tetap dan keluar melalui bervariasi dengan kisaran antara 85-
2 3
bagian bawah. 226 m /m .
b. Volume rongga yang besar dibanding
media lainnya (hingga 95%) yang
Modus operasi reaktor dengan
menyebabkan resiko kebutuhan kecil.
sirkulasi effluent dapat memberikan
keuntungan, bila limbah cair yang akan c. Penyumbatan pada media yang
mempunyai konsentrasi COD atau terjadi sangat kecil.
suspended solid yang tinggi. Laju
degradasi bahan organik dapat mencapai Untuk mendapatkan permukaan
75% sampai 95% untuk limbah cair yang media yang luas, media dapat
tidak mengandung bahan padat dan dimodifikasikan dalam berbagai bentuk
hanya 40% sampai 50% untuk limbah seperti bergelombang, silang-silang, dan
(8).
cair yang mengandung padatan. sarang tawon

Teknologi Biofilter...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(2): 173-179 177


Adapun dua sifat penting yang akibat perkembangbiakan dan adsorpsi
harus ada dalam suatu media: yang terus berlanjut sehingga terjadi
proses akumulasi lapisan biomassa
a. Luas permukaan media; yang terbentuk lapisan lendir (slime).
semakin luas permukaan media, makin Pertumbuhan mikroorganisma akan
besar biomassa per unit volume. Luas terus berlangsung pada slime yang
permukaan media mempengaruhi jumlah sudah terbentuk sehingga ketebalan
mikroorganisme yang tumbuh sebagai slime bertambah.
biofilm pada permukaan media di dalam
reaktor. Satuan luas permukaan menjadi Difusi makanan dan oksigen
sangat penting bila suatu biomassa
akan terus berlangsung sampai
punya kecenderungan membentuk
tercapai ketebalan maksimum sehingga
lapisan biofilm yang sangat besar
dibanding yang tersuspensi di antara pada kondisi ini difusi makanan dan
rongga media. oksigen tidak mampu lagi mencapai
b. Persentase ruang permukaan padatan yang akibatnya
kosong; semakin besar ruang kosong, lapisan biomassa ini akan terbagi
semakin besar kontak antara substrat menjadi dua zona yaitu zona aerob dan
dalam air buangan dengan biomassa zona anaerob. Pada kondisi ini mulai
yang menempel pada media pendukung. terjadi pengelupasan lapisan biomassa
yang selanjutnya akan segera terbentuk
koloni mikroorganisma yang baru
3.3.3. Pembentukan Lapisan Biomassa
sehingga pembentukan biofilm akan terus
berlangsung. Proses pengelupasan ini
Lapisan biomassa atau biofilm juga disebabkan oleh pengikisan cairan
didefinisikan sebagai lapisan sel mikroba yang berlebih yang mengalir melalui
yang berkaitan dengan penguraian zat biofilm.
organik yang melekat pada suatu
permukaan media.
Di dalam reaktor biofilter,
mikroorganisma tumbuh melapisi
Pada permukaan yang terpapar keseluruhan permukaan media dan pada
oleh suatu aliran fluida, pembentukan saat beroperasi air mengalir melalui
biofilm merupakan hasil dari proses fisis, celah-celah media dan berhubungan
kimiawi dan biologis : langsung dengan lapisan massa mikroba
(biofilm). Mekanisme perpindahan massa
a. Perpindahan dan adsorpsi molekul yang terjadi pada permukaan suatu
organik ke permukaan media dinyatakan sebagai berikut :
b. Perpindahan sel mikroba ke
permukaan a. Difusi substansi air buangan dari
c. Pelekatan mikroorganisma ke cairan induk ke dalam massa
permukaan mikroba yang melapisi media.
d. Transformasi mikroorganisma b. Reaksi peruraian bahan organik
meliputi proses pertumbuhan dan maupun anorganik oleh mikroba.
produksi substansi extra polimer. c. Difusi produk peruraian ke luar ke
e. Pengelupasan bagian lapisan cairan induk limbah.
biofilm yang diakibatkan adanya
tegangan tarik fluida. Permukaan media yang kontak
dengan nutrisi yang terdapat dalam air
Kecepatan pertumbuhan lapisan buangan ini mengandung
biofilm pada permukaan akan bertambah mikroorganisma yang akan membentuk

