Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putri Salma N

NIM : 2002837
Kelas : 3D
Tanggal : 13 September 2021

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling
berkaitan antara satu dengan lainnya, yakni:
1. Tujuan
2. Materi/Isi
3. Metode
4. Organisasi
5. Evaluasi
Komponen-komponen tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama
menjadi dasar utama dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran.
Tujuan kurikulum pada tiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang terdapat pada Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam ruang lingkup yang luas kurikulum dikategorikan sebagai alat
pendidikan dalam upaya penyelenggaraan dan pengembangan sumber daya manusia yang
berkualitas. Hal yang menjadi tujuan umum kurikulum ialah memberi penyediaan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menjalani proses pendidikan dan pembelajaran guna mencapai target
tujuan pendidikan nasional (O. Hamalik, 2015)

1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan yaitu arah atau sasaran yang dituju oleh proses penyelenggara
pendidikan, dalam setiap kegiatan biasanya memiliki tujuan karena dengan tujuan itulah yang
akan menuntun pada apa yang hendak dicapai atau dapat diartikan sebagai gambaran tentang
hasil akhir dari suatu kegiatan. Hal tersebut biasanya tercantum dalam rencana pembelajaran
yang tercantum dalam bagian tujuan instruksional khusus dan umum. Dengan mempunyai
gambaran yang jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu, maka dapat diupayakan berbagai
kegiatan atau perangkat untuk mencapainya. (Sudin, 2014).
Secara sistematis, urutan tujuan dapat digambarkan dalam bentuk hierarki sebagai berikut.
1. Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU No. 20
tahun 2003, seperti telah dikemukakan sebelumnya.
2. Tujuan Institusional, yaitu tujuan yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu
jenjang pendidikan (lembaga) tertentu, misalnya SD, SMP, SMU, baik lembaga yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta.
3. Tujuan Kurikuler, yaitu tujuan setiap mata pelajaran atau bidang studi. Secara operasional
tujuan kurikuler adalah rumusan kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki siswa setelah
menyelesaikan atau menempuh suatu mata pelajaran atau bidang studi.
4. Tujuan Pembelajaran, yaitu tujuan (kompetensi) yang harus dicapai siswa setiap setelah
berlangsungnya kegiatan pembelajaran. (Dadang Sukirman, 2021)

2. Komponen Materi/Isi
Komponen isi dalam kurikulum yaitu pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah.
Dalam hal ini siswa melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh pengalaman
belajar tersebut. Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa
sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan.
Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “Isi
kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan
satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan
nasional” (Bab IX, Ps. 39). Sesuai dengan rumusan tersebut isi kurikulum dikembangkan dan
disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.
b) Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan.
Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan
tujuan satuan pendidikan tersebut.
c) Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai
melalui pencapaian materi kurikulum. Materi kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu
sesuai dengan tujuan kurikulum, yang meliputi
• Teori, ialah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi
hubungan-hubungan antara variable-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan
gejala tersebut.
• Konsep, ialah suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dan kekhususan-kekhususan.
Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
• Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari
analisis, pendapat, atau pembuktian dalam penelitian.
• Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan
hubungan antara beberapa konsep.
• Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang
harus dilakukan oleh siswa.
• Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari
terminologi, orang dan tempat, dan kejadian.
• Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru yang khusus yang diperkenalkan dalam
materi.
• Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk
memperjelas suatu uraian.
• Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/suatu kata dalam
garis besarnya.Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem, atau pendapat yang tidak
diberi argumentasi. (Bisri, 2020)

3. Komponen Metode
Komponen metode atau proses belajar mengajar yaitu komponenyang cukup penting
karena metode dan strategi yang digunakan dalam kurikulum tersebut menentukan
apakah materi yang diberikan atau tujuan yangdiharapkan dapat tercapai atau tidak.
(Hidayani, 2013)
Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi pentng dalam kurikulum karena erisi
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan guru. Terdapat tiga alternative pendekatan
yang dapat digunakan, yakni :
a) Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, yaitu materi pembelajaran bersumber dari
mata ajaran. Penyampaian materi dilakukan melalui komunikasi anatara guru dan peserta
didik. Guru sebagai komunikator dan peserta didik sebagai penerima pesan. Yang menjadi
bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri dan dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran
b) Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan,
minat, dan kemampuan siswa. Lebih banyak menggunakan metode individualisasi
pembelajaran seperti belajar mandiri, belajar modul, paket belajar.
c) Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Kegiatan pendekatan ini
memiliki tujuan mengintegrasi sekolah dan masyarakat guna memperbaiki kehidupan
masyarakat. Prosedur yang ditempuh dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa
yang berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan seperti karyawisata, narasymber,
kerja pengalaman, survei, proyek pengabdian atau pelayanan masyarakat, berkemah serta
unit (O. Hamalik, 2015)

4. Komponen Organisasi
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-
cirinya sendiri:
a) Mata Pelajaran Terpisah-pisah (Isolated Subject)
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah, seperti: Sejarah, Bahasa
Indonesia dan sebagainya. Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada
hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu,
dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa, semua materi
diberikan sama.
b) Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkolerasi (Correlated)
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat
pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang
saling berkolerasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut.
c) Bidang Studi (Broadfield)
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang dikolerasikan/difungsikan
dalam satu bidang pengajaran, misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca, bercerita,
mengarang, bercakap-cakap dan sebagainya.
d) Program yang Berpusat pada Anak ( Childecentered Program)
Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum ditiitkberatkan pada kegiatan-kegiatan
peserta didik, bukan pada mata ajaran.
e) Core Program
Core program adalah suatu program inti berupa suatu urut atau masalah.
f) Electric Program
Electric program adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi
kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan yang berpusat pada peserta didik.

5. Komponen Evaluasi
Kurikulum merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan
pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam
pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria
Evaluasi sering dianggap sebagai kegiatan akhir dari suatu proses kegiatan. Ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penialaian diantaranya validitas,
reliabilitas, objektivitas, kepraktisan, pembedaan, dan syarat-syarat. Evaluasi sebagai alat untuk
melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan non tes (Sukmawati,
2021)
Tes, harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Tes juga berfungsi
untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi
pembelajaran Jenis-jenis tes terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa
jenis. Berdasar-kan jumlah peserta, tes hasil-hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes
kelompok dan tes individu.
Manfaat adanya Komponen-Komponen Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum bermanfaat untuk mengarahkan proses belajar dan mengajar
sehingga dapat mencapai tujuan nasional dengan baik. Manfaat dari komponen yang dimiliki
oleh kurikulum diantaranya
1. Manfaat kurikulum bagi guru
a. Dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran
b. Membantu memberikan pemahaman kepada guru dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban
c. Mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar-mengajar
d. Membantu menunjang pengajaran menjadi lebih baik
2. Manfaat kurikulum bagi sekolah
a. Mendorong sekolah menyukseskan penyelenggaraan pendidikan
b. Membuka peluang bagi pihak sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan
c. Dapat digunakan sebagai alat dalam upaya pencapaian tujuan program pendidikan
3. Manfaat Kurikulum bagi masyarakat
a. Dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orangtua dalam membimbing proses belajar
anak
b. Memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengembangkan dan
menyempurnakan program pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai