Anda di halaman 1dari 12

Kepemimpinan dan Motif Prestasi Taruna

Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri, Gimmel Octovin Pardede3, Sofia


Anastacia4
Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara

Email : christiannatanael251201@gmail.com
Abstract
the achievement of cadets in a military academy environment. Leadership refers to the values,
norms, and attitudes embodied and demonstrated by leaders as examples for the members of the
organization. On the other hand, achievement motivation encompasses an individual's drive to
attain high levels of performance and reach their goals to the fullest.
The research method employed in this study is a quantitative approach using questionnaires as the
data collection instrument. The questionnaires were distributed to cadets undergoing education or
training in the military academy, who served as the research subjects. The questionnaires were
designed to measure the cadets' perceptions of the leadership ethos in their environment and assess
the achievement motivation possessed by each cadet.
The research findings show that leadership has a significant influence on the achievement
motivation of cadets. Cadets who perceive a strong leadership ethos within their institution tend to
have higher levels of achievement motivation. Leadership characterized by values such as
integrity, fairness, courage, and dedication provides positive impetus for cadets to excel and
achieve their goals.
Keywords: Leadership , achievement motivation, cadets, military academy, leadership values.

Abstrak
pencapaian taruna dalam lingkungan akademi semi militer. kepemimpinan mengacu pada nilai-
nilai, norma, dan sikap yang diwujudkan dan ditunjukkan oleh para pemimpin sebagai contoh bagi
anggota organisasi. Di sisi lain, motivasi pencapaian mencakup dorongan individu untuk mencapai
tingkat kinerja yang tinggi dan mencapai tujuan mereka sepenuhnya. Metode penelitian yang
digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan data. Kuesioner-kuesioner tersebut dibagikan kepada para kadet yang
sedang menjalani pendidikan atau pelatihan di instansi bersangkutan, yang menjadi subjek
penelitian. Kuesioner-kuesioner tersebut dirancang untuk mengukur persepsi taruna tentang etos
kepemimpinan di lingkungan mereka dan menilai motivasi pencapaian yang dimiliki oleh masing-
masing kadet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi pencapaian para kadet. Kadet yang mempersepsikan adanya etos
kepemimpinan yang kuat dalam institusi mereka cenderung memiliki tingkat motivasi pencapaian
yang lebih tinggi. kepemimpinan yang ditandai oleh nilai-nilai seperti integritas, keadilan,
keberanian, dan dedikasi memberikan dorongan positif bagi para taruna untuk unggul dan
mencapai tujuan mereka.
Kata kunci: Kepemimpinan, motivasi pencapaian, taruna, nilai-nilai kepemimpinan

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
1
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

PENDAHULUAN

Politeknik Penerbangan Medan merupakan perguruan tinggi negeri dilingkungan


Kementrian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Politeknik Penerbangan
Medan melaksanakan tugas menyelenggarakan program pendidikan vokasi, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat di bidang penerbangan.
Pemberian motivasi oleh pimpinan tidak selalu berupa pemberian materi. Motivasi
dapat dilakukan dengan cara memperhatikan aspek taruna dan memberikan informasi yang
lengkap tentang kebijaksanaan, tugas, dan informasi lainnya yang perlu diketahui Taruna.
Untuk itu, interaksi dan komunikasi antara pimpinan dan Taruna menempati posisi yang
strategis dan penting. Semua tindakan pimpinan harus melewati leher botol komunikasi.
Fungsi komunikasi bukan hanya untuk menyampaikan informasi semata.
Komunikasi, khususnya komunikasi dua arah (dialogis), dapat pula dimanfaatkan untuk
mengubah opini, sikap, dan perilaku Taruna. Komunikasi dialogis adalah proses komunikasi
yang terjadi antara pimpinan yang bersangkutan dan Taruna secara timbal balik. Melalui
komunikasi dialogis, pimpinan berpeluang memberikan motivasi Taruna karena pimpinan
dapat mengetahui apa yang dibutuhkan Taruna, termasuk kebutuhan akan informasi.
Pareek (1996:98) mengatakan “Komunikasi umpan balik itu membantu usaha mengambil
langkah- langkah perbaikan dan penyesuian yang diperlukan dan memberikan motivasi
kepeda orang-orang yang mengembangkan rencana-rencana menantang dan realistis”
Keberhasilan pimpinan dalam memenej nilai- nilai yang terkandung dalam budaya
Taruna merupakan refleksi keberhasilannya menjalankan fungsi kepemimpinannya. Gross
(1983:192) berpendapat “Kepimimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain untuk menggerakan mereka ke arah tujuan yang spesifik.”
Dalam konteks ini, apabila keberhasilan pimpinan memengaruhi prestasi taruna dan
dilakukan melalui proses komunikasi, berarti pimpinan tresebut berhasil dalam
berkomunikasi. Seperti dikatakan Henry Effendy (1992:54) “Kepemimpinan yang efektif
berarti komunikasi yang efektif.”
Dari sudut pandang komunikator (pimpinan), komunikasi akan efektif jika
komunikator dipersepsi komunikan memiliki etos yang terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
1
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

kekuasaan. yang dimaksud pimpinan dalam penelitian ini adalah Assistant vice President
atau pejabat setingkat. Sedangkan Taruna Politeknik Penerbangan adalah siswa atau
mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan atau pelatihan di Politeknik Penerbangan.
Politeknik Penerbangan merupakan institusi pendidikan tinggi yang fokus pada bidang
penerbangan dan aviasi. Taruna di Politeknik Penerbangan belajar tentang berbagai aspek
teknis dan operasional di industri penerbangan, termasuk pilot, teknisi pesawat, pramugari,
manajemen penerbangan, dan bidang-bidang terkait lainnya. Mereka mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekampus di industri penerbangan
dan mendukung kelancaran operasional dan keselamatan penerbangan. Selama pendidikan
mereka, taruna diberikan latihan praktis dan teori untuk mengembangkan keterampilan
dan kemampuan mereka agar menjadi profesional yang kompeten dan berdedikasi dalam
industri penerbangan.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Hasibuan (2014:14) Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan
wewenang dan kepemimpinannya, yang mengarahkan bawahan untuk
mengerjakansebagian pekerjaannyadalam mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
mempunyaisifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan (personality authority).
Kepemimpinan mempunyai suatu falsafah bahwa pemimpin adalah untuk bawahan dan
milik bawahan. Menurut Robbins (2014:4) kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. Menurut Winardi (2001:35),
kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha
mencapai tujuan-tujuan kelompok. Sedangkan menurut Hoy (1988:46) kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, dan kemampuan untuk
membimbing orang. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk
memahami dan menyetujui apa yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan
bagaimana melakukan tugas itu, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan
kolektif guna mencapai tujuan bersama (Yukl, 2015: 9). Dalam wibowo (2015:280)
memberikan definisi kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok
menuju pencapaian sebuah visi atau serangakian tujuan. Sementara itu Kreitner dan
Kinicki mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses dimana seorang individu

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (FEBRUARI 2022)


2 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Gaya kepemimpinan pada
dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang
pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom dalam Feriyanto (2015:95). Keduanya menyatakan
bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacuh
oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan
Menurut Sperling dalam Mulyadi (2015:89) mendefinisikan motivasi adalah sebagai
suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dari dalam diri (drive) dan
diakhiri dengan penyesuain diri. Menurut Stanford dalam Mulyadi (2015:89) JEM: Jurnal
Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 5, No. 1, Edisi Juli 2019, hal
115-134 119 mendefinisikan motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia
kearah tujuan tertentu. Sedangkan dalam Wibowo (2015:111) mendefiniskan motivasi
sebagai sekumpulan kekuatan energik yang dimulai baik dari dalam maupun diluar
pekerja, dimulai dari usaha yang berkaitan dengan pekerjaan, mempertimbangkan arah,
intensitas dan ketekunannya. Motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen
utama yaitu intensitas, arah dan ketekunan. Intensitas berhubungan dengan seberapa giat
seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi sepertinya tidak akan menghasilkan
prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. Dengan demikian kita harus mempertimbangkan kualitas serta
intensitas upaya secara bersamaan. Terakhir motivasi memiliki dimensi ketekunan,
dimensi ini merupakan ukuran mengenai beberapa lama seseorang bisa mempertahankan
usahanya (Robbins, P. Stephen, 2014:222).
Menurut Drs. Bintoro, M.T. (2017) penilaian prestasi kera (Performance Appraisal)
adalah proses penilaian prestasi taruna/i yang dilakukan oleh organisasi terhadap kampus
yang dilakukan oleh kampus terhadap taruna/i secara sistematis dan formal berdasarkan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepemimpinan dan motif
prestasi taruna di lingkungan kampus. Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam
membentuk budaya institusi dan mempengaruhi perilaku anggotanya. Sementara itu, motif

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
3
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

prestasi adalah dorongan psikologis yang mendorong individu untuk mencapai tingkat
kinerja yang tinggi dan mencapai tujuan mereka sepenuhnya. Penelitian ini akan
memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kepemimpinan dapat
memengaruhi tingkat motivasi prestasi di antara taruna.

METODE
1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan diteliti atau obyek dalam penelitian
ini yaitu semua Taruna/Politeknik Penerbangan Medan dengan jumlah 264 orang terdiri
dari 118 orang dari Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara, 72 orang dari Program
Studi Teknologi Navigasi Udara, 48 orang dari Teknologi Pemeliharan Pesawat Udara
Penentuan jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sloving
(dalam Sugiyono 2007 : 87) sebagai berikut:
N
n= (1),
Nd 2+ 1
Dimana: n = Jumlah Sampel, N = Jumlah Populasi,d = Presisi / ketelitian (95 %) atau
tingkat kesalahan 5 % (0,1)
Sehingga dapat dihitung sebagai berikut:
294
264
n=
264 ( 0,1 ) 2+ 2
=72,52

2. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui
wawancara.wawancara tersebut akan digunakan untuk mengumpulkan data tentang
persepsi mereka terhadap kepemimpinan yang ada dan motif prestasi mereka. Data yang
terkumpul kemudian akan dianalisis untuk mengidentifikasi hubungan antara kedua
variabel.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (FEBRUARI 2022)


4 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

HASIL PEMBAHASAN
Isi Hasil dan Pembahasan
Menurut Kartono (2010:48) menyatakan bahwa: Gaya kepemimpinan adalah perilaku
dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering
diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
Menurut Rivai dan Mulyadi (2011:42) mendefinisikan bahwa: Gaya kepemimpinan adalah
sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempngaruhi bawahan agar sasaran
organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Menurut
Rivai dan Mulyadi (2011:36) gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:
1. Gaya kepemimpinan yang berpola pada Kepentingan pelaksanan tugas.
2. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama.
3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada Kepentingan hasil yang dicapai.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepemimpinan dan motif
prestasi taruna di lingkungan semi militer namun humanis. Kepemimpinan adalah faktor
kunci dalam membentuk budaya institusi dan mempengaruhi perilaku anggotanya.
Sementara itu, motif prestasi adalah dorongan psikologis yang mendorong individu untuk
mencapai tingkat kinerja yang tinggi dan mencapai tujuan mereka sepenuhnya. Penelitian
ini akan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kepemimpinan dapat
memengaruhi tingkat motivasi prestasi di antara taruna.Hubungan antara kepemimpinan
dan motivasi prestasi untuk berkontribusi, dan rasa keterlibatan dalam proses pengambilan
keputusan merupakan beberapa faktor yang memperkuat pengaruh kepemimpinan terhadap
motivasi prestasi.
Setelah dilakukan analisis dan penelaah data melalui wawancara para taruna/i
didapatkan bahwa kepemimpinan yang terorganisir serta terstruktur membentuk suasana
yang membangun dan humanis. Hubungan yang terjalin antara pimpinan kampus ataupun
pimpinan taruna baik resimen taruna atau captain course (Ketua kelas) membuat para
taruna-taruni dapat mengembangkan diri dengan sangat optimal baik dalam bidang
akademik ataupun bidang non-akademik. Pengembangan ini dinilai dengan jumlah taruna-

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
5
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

taruni yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba ataupun kompetisi dilingkungan antar
kampus baik tingkat daerah maupun nasional.
Seiring meningkatnya minat dan semangat para taruna-taruni dengan lingkungan
dan dukungan dari pemimpin kampus dari pejabat hingga instruktur menimbulkan suasana
kampus yang edukatif dan suportif yang membuat taruna-taruni bisa mengekspresikan
apapun potensi dari setiap taruna-taruni yang tersalurkan dengan baik dan terorganisir
serperti contoh dengan mengikuti bidang ekskul dan latihan rutin sehingga potensi semakin
meningkat dan dapat memberikan prestasi dalam keikutsertaan dibidang perlombaan
ataupun kompetisi dari bidang yang diminati dari setiap taruna-taruni.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara kepemimpinan
dengan prestasi taruna di lingkungan kampus. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan:
1. Gaya Kepemimpinan:
Gaya kepemimpinan yang diadopsi oleh para pemimpin instansi memengaruhi
motivasi dan prestasi taruna. Kepemimpinan yang inspiratif, mendukung, dan
memberdayakan cenderung meningkatkan motivasi dan kinerja taruna, sementara
kepemimpinan yang otoriter atau kurang mendukung dapat meredam semangat dan
motivasi mereka. Pada saat ini gaya kepemimpinan instansi kampus sangat terbuka dan
sangat menampung aspirasi serta transparan dalam memberikan pendapat
2. Etos Kepemimpinan:
Etos kepemimpinan, termasuk nilai-nilai dan sikap yang ditunjukkan oleh para
pemimpin, berpengaruh pada bagaimana taruna melihat dan merespons kepemimpinan
tersebut. Etos kepemimpinan yang mengedepankan integritas, keadilan, keberanian, dan
dedikasi cenderung memberikan contoh positif bagi taruna dan memotivasi mereka untuk
mencapai prestasi lebih tinggi.
3. Dukungan dan Penghargaan:
Dukungan dari para pemimpin dan penghargaan atas pencapaian taruna dapat
memotivasi mereka untuk terus berprestasi. Pengakuan atas kerja keras dan pencapaian
mereka dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat untuk mencapai lebih banyak.
Saat ini di institusi kampus sudah melakukan banyak dukungan dari segi transportasi,

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (FEBRUARI 2022)


6 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

mendampingi para taruna/I mengikuti perlombaan dan memberikan penghargaan kepada


taruna/i.
4. Kesempatan Partisipasi:
Memberikan kesempatan bagi taruna untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan memiliki peran aktif dalam proses institusi dapat meningkatkan motivasi
mereka. Hal ini membuat mereka merasa dihargai dan terlibat dalam perubahan dan
perkembangan akademi militer.
5. Lingkungan Fisik dan Sosial:
Lingkungan fisik dan sosial di instansi berkaitan dapat mempengaruhi motivasi dan
prestasi taruna. Lingkungan yang mendukung, memfasilitasi interaksi sosial positif, dan
menyediakan fasilitas yang memadai untuk pengembangan diri dapat meningkatkan
semangat belajar dan mencapai prestasi.
6. Mentorship dan Pembinaan:
Pentingnya adanya mentorship dan pembinaan yang efektif dari para pemimpin
senior kepada taruna tidak bisa diabaikan. Mentorship dapat memberikan dukungan
emosional, bimbingan, dan dorongan untuk mencapai potensi penuh mereka.
7. Tujuan yang Jelas:
Ketika para pemimpin mampu menyampaikan tujuan dan visi yang jelas bagi
akademi militer, taruna cenderung memiliki arah yang lebih jelas dalam upaya mencapai
prestasi. Kepemimpinan yang mampu menginspirasi dengan menyajikan tujuan yang
menantang tetapi dapat dicapai dapat meningkatkan motivasi dan fokus taruna.
Penting untuk diingat bahwa setiap institusi dan kelompok taruna dapat memiliki
dinamika yang berbeda dalam hal kepemimpinan dan motivasi prestasi. Oleh karena itu,
memahami dan mengenali faktor-faktor ini dapat membantu dalam pengembangan strategi
kepemimpinan yang lebih efektif dan meningkatkan prestasi taruna di institusi
bersangkutan.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
7
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

Pengaruh kepemimpinan pada Taruna dapat menjadi kunci dalam mencapai prestasi
yang tinggi. Berikut adalah beberapa cara bagaimana kepemimpinan dapat mempengaruhi
prestasi seseorang:
1. Inspirasi dan Motivasi: Seorang pemimpin yang menginspirasi dan mampu
memotivasi anggota timnya cenderung meningkatkan semangat dan antusiasme dalam
mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang mampu memberikan arahan yang jelas dan
memberikan contoh positif dapat mendorong individu untuk berusaha mencapai prestasi
lebih tinggi.
2. Pemberian Dukungan dan Fasilitasi: Kepemimpinan yang memahami kebutuhan
dan tantangan anggota timnya akan memberikan dukungan dan fasilitasi yang dibutuhkan
untuk mencapai prestasi. Dukungan ini bisa berupa bantuan dalam mengatasi hambatan,
memberikan sumber daya, atau menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembang.
3. Pengembangan Potensi: Seorang pemimpin yang mampu mengidentifikasi dan
mengembangkan potensi individu dalam timnya akan membantu mereka mencapai prestasi
maksimal. Kepemimpinan yang peduli terhadap pengembangan pribadi dan karir anggota
timnya akan menciptakan lingkungan yang berdaya dorong.
4. Penetapan Tujuan yang Jelas: Kepemimpinan yang mampu menetapkan tujuan
yang jelas dan realistis akan membantu anggota tim fokus dalam mencapai prestasi.
Dengan memiliki panduan yang jelas, individu cenderung lebih berorientasi pada
pencapaian target dan hasil yang diinginkan.
5. Pembinaan dan Umpan Balik: Seorang pemimpin yang memberikan pembinaan
dan umpan balik konstruktif akan membantu anggota timnya belajar dari kesalahan dan
terus meningkatkan kinerja mereka. Umpan balik yang efektif juga akan memotivasi
individu untuk mencapai prestasi lebih baik.
6. Penciptaan Budaya Berprestasi: Kepemimpinan yang menciptakan budaya yang
menghargai prestasi dan penghargaan atas pencapaian akan memberikan dorongan positif
bagi anggota tim untuk berprestasi. Budaya berprestasi akan meningkatkan rasa
kebanggaan dan rasa memiliki terhadap pencapaian individu dan tim.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (FEBRUARI 2022)


8 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

7. Pengelolaan Konflik: Seorang pemimpin yang mampu mengelola konflik dengan


baik akan membantu menjaga harmoni dalam tim dan mencegah gangguan terhadap
kinerja dan pencapaian.
Secara keseluruhan, kepemimpinan yang efektif dapat memberikan pengaruh positif
pada motivasi, produktivitas, dan fokus individu untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Seorang pemimpin yang baik mampu membawa kelompoknya menuju kesuksesan dan
pencapaian tujuan bersama.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
9
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat kelebihan yang dimiliki pada kepemimpinan yang mampu meningkatkan
prestasi setiap Taruna untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sistem pendekatan
persuasif, mengerti apa yang dibutuhkan taruna dan tanpa ada kekerasan, kepemimpinan
transformasional dapat sebagai alternatif pengembangan dan pelatihan bagi seorang taruna
yang akan dapat memberikan pengalaman kepemimpinan bagi Taruna disatuan
nantinya. Kepemimpinan transformasional yang memiliki dimensi kharismatik,
menumbuhkan motivasi yang dapat menginspirasi, memberikan stimulasi intelektual dan
memberikan perhatian
individual kepada Taruna.

Saran
Kepemimpinan yang baik dan terstuktur yang sudah diterapkan dapat membuahkan
semangat dan suasana kampus yang humanis dan edukatif sehingga mendorong minat
taruna-taruni dalam mengikuti perlombaan yang membuahkan prestasi. Tetapi, dalam
hubungan yang dibangun sering kali terjadi beberapa kendala dan rintangan yang harus
diperbaiki dan dihadapi. Perencanaan pelaksanaan yang sering kali berubah secara
mendadak sering kali menjadi rintangan bagi taruna-taruni yang ingin mengikuti kegiatan
sehingga membuat hasil dari kegiatan tidak optimal akibat permintaan perubahan
perencanaan awal dari kegiatan yang dilakukan taruna-taruni.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.3 (FEBRUARI 2022)


10 https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
KEPEMIMPINAN DAN MOTIF PRESTASI TARUNA
Christian Natanael Tambunan1, Eryan Junpadri2, Gimmel Octovin Pardede3,
Sofia Anastacia4
DOI:

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus dkk, (1995). Seri Kajian Birokrasi, Reormasi birokrasi publik di
Indonesia.
Yogyakarta, Gajah Mada University Press.
Fahmi. Irham, (2010). Manajemen Kinerja : Teori dan Aplikasi, Alfabeta, Bandung.
Handoko, T. Hani, (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
Badan Penerbi Fakultas Ekonomi (BPFE).
Hasibuan, Malayu S.P., (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi), Jakarta
Bumi Aksara.
Irmim, Soejitno, (2004). Kelemahan Manajer Indonesia. Sayma Media, Jakarta.
Kartono, Kartini. (1994). Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Lako, Andreas, (2004). Kepemimpinan & Kinerja Organisasi, Isu, Teori dan Solusi.
Amarah Books, Yogyakarta.
Luthans Fred. (2006). Perilaku Organisasi, Edisi 10. Andi, Yogyakarta.
Moekijat, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian). Mandar
Maju, Bandung.
Mulyono, Mauled, (1993). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Bumi Aksara,
Jakarta. Nawawi, Hadari, (2001). Perencanaan SDM untuk Organisasi Profil yang
kompetitif. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta., (2006). Kepemimpinan Mengefektikan Organisasi. Gadjah
Mada University Press. Jakarta.
Rivai, Veithzal & Mulyadi, Deddy. (2010). Kepemimpinan & Perilaku Organisasi,
Rajawali Pers.

SIBATIK JOURNAL | VOLUME 1 NO.4 (MARET 2022)


https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIBATIK
11

Anda mungkin juga menyukai