Anda di halaman 1dari 3

Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar

Pendahuluan
Salah satu komponen yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum adalah gambaran dari visi, misi dan tujuan pendidikan suatu negara (Bahri, 2017).
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran oleh berbagai pakar bidang pengembangan
kurikulum dari dulu hingga dewasa ini. Secara garis besar kurikulum dapat diartikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan tujuan pembelajaran, isi dan materi, serta metode yang
digunakan untuk memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Ansyar, 2017).
Kurikulum memiliki 6 fungsi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya: (1)
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya program belajar; (2) meningkatkan keadilan
dan kesempatan bagi peserta pendidikan untuk hasil yang maksimal; (3) meningkatkan relevansi
dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar; (4)
meningkatkan kinerja guru dan kegiatan peserta siswa mencapai tujuan belajar mereka; (5)
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar; dan (6) peningkatan partisipasi
masyarakat untuk membantu mengembangkan program (Julaeha, 2019).
Dengan keenam fungsi yang terdapat dalam kurikulum, tentu mengantarkan kurikulum
kepada suatu penyesuaian. Program kurikulum perlu dievaluasi dengan cara yang kreatif,
dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan kurikulum menjadi sebuah kebutuhan karena dengan adanya perubahan tersebut
menghantarkan pendidikan negaranya menjadi lebih baik. Dapat dilihat bahwasannya dalam
kurun waktu enam tahun, standar pendidikan tinggi (SNDikti) di Indonesia telah berubah tiga
kali, yakni: Permenristekdikti No. 49 Tahun 2014, Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015,
Permendikbud Edisi 3 2020 yang berbarengan dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka (MBKM) (Suryaman, 2020).
Adanya perubahan tersebut, kini menghantarkan Indonesia pada kurikulum baru yakni
kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum 2013. Dalam laman (Kemendikbud), kurikulum merdeka adalah program studi
berbagai program kurikuler di mana konten akan dioptimalkan sehingga siswa memiliki cukup
waktu untuk mengeksplorasi konsep dan membangun keterampilan. Guru berhak memutuskan
Pilih dari berbagai alat pengajaran untuk memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat siswa. Sebuah proyek untuk meningkatkan perwujudan profil mahasiswa
Pancasila yang dikembangkan atas dasar tema-tema tertentu yang didefinisikan oleh pemerintah.
Proyek ini tidak dimaksudkan untuk dicapai tujuan pembelajaran tertentu sehingga tidak terikat
mata pelajaran.
Saat ini, kurikulum merdeka masih menjadi opsi dalam penerapan kurikulum di sekolah-
sekolah di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Kemendikbudristek memberikan keleluasan dan
kewenangan kepada sekolah dalam memilih kurikulum sesuai dengan kebutuhan. Selain itu,
diharapkan opsi kurikulum ini dapat diterapkan secara bertahap sehingga dalam perubahan
kurikulum nasional ini dapat optimal dan efisien.
Oleh karena itu, tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk melihat efektivitas penerapan
kurikulum merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai kurikulum nasional sehingga dapat
menjadikan salah satu bahan evaluasian untuk kurikulum yang lebih baik.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pada metode ini berusaha untuk
memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi perilaku manusia dalam situasi
tertentu dari sudut pandang peneliti sendiri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang subjek yang diteliti. Pengumpul data
atau alat penelitian dalam metode kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yakni teknik wawancara yang di lakukan pada salah satu pengajar di SDN 244
Guruminda yang merupakan salah satu sekolah daerah Bandung yang sudah menerapkan
kurikulum merdeka.

Daftar Pustaka
Ansyar, M. (2017). Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Prenada Media.
Bahri, S. (2017). Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam
Futura, 11(1), 15-34.
Julaeha, S. (2019). Problematika Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 157.
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
Suryaman, M. (2020, October). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar.
In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra (Vol. 1, No. 1, pp. 13-28).

Anda mungkin juga menyukai