Anda di halaman 1dari 18

Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik Guna Memberikan Dampak

Ekonomi Nasional
Jakarta, 27 Juni 2023

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 1


1. GAMBARAN UMUM INDUSTRI OTOMOTIF NASIONAL

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 2


PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PURCHASING MANAGER INDEX

Pertumbuhan Ekonomi (Y-on-Y) Expansion Purchasing Manager Index


8 57,2
7,07 53,9 53,5 53,7 53,7
52,2 51,2 51,3 51,9 50,8 50,2 51,3 51,7 51,8 50,3 50,9 51,3 51,2 51,9 52,7
7

6 5,73
5,46
5,02 5,02 5,01 5,03
5

4 3,51

Jul-22
May-22
Jun-22
Apr-22

Apr-23
Nov-21
Dec-21

Aug-22

Nov-22
Dec-22
Sep-21

Jan-22
Feb-22
Mar-22

Sep-22

Jan-23
Feb-23
Mar-23
Oct-21

Oct-22
3

0 Industry Confidence Index (IKI)


Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
52,32
2021 2022 2023 51,87
51,54
Industri Pengolahan 51,38
Non Migas 50,89 50,9 50,9
4,67% Industri Alat Angkut
17,27%
Sumber:BPS diolah Kemenperin Diatas rata-rata pertumbuhan industri pengolahan Nov-22 Dec-22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 May-23

▪ Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 5,03% dibanding tahun 2022. Industri Pengolahan Industri alat angkut meningkat sebesar
17,3 %, peningkatan tersebut berada diatas angka pertumbuhan industri pengolahan yaitu 16,77 %
▪ Nilai IKI Indonesia pada Mei 2023 sebesar 50.9 Poin meskipun menglamai penurunan tapi masih bersifat ekspansif. Sedangkan nilai PMI Indonesia
pada bulan April 2023 adalah 52,7 Poin. PMI Manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansif selama 20 bulan berturut-turut sejak September
2021
▪ Tingginya nilai PMI, IKI dan pertumbuhan ekonomi Indonesia membuktikan bahwa perekonomian Indonesia semakin baik khususnya di industri
manufaktur
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 3
PROFIL DAN KINERJA INDUSTRI OTOMOTIF NASIONAL

Jumlah Produksi Kapasitas Jumlah Tenaga Investasi s/d Rasio


Pabrikan (Unit) Produksi Kerja Langsung 2022 Kepemilikan

2020: 0,69 Juta 99 unit/


2,35 Juta 38,39 Ribu Rp. 143,01
R4 23 Perusahaan 2021: 1.12 Juta
Unit/Tahun Orang Triliun
1000
2022: 1,47 Juta Penduduk

2020: 4,36 Juta Rp. 30,39


9,97 Juta 30,30 Ribu 1 Unit/
R2&3 53 Perusahaan 2021: 5,86 Juta
Unit/Tahun Orang Triliun 4 Penduduk
2022: 5,96 Juta

Sumber: Kemenperin

Pertumbuhan Industri Alat Angkut Penjualan KBM R4 Penjualan KBM R2


Penjualan (wholesale)
2022 : 1.048.040 unit ↑18,1% Penjualan
Pertumbuhan 2023 Q1 : 282,125 unit 2022 : 5.221.470 unit ↑3,24%
Tahun 2021: 17,82% 2023 Q1: 1,824,073 unit
Ekspor (CBU dan CKD) Ekspor
Tahun 2022: 10,67% 2022: CBU 474.602 unit ↑60,7%
Q1 2023: 17,27% 2022 : 743.551 unit ↓7,51%
CKD 95.541 unit ↑5% 2023 Q1 : 121,858 unit
2023: CBU 133,928 unit
Q1 CKD 14,755 unit

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 4


ASEAN AUTOMOTIVE INDUSTRY OVERVIEW

Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN


dengan kontribusi sebesar 30,1% berdasarkan market
share pada tahun 2022. Indonesia juga memiliki
jumlah penduduk terbesar dan memiliki rasio
kepemilikan kendaraan yang relatif kecil

ASEAN CAR MARKET SHARE 2022


Singapore
Phillipines 42.550 Units
352.596 Units

INDONESIA
Vietnam 1.048.040 Units
404.635 Units 30.6%

Malaysia
720.658Units

Thailand
849.388 Units

Sumber:GAIKINDO
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 5
2. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 6


DUKUNGAN REGULASI UNTUK PERCEPATAN PROGRAM KBLBB UNTUK TRANSPORTASI JALAN

Komitmen Indonesia atasi Perubahan Iklim dalam Kerangka Kerja Paris Agreement
“Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 31,89% (dengan usaha sendiri) dan sebesar 43,20% (jika mendapat bantuan
internasional)”

DASAR KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEMENPERIN

Pajak PP 73/2019 JO 74/2021: 1. Permenperin 36/2021:


1. Pusat Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Emisi Karbon Rendah
Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Berisikan panduan persyaratan keikutsertaan Program Pengembangan
Kendaraan Ramah Lingkungan)

PERPRES 55/2019: 2. Permenperin 6/2022:


2. Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan
(Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle)
Pajak Permendagri No 6 tahun 2023:
3. Daerah Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, BBN dan Pajak Alat 3. Permenperin 28/2020 dan 7 tahun 2022:
Berat Tahun 2023 Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Dalam Keadaan Terurai
Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap
Inpres No 7 tahun 2022:
Kendaraan
4. Dinas Penggunaan KBLBB sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau
4. Permenperin 6/2023:
Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan
Pemerintahan Daerah Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua

PMK Nomor 38 2023: 5. Kepmenperin 1641/2023


5. Insentif KBLBB Roda Empat Tertentu Dan KBLBB Bus Tertentu Yang Memenuhi
PPN DTP Tahun Anggaran 2023 untuk Mobil dan Bus Listrik Kriteria Nilai TKDN Yang Atas Penyerahannya Dapat Memanfaatkan Pajak
Pertambahan Nilai Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 7


PERCEPATAN PROGRAM KBLBB UNTUK TRANSPORTASI JALAN

TARGET KUANTITATIF DAN TKDN REGISTRASI KBLBB 2015 – 21


PROFIL INDUSTRI PERAKITAN KENDARAAN LISTRIK
PERMENPERIN 6 TAHUN 2022 JUNI 2023 (UNITS)
5 juta barel/ Sepeda Motor : 53.734
2025 400.000 1.84 juta ton CO2
Jumlah Pabrikan Kapasitas Produksi Total Investasi Mobil Penumpang : 16.102
7.5 juta barel/
2030 600.000 2.76 juta ton CO2
Roda 3 : 316
Bus Listrik
5 Perusahaan 2.480 Unit/ Tahun Rp 0.36 Triliun Bus : 80
12.5 juta barel/
2035 1.000.000 Mobil Barang : 10
4.6 juta ton CO2 3 Perusahaan 29.000 Unit/Tahun Rp 2.102 Triliun
Mobil Listrik
2024-2029 2030 – on ward 1.42 juta
Rp 0.741 Triliun
TOTAL : 70.242 Units
TKDN 47 Perusahaan Unit/Tahun
Min 60% Min 80% Source : Vehicle Type Approval (VTA) Kemenhub
R2 dan R3 Listrik
TOTAL INVESTASI : Rp 3.233 T

2025 6 Juta 9.43 juta barel/ SPKLU (Unit)


3.450 juta ton CO2
INSENTIVE PERPES 55 TAHUN 2019 PERMEN ESDM NO 13 tahun 2020
14.15 juta barel/
2030 9 Juta 5.175 juta ton CO2 Konsumen
Manufaktur 31.85
▪ PPnBM 0% dan PPN DTP ▪ Tax Holiday
18.86 juta barel/ 9
2035 12 Juta ▪ BBN & PKB KBLBB 0% dari dasar pengenaan ▪ Mini Tax Holiday
6.900 juta ton CO2
pajak ▪ Tax Allowance
▪ Suku bunga yang rendah dan DP 0% 6.318
2024-2025 2026 – on ward ▪ Fasilitas Bea Masuk (Master List)
TKDN Min 60% Min 80% ▪ Diskon tambah daya listrik ▪ BMDTP
572

▪ Pelat nomor khusus ▪ Super Tax Deduction 2021 2025 2030


▪ Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 8


TANTANGAN DAN PELUANG INDUSTRIALISASI KBLBB
MARKET 2021 MODEL DAN HARGA MOBIL LISTRIK DI INDONESIA
MARKET SHARE
CATEGORY OTR
2021 %
Low 326.783 1.886 0.2% No Brand Model Harga (IDR) Status
1 SEDAN TYPE Medium 641.000 3.739 0.4% 1 Wuling Air ev Standard Range Rp 250.000.000 Produksi DN
Luxury 1.557.920 22 0.0%
2 Wuling Air ev Long Range Rp 300.000.000 Produksi DN
Low 254.957 395.825 44.6%
Medium 496.550 105.860 11.9% 3 Renault Twizy Rp 595.000.000 Impor
2 4X2 TYPE High 746.332 281 0.0%
4 Hyundai Ioniq Electric Rp 682.000.000 Impor
Luxury 1.515.182 1.554 0.2%
Low 354.750 803 0.1% 5 Hyundai Kona Electric Rp 742.000.000 Impor
3 4X4 TYPE Medium 746.911 3.177 0.4%
6 Hyundai Ioniq 5 Rp 718.000.000 - Rp 829.000.000 Produksi DN
Luxury 1.917.680 139 0.0%
4 BUS 299.400 1.300 0.1% 7 Nissan Leaf Rp 728.000.000 Impor

5 PICK UP 193.122 139.720 15.7% 8 MINI MINI Electric Rp 945.000.000 - Rp 955.000.000 Impor
6 TRUCK 342.545 72.900 8.2% 9 Lexus Lexus UX30e Rp 1.431.000.000 Impor
DOUBLE CABIN
7 481.689 13.476 1.5% 10 Tesla Model 3 Standard Plus Rp 1.500.000.000 Impor
4X2 / 4X4
11 Tesla Model Y Long Range Rp 2.000.000.000 Impor
8 KBH2/LCGC 140.462 146.520 16.5%
Sumber : SIINAS KEMENPERIN
Total Market 887.202 100.0%

1. Mahalnya harga mobil listrik saat ini dipengaruhi harga rata – rata baterai masih di kisaran 150 USD/kWh. dimana share baterai terhadap harga produksi
mobil listrik masih di kisaran 35% – 50%
2. Penjualan mobil di Indonesia mayoritas di harga Rp. 200-300 juta, sedangkan harga mobil listrik mayoritas di atas Rp. 500.000
3. Indonesia berpeluang menjadi pemain utama kendaraan listrik karena memiliki bahan baku baterai yang melimpah baik untuk baterai lithium NCA (Nickel
Cobalt Aluminum Oxide), lithium NMC (Nickel Manganese Cobalt Oxide) maupun Lithium Iron Phosphate KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 9 9
INDUSTRIAL INVESTMENT OF BATTERY

PT HKML
Konsorsium: - Pabrik sel baterai kolaborasi antara Hyundai Grup, LG, dan PT Industri
• Hyundai Motor Company, Baterai Indonesia (IBC) ini memiliki kapasitas tahap pertama sebesar
• KIA Corporation, 10 GWh dan nilai investasi mencapai USD 1,1 Miliar.
• Hyundai Mobis, - Hilirisasi industri nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara
• LG Energy Solution
signifikan dengan nilai tambahnya 11 kali lipat.
• PT Industri Baterai Indonesia (IBC)
- Pabrik baterai mobil listrik direncanakan selesai dibangun pada bulan
April 2023 dan bisa berproduksi komersial untuk menyuplai kebutuhan
pabrik mobil listrik di tahun 2023.
- Industri sel baterai ini nantinya akan menyuplai kebutuhan bagi
±150.000 s.d. 170.000 kendaraan listrik.
- Pabrik baterai mobil listrik diharapkan mampu menyerap tenaga kerja
± 1.800 orang.

PT. International Chemical Industry

PT International Chemical Industry Lithium Ion Battery Factory

Lithium
Secondary Battery
Lithium Ion Cell Batteries Application
- Saat ini PT International Chemical industry memiliki kapasitas produksi
(INTERCALLIN - ABC Battery) ABC Lithium Ion Cell Specification
100 MWh per tahun (setara 9 Juta butir cell), dengan target total
kapasitas produksi 256 MWh per tahun (setara 25 Juta butir cell)

Cylindrical Cell
Voltage: 3.2V
Capacity: 3200 mAh KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 10
Pengembangan Ekosistem EV berdasarkan Insentif

Kebijakan pengembangan
ekosistem EV dilakukan melalui
RRT India Thailand Indonesia
pendekatan peningkatan daya
Insentif EV Sejak 2009 Sejak 2010 Sejak 2022 Sejak 2023
saing, melalui hilirisasi sumber
Insentif per daya alam juga dengan
NA ~setara 4,2 juta ~setara 7,6 juta 7 Juta membuka peluang Investasi
Mobil EV (IDR)
kendaraan listrik, sekaligus
Insentif per perluasan kesempatan kerja di
Mobil EV (IDR) ~setara 150 juta ~setara 28 juta ~setara 63 juta PPN DTP 10%
(~ setara 27 - 75 juta) seluruh mata rantai industrinya

Insentif Roda 2 Insentif Roda 4 Insentif Bus Listrik


Pemberian insentif KBLBB
TKDN <40%
TKDN > 40% TKDN min 40% TKDN min 40% & dirakit di Indonesia (melalui Bantuan Pembelian dan
PPN-DTP), diharapkan dapat
Rp 7.000.000 mendorong adopsi massal
untuk 200 Ribu Unit Pengenaan PPN 1% PPN sebesar 1% PPN sebesar 6%
(Pengurangan PPN 10%) (Pengurangan PPN 10%) (Pengurangan PPN 5%) KBLBB serta meningkatkan akses
Total Insentif Rp 1,4 T masyarakat memperoleh KBLBB
dengan harga yang lebih
2023 2023 2023 terjangkau

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 11


PROGRAM PERCEPATAN KBLBB

Program Bantuan KBLBB Roda Dua Program PPN DTP KBLBB Roda Empat atau Lebih

Insentif Roda 4 BEV


Insentif Roda 2 TKDN min 40%
TKDN min 40% 2023 Pengenaan PPN sebesar 1%
(Pengurangan PPN 10%)
Rp 7.000.000
untuk 200 Ribu Unit
2023
Total Insentif
Rp 1,4 Trillun

Rp 7.000.000 Insentif Bus Listrik


untuk 600 Ribu Unit TKDN 20 sampai <40%
2024 TKDN min 40% & dirakit di Indonesia
Total Insentif
Rp 4,2 Trilliun PPN sebesar 1% PPN sebesar 6%
2023 (Pengurangan PPN (Pengurangan PPN 5%)
10%)

Pemberian Insentif dilakukan berdasarkan:


Pemberian Insentif langsung untuk KBLBB roda dua dengan 1. Insentif PPN DTP untuk KBLBB roda 4 dengan nilai TKDN minimal 40%
ketentuan TKDN minimal 40% 2. Insentif PPN DTP untuk Bus Listrik dengan staging nilai TKDN
3. Kriteria teknis pengaturan insentif sesuai pencapaian TKDN diatur didalam
PMK dan Kepmenperin

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 12


REALISASI PROGRAM BANTUAN PEMBELIAN KBLBB R2
DAN PROGRAM PPN DTP R4
Penjualan Program Bantuan Pembelian KBLBB R2 (SISAPIRA.ID diakses 26
Juni 2023)

TKDN PROSES PENYALURAN


MANUFAKTUR MANUFAKTUR TERBIT PENETAPAN
< 40% PESERTA PROGRAM MODEL
(11 Perusahaan, (11 Perusahaan) (21 Tipe/ Model)
21 Model)

