Anda di halaman 1dari 44

PUSLITBANG

PUSLITBANG TEKNOLOGI
TEKNOLOGI KETENAGALISTRIKAN,
KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARUENERGI BARU
TERBARUKAN, TERBARUKAN,
DAN DAN KONSERVASI ENERGI
KONSERVASI ENERGI

FORUM GROUP DISCUSSION


PEMAPARAN HASIL KAJIAN

PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDY DAN BASIC ENGINEERING DESIGN (BED)


PEMANFAATAN SAMPAH KOTA MENJADI REFUSED DERIVED FUEL (RDF)
ATAU SOLID RECOVERED FUEL (SRF)

PUSLITBANGTEK KEBTKE KEMENTERIAN ESDM

Medan, 12 November 2021

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


LATAR BELAKANG

▪ Surat Walikota No 658.1/2540 Tanggal 1 April 2021 tentang Permintaan Dukungan Pembuatan
Feasibility Study Sistem Refuse Derived Fuel (RDF)

▪ Kondisi timbulan sampah kota Medan mencapai 2000 tpd dan sampah yang masuk ke TPA Terjun
1500 tpd (umur TPA diperkirakan tinggal 3-4 tahun)

▪ Program Co-firing di 52 lokasi atau 114 unit PLTU PLN setara kapasitas 18.154 MW. Salah satu
lokasinya yaitu PLTU Pangkalan Susu di Sumatera Utara
▪ Sampah berpotensi untuk di recovery energinya melalui proses RDF
▪ Surat Usulan PLN Terkait Roadmap Co-Firing PLTU dan Draft Permen ESDM terkait implementasi CO-
Firing

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


PELAKSANAAN COFIRING BIOMASSA PADA PLTU PLN

Lokasi PLTU Kap (MW)


PLTU Paiton 2 x 400
PLTU Jeranjang 3 x 25
PLTU Sanggau 2x7
PLTU Ketapang 2 x 10
PLTU Suralaya 1-4 4 x 400
PLTU Pacitan 1 x 630
PLTU Anggrek 2 x 28
PLTU Rembang 2 x 315
PLTU Labuan 2 x 300
PLTU Lontar 3 x 315
PLTU Suralaya 5-7 3 x 600
PLTU Adipala 1 x 660
PLTU Barru 2 x 50

Status Pelaksanaan Cofiring biomassa pada PLTU per Juni 2021 PLTU Palabuhanratu 3 x 350
PLTU Indramayu 3 x 330
IMPLEMENTASI
PENGUJIAN: 42 Lokasi PLTU 17 Lokasi PLTU PLTU Tanjung Awar-awar 2 x 350
KOMERSIAL:
PLTU Paiton 9 1 x 660
Target 2021: 47 Lokasi PLTU* Target 2021: 23 Lokasi PLTU* * Akumulasi dari tahun 2020. Pengujian 30 PLTU,
implementasi komersial 6 PLTU (font biru)
Sumber: PLN

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 3


DATA KAJIAN

a. Data gambaran umum wilayah studi;

b. Data potensi sampah beserta proyeksi kedepannya

c. Data komposisi sampah TPA kota wilayah studi

d. Data Analisa proximate dan ultimate sampah kota

e. Data parameter kimia sesuai SNI SRF, AFT dan kandungan komposisi ash

f. Paramater-parameter pemanfaatan sampah kota menjadi refused derived fuel (RDF) atau solid recovered
fuel (SRF);

g. Analisis keekonomian pemanfaatan sampah kota menjadi refused derived fuel (RDF) atau solid
recovered fuel (SRF);

h. Kesesuaian dengan Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional;

i. Kesesuaian dengan Peraturan perundang-undangan terkait pengembangan bioenergi pada umumnya


dan biomassa pada khususnya.

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


Alur Pelaksanaan Penentuan Potensi Energi Sampah

Proximate Ultimate
Nilai Kalori Carbon
Uji
Karakteristik Moisture Hydrogen

Sulfur Content Nitrogen

BED Ash Content Oxygen

Volatile Matter Ash Fusion Temperature


Uji Teknologi
Komposisi Konversi
C/N Ratio

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOMASSA (SAMPAH)

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


REFUSED DERIVED FUEL (RDF) – SOLID RECOVERED FUEL (SRF)

RDF/SRF merupakan bahan bakar padat yang dibuat Concern:


• Moisture content
secara spesifik dari sampah padat non B3 dimana Fresh
94% Biomass 62% Sundry 53% Ferment 18% Mixture 11% Bricket

kandungan energi yang terdapat di dalamnya masih dapat


• Caloric value
dimanfaatkan kembali
Fresh
2681 Biomass
3175 Bricket

Fermentation process Melalui proses fermentasi dapat menurunkan moisture


sampai 11% dan menaikkan CV sampai 3175 kcal/kg
(*data P3Tek, 2021)

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


LAYOUT PRODUKSI RDF BIOAKTIVATOR/BIOKATALISATOR

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


PENGOLAHAN SAMPAH BIOMASSA DANAU SAGULING

WORKSHOP

Kayu Besar Kaca


Foam/Kasur PEMILAHAN Logam
SAMPAH PERMUKAAN Seng Plastik

Enceng Gondok

Plastik
Brick CRUSHING 1 CRUSHING 2
Serpihan Kayu
Box
Sp Rumah Tangga 50%

Mix
MIXING
SEDIMEN
Sundry

Collecting Kotak BRIKETING


Enceng Gondok Temporary Bambu + 50%
Storage Bioaktivator
TABLET
3-5 hari 3-5 hari

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm


PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN PROSES BIODRYING

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 10


SNI 8966: 2021 BAHAN BAKAR JUMPUTAN PADAT

Standard dari SNI akan mempengaruhi:

▪ Jenis sampah yang dapat digunakan

▪ Pemilahan yang diperlukan

▪ Proses/teknologi yang digunakan

▪ Requirement off taker

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 11


CO-FIRING

Cofiring Biomassa pada PLTU METODE 1. Direct Co Firing


• Cofiring merupakan pembakaran 2 atau lebih jenis bahan
CO-FIRING: 2. Indirect Co Firing
bakar material yang berbeda dalam satu system 3. Parallel Co Firing
pembakaran yang sama
• Cofiring biomassa pada PLTU adalah upaya alternatif TIPE 1. PC Boiler
mengurangi pemakaian batubara dengan memanfaatkan
bahan bakar biomassa sebagai pengganti Sebagian
CO-FIRING: 2. CFB Boiler
batubara dengan tetap memperhatikan kualitas bahan 3. Stoker Boiler
bakar sesuai kebutuhan
Potensi Bahan Baku Biomassa
Data PLTU Nasional
• PLTU Batubara dalam wilayah PLN:
Jumlah : 127 unit
Kapasitas Terpasang : 20.277,63 MW
(PLTU PLN, sewa dan IPP) Hutan Tanaman Energi Limbah Pertanian
• PLTU Batubara di luar Wilayah Usaha PLN:
Jumlah: 20 unit
Operasi: 1.665,20 MW (PLTU MT 60MW)
Konstruksi: 1.262 MW
Perencanaan: 300 MW
Limbah Industri Kayu Sampah Rumah Tangga
Sumber: Statistik PLN 2020 dan DJK
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 12
KELISTRIKAN KOTA MEDAN

Kota Medan termasuk ke dalam sistem kelistrikan


Sumbagut (Sumatera Bagian Utara). Tahun 2021, rasio
elektrifikasi PLN di Sumatera Utara sebesar 99,99%.
Selama periode 2016-2025 PLN merencanakan
penambahan pembangkit baru, terutama di Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Rencana tambahan kapasitas di KEK Sei Mangkei tercatat
pada tahun 2016 yaitu 150 kV, 275 kV, dan dari PLTU
Sumut-2 (2 x 300 MW). PLTU Pangkalan Susu masuk
sistem Sumatera Bagian Utara (SBU) dan disalurkan
melalui Interkoneksi Sumatera jaringan transmisi 275kV
Pangkalan Susu – Binjai.

13
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 13
KONDISI EKSISTING TPA TERJUN

➢ TPA Terjun dengan luas 13,8 Ha dan beroperasi sejak 1993.


➢ TPA Terjun beroperasi dengan sistem open dumping dengan total harian sampah yang
dibuang sebesar 1,186 ton/hari (Sumber: rata-rata harian sampah tahun 2016 - 2020
berdasarkan data timbangan sampah di TPA), bahkan bisa mencapai 1,693 ton/day pada
hari tertentu.
➢ Berdasarkan kriteria internasional (IPCC), TPA Terjun tergolong “unmanaged deep”
disebabkan oleh kondisi site yg lebih rendah dari permukaan air, tidak ada treatment
harian terhadap sampah, tidak ada lapisan yang menutupi sampah dan gradian kemiringan
3:1 atau lebih serta tidak memiliki manajemen leachate, gas dan storm water.
➢ Usia TPA Terjun diperkirakan akan dapat bertahan hingga maksimal 2-3 tahun mendatang.
Rencana pembangaunan TPA Regional tahun 2023

14
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 14
PROYEKSI TIMBULAN SAMPAH

Faktor kota Tonase Proyeksi Timbulan Sampah per Hari di Kota Medan
Jumlah Tonase per
Tahun Medan Sampah 2.500
Penduduk tahun
(20%) Perhari (tpd)

Sampah per Hari (ton)


2.000
1.767 645.020
2010 2.103.783 2.524.540 1.500
1.787 652.264
2011 2.127.409 2.552.891 1.000
1.805 658.918
2012 2.149.114 2.578.937 500

1.823 665.529
2013 2.170.677 2.604.812 -

2012

2019
2010
2011

2013
2014
2015
2016
2017
2018

2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
1.841 671.804
• Rata-
2014 2.191.140 2.629.368 Tahun
rata
1.857 677.777 Sampah
2015 2.210.624 2.652.749
SAMPAH MASUK TPA TERJUN
60% Masuk
TPA
1.873 683.537
2016 2.229.408 2.675.290
1.800
1.888 689.061 1.600

