Kak Pelacakan Gibur
Kak Pelacakan Gibur
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
Kurang Energi Protein ( KEP ) pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di Indonesia. Beberapa dampak buruk kurang gizi adalah: (1)
rendahnya produktivitas kerja; (2) kehilangan kesempatan sekolah; dan (3) kehilangan
sumberdaya karena biaya kesehatan yang tinggi. Balita yang mengalami gizi buruk
dapat berdampak pada kesakitan, keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan,
mudah terkena penyakit infeksi serta dapat berakibat kematian.
. Agar individu tidak kekurangan gizi maka akses setiap individu terhadap
pangan harus dijamin. Akses pangan setiap individu ini sangat tergantung pada
ketersediaan pangan dan kemampuan untuk mengaksesnya secara kontinyu.
Kemampuan mengakses ini dipengaruhi oleh daya beli, yang berkaitan dengan tingkat
pendapatan dan kemiskinan seseorang. Upaya-upaya untuk menjamin kecukupan
pangan dan gizi serta kesempatan pendidikan tersebut akan mendukung komitmen
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), terutama pada sasaran
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
Konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dapat
memenuhi kecukupan gizi individu untuk tumbuh dan berkembang. Gizi pada ibu hamil
sangat berpengaruh pada perkembangan otakjanin, sejak dari minggu ke empat
pembuahan sampai lahir dan sampai anak berusia 2 tahun. Sejumlah penelitian telah
menunjukkan peran penting zat gizi tidak saja pada pertumbuhan fisik tubuh tetapi juga
dalam pertumbuhan otak, perkembangan perilaku, motorik, dan kecerdasan.
Kekurangan gizi pada masa kehamilan dan anak usia dini menyebabkan
keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan gangguan
perkembangan kognitif. Selain itu, akibat kekurangan gizi dapat berdampak pada
perubahan perilaku sosial, berkurangnya perhatian dan kemampuan belajar sehingga
berakibat pada rendahnya hasil belajar. Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa
intervensi gizi hanya akan efektif jika dilakukan selama kehamilan dan 2-3 tahun
pertama kehidupan anak.
Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian
tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang
mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan. Hal ini disebabkan, Anak yang
memiliki status gizi kurang atau buruk mempunyai resiko kehilangan tingkat kecerdasan
atau IQ sebesar 10-15 poin. Dengan diperbaikinya konsumsi pangan dan status gizi,
produktivitas masyarakat miskin dapat ditingkatkan sebagai modal untuk memperbaiki
ekonominya dan mengentaskan diri dari kemiskinan. Masalah pangan dan gizi dalam
jangka panjang dan menengah akan terjadi kehilangan generasi (generation lost).
Oleh karena itu sangat penting dilaksanakannya pelacakan terhadap kasus gizi
buruk yang ditemukan sehingga dapat dilakukan intervensi secara dini dan tepat di
wilayah Puskesmas Maospati
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Semua balita gizi buruk yang ditemukan terlacak dan tertangani
2. Tujuan Khusus
a. Dilakukannya penapisan balita BGM dan 2T
b. Dilakukannya verifikasi terhadap kasus BGM dan 2T
c. Diperolehnya informasi tentang kasus balita gizi buruk (indikator BB/TB ˂ -3 SD)
d. Dilaksanakannya pelacakan kasus gizi buruk yang ditemukan
D. Tata Nilai
1. Sabar
Tidak mudah marah dalam memberikan pelayan
2. Ikhlas
Tulus dalam tugas dan kewajiban
3. Jujur
Perilaku yang mencerminkan adanya kesesuaian antarahati, perkataan, dan
perbuatan
4. Profesional
Dalam memberikan pelayanan sesuai standar dan wewenang serta
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai kompetensinya
E. BudayaKerja
1. Ringkas
Bisa memisahkan apa yang diperlukan dan yang tidak diperlukan di tempat kerja
2. Resik
Membersihkan lingkungan kerja, peralatan dan barang-barang yang ada ditempat
kerja
3. Rapi
Menyimpan barang sesuai dengan tempatnya
4. Rawat
Merawat atau mempertahankan apa yang telah dicapai
5. Rajin
Pengembangan kebiasaan positif ditempat kerja untuk menjaga dan meningkatkan
apa yang sudah dicapai
H. Sasaran
Semua balita usia 0-59 bulan dengan indikator status gizi BB/TB ˂ -3 SD di wilayah
Puskesmas Maospati.
J. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada:
Bulan : Januari s/d Desember 2022
Jam : 08.00 WIB sd 12.00 WIB
Tempat : Semua desa di wilayah Puskesmas Maospati
MENGETAHUI
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAOSPATI