Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu
Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu
ABSTRACT
Proyek pembangunan Mall dan Hotel X Pekanbaru harus diselesaikan sesuai target yang di rencanakan. Dengan
adanya batasan waktu dan biaya diperlukan pengendalian yang baik. Akan tetapi sebelum dilakukan pengendalian
perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang telah berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah agar
memperoleh mengetahui kinerja biaya dan waktu, estimasi biaya dan waktu pada akhir penyelesaian proyek serta
faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan proyek. Penelitian ini menggunakan metode
pengendalian yaitu earned value yang didalamnya memadukan unsur biaya dan waktu serta fisik pekerjaan. Data
yang di dapat dari proyek antara lain, time schedule. Rencana Anggaran Biaya (RAB), Laporan Mingguan Proyek
dan Biaya Aktual. Kemudian dilakukan analisa biaya, jadwal, varian terpadu dan indeks performasi dengan
memaparkan masalah-masalah yang muncul pada saat penelitian. Pelaksana proyek pembangunan mall dan hotel x
pekanbaru dikerjakan oleh PT. Waskita Karya cabang Riau, dengan waktu rencana pekerjaan adalah 427 hari dan
mengalami perpanjang waktu selama 105 hari sehingga waktu penyelesaian proyek menjadi 532 hari kalender
dengan nilai kontrak Rp. 167.200.000.000,- termasuk Ppn. Lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor
adalah pekerjaan struktur, arsitektur dan plumbing.
36
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
- Menggunakan pengertian manajemen Bertitik tolak dari definisi di atas, maka proses
berdasarkan fungsinya, yaitu merencanakan, pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan langkah-langkah berikut:
37
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
38
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
E. Metode Earned Value Ada tiga indikator yang menjadi acuan dalam
Flemming dan Koppelman (1994) yang dikutip dari menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan earned
artikel manajemen proyek Indonesia menjelaskan value :
konsep earned value dibandingkan manajemen 1. Actual Cost (AC) atau Actual Cost of Work
biaya tradisional. Seperti dijelaskan pada Gambar 2, Performed (ACWP) yaitu Jumlah biaya aktual dari
manajemen biaya tradisional hanya menyajikan dua pekerjaan yang telah dilaksanakan. actual cost
dimensi saja yaitu hubungan yang sederhana antara merupakan jumlah actual dari pengeluaran atau dana
biaya aktual dengan biaya rencana. Dengan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada
manajemen biaya tradisional, status kinerja tidak kurun waktu tertentu.
dapat diketahui.
2. Earned Value (EV) atau Budget Cost of
work performed (BCWP) yaitu nilai pekerjaan yang
telah diselesaikan terhadap anggaran yang
disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
SV CV
39
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
biaya lebih tingg dari anggaran Prakiraan biaya untukpekerjaan tersisa (ETC)
adalah:
Negatif Nol Pekerjaan selesai terlambat dan ETC= (BAC– BCWP) / CPI
biaya sesuai anggaran
EAC = ACWP - ETC
Positif Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat
dengan biaya diatas anggaran Sedangkan prakiraan waktu penyelesaian seluruh
pekerjaan :
40
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
41
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
42
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
Pada minggu ke -18 ini nilai pekerjaan yang di Sampai minggu ke-18 jadwal terlambat dari rencana
laksanakan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan dengan faktor penyebab seperti :
hal ini kontraktor harus mengeluarkan biaya rutin 1. Kondisi Tanah yang buruk yaitu tanah
tiap bulan seperti biaya sewa alat, manajement cost, gambut yang menyebabkan keterlambatan dalam
pembelian rutin material dan pembayaran pekerjaan galian tanah.
subkontraktor. Tetapi progress pekerjaan yang 2. Kondisi tanah eksisting yang banyak
dihasilkan di lapangan lebih sedikit. terdapat cerucuk kayu di area proyek menyebabkan
pekerjaan galian menjadi terlambat yang berdampak
2. Pada pelaporan Minggu ke-40: kepada pekerjaan struktur di atasnya.
- Dilihat dari persentase 3. Kondisi cuaca yan kurang baik
CV = BCWP – ACWP menyebabkan banyak terjadi longsor. kontraktor
CV = 1.2582% - 1.2552% = 0.003% (+) menggunakan metode open cut dan sebagian
- Dilihat dari Biaya mengunakan sheet pile sebagai dinding penahan
CV = BCWP – ACWP tanah.
CV = (1,2552% x Rp.152.000.000.000) – (1.2582% 4. Perubahan metode bobokan pada lantai
x Rp.148.897.196.931) beton eksisting menyebabkan pekerjaan mengalami
CV = Rp. 35.147.056,- keterlambatan.
Pada mingu ke-40 ini nilai pekerjaan yang di 5. Kondisi lingkungan warga yang kurang
laksanakan lebih besar dari biaya yang di keluarkan kondusif dan koperatif menjadi kendala bagi
hal ini produktifitas kontraktor lebih baik. kontraktor untuk melaksanakan kegiatan selama 24
jam dari rencana awal.
3. Pada pelaporan Minggu ke-61:
- Dilihat dari persentase 2. Besaran penyimpangan jadwal sampai
CV = BCWP – ACWP minggu ke 40 (diambil dari data kumulatif)
CV = 2.234% - 6.2447% = (-) 4.011% SV = BCWP - BCWS
- Dilihat dari Biaya SV(40) = 46.666% - 75.840%
CV = BCWP – ACWP = (-) 29.174%
CV = (2.234% x Rp.152.000.000.000) – (6.2447% x Dengan Nilai Biaya = (-)29.174% x
Rp.148.897.196.931) Rp.148.897.196.931 =
CV = Rp.(-) 5.900.493.435,- Rp. (-) 44.344.629.251,-
Pada mingu ke -61 ini nilai pekerjaan yang di
laksanakan lebih kecil dari biaya yang di keluarkan Sampai minggu ke-40 jadwal terlambat dari rencana.
hal ini disebabkan pada minggu tersebut biaya yang Hal ini merupakan akumulasi dari keterlambatan
di keluarkan lebih besar dari minggu sebelumnya. yang terjadi sebelumnya dan Kontraktor tidak
Pada minggu ini kontraktor harus mengeluarkan mampu mengejar keterlambatan diakibatkan jumlah
biaya sewa alat, manajement cost, pembelian rutin tenaga kerja tidak seimbang dengan volume yang
material dan pembayaran subkontraktor dan upah harus dikerjakan
pekerja.
3. Besaran penyimpangan jadwal sampai
minggu ke 61 (diambil dari data kumulatif)
E. PERHITUNGAN SCHEDULE SV = BCWP - BCWS
VARIANCE (SV) SV(61) = 82.601% - 100%
= (-) 17.399%
Nilai Schedule Variance (CV) pada saat Pelaporan Dengan Nilai Biaya = (-)17.399% x
Rp.148.897.196.931 =
1. Besaran penyimpangan jadwal sampai Rp. (-) 26.447.182.271,-
minggu ke 18 (diambil dari data kumulatif)
SV = BCWP - BCWS Sampai minggu ke-61 jadwal terlambat dari rencana.
SV(18) = 5.964% - 20.913% Hal ini merupakan akumulasi dari keterlambatan
= (-) 14.9493% yang terjadi sebelumnya dan Kontraktor tidak
Dengan Nilai Biaya = (-)14.9493% x mampu mengejar keterlambatan diakibatkan jumlah
Rp.148.897.196.931 = tenaga kerja tidak seimbang dengan volume yang
Rp. (-) 22.722.877.352 harus dikerjakan di samping itu kejadian kecelakaan
43
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
44
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
45
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
46
61 dapat di lihat pada grafik berikut
Untuk prakiraan padaminggu ke 40 danminggu ke-
hari.
144.552.279.187 dengan total waktu (EAS) 519
Sehingga perkiraan total Biaya (EAC) adalah Rp.
yang di butuhkan untuk penyelesaian proyek.
77.095.812.200 dengan sisa waktu (ETS) 239 hari
perkiraan biaya pekerjaan tersisa (ETC) adalah Rp.
Sehingga pada pelaporan minggu ke-40 total
LAMPIRAN IV.17
Kenaikan Jadwal
160000
(keterlambatan) EAC=Rp.144.552.279.187
pelaporan 2.
SV =(-)
80000 ACWP
CV =(+) CV = BCWP-ACWP
SV = BCWP-BCWS
BCWS
BCWP BCWS
40000
BCWP
ISSN 2548-740X
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
Minggu ke - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
BCWS (dalam jutaan) - 130 259 259 259 389 612 835 1,058 1,281 2,203 3,126 5,589 8,053 12,292 16,531 20,979 26,130 31,788 35,906 40,535 44,477 47,672 51,119 55,205 59,019 62,287 65,619 69,962 73,889 78,065 81,251 84,565 88,230 91,971 95,713 99,816 103,894 108,306 111,761 115,277 118,280 122,393 125,543 127,765 129,968 132,017 133,981 135,758 137,634 139,329 140,770 142,210 142,210 142,210 143,820 145,564 147,170 148,744 150,174 151,245 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000 152,000
BCWP (dalam jutaan) - 127 254 254 254 479 704 929 1,154 1,379 1,889 2,399 2,909 3,418 3,928 4,438 4,948 7,007 9,065 12,212 15,359 18,506 21,653 25,590 29,526 32,113 34,940 38,154 40,338 42,522 45,286 47,525 49,765 52,244 55,183 58,382 60,932 63,702 66,459 69,024 70,932
ACWP (dalam jutaan) 10 64 246 253 260 616 678 740 845 1,842 2,747 3,667 4,587 6,443 8,301 10,158 12,015 14,765 17,014 19,366 21,717 24,068 26,872 28,667 30,462 32,257 35,503 37,450 39,398 41,345 44,718 46,698 48,678 50,659 54,470 56,309 58,147 59,985 61,824 65,583 67,456 69,715 71,973 74,231 76,489 78,747 81,005 83,263 85,521 87,779 90,037 92,295 94,553 96,811 99,069 101,327 103,585 105,843 108,101 110,359 112,617 114,875 117,133 119,391 121,649 123,907 126,165 128,423 130,681 132,940 135,198 137,456 139,714 141,972 144,230 146,488
47
34.14
G
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
KESIMPULAN DAN SARAN
80
152,000
155,214
80
78
152,000
153,738
77
79
EAC=Rp.
152,000
152,261
76
78
ACWP
BCWP
BCWS
152,000
150,785
75
77
A. Simpulan
152,000
149,309
74
76
147,832
73
Kenaikan Biaya
75
CV = BCWP-ACWP
SV = BCWP-BCWS
152,000
146,356
72
74
152,000
144,879
73
70
152,000
143,403
152,000
141,927
71
68
140,450
70
minggu ke 61
Kenaikan jadwal
(keterlambatan)
pelaporan 3.
67
152,000
138,974
69
152,000
137,497
68
CV =(-)
65
152,000
136,021
Rp. 31.788.157.352,-
67
64
152,000
134,545
SV =(-)
66
63
133,068
65
62
131,592
64
61
Rp. 9.065.380.000,-
152,000
130,115
63
60
152,000
128,639
152,000
125,553
127,162
61
58
Rp. 17.014.429.130,-
151,245
122,157
117,866
57
60
150,174
119,126
116,072
56
59
58
147,170
112,942
112,333
54
57
56
143,820
107,082
106,543
55
142,210
103,632
104,521
51
54
atau senilai
142,210
103,632
104,514
50
53
49
142,210
103,632
104,431
140,770
100,687
95,215
51
47
139,329
97,615
93,300
137,634
94,664
91,384
49
135,758
91,993
89,469
48
44
133,981
89,132
82,150
47
43
132,017
86,489
80,129
46
42
129,968
84,088
78,108
127,765
81,942
76,086
44
40
122,393
76,335
71,006
118,280
73,967
69,254
41
37
108,306 111,761
66,459 69,024
61,824 65,583
39
35
103,894
63,702
59,985
99,816
60,932
58,147
ACWP
36
32
91,971
55,183
54,470
34
30
84,565
49,765
48,678
32
28
81,251
47,525
46,698
31
27
78,065
45,286
44,718
30
73,889
42,522
41,345
29
25
69,962
40,338
39,398
65,619
38,154
37,450
27
23
22
59,019
32,113
32,257
BCWS
25
55,205
29,526
30,462
24
20
51,119
25,590
28,667
23
47,672
21,653
26,872
22
18
44,477
18,506
24,068
21
21,717
15,359
40,535
Gambar for construction dari perencana
17
20
35,906
12,212
19,366
16 mengalami keterlambatan. Sehingga kontraktor tidak
19
31,788
9,065
17,014
15
18
26,130
7,007
14,765
bisa memproduksi gambar Shop drawing sebagai
14
17
20,979
4,948
12,015
16
13
acuan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
16,531
4,438
10,158
15
12
12,292
3,928
8,301
14
11
Kondisi tanah yang buruk yaitu tanah
8,053
3,418
6,443
13
10
5,589
2,909
4,587
12
9
gambut, di tambah kondisi tanah eksisting yang
3,126
2,399
3,667
11
2,203
1,889
2,747
8
10
banyak terdapat cerucuk kayu pada area
1,281
1,379
1,842
7
9
1,058
1,154
845
8
6
835
929
740
menyebabkan pekerjaan galian menjadi terlambat
7
5
LAMPIRAN IV.18
612
704
678
6
389
479
616
5
4
dan juga berdampak kepada pekerjaan struktur di
259
254
260
4
3
259
254
253
3
259
254
246
atasnya.
2
2
130
127
64
1
1
10
0
-
-
Kondisi cuaca yang kurang baik dengan
80000
60000
40000
20000
0
180000
160000
140000
120000
100000
tanah menyebabkan banyak pekerjaan mengalami kontraktor untuk melaksanakan kegiatan selama 24
keterlambatan. jam dari rencana awal.
Kondisi lingkungan warga yang kurang Jika Kontraktor mempertahankan kinerja sesuai
kondusif dan koperatif menjadi kendala bagi pelaporan ke-2 maka perkiraan biaya pekerjaan
kontraktor untuk melaksanakan kegiatan selama 24 tersisa (ETC) adalah Rp. 77.095.812.200 dengan
jam dari rencana awal. sisa waktu (ETS) 239 hari yang dibutuhkan untuk
penyelesaian proyek. Sehingga perkiraan total Biaya
Jika kontraktor tidak mampu mengatasi (EAC) adalah Rp. 144.552.279.187 dengan total
keterlambatan ini dan tetap mempertahankan kinerja waktu (EAS) 519 hari. Perkiraan ini lebih baik dari
sesuai pelaporan ke-1 maka perkiraan biaya minggu ke-18.
pekerjaan tersisa (ETC) adalah Rp.268.271.102.902
dengan sisa waktu (ETS) 1.055 hari yang 3. Pada pelaporan ke-3 atau sampai minggu
dibutuhkan untuk penyelesaian proyek. Sehingga ke-61 di dapat data sebagai berikut:
perkiraan total Biaya (EAC) adalah BCWS (PV) sebesar 100% atau senilai Rp.
Rp.285.285.532.033 dengan total waktu (EAS) 52.000.000.000,-
1.181 hari. BCWP (EV) sebesar 82.621% atau senilai
Rp. 125.552.817.728,-
2. Pada pelaporan ke-2 atau sampai minggu ACWP (AC) sebesar 85.422% atau senilai
ke-40 di dapat data sebagai berikut: Rp. 127.162.483.962,-
BCWS (PV) sebesar 75.839% atau senilai Cost Varians (CV) sebesar (-) 2.82% atau
Rp. 115.276.634.195,- senilai Rp. (-) 5.900.493.435,-
BCWP (EV) sebesar 46.666% atau senilai Schedule Varians (SV) sebesar (-) 17.399%
Rp. 70.932.004.944,- atau senilai Rp. (-) 26.447.182.271,-
ACWP (AC) sebesar 45.314% atau senilai CPI = 0.987 < 1
Rp. 67.456.466.966,- SPI = 0.8260 < 1
Cost Varians (CV) sebesar (+) 1.351% atau Pada akhir peninjauan kinerja biaya angka (CPI)
senilai Rp. 35.147.056,- sebesar 0.987 < 1 menujukan biaya yang telah
Schedule Varians (SV) sebesar (-) dikeluarkan lebih besar dari anggaran.hal ini berarti
29.1741% atau senilai Rp. (-) 44.344.629.251,- biaya pengeluaran yang dikeluarkan lebih besar dari
CPI = 1.052 > 1 nilai pekerjaan yang dilaksanakan. Kontraktor harus
SPI = 0.6153 < 1 mengeluarkan biaya yang besar untuk pembayaran
sub kntraktor di mana banyak pekerjaan sub
Pada akhir peninjauan kinerja biaya (CPI) sebesar kontraktor yang telah selesai dan harus di bayar pada
1.052 > 1 menujukan biaya yang telah dikeluarkan minggu tersebut.
lebih kecil dari anggaran.hal ini berarti biaya
pengeluaran yang dikeluarkan lebih kecil dari nilai Untuk kinerja Jadwal (SPI)sebesar 0.8260 < 1
pekerjaan yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan menunjukan proyek mengalami keterlambatan dari
kontraktor telah banyak mengeluarkan biaya untuk waktu rencana sebesar (-) 17.399% dari waktu
stock material, biaya sub kontraktor dan biaya rencana sebear 100% hanya di dapat progress aktual
perlatan pada minggu-minggu sebelumnya. sebesar 82.621%. faktor –faktor yang menyebabkan
Untuk kinerja Jadwal (SPI) sebesar 0.6153 < 1 keterlambatan hingga minggu ke-18 antara lain:
menunjukkan proyek mengalami keterlambatan Kontraktor tidak mampu mengejar
sebesar (-) 29.1741% dari waktu rencana sebesar keterlambatan, dengan tidak memasok tenaga kerja
75.839% menjadi sebesar 46.666%. faktor –faktor lebih untuk mengejar keterlambatan.
yang menyebabkan keterlambatan hingga minggu Kejadian kecelakaan dengan rubuhnya
ke-18 antara lain: scaffolding façade yang menimpa perumahan warga
Kontraktor tidak mampu mengejar menjadikan proyek di berhentikan selama 2 minggu
keterlambatan, dengan tidak memasok tenaga kerja akibat protes warga yang di lakukan ke DPRD.
lebih untuk mengejar keterlambatan. Alat TC 1 rusak menyebabkan pekerjaan
Kondisi lingkungan warga yang kurang mengalami keterlambatan selama 7 hari untuk
kondusif dan koperatif menjadi kendala bagi menunggu perbaikan TC tersebut
49
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
Jika kontraktor tidak mampu mengatasi Penyediaan dan penggunaan alat alat berat
keterlambatan ini dan tetap mempertahankan kinerja yang maksimal.
sperti pelaporan ke-3 maka perkiraan biaya Penggunaan metode kerja yang tepat.
pekerjaan tersisa (ETC) adalah Rp. 26.786.251.816 Kelancaran stok material
dengan sisa waktu (ETS) 239 hari yang di butuhkan Hubungan sosial dengan masyarakat harus
untuk penyelesaian proyek. Sehingga perkiraan total lebih baik.
Biaya (EAC) adalah Rp. 153.948.735.798 dengan
total waktu (EAS) 554 hari.Kinerja minggu ke-61 3. Diperlukan koordinasi yang baik antara
lebih buruk dibandingkan dengan ke-40. Owner, manajemen konstruksi, konsultan dan
kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan dapat
4. Dari Ketiga pelaporan yang di tinjau, berjalan dengan baik dan lancar.
pelaporan ke-40 mempunyai kinerja yang lebih baik
dari pelaporan lainnya. perkiraan biaya pekerjaan 4. Penulis menyarankan untuk
tersisa (ETC) pada minggu ke-40 adalah Rp. mengintegrasikan kurva S dan Critcal Path Methods
77.095.812.200 dengan sisa waktu (ETS) 239 hari untuk menganalisa jadwal pelaksanaan proyek
yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek. sehingga akan diperoleh waktu yang optimal.
Sehingga perkiraan total Biaya (EAC) adalah Rp.
144.552.279.187 dengan total waktu (EAS) 519 5. Perlunya menempatkan seorang analisa
hari, lebih cepat 14 hari dari perpanjangan waktu proyek dalam proyek akan sangat membantu
yang diberikan. Ketidakmampuan kontraktor untuk kontraktor untuk mengendalikan waktu dan biaya
mengevaluasi jalannya proyek menyebabkan pelaksanaan sehingga proyek dapat berjalan dengan
kontraktor tidak mampu untuk menghemat waktu baik dengan waktu dan biaya yang optimal.
dan biaya.
6. Dengan adanya penelitian ini membuka
5. Dari referensi penelitian lain optimasi wawasan dan pengetahuan buat kita sebagai
jadwal pelaksaanaan proyek akan lebih baik bila mahasiswa dan sebagai penulis khususnya, akan
menggunakan evaluasi dengan metode Critical Path pentingnya pengendalian biaya dan waktu dalam
Metode dimana jumlah waktu yang dibutuhkan pelaksanaan proyek.
untuk menyelesaikan tahap pekerjaan dapat di
ketahui dengan pasti, sehingga jadwal pelaksanaan Bagi Instistusi perguruan tinggi, Penelitian ini juga
menjadi lebih optimal. Diperlukannya integrasi diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dalam
antara kurva S dan CPM untuk mengevaluasi jadwal mata kuliah terkait sebagai referensi pengetahuan
pelaksanaan proyek yang lebih baik. kepada mahasiswa akan pentingnya proses
pengendalian waktu dan biaya dalam pelaksanaan
B. Saran proyek.
50
Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer
Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ISSN 2548-740X
Agus Marhaendra, “ Analisis Nilai Hasil terhadap Mawardi, Amin “ Modul Perencanaan
Biaya pada Proyek Konstruksi ( studi Pengendalian Proyek”. Pusat
Kasus Pada Proyek pembangunan Hotel Pengembangan Bahan Ajar – UMB
Eastpark”. Jurnal Teknik Sipil Universitas
Sebelas Maret, 2013 Soeharto, Iman “Manajemen Proyek : Dari
. konseptual Sampai Operasional”. Penerbit
Sugiarto “Analisi Network Planning dengan CPM Erlangga, Jakarta, 1999-jilid 1.
(critical Path Methods) dalam rangka
Efisiensi Waktu dan Biaya Proyek” Jurnal Soeharto, Iman “Manajemen Proyek : Dari
Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, konseptual Sampai Operasional”. Penerbit
2013. Erlangga, Jakarta, 2001-jilid 2
Yunita afiana “Pengendalian waktu dan biaya Ir. Irika Widiasanti, MT & Lenggogeni,MT “
pekerjaan konstruksi sebagai dampak dari Manajemen Konstruksi”. Penerbit Remaja
perubahan desain pada studi kasus Rosdakarya, Jakarta, 2013
embung irigasi timor tengah” Jurnal
Teknik Sipil Universitas nusa cendana Ir. Abrar Husen,MT ” Manajemen Proyek “Penerbit
,2013 Andi Jogjakarta Heizer & Render “
Manjemen Operasi” Penerbit Sal
51