178 Titiresmi,dan Sopiah N. 2006


lapisan aktif biologis. Disamping itu 4. Gerardi, Michael H., 1994, Wastewater
Biology, the Life Process. Water
oksigen terlarut juga merupakan faktor
Environment Federation, USA.
pembentukan lapisan film. Proses awal 5. Grady, C.P., Leslie and L. Henry , 1980,
pertumbuhan mikroba dan Biological Wastewater Treatment, Marcel
pembentukan lapisan film pada media Dekker, Inc., New York.
membutuhkan waktu beberapa minggu, 6. Herlambang, A. dan Ruliasih, M, Proses
yang dikenal dengan proses Denitrifikasi Sistem Biofilter untuk
pematangan . Pada awalnya tingkat Pengolahan Air Limbah yang
Mengandung Nitrat, JTL, Vol 4(1), 2003,
efisiensi penjernihan sangat rendah BPPT, Jakarta.
yang kemudian akan mengalami 7. oran, N.J., 1993, Biological Wastewater
peningkatan(7) dengan terbentuknya treatment System: Theory and Operation,
lapisan film . John Wiley & Sons, Ltd., Chichester
8. Malina, Joseph F. and Frederick G.
4. PENUTUP Pohland, 1992, Design of Anaerobic
Processes for the Treatment of Industrial
and Municipal Waste, Technomic
Proses nitrifikasi dapat berjalan Publishing Company, Inc. Pennsylvania
dengan baik apabila kondisi lingkungan 9. Metcalf and Eddy, 1991, Wastewater
yang diperlukan bakteri dapat dipenuhi Engineering : Treatment, Disposal and
dengan baik. Reuse, 2nd edition, Mc Graw – Hill, New
York.
10. Metcalf and Eddy, 2003, Wastewater
Besar beban organik perlu Engineering : Treatment and Reuse, 4th
diperhitungkan dalam pengolahan edition, Mc Graw – Hill, New York.
dengan proses nitrifikasi karena akan 11. Moersidik, dan B. Asikinin, 1992.
berpengaruh terhadap keasaman Proses Pengolahan Biologis, Universitas
Indonesia, Jakarta
lingkungan yang akan memberikan
12. Pujiono, P.I., 1997. Rekayasa Peralatan
kontribusi terhadap kinerja bakteri Pengolahan Air Limbah, Puslitbang kimia
nitrifikasi. Terapan-LIPI, Bandung. Rittmann, Bruce
E and Mc Carty, Perry L, 2001,
Sumber limbah akan berpengaruh Environmental Biotechnology : Principles
terhadap pemilihan proses pengolahan, and Application, Mc Graw – Hill, New
York.
bila limbah mengandung senyawa
13. Gittmann, Bruce E and Mc Carty, Perry
hidrokarbon yang dapat dipisahkan L. 2001. Environmental Biotechnology:
sebelumnya (misal limbah cair karet) Principles and Application, Mc Graw –
maka perlu dilakukan pre-treatment untuk Hill, New York
mengurangi beban organik yang masuk 14. Sheng-Kun Chen, Chin-Kun Juaw and
dalam reaktor aerob. Sheng-Shun Cheng, 1991, Nitrification
and Denitrification of High Strength
DAFTAR PUSTAKA Ammonium and Nitrite Wastewater with
Biofilm Reactors. Water Science and
Technology Vol. 23. IWA Publishing,
1. Alaerts, G. dan S. Santika, 1984, Metode
Great Britain.
Penelitian Air, Penerbit Usaha Nasional.
15. Sopiah, N. dan Titiresmi, Pengolahan
Surabaya.
Limbah Cair Karet secara Aerobik ,
2. Barness, D. and Bliss, P. J., 1983,
Gakuryoku, Vol V (2), 1999, Persada,
Biological Control of nitrogen in
Bogor
Wastewater Treatment, E & F.N Spon
16. Sykes, G. and F.A. Skinner, Microbial
Ltd., New York.
Aspect of Polution, Academic Press, New
3. Cheremisinoff N.P., 1996, Biotechnology
York.
for Waste and Wastewater Treatment,
Westwood, Noyes Publication, New 17. USEPA, 1993, Manual Nitrogen Control,
Jersey, USA. EPA/625/R-93/010, Washington D.C.

Teknologi Biofilter...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(2): 173-179 179

Anda mungkin juga menyukai