Ton Per Hari


1.400
2017 2.247.425 2.696.910 1.200
1.000
800
1.902 694.187 600
2018 2.264.145 2.716.974 400
200
-
1.915 699.016

JULI

JULI

JULI

JULI
MEI

MEI

MEI

MEI
MARET

MARET

MARET

MARET
JANUARI

JANUARI

JANUARI

JANUARI
NOVEMBER

NOVEMBER

NOVEMBER

NOVEMBER
SEPTEMBER

SEPTEMBER

SEPTEMBER

SEPTEMBER
2019 2.279.894 2.735.873
2.046 746.648
2020 2.435.252 2.922.302

Sumber: DKP, Disdukcapil BPS Kota Medan 2020 2017 2018 2019 2020
Tahun

Sumber: DKP Kota Medan 2020


15
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 15
KOMPOSISI SAMPAH TPA TERJUN

Jenis Sampah Persentase


Sampah Organik 57,20% Komposisi Sampah Medan
Kaleng 0,11%
Alumunium 0,25% Sampah Organik

Gelas/Kaca 0,35% Kaleng


Plastik 12,77% Alumunium
Kertas 6,44% 4%1%
11% Gelas/Kaca
Logam 0,12% Plastik
1%
1%
Kain 5,17% 5%
0% Kertas
Sampah Medis 0,44%
7% Logam
Karet/Ban/Sandal 1,14% 57%
Pampers 11,34% Kain
13%
Tanah/Batu 3,88% 0%
0% Sampah Medis
Lain-lain 0,78% Karet/Ban/Sandal
Pampers
Tanah/Batu

Sumber: Lab P3Tek, 2021

• Sampling 3 hari berturut-turut, 10% dari ritase


• Sedang dikembangkan TPA REGIONAL yang
rencana akan beroperasi pada tahun 2023,
tetapi ada 4 Kecamatan yang tetap transit di TPA
Terjun yaitu: Belawan, Marelan, Labuhan dan
Deli

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 16


KOMPOSISI SAMPAH 4 KECAMATAN

Sampah Per hari (TPD) Jenis Sampah Marelan Belawan Deli Labuan
Kecamatan Rata-rata
Mei '21 Juni '21 Juli '21 Agus '21

Sampah Organik 38,61% 48,66% 49,05% 60,72%


Marelan 27,09 23,59 24,90 23,48 24,77 Alumunium 0,10% 2,65% 0,15% 0,16%
Plastik 11,28% 8,09% 10,51% 7,49%
Labuhan 38,72 39,96 41,78 43,40 40,97 Kertas 4,24% 18,08% 14,12% 7,11%
Logam 0,10% 0,52% 0,00% 0,00%
Deli 48,64 48,12 49,59 48,15 48,63 Kain 12,16% 1,76% 10,16% 0,27%
Sampah Medis 0,24% 0,42% 0,40% 0,41%
Belawan 25,83 28,84 25,40 27,15 26,81
Karet/Ban 3,16% 13,11% 1,77% 2,18%
Pampers 8,07% 5,01% 12,50% 20,94%
Total 140,28 140,51 141,68 142,19 141,16
Lain-lain 22,04% 1,70% 1,34% 0,71%

Sumber: Lab P3Tek, 2021


www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 17
KARAKTERISASI SAMPAH TPA TERJUN

Parameter Unit Hasil Method


H1 H2 H3
Total Moisture %, ar 49,55 42,46 64,48 ASTM D 3302
Proximate Analysis:
- Moisture in 3,44 1,87
%, adb 3,31 ASTM D 7582
Analysis
- Ash Content %, adb 16,10 10,3 13,9 ASTM D 7582
- Volatile Matter %, adb 74,83 79,01 74,60 ASTM D 7582
- Fixed Carbon %, adb 5,78 7,27 9,57 ASTM D 7582
Total Sulfur %, adb 0,18 0,17 0,19 ASTM E 775-87 (2008)
Gross Calorific Kcal/kg, 4885,18 4749,30
4857,52 ASTM D 5865
Value adb
Relative Density - 0,375 0,676 0,464 AS 1038.21.1.1-2008
C/N Ratio %, adb 71,03 26,09 21,27 Calculation
Chlorine % 4,7 5,05 10,34 ASTM E 776-87

Ultimate Analysis:
Carbon (C) %, adb 60,2 52,7 43,6 ASTM D 5373
Hydrogen (H) %, adb 10,35 8,77 6,99 ASTM D 5373
Nitrogen (N) %, adb 0,85 2,02 2,05 ASTM D 5373
Oxygen (O) %, adb 28,42 36,34 47,16 ASTM D 5373

Sumber: Laboratorium P3Tek 2021

18
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 18
KARAKTERISASI SAMPAH TPA TERJUN

Sumber: Laboratorium P3Tek 2021


19
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 19
ASH COMPOSITION SAMPAH

Results
Parameter Unit Sampah Sampah Formula RDF
Medan Organik
𝐶𝑎𝑂 + 𝑀𝑔𝑂 + 𝐹𝑒2 𝑂 + 𝑁𝑎2 𝑂 + 𝐾2 𝑂
Total Moisture %, ar 61.8 91.9 46.5 𝑅𝑠 = 𝑥 %𝑆
𝑆𝑖𝑂2 + 𝐴𝑙2 𝑂3 + 𝑇𝑖𝑂2
Chemical Analysis of Ash:
Silicon Dioxide (SiO2) % 18.65 2.70 37.82 𝐶𝑎𝑂 + 𝑀𝑔𝑂 + 𝐹𝑒2 𝑂 + 𝑁𝑎2 𝑂 + 𝐾2 𝑂
Aluminium Trioxide (Al2O3) % 9.03 0.56 16.81 𝑅𝑓 = 𝑥 %𝑁𝑎2 𝑂
Iron Trioxide (Fe2O3) % 1.42 0.31 5.41 𝑆𝑖𝑂2 + 𝐴𝑙2𝑂3 + 𝑇𝑖𝑂2
Titanium Dioxide (TiO2) % 0.83 0.03 1.23
Calcium Oxide (CaO) % 40.05 15.96 19.14
Rs < 0.6 = Rendah R f < 0,2 = Rendah
Magnesium Oxide (MgO) % 2.90 5.36 2.77 0.6 < Rs< 2.0 = Sedang 0,2 < Rf < 0,5 = Sedang
Potassium Oxide (K2O) % 7.85 25.24 5.65 2.0 < Rs< 2.6 = Tinggi 0,5 < R f < 1,0 = Tinggi
Sodium Oxide (Na2O) % 0.53 0.48 0.28 2.6 > Rs = Tinggi sekali 1,0 > Rf = Tinggi Sekali
Phosphorus Pentaoxide (P2O5) % 4.34 9.63 2.81
Sulfur Trioxide (SO3) % 6.00 8.20 2.80
Barium Oxide (BaO) % 0.03 0.02 0.03
Strontium Oxide (SrO) % 0.04 0.04 0.02 • Index
Manganese Dioxide (MnO2) % 0.06 0.10 0.16 Rs=0,11 Slagging
Ash Fusion Temperature:
Reducing:
Initial Def. Temp. OC 1240 1170 1210
Spherical Temp. OC 1310 1260 1250
Hemispherical Temp. OC 1350 1290 1260 • Index
Fluid Temp. OC 1390 1340 1310 Rf=0,14 Fouling
Oxidizing:
Initial Def. Temp. OC 1260 1190 1250
Spherical Temp. OC 1330 1280 1260
Hemispherical Temp. OC 1370 1300 1280
Fluid Temp. OC 1440 1360 1320

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 20


KARAKTERISASI SAMPAH SNI BBJP

Standard SNI Standard SNI Standard SNI


Parameter Unit H1 H2 H3 Rata-Rata
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Kadar Organik % ≥ 95 87,5 ≤ OM < 95 80 ≤ OM < 87,5 41,43 65,23 63,39 56,68
Densitas g/cm3
Fluff 0,4 0,4 0,4 0,375 0,676 0,464 0,505
Pellet 0,8 0,7 0,6 - - - -
Briket 0,9 0,9 0,9 - - - -
Kadar Air %W < 15 < 20 < 25 49,55 42,46 64,48 52,16
Kadar Air %W 16,1 10,3 13,9 13,43
Kadar Abu %W < 15 < 20 < 25 16,1 10,3 13,9 13,43
Kadar Zat mudah 74,83 79,01 74,60
%W 65 70 75 76,15
menguap
Kadar Karbon Tetap %W > 15 > 10 >5 5,78 7,27 9,57 7,54
Nilai Karbon Gross Kcal/kg, db > 4780 > 3585 > 2390 4857,515 4885,175 4749,295 4830,66
Nilai Karbon Netto Kcal/kg, db > 4780 > 3585 > 2390 2108,10 2579,02 1340,62 2009,24
Kadar Sulfur Total %W < 1,5 < 1,5 < 1,5 0,182 0,1705 0,1985 0,183
Kadar Klorin %W <0,2 < 0,6 <1 4,7 5,05 10,34
Kadar Mercury mg/MJ < 0,02 < 0,03 < 0,08 0,0033 0,0007 0,0002 0,0014
Kadar Kalium (K2O) %W 5 10 15 0,66 1,06 0,74 0,82
Kadar Natrium (NA2O) %W 2,5 2,5 2,5 0,5 0,59 0,81 0,63
HGI 35 35 35
Titik Leleh abu 0C 1200 1180 1180 1240
C/N Ratio %, db 71,03 26,09 21,27 39,46

Sumber: Laboratorium P3Tek 2021

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 21


KARAKTERISASI SAMPAH SNI BBJP

Sayur
Standard SNI Standard SNI Standard SNI Sisa Sampah
Unit Majun/ Kain Plastik Karet Kertas /sampah Kerasan/PET
Parameter Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Makanan Taman
Pasar
Kadar Organik % ≥ 95 87,5 ≤ OM < 95 80 ≤ OM < 87,5 70,71 11,34 35,33 18,07 1,42 16,85 64,49 3,46
Densitas g/cm3
Fluff 0,4 0,4 0,4 1,04 1,73 0,44 0,36 0,42 1,10 1,74 0,28
Pellet 0,8 0,7 0,6 - - - - - - - -
Briket 0,9 0,9 0,9 - - - - - - - -
Kadar Air %W < 15 < 20 < 25 7,45 9,23 27,65 14,47 0,63 10,93 60,53 7,45
Kadar Air %W 2,02 1,35 4,56 0,54 0,26 4,75 5,31 0,14
Kadar Abu %W < 15 < 20 < 25 11,4 14,45 8,745 6,27 15,7 10,32 9,57 11,4
Kadar Zat mudah 80,25 73,65 70,95 93,02 83,77 76,85 71,60 94,71
%W 65 70 75
menguap
Kadar Karbon Tetap %W > 15 > 10 >5 6,32 10,56 15,74 0,1735 0,27 8,08 13,531 0,0912

Nilai Karbon Gross Kcal/kg, db > 4780 > 3585 > 2390 4016,37 4519,99 3849,07 7817,41 7082,81 3846,41 4252,00 8203,89

Nilai Karbon Netto Kcal/kg, db > 4780 > 3585 > 2390 3358,05 3903,81 2534,22 6044,04 6654,51 3235,97 1289,56 7364,56
Kadar Sulfur Total %W < 1,5 < 1,5 < 1,5 0,26 0,14 0,21 0,16 0,12 0,17 0,10 0,09
Kadar Klorin %W <0,2 < 0,6 <1 6,97 0,71 5,68 1,68 0,84 0,23 2,12 3,1
Kadar Mercury mg/MJ < 0,02 < 0,03 < 0,08 0,0005 0,0045 0,0019 0,0007 0,0004 0,0022 0,0004 0,0048
Kadar Kalium (K2O) %W 5 10 15 1,34 0,15 0,40 0,17 0,08 0,12 4,16 0,07
Kadar Natrium
%W 2,5 2,5 2,5
(NA2O) 0,79 0,28 1,32 0,46 0,27 0,42 0,30 0,40
HGI 35 35 35
Titik Leleh abu 0C 1200 1180 1180
C/N Ratio %, db 25,45 56,16 23,86 249,17 102,41 97,88 23,26 334,98

Sumber: Laboratorium P3Tek 2021

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 22


PLTU PANGKALAN SUSU UNIT 1-2

➢ Kapsitas : 2 x 220 MW
➢ Lokasi : Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat
➢ Tipe Boiler : Pulverized Boiler (PC)
➢ Tahun COD : 2015
➢ Natural Retirement : 2045
➢ Kalori Batubara : 4.200 kkal/kg
➢ Kebutuhan BB : 2,16 juta metrik ton per tahun
➢ Jarak ke TPA : 95 km
➢ Uji Coba Cofiring 1% pada bulan Juni

23
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 23
OFFTAKER POTENSIAL

POTENSI PENGGUNAAN PLTU Biomassa


RDF pada Industri PT. Growth Asia
PT. Growth Asia
Kapasitas 2 x 15 MW th 2012
Kawasan Industri Medan
Biomassa: tandan kosong,
Lokasi: Jl. Pulau Jawa, M A B
fiber, cangkang, sekam,
A R, Kec. Medan Deli, Kota
sawdust, woodchip
Medan, Sumatera Utara
Boiler kapasitas 70 ton/jam
(jarak 10 km)

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 24


PEMILIHAN TEKNOLOGI

Level Penilaian Nilai Pembobotan


No Parameter Bobot(%) Uraian Keterangan Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3
BD BA BD BA
BD di Cilacap berkapasitas 120 ton/hari 10 < kapasitas <
Kapasitas terpasang di Indonesia 3 1 7,5 2,5 < 10 ton > 50
BA di Saguling berkapasitas 800 kg/hari 50
1 Kapasitas 20
Baik Biodrying maupun Biactivator sebagian sebagian
Riset pengembangan dilakukan di Eropa semua unit
2 2 5,0 5,0 customized sebagian pabrikan untuk kapasitas semua given customized
(Polandia, Italia) dan Asia (China) customized
tertentu sebagian given
Biodrying
Kapasitas 120 ton/hari = IDR 84 Miliar
Bioactivator 500 juta> Nilai >
Capex 1 2 5,0 10,0 > 500 juta per ton < 200 juta
kap. 3 ton/hari = USD 74,360 200 juta
2 Biaya 30
kap. 10 ton/hari = USD 223,156

