Anda di halaman 1dari 2

1.

2 Fungsi Kewirakoperasian
Dipandang dari kegiatan seorang wirakop, fungsi kewirakoperasian dibedakan menjadi 3
(tiga) jenis yaitu kewirakoperasian rutin, kewirakoperasian arbitrase, dan kewirakoperasian
inovatif (Ropke,1992)
Kewirakoperasian rutin berkaitan dengan berbagai kegiatan yang bersifat rutin dalam
organisasi usaha (koperasi), seperti produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi, dan
lain-lain. Program-program telah direncanakan, diorganisasi, dan dilaksanakan. Tugas wirakop
hanyalah meluruskan/mengendalikan sesuatu agar berjalan sesuai dengan program yang telah
direncanakan. Dalam pengertian lain tugas wirakkop yang bersifat rutin berhubungan erat
dengan alokasi faktor produktif. Dalam alokasi sumber daya kadang-kadang terjadi
penyimpangan dari hal yang direncanakana semula, dan penyimpangan ini perlu diluruskan. Jadi
pada dasarnya kegiatan wirakop dalam hal ini hanyalah menyelesaikan permasalahan yang
terjadi dalam aktivitas rutin sehari – hari.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi bila terjadi misalokasi
sumber daya.
b. Manajer (wirakop) mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya, tujuan dan
resiko yang dihadapi.
c. Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirakop mampu memaksimumkan tujuan
(misalnya profit).
Kewirakoperasian arbitrase berkaitan dengan keputusan – keputusan wirakop yang
diambil dari dua kondisi yang berbeda. Tugas utama wirakop dalam hal ini mencari peluang
(opportunity) yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda. Misalnya harga input di
daerah A lebih murah dibanding di daerah B, maka wirakop yang jeli akan mendatangkan input
dari daerah A bila hal itu relative lebih menguntungkan. Kondisi lain, bila harga output di
daerah C lebih tinggi daripada di daerah D, maka wirakop yang jeli akan menjual di daerah C
sepanjang memberikan tamabahan keuntungan. Kemudian untuk memperoleh keberhasilan
dalam kondisi ini, wirakop harus mempunyai informasi yang banyak tentang lingkungan dan
pasar yang hendak dituju dan memanfaatkan informasi ini demi kemajuan koperasi.
Kewirakoperasian inovatif berkaitan dengan kaitan wirakop dalam mencari, menemukan
dan memanfaatkan peluang – peluang bisnis hingga menemukan sesuatu yang berbeda.
Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang ada. Ia
selalu berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh. Ia sangat
diperlukan terutama pada kondisi dimana perusahaan (termasuk koperasi) mengalami stagnasi.
Ia juga diperlukan oleh perusahaan atau koperasi yang menghadapi masalah ketidakpastian
yang serius dalam lingkungan yang dinamis.

Anda mungkin juga menyukai