Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PERENCANAAN USAHA MAKANAN

INTERNASIONAL

Makanan khas internasional adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu negara. Makanan
yang dibuat biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Beberapa topik pembahasan pada
Rangkuman Perencanaan Usaha Makanan Internasional diantaranya meliputi :
1. IDE DAN PELUANG USAHA MAKANAN INTERNASIONAL BISNIS KULINER
Banyaknya jenis makanan internasional tentu saja akan membuat wirausahawan pemula akan
bingung untuk menentukan jenis makanan yang akan dibuat. Sebelum memulai usaha makanan
internasional, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

a. Tentukan jenis makanan internasional yang akan dibuat

Menentukan jenis makanan internasional dapat dilihat dari banyaknya asal negara turis
yang datang berkunjung. Selain itu, perlu juga dilihat ketersediaan bahan makanan di
lingkungan sekitar. Sehingga dapat diketahui jenis makanan yang dibuat sesuai dengan
keinginan pasar dan bahan baku pun mudah untuk didapat.

b. Mengolah makanan dengan tepat

Cita rasa yang lezat menjadi salah satu faktor penentu suksesnya bisnis kuliner. Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui cara mengolah makanan dengan tepat. Pelajarilah
cara mengolah makanan dari negara asal, sehingga diperoleh cita rasa yang hampir mirip
dengan negara asalnya.

c. Gunakan bumbu yang tepat

Ada beberapa jenis makanan internasional yang menggunakan bumbu asli dari negara asal.
Jika memungkinkan gunakan bumbu yang asli. Namun jika tidak memungkinkan gantilah
dengan menggunakan bumbu sejenis yang ada di lingkungan sekitar.

d. Carilah lokasi yang tepat

Dalam memilih lokasi usaha, pilihlah lokasi usaha yang strategis yang mempermudah
calon pembeli datang ke warung makan atau restoran. Usahakan lokasi tempat usaha
terlihat dengan jelas, mudah untuk dicapai dengan transportasi umum dan memiliki lokasi
parkir yang memadai

e. Tentukan harga yg bersaing

Ketika memulai usaha, sebaiknya tidak mamasang tarif yang terlalu mahal. Berikan harga
promo di minggu-minggu atau bulan-bulan awal sehingga akan banyak pengunjung untuk
datang ke warung yang baru dibuka.
f. Berikan pelayanan prima

Berikan pelayanan yang berkualitas baik, misalnya melayani dengan cepat, cekatan, dan
ramah. Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas dan akan selalu ingat. Sehingga
mereka akan dengan senang hati selalu datang ke warung/restoran. Kenalilah pelanggan
tetap agar mereka merasa senang karena diperhatikan.

g. Konsisten dalam pelayanan

Buka dan tutuplah warung dengan jadwal yang tetap. Jika ada perubahan jadwal berilah
pemberitahuan sebelumnya, sehingga pelanggan tidak merasa kecewa karena datang ke
warung yang tutup. Selain itu berikan harga yang tetap. Jika ada kenaikan harga bahan
makanan dapat disiasati dengan memberikan makanan dengan porsi yang sedikit
diperkecil. Konsistensi dalam kualitas melayani pelanggan,menjaga kebersihan, dan
menjaga kualitas rasa sangat dibutuhkan dalam usaha makanan Internasional yang baru
dibuka sehingga disenangi pembeli.

2. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN DALAM USAHA MAKANAN


INTERNASIONAL

Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional sumber daya yang


dibutuhkan diantaranya :

a. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha
makanan internasional adalah:

• Faktor produksi alam pertama adalah air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan
bahan makanan, memasak, dan minum.

• Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi usaha.

• Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha makanan. Misalnya untuk daerah
dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan tubuh.

• Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam usaha


makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai
bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk
mengangkut bahan makanan.
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah :

• Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef (ahli masak).

• Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan
keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya tukang masak.

• Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (Unskilled and untrained labour)
adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan
sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.

3. PERENCANAAN PEMASARAN USAHA MAKANAN INTERNASIONAL

Ada dua faktor utama yang bisa dimanfaatkan untuk menentukan segmentasi pasar dalam
merencanakan pemasaran makanan internasional yaitu :

1. Menentukan Lokasi Usaha

Segmentasi pasar bisa dibedakan berdasarkan lokasi usaha tersebut berada. Oleh sebab itu,
perhatikan kebutuhan dan minat konsumen di sekitar lokasi usaha agar produk yang
ditawarkan sesuai dengan permintaan para konsumen. Sebagai contoh, macam menu yang
ditawarkan di kantin sekolah tentu tidak akan sama dengan menu makanan yang berlokasi
di daerah perkantoran.

2. Menentukan Harga Jual

Harga jual produk juga menjadi salah satu faktor utama dalam membedakan segmentasi
pasar. Sebagai contoh, harga makanan di lokasi pelajar tentu lebih murah dari harga yang
ditawarkan untuk karyawan. Strategi pemasaran untuk setiap target pasar tentu saja
berbeda. Konsumen kalangan bawah dapat ditawarkan menu makanan pokok dengan harga
jual yang terjangkau. Sedangkan untuk konsumen menengah, bisa memadukan antara
makanan dan minuman internasional dengan harga jual yang tidak terlalu mahal.
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK MAKANAN INTERNASIONAL
KONTINENTAL & ORIENTAL

Masakan internasional dibagi menjadi 2 yakni masakan kontinental dan makanan oriental.
Perbedaan antara masakan kontinental dan oriental dapat dijumpai dalam beberapa hal, seperti
perbedaan dalam susunan makanan utama, teknik pengolahan dan tata cara penyajian.

1. Pengertian dan Karakteristik Makanan Internasional Kontinental

Pengertian masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang mempunyai
dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia (negara-negara Eropa). Sejarah
masakan kontinental dimulai ketika bangsa Romawi jaya melawan Eropa, untuk
merayakannya diadakanlah pesta. Orang tidak puas lagi dengan hidangan-hidangan yang
sederhana.

Ciri-Ciri Makanan Kontinental

Makanan kontinental merupakan makanan dari Benua Eropa dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Eropa barat wilayahnya : Perancis , Belgia , Swiss, Belanda, dan Jerman memiliki selera
makan yang sama. Bumbu yang sering dipakai adalah merica dan garam.

b. Eropa timur wilayahnya : Chekoslovakia , Hongaria , Yugoslavia, Yunani , Romawi, dan


Rumania, mempunyai selera makan yang menggunakan berbumbu tajam dari rempah –
rempah seperti lada.

c. Eropa selatan wilayahnya : Italia, Portugal, Spayol selera makan pada umumnya berbumbu
tajam pula yaitu pala lada dan kayu manis.

Berikut merupakan beberapa contoh masakan kontinental yaitu:

• Pizza (Italia)
• Paella (Spanyol)
• Coq au Vin (Perancis)
• Schnitzel (Jerman)
• Beef Wellington (Inggris)
• Bouillabaisse (Prancis)
• Borscht (Rusia)
• Moussaka (Yunani)
• Goulash (Hungaria)
2. Pengertian dan Karakteristik Makanan Internasional Oriental

Pengertian masakan oriental merupakan jenis masakan yang berasal dari negara kepulauan
daerah Asia seperti Indonesia, Cina, Jepang, India, Arab, Pakistan dan negara timur lainnya.
Masakan oriental adalah perpaduan dari beberapa resep masakan di Asia yang mudah dikenali
dari tampilan, aroma dan rasanya karena masakan oriental selalu menggunakan bumbu utama
seperti bawang putih, kecap asin, kecap ikan, saus tiram,saus tomat, minyak wijen, ang chiu
dan sebagainya.

Bumbu yang digunakan biasanya merupakan bumbu segar yang langsung diracik. Negara-
negara oriental yang mencolok berbumbu tajam adalah makanan India, Pakistan dan Birma.
Sedangkan Jepang, Korea dan Vietnam mengikuti selera masakan Cina pada umumnya. Selera
masakan Muang hay, Philipina, dan Malaysia lebih mendekati selera masakan Indonesia.

Masakan oriental selalu dihidangkan sebagai makanan pokok seperti nasi, mie ataupun jagung
sehingga mengandung lebih banyak karbohidrat daripada protein hewani dan nabati. Masakan
oriental cukup bervariatif dalam menggunakan bahan makanan dari mulai sayur-sayuran,
daging-dagingan seperti daging sapi dan daging ayam serta berbagai seafood yang diolah baik
dibakar maupun digoreng.

Jenis menu masakan ini disajikan umumnya menggunakan bumbu – bumbu segar yang
memiliki aroma kuat dan langsung diracik saat akan memasak. Berikut merupakan beberapa
contoh masakan orienta yaitu:

• Sushi (Jepang)
• Pho (Vietnam)
• Pad Thai (Thailand)
• Dumplings (China)
• Curry (India)
• Bibimbap (Korea Selatan)
• Nasi Goreng (Indonesia)
• Ramen (Jepang)
• Satay (Malaysia)
• Tom Yam Kung (Thailand)
3. TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN INTERNASIONAL

Ada beberapa teknik yang diperlukan untuk mengolah makanan agar dihasilkan suatu produk
makanan dengan citarasa yang sesuai dengan harapan. Cara pengolahan makanan internasional
sangat banyak, berikut ini 7 diantaranya :

a. Menggoreng (frying) Frying adalah teknik memasak bahan makanan dalam minyak panas
supaya bahan makanan menjadi masak, kering dan berwarna kecoklatan.
b. Mengukus (steaming) ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.
Mengukus dilakukan dalam panci pengukus yang terdiri dari dua buah panci yang disusun.
Panci bawah berisi air pengukus, sedangkan yang di atas tempat makanan yang dikukus
dasarnya berlubang-lubang.
c. Merebus (boiling)
Boiling yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair pada suhu 100 celcius. Merebus
dapat dalam air, susu, kaldu atau anggur.
d. Menumis (sauting) ialah memasak bahan makanan dalam sedikit margarin, mentega atau
minyak, supaya lebih harum dan sedap. Menumis dilakukan sebentar sambil terus diaduk-
aduk.
e. Mendinginkan (chilling) ialah membiarkan makanan untuk sementara waktu di dalam
lemari pendingin sampai tercapai suhu dingin yang diinginkan. Mendinginkan dapat pula
dilakukan dengan potongan-potongan es batu atau air es.
f. Mengentalkan (thicken) ialah menambahkan bahan-bahan pengental pada zat cair.
Bahan-bahan yang dapat digunakan ialah pati, telur dan gelatin atau agar-agar. Tepung
kentang dan maizena lebih besar daya kentalnya daripada bahan pental lain.
g. Menghidangkan (serving) ialah cara menghidangkan makanan yang telah matang.

Anda mungkin juga menyukai