BD: Rp. 340.872/ton 7,5% < OPEX < < 7,5%


Opex 2 1 10,0 5,0 > 10% CAPEX
BA: Rp. 490.045/ton 10% Capex
BD: Membran masih impor, alat mekanis dari lokal
Teknologi impor atau produksi dalam BA : BA sudah bisa diproduksi dalam negeri, alat
2 3 2,0 3,0 fully impor sebagian impor fully lokal
Kemudahan akses negeri mekanis juga dari lokal
3 10
teknologi
BD: vendor masih terbatas vendor
Jumlah jenis produk dipasaran 2 3 2,0 3,0 vendor sedikit vendor terbatas
BA: vendor sudah banyak banyak
BD: sudah full otomatis fully
Kemudahan operasional 3 1 3,8 1,3 manual semi automatic
BA: masih manual automatic
BD: mudah karena parameter kontrol ter monitor
Kemudahan perawatan 3 1 3,8 1,3 computerized sulit mudah
BA: kontrol parameter manual
4 Operasional 20 BD: biaya listrik 14% dari penjualan
Penggunaan energi internal 2 2 2,5 2,5 >30 % 30%> nilai >10% < 10%
BA: biaya listrik 16% dari penjualan
BD: Efektivitas penurunan moisture mencapai 81%
Berapa persen kadar air yang bisa (50-81%)
2 2 2,5 2,5 <60% 60%< nilai < 80% > 80%
diturunkan BA: Di Sanguling (pilot project) kadar air eceng
gondok dapat diturunkan dari 90% menjadi 17%.
masih
BD: terkontrol karena kondisi operasi dikontrol
5 Faktor Risiko 10 Persentase keberhasilan / kegagalan 3 2 6,0 4,0 tidak terkontrol dipengaruhi terkontrol
BA: masih dipengaruhi kondisi lingkungan
lingkungan
Pemanfaatan Lokasi yang telah memanfaatkan teknologi BD: komersialisasi masih 1 unit
6 10 1 2 3,3 6,7 < 3 unit 3 < nilai < 10 > 10
(Aplikasi) tersebut BA: komersialisasi sudah 3 unit
Total Pembobotan 53,3 46,7 Nilai BD lebih besar dari BA

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 25


PEMILIHAN TEKNOLOGI

Biodrying Bioactivator
• Tidak memerlukan bahan kimia • Tidak membutuhkan bahan kimia
• Dapat digunakan untuk skala TPA / TPST diatas 100 • Aplikasi pada skala komunal dengan kapasitas maksimal
ton/hari 10 ton/hari
• Dapat meningkatkan nilai kalor mencapai 3600 kkal/kg • Meningkatkan nilai kalor mencapai 3000 kkal/kg (GCV)
(GCV) • Lama proses 7 – 14 hari (1 minggu proses aktivasi MO,
• Lama proses 21 hari dengan turning setiap 7 hari 1 minggu untuk pengurangan moisture, berat)

Dasar Pemilihan Teknologi


1. Teknologi Biodrying dapat dipertimbangkan untuk diterapkan pada skala yang besar (sampah perkotaan), sedangkan
teknologi Bioaktivator diperuntukkan untuk skala komunal
2. Biaya investasi Biodrying lebih tinggi dibandingkan Bioaktivator, tetapi biaya operasional Bioaktivator lebih tinggi
daripada Biodrying
3. Kadar air yang dapat dicapai oleh Biodrying sebesar maksimal 25% pada skala komersial, sedangkan Bioaktivator
sebesar 17% pada skala pilot
4. Akses untuk memperoleh teknologi (vendor lokal) bioactivator lebih mudah dibandingkan biodrying
5. Operasional dan perawatan untuk teknologi biodrying lebih mudah dan terkontrol (tidak terpengaruh lingkungan)
dibandingkan bioactivator karena beroperasi secara otomatis dan terkontrol
6. Dari total penilaian bobot untuk semua aspek, nilai pembobotan Biodrying lebih besar daripada Bioaktivator sehingga
untuk proyek RDF Sampah Kota Medan dipilih teknologi Biodrying.
26
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 26
FORMULA RDF

Jenis %
sampah % TPA Formula
85,6% • Kadar organik
sampah
organik 57,2 76,43%
> 80% • Kelas 3
4331 kkal/kg • GCV
kertas 6,44 8,61%
kain 5,17 6,91% 3610 kkal/kg • NCV > 3585 • Kelas 2
karet 1,14 1,52%
plastik 4,89 6,53%
➢ Hanya menggunakan combustible material saja
➢ Mengeluarkan kaca, logam, puing, tanah

Untuk Kapasitas 120


tpd membutuhkan
sampah combustible
160 tpd

www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 27


BASIC ENGINEERING DESIGN

28
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 28
BASIC ENGINEERING DESIGN

System utama dari pengolahan sampah menjadi RDF:


a. Pre treatment
b. Proses Biodrying
c. Proses Screening
d. Proses Fine Shredding
e. Fasilitas Pendukung

29
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 29
BASIC ENGINEERING DESIGN

a. Pre-Treatment

• Melalui jembatan timbang


• Disortir oleh pemulung di packing bay
• Masuk ke shredder

30
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 30
BASIC ENGINEERING DESIGN

b. Proses Biodrying
• Pengeringan menggunakan bakteri
• Membrane semipermeable
• 9 bay @500 ton
• Terdapat set udara/nozzle
• Turning tiap 7 hari selama 3 kali sampai 21 hari

31
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 31
BASIC ENGINEERING DESIGN

c. Proses Screening
• Kapasitas 20 ton per jam
• Output dari screener terdiri dari:
➢ inert (size dibawah 2 cm)
➢ Produk RDF (2-5 cm)
➢ Oversize Product (diatas 5 cm)

32
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 32
BASIC ENGINEERING DESIGN

d. Proses Fine Shredding


Proses ini diperlukan karena untuk
memenuhi standar SNI dimana untuk
bentuk curah atau fluff maksimal ukuran
2,38 mm sehingga memerlukan shredder
ulang sehingga didapat ukuran yang lebih
halus

33
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 33
BASIC ENGINEERING DESIGN

e. Fasilitas Pendukung
• Salah satu unit pendukung untuk memperlancar proses • Unit pendukung lainnya adalah water contaminant pond dimana bak ini
yaitu water lock pit dimana aliran lindi menuju pit ini. merupakan bak pengumpul air lindi sebelum dialirkan ke system IPAL
Pit ini dilengkapi dengan man hole untuk pengecekan eksisting. Kelancaran aliran air lindi menjadi kunci supaya proses
rutin untuk memeriksa kinerja dari aliran lindi pengeringan berjalan lancer dan didapat produk dengan moisture yang
rendah.

34
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 34
BASIC ENGINEERING DESIGN

Bioaktivator

System utama dari pengolahan


sampah menjadi RDF:
a. Pre treatment (Penimbangan
dan Penyortiran)
b. Proses Peyeumisasi
c. Proses Pencacahan (Kasar dan
Halus)
d. Fasilitas Pendukung

35
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 35
BASIC ENGINEERING DESIGN

Bioaktivator

36
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 36
BASIC ENGINEERING DESIGN

Bioaktivator

37
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 37
BASIC ENGINEERING DESIGN

Bioaktivator

38
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 38
ANALISA KEEKONOMIAN BIODRYING

• Kapasitas umpan sampah baru : 120 ton per hari


• Produk RDF : 50 ton
• Nilai Kalor Batubara : 4200 kkal/kg
• Nilai Kalor RDF : 3600 kkal/kg
• Harga Batubara : Rp. 736.114,98 /ton
• Biaya Pengangkutan : Rp. 115.000,-/ ton/95 km (Perdirjen Minerba No.999 2013)
• Harga RDF : Rp. 536.300,- (perbandingan nilai kalor x 85% x harga BB)
• Kemampuan Daerah : Pengelolaan Persampahan 2020 Rp. 101.125.049.724,-
• Kontrak dengan off taker : 15 tahun (natural retirement 2045)
• Interest rate : 6% (Rata-rata BI rate 2016-2019)
• Operasi dalam 1 tahun : 312 hari
• Avability factor : 85%
• Kelayakan akan dihitung dari aspek : IRR, Net Present Value, dan PBP

39
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 39
ANALISA KEEKONOMIAN BIOAKTIVATOR

• Kapasitas umpan sampah baru : 120 ton per hari


• Produk RDF : 40 ton
• Nilai Kalor Batubara : 4200 kkal/kg
• Nilai Kalor RDF : 2800 kkal/kg
• Harga Batubara : Rp. 736.114,98 /ton
• Biaya Pengangkutan : Rp. 115.000,-/ ton/95 km (Perdirjen Minerba No.999 2013)
• Harga RDF : Rp. 417.131,- (perbandingan nilai kalor x 85% x harga BB)
• Kemampuan Daerah : Pengelolaan Persampahan 2020 Rp. 101.125.049.724,-
• Kontrak dengan off taker : 15 tahun (natural retirement 2045)
• Interest rate : 6% (Rata-rata BI rate 2016-2019)
• Operasi dalam 1 tahun : 312 hari
• Avability factor : 85%
• Kelayakan akan dihitung dari aspek : IRR, Net Present Value, dan PBP

40
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 40
ANALISA KEEKONOMIAN

Parameter Biodrying Bioaktivator


A. Biaya Onvestasi (CAPEX) 67.268.097.644 53.766.142.590
1 Penyediaan Lahan Disediakan oleh Pemda
2 Pekerjaan Fisik 29.946.518.894 35.584.086.590
3 Pekerjaan Mesin dan alat Lainnya 37.321.578.750 18.182.056.000
B. Biaya Operasi (OPEX) per tahun 5.317.610.095 6.115.759.640
1 Biaya Tenaga Kerja 1.226.543.800 2.158.443.000
2 Biaya Maintainance 746.431.575 363.641.120
3 Biaya Utilitas 1.550.634.720 2.158.475.520
4 Biaya Pengangkutan 1.794.000.000 1.435.200.000
C. Biaya Start Up 348.378.472 263.525.063

