Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

KONSULTASI TEKNOLOGI INDUSTRI


OPTIMALISASI LAJU PRODUKSI GERABAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PEMBENTUKAN “CLAY
EKSTRUSION”

Ketua : Ayu Ratnasari


Anggota :
1. Kristanto Wahyudi
2. Dadan Sumardan
3. Herlina Damayanti
4. Paulus Rahardjo S
5. Deri Sundari
6. Alvian Hidayatulloh

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri
Kementerian Perindustrian
2023
Halaman Persetujuan
Judul Jasa Konsultansi Teknologi : Optimalisasi Laju Produksi Gerabah dengan
Menggunakan Metode Pembentukan “Clay Ekstrusion”
IKM Penerima Program Dapati : Apik Craft
Alamat IKM : Blok Caplek Kidul Desa/Kelurahan Sitiwinangun Kec.
Jamblang Kab. Cirebon Provinsi Jawa Barat
Pimpinan IKM : Nurjaji
Ketua Tim Jasa Konsultansi : Ayu Ratnasari
Anggaran Jasa Konsultansi : DIPA BSKJI : Rp 94.887.500
IKM : Rp 35.000.000

Cirebon, September 2023


Pimpinan IKM
Ketua Tim Jasa Konsultansi

Ayu Ratnasari

Nurjaji

Mengetahui,
PROPOSAL DAPATI
Optimalisasi Laju Produksi Gerabah dengan Menggunakan Metode Pembentukan “Clay
Ekstrusion”

BAB I
PENDAHULAUAN
1.1. Latar Belakang
Sitiwinangun merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten
Cirebon. Desa ini sejak lama menjadi sentra kerajinan gerabah terbesar di wilayah Kabupaten
Cirebon yang masih bertahan. Berdasarkan data kependudukan tahun 1990 – 2000, terdapat
sekitar 157 unit usaha kerajinan gerabah di Desa Sitiwinangun sedangkan usaha kerajinan karet
ban bekas berjumlah 50 unit. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan
kerajinan gerabah menjadi sumber mata pencaharian utama bagi penduduknya. Kini jumlah
pengrajin gerabah Sitiwinangun menyusut sangat signifikan. Berdasarkan data dari pemerintah
Desa Sitiwinangun pada tahun 2018, saat ini pengrajin gerabah di Sitiwinangun hanya sekitar 73
orang yang sebagian besar para manula.
Apik Craft yang dipimpin oleh Bapak Nurjaji adalah produsen gerabah di Desa Sitiwinangun,
kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, masih meneruskan pembuatan gerabah yang ada di
Cirebon. Apik craft membuat kerajinan Gerabah sesuai dengan permintaan pasar.
1.2. Kebutuhan dan Permasalahan IKM
Apik craft menggunakan metode “slip-casting” dalam pembentukan keramiknya. Penggunaan
metode ini tidak berubah selama bertahun-tahun. Slip casting terkait dengan pembuatan lempung
cair atau 'slip', kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan mengeluarkannya lagi.
Proses pembentukan yang dilakukan Apik craft yang pertama kali adalah model benda padat.
Model ini dibuat dari tanah liat padat atau dengan bentuk yang sudah ada. Model-model ini
dibuat lebih besar dari ukuran benda sebenarnya, karena barang jadi akan menyusut di dalam
cetakan maupun pada saat pembakaran. Tanah liat yang digunakan oleh Apik craft menyusut
sebanyak 15 hingga 20 persen. Bahan slipcasting dibentuk dengan bantuan cetakan gips yang
dapat mengurangi kandungan air. Cetakan gips ini mempunyai kemampuan utnuk menyerap air
karena memiliki porositas. Ketika bahan cetakan ini berkali-kali digunakan cetakannya menjadi
jenuh dengan air sehingga kemampuan untuk menyerap airnya menurun. Inilah yang
menyebabkan proses pembentukannya membutuhkan waktu lebih lama.
Tidak semua bahan baku cocok untuk dibentuk dengan cara slip casting. Pada kasus Apik craft
ini bahan baku lokal yang akan dijadikan slip casting harus diberi air lebih banyak dibandingkan
dengan bahan baku yang memang cocok untuk dijadikan bahan slip casting. Kelebihan air yang
terkandung juga dapat menyebabkan prosesnya menjadi lebih lama dan biasanya bahannya
menjadi sangat lengket dan susah utuk dilepas dari cetakan gipsnya.
Permasalahan yang dihadapi oleh Apik craft dalam pembentukan dengan metode slip casting
adalah:
 Rendahnya pencapaian tingkat presisi dimensi produk.
 kebutuhan waktu dalam teknik slip casting yang relatif tinggi sehingga laju
produksi menjadi rendah
 Perbedaan penyusutan yang dapat menyebabkan bentuk tidak sempurna
Pemecahan masalah yang sudah dilakukan adalah dengan mengubah komposisi bahan slip
castingnya, tetapi dengan solusi ini menambah masalah baru yaitu suhu bakar menjadi tinggi,
dan mengubah tampilan produk.
Melalui kegiatan program kemitraan DAPATI ini BBSPJI Keramik dan mineral Non-logam akan
memberikan jasa konsultansi berupa perbaikan proses melalui desain alat pembentukan metode
extrusi. Penggunaan alat ini menjadikan proses produksi akan lebih cepat , efisien, dan
meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi.
1.2.1. Kebutuhan IKM
Teknologi proses pembentukan gerabah yang lajunya lebih cepat dari metode slip casting tetapi
tidak mengubah suhu bakar, dan kekhasan tampilan produk.
1.2.2. Permasalahan IKM
Laju Kecepatan Produksi dengan metode slip casting menggunakan cetakan gips terlalu lambat,
sekitar 12 piece per jam. Penggunaan bahan baku yang kurang cocok dengan karakteristik
teknologi pembentukannya.
1.3. Tujuan dan Keluaran
Kegiatan konsulatansi kemitraan ini mempunyai tujuan dan keluaran
1.3.1. Tujuan
Tujuan kegiatan konsultansi melalui program kemitraan ini adalah:
 memberikan solusi teknologi pembentukan keramik yang dapat mempercepat laju
produksi di Apik craft dengan menyarankan pembuatan alat ekstruder yang membantu
proses ekstrusi bahan tanah liat.
 Mendesain paket alat pembentukan dengan menggunakan metode ekstrusi.
 Memberikan pengetahuan tentang proses pembentukan menggunakan alat ekstruder
 Meningkatkan kualitas produk
1.3.2. Keluaran
Kegiatan konsultasi kemitraan antara BBSPJI Keramik dan Mineral Non-logam beserta Apik
Craft ini memililki capaian keluaran sebagai berikut:
- Desain alat pembentukan metode extrusi
- Produk hasil uji coba alat extruder yang disarankan
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan konsultansi terdiri dari :
1. Pembuatan desain alat pembentukan metode extrusi
2. Penggantian proses pembentukan dari teknik slip casting menjadi teknik extrusi
3. Pelatihan/pendampingan SDM IKM tentang pembentukan keramik menggunakan
metode extrusi
4. Uji coba peralatan extruder
1.5. Hipotesis Penyelesaian
Penggunaan pembentukan dengan metode extrusi akan menghasilkan produk yang
karakteristiknya berbeda dengan metode slip casting. Perbandingan Karakteristik produk hasil
pembentukan keramik metode slip casting yang dilakukan oleh Apik Craft dan dengan metode
yang disarankan yaitu metode extrusi dapat digambarkan secara singkat dan jelas melalui tabel
berikut.

Slip casting extruding


Rata-rata kelembaban sebelum dibentuk 28% berat 17% berat
Rata-rata kelembaban setelah dibentuk 18% berat 17% berat
Durasi proses pembentukan tinggi rendah
konsumsi energi pembentukan rendah tinggi
Kepadatan kondisi embal rendah tinggi
Deformabilitas kondisi embal Tinggi rendaH
Bahan cetakan kaku kaku
Porositas cetakan ada Tidak ada
Penyusutan setelah pembakaran tinggi rendah
Kemampuan pengeringan rendah tinggi
konsumsi energi pengeringan tinggi rendah
Produktifitas rendah tinggi
Biaya produksi tertentu tinggi rendah

Bila melihat tabel di atas karakter produk yang dihasilkan oleh metode pembentukan extrusi
dapat diaplikasikan sebagai pengganti pembentukan cara slip casting, karena mampu
meningkatkan laju produksi dan menjawab permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya.
BAB II
METODE DAN PENDEKATAN

Industri kerajinan gerabah Apik Keramik adalah industri yang tergolong skala kecil. Identifikasi
masalah dilakukan langsung dengan menghitung produktivitas.Produktivitas merupakan
kombinasi dari efektifitas dan efisiensi. Persamaan Produktivitas (P),

output
P= x 100 %
input

Setelah mengidentifikasi faktor biaya dan keuntungan, maka didapat perhitungan produktivitas
dari Apik craft. Informasinya dapat dilihat dari tabel berikut:

Item Per Bulan Per tahun Total


Jumlah Produk Rata-rata 200 2.400
Penjualan 5.000.000 6.000.0000
Total Penjualan per tahun (output) 60.000.000
Upah Tenaga Kerja 225.000 2.700.000
Tanah Liat 300.000 3.600.000
Pasir 200.000 2.400.000
Glasir 200.000 2.400.000
Bahan Bakar 1.000.000 12.000.000
Listrik 200.000 2.400.000
Total Pengeluaran per tahun(input) 25.500.000
Keuntungan per tahun 34.500.000
Keuntungan per bulan 2.875.000
Produktivitas 2,3

Kemungkinan perbaikan metode pembentukan gerabah agar dapat terjadi peningkatan produksi
baik secara kualitas maupun kuantitas adalah dengan membuat alat pembentukan yang
melibatkan massa plastis. Metode ini dikenal dengan metode extrusi. Untuk menjalankan metode
ini diperlukan alat yang dinamakan extruder. Kegiatan konsultansi DAPATI ini berkaitan dengan
pembuatan alat ekstrusi tanah liat untuk membuat gerabah. Alat ini dapat digunakan untuk
menghasilkan berbagai bentuk gerabah yang berbeda tergantung pada pemilihan cetakan bagian
dalam dan luar. Alat dapat digunakan untuk membuat bentuk padat atau berongga. Keunggulan
dari desain alat ini adalah bentuk yang dihasilkan bervariasi, karena cetakannya mudah
divariasikan. Keistimewaan alat ini adalah cetakan bagian dalam dibuat sedemikian rupa agar
tidak mengganggu bentuk bagian dalam dan luar permukaan ekstrusi. Ciri lain dari alat ini
adalah kokoh tetapi biaya konstruksinya murah.
PENDEKATAN METODE/ RENCANA
No
MASALAH KEGIATAN PIC

A Tahap Persiapan

Melakukan survey lapangan Kristanto W


-Mengukur Laju produksi Alvian H
Pengumpulan dengan menggunakan Herlina
1 informasi tentang IKM pembentukan slip casting Erwin Setiadi
dan proses produksi -Mengamati kegiatan
produlsi menggunakan
teknik slip casting

-Mengamati Ayu Ratnasari


Pengumpulan mengidentifikasi bentuk Dadan Sumardan
informasi tentang produk keramik yang dibuat Deri Sundari
2
kebutuhan di Apik Craft
perancangan alat -Mengidentifikasi bahan
baku yang digunakan

Alvian H
Menyusun desain, kebutuhan
Perancangan mesin Khairul A
3 bahan dan menghitung biaya
extruder Deri Sundari
jasa perbengkelan
Tenaga Ahli

Perhitungan jenis dan Kristanto W


Mengukur kebutuhan bahan-
banyak bahan yang Alvian H
bahan pembuatan alat
4 diperlukan untuk Tenaga Ahli
extruder berdasarkan data
pembuatan mesin
dari kegiatan perancangan
extruder

B Tahap Pelaksanaan

Mengidentifikasi bahan-
Pembelian bahan yang bahan yang akan digunakan
diperlukan untuk di dalam pembuatan alat Deri Sundari
5
pembuatan mesin extruder berdasrkan Khairul Afdhil
extruder perhitungan jumlah dan jenis Alvian H
bahan yang akan digunakan Erwin Setiadi

Membuat kerangka alat, Ayu Ratnasari


pemasangan bahan Dadan Sumardan
6 Perakitan alat
pendukung, melakukan Deri Sundari
proses finishing Tenaga Ahli
C Tahap Evaluasi

Khairul Afdhil
Melakukan produksi sesuai
Alvian H
7 Pengujian alat dengan kapasitas yang
Herlina
tersedia
Erwin Setiadi

Verifikasi proses Melakukan verfikasi Ayu Ratnasari


8 produksi dan produk terhadap proses produksi dan Kristanto Wahyudi
jadi pengujian produk jadi Tenaga Ahli

BAB III
PELAKSANAAN JASA KONSULTANSI

3.1. Tim Jasa Konsultasi


Dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultasi ini, BBSPJIKMN menurunkan tim yang mempunyai
kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang mampu membantu menyelesaikan
permasalahan di IKM. Para pendamping dan tim konsultasi dalam kegiatan ini sebagian besar
berada di bidang Pemanfaatan dan Alih Teknologi, Pendampingan dan Konsultansi Bidang
Industri serta para Pembina Industri. Kegiatan ini dilakukan dengan jumlah SDM dan
kompetensi sebagaimana tercantum pada Tabel di bawah ini.

Tabel 3. Tim Pelaksana Jasa Konsultansi


No Nama Kompetensi
1 Ayu Ratnasari Teknologi Material
2 Kristanto Wahyudi Teknologi Proses
3 Herlina Damayanti Teknologi Proses
4 Paulus Rahardjo S Perekayasaan Mesin
5 Alvian Hidayatulloh Perekayasaan Mesin
6 Deri Sundari Desain dan Material
7 Dadan Sumardan Desain dan Material

3.2. Jadwal pelaksanaan


Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama 7 (tujuh) bulan dengan rincian sebagai
berikut
Tabel 4. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Bulan ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7

A Tahapan Persiapan

1. Pengumpulan informasi tentang IKM dan proses


produksi
2. Pengumpulan informasi tentang kebutuhan
perancangan alat
3. Perancangan mesin extruder

4 Perhitungan jenis dan banyak bahan yang


diperlukan untuk pembuatan mesin extruder
B Tahap Pelaksanaan

5. Pembelian bahan yang diperlukan untuk


pembuatan mesin extruder
6. Perakitan alat

7. Pelatihan operasi dan perawatan alat jolleying

C Tahap Evaluasi

1. Pengujian alat

2. Verifikasi proses produksi dan produk jadi


3. Pelaporan

4. Diskusi

BAB IV
ANGGARAN JASA KONSULTASI

RINCIAN ANGGARAN BIAYA ( RAB )


JASA KONSULTASI OPTIMALISASI LAJU PRODUKSI GERABAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEMBENTUKAN “CLAY EKSTRUSION”

NO URAIAN VOLUME SATUAN BIAYA JUMLAH


UKUR SATUAN
UKUR
521114 Belanja Pengiriman Surat/Dokumen 75.000
25.00
Pengiriman dokumen 3 1 0 75.000

521211 Belanja Bahan 31.032.500


Bahan dokumen: 8.550.000
Konsumsi rapat 100 OK 66.000 6.600.000
Penggandaan Makalah/Laporan 300 Lembar 500 150.000
Inception report 3 Eks 25.000 75.000
Interim report 3 Eks 25.000 75.000
Final report 3 Eks 50.000 150.000
Penggandaan & penjilidan modul 30 Eks 50.000 1.500.000
Bahan baku: 22.482.500
Tanah liat Sukabumi 32 Karung/40kg 60.000 1.920.000
Kaolin 25 Karung/50kg 80.000 2.000.000
Pasir Palimanan 125 Kg 7.500 937.500
Engobe merah 50 Kg 5.000 250.000
Engobe kuning 50 Kg 5.000 250.000
Engobe hitam 50 Kg 5.000 250.000
Karet ban 5 Kg 20.000 100.000
Fiber 10 Rol 150.000 1.500.000
Gypsum 25 Sak 90.000 2.250.000
Water glass 15 Kg 35.000 525.000
Glasir mentah 80 Kg 50.000 4.000.000
Saringan 80 mesh 5 Meter 150.000 750.000
Gas LPG 4 tabung 950.000 3.800.000
Frit 50 kg 45.000 2.250.000
Pewarna merah 2 kg 850.000 1.700.000
522151 Belanja Jasa Profesi 2.700.000
900.0
3 OJ
Tenaga ahli praktisi 00 2.700.000

522191 Belanja Jasa Lainnya 10.700.000


Dokumentasi video 1 PKT 5.000.000 5.000.000
Uji Pendahuluan bahan 4 Sampel 925.000 3.700.000
Uji Prototip 4 Sampel 500.000 2.000.000
524111 Perjalanan Dinas Biasa Cirebon 50.380.000
b Survey Lapangan & pengambilan bahan ke Cirebon 5.580.000
Uang Harian (3 org, 1 Hari, 2 kali) 6 OH 430.000 2.580.000
Transport 6 OT 500.000 3.000.000
c Pelaksanaan Kegiatan Konsultansi Prov. Jawa Barat 21.920.000
Uang Harian (3 org, 2 Hari, 4 kali) 24 OH 430.000 10.320.000
Penginapan 8 OH 700.000 5.600.000
Transport 12 OT 500.000 6.000.000
d Pelaksanaan Kegiatan bimtek Prov. Jawa Barat 17.400.000
Uang Harian (5 org, 4 Hari, 1 kali) 20 OH 430.000 8.600.000
Penginapan 9 OH 700.000 6.300.000
Transport 5 OT 500.000 2.500.000
e Evaluasi Prov. Jawa Barat 5.480.000
Uang Harian (3 org, 2 Hari, 1 kali) 6 OH 430.000 2.580.000
Transport 3 OT 500.000 1.500.000
Penginapan 2 OH 700.000 1.400.000

TOTAL BSKJI 94.887.500

BIAYA BAHAN & PERALATAN (share IKM) 35.000.000


1 Alat ekstruksi 1 Bh 35.000.000 35.000.000

TOTAL Sharing IKM 35.000.000

TOTAL KEGIATAN 129.887.500


Lampiran 1

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan/IKM : Apik Craft

Jenis Usaha : Industri Keramik Hias dan Fungsional

Nama Pemilik : Nurjaji

Pimpinan IKM : Nurjaji

Alamat Lengkap : Blok Caplek Kidul Desa/Kelurahan Sitiwinangun Kec. Jamblang

Kab. Cirebon Provinsi Jawa Barat

NPWP : 65.739.776.6-455.000

Tahun Terbit Izin Usaha : 2022

Jumlah Tenaga Kerja : 5 Orang

Nilai investasi/modal (Rp) : 200-400 juta

Kapasitas Produksi : 300-500 piece /bulan

Produk : mug, topeng keramik, souvenir, patung, cobek

Sumedang, September 2023

Pemilik,
Nurjaji

Lampiran 2
FORM DIAGNOSIS USULAN PERMOHONAN PROGRAM DAPATI

Nama IKM : Apik Craft

Jenis Usaha : Keramik Hias dan Fungsional

Pemilik : Nurjaji

Uraian
Diagnosis

Kondisi IKM Bahan baku banyak tersedia dan murah


Jumlah tenaga kerja 5 orang
Menjalin hubungan dengan pemda setempat
Penjualan Pulau Jawa & Bali

Rendahnya pencapaian tingkat presisi


Kebutuhan dan produk
Laju produksi rendah karena waktu slip
Permasalahan IKM casting lama
Dengan metode pembentukan casting,
terjadi penyusutan yang menyebabkan
bentuk tidak sempurna
Solusi Akan Perbaikan proses pembentukan melalui desain alat ekstrusi
Kebutuhan dan
Permasalahan IKM

Kesediaan Sharing 27 %
Pendanaan
Program DAPATI

Lampiran 3
Lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai