Laporan Rancang Bangun Plts Sederhana Kelompok 3
Laporan Rancang Bangun Plts Sederhana Kelompok 3
SURYA SEDERHANA
KELOMPOK 1
KELOMPOK
- APRIANGGA KURNIAWAN (35041200050)
- CHRISTIAN NATANAEL TAMBUNAN (35041200051)
- NAREL EKA PADANTA SURBAKTI (350412000)
- REONALDO SAMOSIR (35041200067)
- SANDY YUDHA SARAGI (35041200070)
- SOFIA ANASTACIA (35041200071)
PROGRAM STUDI
TEKNIK LISTRIK BANDARA
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Analisis
Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya " tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah penelitian ini adalah untuk menambah
pengetahuan kami terhadap pembangkit listrik tenaga surya dan dapat merancangnya
secara langsung dengan baik dan tepat serta memastikan data – data yang dituliskan dapat
berguna dan teruji kebenarannya.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada:
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Mencatat hasil pengukuran sistem panel surya pada saat cerah dan berawan
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan panel surya mengisi baterai/aki agar terisi
sampai penuh.
c. Pengujian beban pada inverter untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebagai
alat untuk mengkonversi tengangan arus DC menjadi Arus AC.
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem dan komponen – komponen dari
b. pembangkit listrik tenaga surya.
c. Untuk mengetahui cara menghitung daya terbangkitan suatu PLTS
d. Untuk mengetahui cara membuat rancang bangun pembangkit
e. listrik tenaga surya
f. Untuk mempermudah dalam mempelajari mengenai pembangkit
listrik Tenaga Surya.
E. Manfaat Penelitian
a. Dapat memberikan pengetahuan juga informasi kepada khalayak ramai bahwa
ada pembangkit listrik yang dapat dirancang sendiri dan dimanfaatkan sesuai
kebutuhan dengan berbagai macam keuntungan yaitu pembangkit listrik tenaga
surya.
b. Menambah wawasan mengenai pembangkit listrik khususnya pembangkit
listrik tenaga surya dan memberikan pengalaman secara langsung bagaimana
merancang dan membuat sebuah pembangkit listrik
c. Meningkatkan minat dan daya tarik para warga Indonesia khususnya para anak
muda dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.
d. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat
dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang pembangkit listrik
tenaga surya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) adalah sistem pembangkit listrik yang
menggunakan energi matahari sebagai sumber utama untuk menghasilkan listrik. PLTS
terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk panel surya (solar panel), inverter, dan
sistem distribusi listrik.Panel surya adalah komponen yang paling penting dalam PLTS.
Panel surya terdiri dari sel fotovoltaik yang menyerap sinar matahari dan mengubahnya
menjadi energi listrik. Sel fotovoltaik terbuat dari bahan semikonduktor, seperti silikon,
yang dapat menghasilkan arus listrik saat terkena sinar matahari.
Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berupa arus searah (DC). Namun,
kebanyakan peralatan rumah tangga dan gedung menggunakan arus bolak-balik (AC).
Oleh karena itu, inverter digunakan untuk mengubah arus searah menjadi arus bolak-
balik sehingga listrik dari PLTS dapat digunakan secara langsung.Selain itu, PLTS juga
dilengkapi dengan sistem distribusi listrik untuk mengalirkan listrik yang dihasilkan ke
tempat yang membutuhkannya, seperti rumah, gedung, atau jaringan listrik publik.
Beberapa PLTS juga dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi, seperti baterai,
yang memungkinkan penyimpanan kelebihan energi yang dihasilkan oleh panel surya
untuk digunakan pada saat sinar matahari tidak mencukupi atau pada malam hari.PLTS
merupakan sumber energi yang bersih, terbarukan, dan ramah lingkungan. Dengan
memanfaatkan energi matahari yang melimpah, PLTS dapat mengurangi
ketergantungan pada sumber energi fosil dan menghasilkan listrik yang lebih
berkelanjutan. Selain itu, penggunaan PLTS juga dapat membantu mengurangi emisi
gas rumah kaca dan menjaga kelestarian lingkungan.
Ide pembangkit listrik tenaga surya sederhana saja, yaitu konversi sinar matahari
menjadi energi listrik. Sinar matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber
daya alam. Sumber daya alam matahari telah banyak digunakan untuk menggerakkan
satelit komunikasi dengan sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik tak
terbatas langsung dari matahari tanpa bagian yang berputar dan tidak memerlukan
bahan bakar. Itu sebabnya sering dikatakan bahwa sistem sel surya bersih dan ramah
lingkungan. Dibandingkan dengan generator listrik, ada mesin (governor) beroperasi
yang membutuhkan bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Suaranya keras, selain itu
gas yang dihasilkan dapat menimbulkan efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
efeknya dapat merusak ekosistem planet kita.
Sistem sel surya berbasis darat terdiri dari panel surya, sirkuit pengontrol muatan,
dan baterai 12 volt (baterai) dengan muatan pemeliharaan. Panel surya adalah modul
yang terdiri dari beberapa sel surya yang dihubungkan secara seri dan paralel tergantung
besar kecilnya kapasitas yang dibutuhkan. Rangkaian kontrol pengisian baterai sistem
sel surya adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian baterai. Dengan
pengontrol ini, tegangan baterai dapat diatur dalam kisaran 12 volt. Ketika tegangan
turun menjadi 10,8 volt, artinya sisa tegangan baterai adalah 2,2 volt, maka pengontrol
akan mengisi daya baterai dengan menggunakan solar panel sebagai sumber listrik.
Tentunya pengisian daya terjadi jika dilakukan di bawah sinar matahari. Jika voltase
turun di malam hari, pengontrol menghentikan catu daya. Setelah mengisi selama
beberapa jam, ketika tegangan baterai mencapai 12 volt, tegangan baterai akan
meningkat, setelah itu pengontrol akan berhenti mengisi baterai.
Sirkuit kontrol pengisian daya baterai mudah dirakit sendiri. Namun sebagai
aturan, rangkaian driver ini sudah tersedia di pasaran. Padahal, harga controller tersebut
cukup mahal bila dibeli sebagai unit terpisah. Sebagian besar sistem sel surya hanya
dijual sebagai paket lengkap, yang jauh lebih murah daripada merakitnya sendiri.
Umumnya, panel surya ditempatkan langsung ke matahari. Meskipun bumi bergerak
mengelilingi matahari untuk menyerap sebanyak-banyaknya, ia harus selalu jatuh tegak
lurus ke permukaan panel surya.
Bahan solar cell sendiri terdiri dari kaca pelindung dan bahan perekat transparan
yang melindungi bahan solar cell terhadap kondisi lingkungan, kemudian bahan anti
reflektif. untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang
dipantulkan, semikonduktor tipe-P dan tipe-N (terbuat dari paduan silikon) untuk
menciptakan medan listrik, saluran Timbal dan ujung (kebanyakan terbuat dari logam
tipis) untuk mengangkut elektron ke daya ke mengirim perangkat Fungsi sel surya itu
sendiri sebenarnya identik dengan perangkat semikonduktor dioda. Ketika cahaya
mengenai sel surya dan diserap oleh bahan semikonduktor, elektron dilepaskan. Jika
elektron ini dapat mencapai semikonduktor di lapisan lain, sigma gaya yang bekerja
pada material berubah. Gaya tolak antara bahan semikonduktor menyebabkan medan
elektromagnetik mengalir. Dan menyebabkan elektron diarahkan ke saluran awal dan
akhir untuk digunakan dalam perangkat listrik
Daya didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan
international daya listrik adalah Watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang
mengalir per satuan waktu (joule/detik) dan dirumuskan sebagai berikut:
P=V.I
Keterangan :
P = adalah daya (watt atau W)
I = adalah arus (ampere atau A)
V= adalah perbedaan potensial (volt atau V).
Dengan IL arus yang dibangkitkan cahaya (A), I0 arus jenuh balik pada
sambungan diode p-n (A), Rs hambatan seri pada sel PV (ohm), R sh hambatan shunt se
PV (ohm), Ns jumlah sel yang tersusun seri, n1 aktor ideal diode, dan m=NSN1
parameter tunggal dan Vt tegangan termal (V) yang dinyatakan sebagai berikut:
𝑘𝑇𝑐
𝑡
𝑉 =
2!𝑞
Arus listrik dapat timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang
diterimanya berhasil membebaskan elektron-elektron dalam sambungan
semikonduktor tipe N dan tipe P untuk mengalir. Sama halnya seperti Dioda Foto
(Photodiode), Sel Surya juga memiliki kaki positif dan juga kaki negatif yang
terhubung ke rangkaian atau peralatan yang memerlukan sumber energi listrik.
Foton adalah partikel sangat kecil pada sinar matahari. Ketika terkena sinar
Matahari, foton yang merupakan partikel sinar Matahari akan menghantam atom
semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menciptakan energi yang cukup besar
untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan
bermuatan Negatif (-) akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material
semikonduktor dan atom yang kehilangan elektron tersebut akan terjadi kekosongan
pada strukturnya, kekosongan itu dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif
(+).
1.Inverter Tunggal (Single-Phase Inverter): Inverter ini mengubah arus searah menjadi arus
bolak-balik satu fase. Biasanya digunakan dalam instalasi kecil dan rumah tangga.
2.Inverter Tiga Fase (Three-Phase Inverter): Inverter ini mengubah arus searah menjadi
arus bolak-balik tiga fase. Biasanya digunakan dalam instalasi yang lebih besar, seperti
gedung perkantoran, pabrik, atau sistem pembangkit listrik komersial.
3.Inverter Grid-Tied (On-Grid Inverter): Inverter ini dirancang untuk terhubung dengan
jaringan listrik publik. Mereka mengubah arus searah dari panel surya menjadi arus bolak-
balik yang dapat dialirkan ke jaringan listrik publik. Inverter grid-tied juga memungkinkan
aliran listrik dari jaringan publik ke beban rumah tangga jika produksi panel surya tidak
mencukupi.
4.Inverter Off-Grid (Stand-Alone Inverter): Inverter ini digunakan dalam sistem PLTS
yang tidak terhubung dengan jaringan listrik publik. Mereka mengubah arus searah
menjadi arus bolak-balik yang dapat digunakan secara mandiri oleh beban listrik di lokasi
tersebut. Inverter off-grid sering digunakan dalam aplikasi terpencil atau daerah yang tidak
memiliki akses ke jaringan listrik publik.
5.Inverter Hibrida (Hybrid Inverter): Inverter ini memadukan fitur inverter grid-tied dan
inverter off-grid. Mereka dapat terhubung ke jaringan listrik publik dan juga menyimpan
energi ke baterai untuk digunakan saat listrik dari jaringan publik tidak tersedia.
Setiap jenis inverter memiliki keunggulan dan aplikasi yang berbeda tergantung pada
kebutuhan dan kondisi sistem PLTS yang akan diimplementasikan. Pemilihan jenis
inverter yang tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi dan kinerja yang optimal
dari sistem PLTS.
2.5.2 Parameter Inverter
1. Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memiliki inverter yang beban kerjanya
mendekati dengan beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya
maksimal.
2. Input DC 12 Volt atau 24 Volt.
3. Sinwave ataupun square wave output AC.
4. Kehandalan saat adanya sertakan. Inverter mempunyai dua penilaian daya:
satu untuk daya yang terus-menerus, dan yang lebih tinggi untuk daya
tertinggi. Mereka dapat menyediakan daya tertinggi untuk waktu yang sangat
singkat, seperti ketika menghidupkan mesin.
C. Kerangka Berpikir
Berikut adalah kerangka berpikir rancang bangun PLTS sederhana:
Waktu pelaksanaan untuk penelitian ini dilakukan pada Selasa, 18 Juli 2023
sampai Kamis, 20 Juli 2023.
Lokasi pembuatan dan penelitian alat ini dilakukan di Kampus Politeknik
Penerbangan Medan, Kelurahan Sempakata, Kec. Medan Selayang, Kota
Medan, Sumatera Utara, 20131.
B. Tahapan Penelitian
Gambar 3. Pengujian pengaruh arah sudut matahari terhadap keluaran sel surya
(a) arah sinar tegak luruspanel (b) arah sinar membentuk sudut tertentu
Pemasangan sebuah panel sel surya dengan posisi tegak lurus terhadap arah
sinar matahari seperti Gambar 3a dilakukan untuk mengetahui keluaran maksimum,
sedangkan untuk mengetahui pengaruh arah sinar matahari terhadap keluaran panel
dilakukan dengan merubah arah panel sel surya tiap 10o hingga mencapai sudut 45o
terhadap sudut datang matahari seperti Gambar 3b. Dari langkah-langkah tersebut
dapat diketahui pengaruh arah sinar matahari terhadap keluaran panel sel surya.
Pengambilan data posisi/sudut matahari sangat diperlukan. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pergeseran sudut matahari pada selang waktu
tertentu. Pengambilan data ini dilakukan pukul 14.00 hingga pukul 17.00. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan menggunakan data pada Tabel 1 diatas
dapat dibuatkan grafik hubungan antara tegangan rangkaian terbuka terhadap waktu,
seperti pada Gambar
Waktu Posisi tegak lurus Posisi Bentuk Sudut
No Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya
(Voc) (A) Keluar (Voc) (A) Keluar
(W) (W)
1 14.00 12.5 0.8 12.6 12.6 0.8 12.7
2 14.30 12.7 0.7 12.7 12.9 0.7 12.8
3 15.00 12.3 0.83 12.8 12.4 0.83 12.9
4 16.30 12.0 0.8 12.9 12.1 0.8 13.00
5 17.00 11.7 0.85 13.2 11.8 0.85 13.03
E. Instrumen
2. TANG KOMBI 2
3. SCREWDRIVER 2
PLUS MINUS
Nama Bahan dan
No Gambar Bahan Banyak
Jenis
1.
AKI Baterai
VRLA
1
12V 7AH OVO
2.
Solar Panel
Panel Surya GH 50 1
WP
3.
Power solar Panel
Surya aki 12v
Inverter 1
1000Watt 1000W
1000 W Watt
4.
Solar Charger
Controller 10 A
1
12/24
VOLT
5. Bola Lampu 3
9. Rubber
1 set
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Pada bab ini, disajikan hasil dari pembangunan dan rancangan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan posisi panel surya tegak lurus terhadap sinar
matahari. Data yang diperoleh selama pengujian pada jam 14.00 hingga 16.00
dengan interval pengukuran setiap 30 menit adalah sebagai berikut:
Pada bagian ini dijelaskan tentang rancangan PLTS yang dibangun dan
spesifikasi teknis komponen yang digunakan, termasuk panel surya, baterai,
inverter, dan sistem kontrol yang terpasang pada PLTS.
2. Data Pengukuran
Tabel berikut memuat data pengukuran selama periode pengujian:
DATA PENGUKURAN
16
10
2
0.8 0.7 0.83 0.8
0
14:00 14:30 15:00 15:30
B. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini, kami dituntut agar bisa memahami penggunaan-
penggunaan teknologiyang bisa membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan
akan energi yang semakin tinggi. Salahsatunya yaitu berkaitan dengan energi listrik
yang dapat diatasi dengan penggunaan Sel Surya (Teknologi energi surya
fotovoltaik). Untuk itu, dalam laporan kali ini kami mencoba untukmenganalisis
besarnya daya dari sel surya dan mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruhterhadap penyerapan energi oleh sel surya dengan data sekunder yang
kami dapatkan.
Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan
listrik jikadiberikan sejumlah energi cahaya. Atau dengan kata lain, sel surya
bekerja dengan prinsipmengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi
listrik.Dari prosedur kerja yang diketahui, pemasangan voltmeter secara paralel dan
ampere metersecara seri terhadap rangkaian panel surya berfungsi untuk mengukur
tegangan dan arus dari panelsurya tersebut yang merupakan terapan dari Hukum
Kirchoff. Dimana pada rangkaian paralel,tegangan dari setiap komponen dalam
rangkaian selalu sama. Dan pada rangkaian seri, arus yangmelewati setiap
komponen selalu sama. Sehingga rangkaian dari percobaan ini seperti gambar
berikut (Kipas angin hanya sebagai indikator)
C. Temuan Lapangan
Berikut adalah beberapa temuan lapangan yang dapat ditemukan dalam
Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS):
6. Dampak Lingkungan
Temuan mengenai dampak lingkungan dari PLTS akan membahas tentang
aspek lingkungan yang terpengaruh oleh pembangunan dan operasi PLTS.
Termasuk di dalamnya adalah pengurangan emisi gas rumah kaca, penghematan
energi, dan pengurangan dampak lingkungan negatif lainnya.
7. Kinerja Finansial
Temuan ini berkaitan dengan analisis keekonomian PLTS, termasuk
estimasi penghematan listrik dari PLTS, biaya operasional, periode pengembalian
modal, dan efisiensi investasi.
Semua temuan di atas menjadi bagian penting dalam evaluasi dan
pengembangan PLTS yang efektif, andal, dan berkelanjutan. Dengan
menggabungkan data dari temuan lapangan, perbaikan dan peningkatan sistem
PLTS dapat dilakukan agar sistem dapat memberikan manfaat maksimal dan
berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang lebih luas.
A. Kesimpulan
Pada pembahasan BAB IV menerangkan mengenai pembahasan analisa praktikum
panel surya yang dilaksanakan secara berkala setiap 30 menit. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa;
a. Jumlah tegangan yang dihasilkan pada praktikum panel surya ini sangat berpengaruh
pada intensitas cahaya matahari saat proses charge dibawah sinar matahari. Hal ini
dapat dilihat dari peletakan sudut posisi panel surya, dan tegangan yang dihasilkan oleh
panel surya tersebut.
b. Proses pengisian tegangan pada baterai juga berjalan dengan normal, hal ini dapat
dilihat dari indicator Solar Charge Controller (SCC). Tegangan yang dihasilkan
mampu menghidupkan bohlamp lampu berdaya 25 Watt dengan normal dengan
bantuan komponen inverter untuk merubah arus DC yang dihasilkan menjadi AC.
c. Penggunaan sistem Panel Surya ini cukuplah efektif serta ramah lingkungan, karena
energi yang dihasilkan cukup mudah didapatkan, dan tegangan yang dihasilkan cukup
untuk menghidupkan peralatan listrik rumah tangga yang ada.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, di sarankan pada
penelitian selanjutnya dapat menggunakan Solar Charge Controller (SCC) yang
menggunakan sistem otomatis pada pemindahan arus ke beban saat proses charge batere
yang dilakukan oleh panel surya. Sehingga lampu dapat hidup otomatis ketika panel surya
tidak mendapatkan energi surya. Hal ini dapat berguna saat kondisi malam hari ketika
energi cahaya matahari tidak ada. Pada Solar Charge Controler tersebut masih
menggunakan sistem manual pada pemindahan tegangan ke beban.
DAFTAR PUSTAKA