Keterangan:
• Perhitungan biaya pengangkutan Biodrying berdasarkan Perdirjen Minerba No. 999 Tahun 2013 untuk biaya
pengangkutan batubara (TPA Terjun – PLTU Pangkalan Susu 95km)

41
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 41
ANALISA KEEKONOMIAN

No Tipping Fee, No Subsidi Capex Tipping Fee, No Subsidi Capex Tipping Fee, Subsidi Capex*
No. Parameter
Biodriying Bioactivator Biodriying Bioactivator Biodriying Bioactivator
1 Biaya Investasi 67.268.097.644 53.766.142.590 67.268.097.644 53.766.142.590 28.634.048.822 12.266.142.590
2 Biaya Opex 5.317.610.095 6.115.759.640 5.317.610.095 6.115.759.640 5.317.610.095 6.115.759.640
3 Revenue 8.366.461.406 5.205.798.208 22.593.661.406 20.181.798.208 13.420.861.406 6.115.759.640
4 NPV (56.327.932.788) (61.967.202.867) 14.547.115.205 11.310.552.500 5.927.120.433 1.506.939.540
5 Project IRR Negative Negative 12,32% 12,28% 12,72% 12,67%
6 Interest Rate 6% 6% 6% 6% 6% 6%
7 PBP > 15 tahun > 15 tahun 5,42 5,38 4,86 3,74
Kontribusi Pemerintah
-Tipping Fee (dari
8 Pemda) 0 0 Rp 380.000,00 Rp 400.000,00 Rp 135.000,00 Rp 135.000,00
-Subsidi Capex (dari
pemerintah pusat) 0 0 Rp - Rp - Rp 38.634.048.822,22 Rp 41.500.000.000,00

Kriteria kelayakan ekonomi:


• IRR> 12% (nilai Rata2 bunga pinjaman rupiah untuk Investasi 2016-2020)
• NPV : bernilai positif (NPV>0)
• PBP: kurang dari umur proyek ( <15 tahun)

42
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 42
KESIMPULAN

a. Medan menghasilkan timbulan sampah dalam jumlah besar yaitu mencapai 2000 ton per hari dan yang masuk ke TPA mencapai 1500 ton per hari.
Dari 13,8 hektare luas TPA Terjun, 10 hektare sudah terisi dengan ketinggian landfill mencapai 30 meter.
b. Dari uji komposisi yang dilakukan menunjukkan sampah di dominasi sampah organik sebesar 57,20% sementara sampah plastik sebesar 12,77%;
kertas 6,44%; kain 5,17%; karet/ban/sandal 1,14%; kaleng 0,11%; alumunium 0,25%; gelas/kaca 0,35%; logam 0,12%; sampah medis 0,44%;
pampers 11,34%; tanah/batu 3,88% dan lain-lain 0,78%.
c. Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang akan membangun TPA Regional. Kajian mengusulkan agar 4 kecamatan yaitu Deli, Belawan, Marelan dan
Labuhan masih melakukan dumping sampah di TPA Terjun. Sampah baru dari 4 kecamatan sebesar 141 ton per hari, sementara kebutuhan sampah
segar 160 ton per hari
d. Dari sisi keekonomian,
1. Proyek tidak akan feasible tanpa tipping fee/kontribusi daerah
2. Proyek akan feasible dengan tipping fee/ kontribusi daerah pada:
a) Teknologi Biodrying minimal sebesar Rp. 380.000 sehingga didapatkan nilai IRR 12,32%, NPV Rp. 14.547.115.205 , PBP 5,42 tahun
b) Teknologi BioActivator minimal sebesar Rp. 400.000 sehingga didapatkan nilai IRR 12,28%, NPV Rp. 11.310.552.500 , PBP 5,38 tahun
3. Dengan mempertimbangkan anggaran daerah untuk pengelolaan sampah pada tahun 2020 sebesar Rp. 101.125.049.724 untuk timbulan
sampah 2046 ton/hari atau setara dengan Rp 135.000/ton yang dapat dijadikan sebagai kesanggupan daerah untuk memberikan tipping fee,
maka untuk:
a) Teknologi Biodrying perlu ada subsidi Capex sebesar Rp. 38.634.048.822,22 dari total nilai capex Rp. 67.268.097.644 menjadi Rp.
28.634.048.822 sehingga didapatkan nilai parameter IRR 12,76%, NPV Rp. 5.927.120.433 dan PBP 4,86 tahun.
b) Teknologi Aktivator perlu ada subsidi Capex sebesar Rp. 41.500.000.000,00 dari total nilai capex Rp. 53.766.142.590 menjadi Rp.
12.266.142.590 sehingga didapatkan nilai parameter IRR 12,67%, NPV Rp. 1.506.939.540 dan PBP 3,74 tahun 43
www.p3tkebt.esdm.go.id Puslitbangtek kebtke Esdm p3tek KEBTKE esdm_p3tkebtke_esdm 43
TERIMA KASIH

Think greener energy

Address
Jalan Pendidikan No. 1, Pengasinan,
Gunung Sindur, Bogor - Jawa Barat
16340

44

Anda mungkin juga menyukai