Penjualan Program PPN DTP R4

Berlakunya PMK 38 2023

905
824 Hyundai Ioniq 5
747

568 601 Wuling Air EV

360
Apabila dibandingkan sebelum ada insentif (periode Jan-
230 211
159 150 Maret sebesar 1.678 unit), dengan periode setelah
insentif (April-Mei) Sebesar 3.077 unit, maka terjadi
kenaikan penjualan EV sebesar 83,4%
Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 May-23

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 13


TERIMA KASIH
Keanggotaan Komtek 43-02
No Jabatan dalam Nama Instansi / Jabatan
Komtek
1 Ketua Dodiet Prasetya Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan Kementerian Perindustrian
2 Wakil ketua Wiwiek Joelijani Direktorat Inovasi Industri - Kementerian Ristekdikti
3 Anggota Muhammad Ihsan Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan Kementerian Perindustrian
4 Sekretaris Fandi Yogiswara Pusat Perumusan Standar BSN
5 Anggota Alief Wikarta Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Sepuluh November
6 Anggota D. Danardono Dwi Prija T Program Studi Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
Surakarta
7 Anggota Siti Choirun Nisa GAIKINDO
8 Anggota Achmad Subhan Asosiasi Pengembang Kendaraan Listrik Bermerek Nasional
9 Anggota Hermawan Wijaya PT. International Chemical Industry

10 Anggota Budi Prasetyo Susilo Asosiasi Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor
11 Anggota Rudi Prayitno Putra AISI
Firmansyah
12 Anggota Bayu Sentany B4T
13 Anggota Arifin Direktorat Sarana Transportasi Jalan
14 Anggota Doney Kusuma DJK - ESDM
15 Anggota Agus Purwadi ITB
REKAP STANDARDISASI TERKAIT KENDARAAN LISTRIK

Standar SNI/ISO/IEC
Kategori Deskripsi
Mobil Sepeda Motor / Moped
SNI ISO/TR 8713:2017 SNI 8608:2018
Umum Umum Terminology
(ISO/TR 8713:2012, IDT) (ISO/TR 13062:2015, IDT)
SNI ISO 6469-1: 2009
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI ISO 6469-2: 2018 SNI 8613:2018
Electrification safety (vehicle)
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) (ISO 13063:2012, IDT)
Keselamatan
SNI ISO 6469-3:2011
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
Vehicle system SNI ISO 6469-4:2015
Electrification safety (post-impact)
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI IEC 8714:2002 SNI 8614-1:2018
Electricity consumption (ditetapkan oleh BSN tahun 2020) (ISO 13064-1:2012, IDT)
Performa
SNI ISO 8715:2001
Vehicle performance (ditetapkan oleh BSN tahun 2020)
SNI 8614-2:2018
(ISO 13064-2:2012, IDT)
Cell size ISO/PAS 16898
SNI IEC 62660-1:2017 (IEC 62660-1:2010, IDT)
Cell testing & safety SNI IEC 62660-2:2017 (IEC 62660-2:2010, IDT)
SNI IEC 62660-3:2016 (ditetapkan oleh BSN tahun 2020)
SNI ISO 12405-4:2018 (ditetapkan oleh BSN
Battery pack Performance ISO 18243
Battery tahun 2020)
EV Vehicle SNI 8871:2019 SNI 8872:2019 (ditetapkan oleh
Component Battery pack safety (ditetapkan oleh BSN tahun 2020) BSN tahun 2020)
Non Li-Ion Battery IEC 61982
Li-Ion + Lead Acid Battery ISO 18300
Recycle Li-Ion + Non Li-Ion N/A
ISO 23280
Motor, Inverter & converter ISO 21782 (Part 1 s.d 7)
(Under development)
Motor, Inverter & converter
16
REKAP STANDARDISASI TERKAIT KENDARAAN LISTRIK

Standar SNI/ISO/IEC
Kategori Deskripsi
Mobil Sepeda Motor / Moped
SNI IEC 61851-1:2017
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI IEC 61851-23:2014 IEC 61851-3 (series)
Sistem charging konduktif (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019) (dalam pengembangan)
SNI IEC 61851-24 2014
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
Persyaratan keselamatan untuk
SNI IEC 60335-2-29:2012
charger baterai rumah tangga
IEC 61980-1
IEC 61980-2
Wireless power transfer
IEC 61980-3
Sistem ISO 19363
Charging
Persyaratan keselamatan koneksi
ISO 17409 ISO 18246
ke Power supply eksternal
EMC (On-board) SNI IEC 61851-21-1:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
Infrastruktur EMC (Off-board) IEC 61851-21-2
IEC 62840-1 IEC TS 61851-3-3
Sistem Battery Swap SNI 8927:2020
IEC 62840-2 SNI 8928:2020
In-cable control IEC 62752
SNI IEC 62893-1:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
Kabel Charging SNI IEC 62893-2:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI IEC 62893-3:2017 (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI IEC 62196-1:2014
(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
Konektor SNI IEC 62196-2:2016 IEC TS 62196-4
Charging
Konektor Charging (Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)
SNI IEC 62196-3:2014
(Ditetapkan oleh BSN Tahun 2019)
Identifikasi IEC 62831 (dalam pengembangan)
Antarmuka
Komunikasi
Kendaraan ke Jaringan SNI ISO 15118 -1 ; ISO 15118 series (bagian 1 s.d 8)
17
Layanan Roaming IEC 63119-1:2019
STANDARDISASI UNTUK PAK (PACK) BATERAI KBLBB KATEGORI L (LIGHT VEHICLE)

Saat ini sudah terdapat 3 SNI yang mengatur ketentuan standardisasi Baterai Pack untuk KBLBB yang dibagi menjadi 2 kategori:

SNI untuk Baterai Secara Umum (OnBoard dan Swap)


SNI 8872:2019 Kendaraan bermotor berpenggerak listrik kategori L – Sistem penyimpanan energi listrik mampu-isi- ulang / Rechargeable
Electrical Energy Storage System (REESS) – Persyaratan keselamatan

SNI untuk baterai Swap


• SNI 8927:2020 Sistem baterai kendaraan bermotor listrik kategori L -Persyaratan Keselamatan sistem baterai yang dapat dilepas dan
ditukar (removable and swappable battery system)

• SNI 8928:2020 Sistem baterai kendaraan bermotor listrik kategori L - SpesifikasiTabel 1. Spesifikasi tegangan pengenal, kapasitas pengenal dan ukuran pak baterai
baterai yang dapat dilepas dan ditukar untuk
pak baterai standar
kendaraan motor listrik
Tegangan Kapasitas Ukuran (mm)
SNI 8927:2020 Persyaratan Keselamatan sistem SNI 8928:2020 Spesifikasi baterai yang dapat Pengenal Pengenal
baterai yang dapat dilepas dan ditukar dilepas dan ditukar untuk kendaraan motor (V) Minimal N1 N2 N3
listrik (Ah)
12 77 179 425
Persyaratan konstruksi kemasan baterai 48
Tegangan pengenal 290 103 218
20
155 178 296
Persyaratan untuk instalasi dan penggunaan pak 200 155 248
Kapasitas Pengenal 230 90 350
baterai yang dapat ditukar untuk motor listrik 60
20 195 165 350
Ukuran Pak Baterai 200 170 270
Persyaratan konektor 225 165 350
Jenis Konektor Pak Baterai 118 127 410
72 20
190 160 305
Penandaan Tabel 3 . Protokol Komunikasi
Tabel 2. Konektor Baterai
Protokol Komunikasi No Jenis Protokol
Persyaratan bahan kimia berbahaya 1 Komunikasi
RS 232 No Jenis Konektor
1 2 pin DC , 5 Pin Komunikasi
2 RS 485
Umur baterai (life cycle) 3 Can Bus
2 3 Pin DC dan 4 Pin komunikasi
Electromagnetic compatibility (EMC)

18

Anda mungkin juga menyukai