PEDOMAN PENYELENGGARAAN
ASSESSMENT CENTER PEGAWAI NEGERI SIPIL
MEMUTUSKAN:
Pasal1
Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 6 Juni 2008
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
ASSESSMENT CENTER PEGAWAI NEGERI SIPIL
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Berdasarkan Pasal 17 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 ditentukan bahwa,
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi,
prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
agama, ras, atau golongan.
C. PENGERTIAN
Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini yang dimaksud
dengan:
B. KEGUNAAN
A. KELEMBAGMN
UPK sebagai penyelenggara Assessment Center pada Instansi Pusat dan
Provlnsl, paling kurang membidangi perencanaan, penyelenggaraan,
kesekretariatan dan kelompok jabatan fungsional.
B. KEBUTUHAN PERSONIL
1. ASSESSOR
Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Assessor sebagai berikut :
a. Pendidikan minimal Strata Satu (S-1);
b. Mengikuti pelatihan calon Assessor yang diselenggarakan oleh
Badan Kepegawaian Negara atau lembaga yang direkomendasi-
kan oleh Badan Kepegawaian Negara;
c. Mengikuti proses pemagangan di UPK penyelenggara Assess-
ment Center; dan
d. Mengikuti kegiatan penyegaran dalam bidang Assessment Center
secara berkala.
Tugas yang harus dilakukan oleh Assessor sebagai berikut :
a. Mengkaji ulang profil kompetensi jabatan;
b. Menyusun simulasi;
c. Melakukan wawancara, observasi dan mencatat perilaku Asses-
see;
d. Melakukan analisis dan membuat penilaian;
e. Mengikuti Assessor Meeting;
f. Menyusun laporan hasit penilaian; dan
g. Memberikan umpan balik (feedback) kepada Assessee.
2. ADMINISTRATOR
Persyaratan:
a. Memenuhi persyaratan sebagai Assessor;
b. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang tuas mengenai
Assessment Center;
c. Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, rasa tanggung jawab,
kemampuan memimpin dan bekerja datam kelompok.
Tugas:
a. Menetapkan kompetensi yang dibutuhkan;
b. Menetapkan simulasi yang akan digunakan;
c. Menentukan penugasan Assessor;
d. Memberikan pengarahan kepada Assessor dan Assessee;
e. Memantau pelaksanaan Assessment Center;
f. Memimpin Assessor Meeting;
g. Menyelaraskan hasil Assessment Center sebagai bahan laporan;
h. Mempresentasikan hasil penilaian dan rekomendasi kepada peng-
guna;dan
i. Memberikan umpan balik (feed back) atas hasil Assessment
Center kepada pengguna.
3. TENAGA PENDUKUNG
Persyaratan:
Memiliki ketrampilan sesuai tugas dalam pelaksanaan Assessment
Center.
Tugas:
Mendukung pelaksanaan Assessment Center sesuai dengan tugas
yang diberikan oleh Administrator.
D. SARANADAN PRASARANA
Penyediaan fasilitas berupa gedung/ruang-ruang yang memenuhi
persyaratan minimal, yaitu:
6. Assessor Meeting.
Pertemuan antar Assessor untuk integrasi data dalam rangka
menentukan klasifikasi Assessee yang dapat berupa:
a. Memenuhi Syarat (MS) apabila aspek kompetensi yang dimiliki
individu memenuhi persyaratan minimal jabatan.
b. Masih Memenuhi Syarat (MMS) apabila terdapat kompetensi yang
masih memerlukan pengembangan untuk dapat memenuhi
persyaratan minimal jabatan.
c. Kurang Memenuhi Syarat (KMS) apabila kompetensi yang dimiliki
individu kurang memenuhi persyaratan dan diperlukan
pengembangan dalam waktu yang cukup lama.
d. Tidak Memenuhi Syarat (TMS) apabila kompetensi yang dimiliki
individu tidak memenuhi persyaratan dan sulit untuk
dikembangkan.
Oi samping itu, Assessor Meeting juga memberikan rekomendasi
mengenai saran penempatan dan pengembangan yang harus
dilakukan oleh Assessee.
7. Pembuatan laporan individual.
Assessor menyusun laporan individual sesuai dengan hasil Assessor
Meeting yang menguraikan antara lain:
a. Profil Kompetensi, menggambarkan profil setiap kompetensi
dengan range penilaian 1-5.
b. Uraian per kompetensi, menguraikan sisi kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki Assessee.
c. Kesimpulan dan Rekomendasi, menguraikan profil kompetensi
Assessee yang dibandingkan dengan profil jabatan.
d. Saran pengembangan, berisi uraian yang menggambarkan aspek
kompetensi yang mungkin dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
8. Penyusunan laporan komprehensif.
Administrator menyusun laporan menyeluruh untuk disampaikan
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.
VI. PENUTUP
1. Apabila dalam melaksanakan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara ini dijumpai kesulitan agar ditanyakan kepada Kepala 8adan
Kepegawaian Negara untuk mendapat penyelesaian.
2. Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,