SERIES 1 - Chandra Hamzah, SH
SERIES 1 - Chandra Hamzah, SH
Kompetensi:
• Sarjana Hukum FUI, tahun 1995
• Sertifikasi Pengacara, tahun 1997
• Sertifikasi Advokat, tahun 2000
• Sertifikasi Konsultan Hukum Pasar Modal, tahun 2001
• Sertifikasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, tahun 2006
• Sertifikasi Komite Audit IKAI, tahun 2017
Co-Founder, Senior Partner • Sertifikasi Arbiter IArbI, tahun 2020
T +62 21 2555 7800
E chandra.hamzah@ahp.id
Pengalaman:
• Law Firm Erman Radjaguguk & Associates
Practice Areas • Law Firm Lubis Ganie Surowidjojo
Dispute Resolution,
Anti-corruption and • Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Kejaksaan Agung RI
Good Corporate
• Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi
Governance,
Intellectual • Komisaris Utama PT PLN (Persero)
Property
PAGE 3
Peraturan Perundang-undangan
PAGE 4
DEWAN
KOMISARIS/KOMISARIS
PAGE 5
TUGAS DEWAN KOMISARIS
PENGAWASAN
NASIHAT
PAGE 6
PENGERTIAN DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS
Pasal 1 angka 6 UU PT
“Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.”
Pasal 1 angka 3 POJK Direksi dan Dekom Emiten dan Perusahaan Publik
“Dewan Komisaris adalah organ Emiten atau Perusahaan Publik yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.”
PAGE 7
TUGAS DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS (1)
Pasal 108 ayat (1) UU PT:
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
PAGE 8
TUGAS DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS (2)
Pasal 6 UU BUMN:
1) Pengawasan BUMN dilakukan oleh Komisaris dan Dewan Pengawas.
2) Komisaris dan Dewan Pengawas bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMN untuk
kepentingan dan tujuan BUMN.
3) Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris dan Dewan Pengawas harus mematuhi Anggaran Dasar
BUMN dan ketentuan peraturan perundangundangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta
kewajaran.
Pasal 31 UU BUMN:
Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam menjalankan kepengurusan Persero serta memberikan
nasihat kepada Direksi
PAGE 9
TUGAS DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS (3)
PAGE 10
KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS (1)
Penjelasan Pasal 31 UU BUMN:
“Komisaris dalam melakukan tugasnya berkewajiban:
a. memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai rencana kerja dan anggaran
perusahaan yang diusulkan Direksi;
b. mengikuti perkembangan kegiatan persero, memberikan pendapat dan saran kepada
RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan persero;
c. melaporkan dengan segera kepada pemegang saham apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja persero;
d. memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan persero;
e. melakukan tugas pengawasan lain yang ditetapkan anggaran dasar persero dan/atau
berdasarkan keputusan RUPS.
PAGE 11
KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS/KOMISARIS (2)
Penjelasan Pasal 31 UU BUMN:
“Selain itu, agar Komisaris dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas
dan fungsinya, Komisaris mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk
keperluan verifikasi dan memeriksa kekayaan persero;
b. memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh persero;
c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan
yang menyangkut pengelolaan persero;
d. meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri rapat Komisaris;
e. menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dibicarakan;
f. memberhentikan sementara Direksi, dengan menyebutkan alasannya;
g. wewenang lain yang dianggap perlu sebagaimana diatur dalam anggaran dasar
Persero.”
PAGE 12
DIREKSI
PAGE 13
TUGAS DIREKSI
PENGURUSAN
PERSEROAN
MEWAKILI
PERSEROAN
PAGE 14
PENGERTIAN DIREKSI
Pasal 1 angka 5 UU PT
“Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.”
Pasal 1 angka 2 POJK Direksi dan Dekom Emiten dan Perusahaan Publik
“Direksi adalah organ Emiten atau Perusahaan Publik yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Emiten atau Perusahaan Publik untuk kepentingan Emiten atau
Perusahaan Publik, sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten atau Perusahaan Publik serta
mewakili Emiten atau Perusahaan Publik, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.”
PAGE 15
TUGAS DIREKSI (1)
Pasal 92 dan 98 UU PT
“Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan”
“Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.”
Pasal 5 UU BUMN:
1) Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi.
2) Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan
BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
3) Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN
dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
serta kewajaran.
PAGE 16
TUGAS DIREKSI (2)
POJK Direksi dan Dekom Emiten dan Perusahaan Publik
Pasal 12 ayat (1):
“Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Emiten atau
Perusahaan Publik untuk kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan
maksud dan tujuan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan dalam anggaran dasar.”
PAGE 17
BUSINESS JUDGMENT RULE
PAGE 18
BUSINESS JUDGMENT RULE
PAGE 19
Pertanggungjawaban Direksi Berdasarkan UU PT
Pasal 97 UU PT:
1) Direksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan 5) Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1). atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
apabila dapat membuktikan:
2) Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib
dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan itikad baik a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
dan penuh tanggung jawab. kelalaiannya;
3) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-
hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
pribadi atas kerugian perseroan apabila yang tujuan Perseroan;
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
ayat (2). maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian; dan
4) Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada berlanjutnya kerugian tersebut.
ayat (3) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap
anggota Direksi.
PAGE 20
Pertanggungjawaban Anggota Dewan Komisaris Berdasarkan UU PT
Pasal 114 UU PT:
1) Dewan Komisaris bertanggung jawab atas 5) Anggota Dewan Komisaris tidak dapat
pengawasan perseroan sebagaimana dimaksud dalam dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
Pasal 108 ayat (1) dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:
2) Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad a. telah melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan
baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian dengan maksud dan tujuan perseroan;
nasihat kepada Direksi sebagaimana dimaksud dalam b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
Pasal 108 ayat (1) untuk kepentingan perseroan dan maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi
sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. yang mengakibatkan kerugian; dan
3) Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah
jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4) Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua)
anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku secara
tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan
Komisaris.
PAGE 21
KETENTUAN PIDANA DALAM UU PT
Pasal 155 UU PT:
“Ketentuan mengenai tanggung jawab Direksi dan/atau Dewan
Komisaris atas kesalahan dan kelalaiannya yang diatur dalam
Undang-Undang ini tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Hukum Pidana.”
PAGE 22
Putusan Mahkamah Agung No. 121 K/Pid.Sus/2020
- Karen Agustiawan
PAGE 23
PEDOMAN
Kewenangan
Perbuatan
Peraturan
PAGE 24
DISKRESI
Kewenangan
PERATURAN PERATURAN
Diskresi
Diskresi Diskresi
PERATURAN PERATURAN
Diskresi
PAGE 25
Thank you Jakarta Office
Capital Place, Level 36 - 38
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta, 12710
Surabaya Office
Pakuwon Center, Superblok Tunjungan City
Lantai 11, Unit 08
Jalan Embong Malang No. 1, 3, 5, Surabaya 60261
www.ahp.id