Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Disusun oleh :

1. Dhea Khairunnisa
2. Agel Zelma
3. Marita Puspita
4. Aditya Gite
5. M Dhani Prasetyo
6. Surya Adytama

XII IPA 5
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat
untuk melengkapi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Iman
Kepada Hari Akhir ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Iman Kepada Hari Akhir ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB 1........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB 2 ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Iman kepada Hari Akhir ............................................................................ 3
2.2. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir ........................................................................... 3
2.3. Tanda-tanda Hari Akhir ............................................................................................... 4
2.4. Nama-Nama Hari Akhir ............................................................................................... 5
2.5. Peristiwa setelah Hari Kiamat ...................................................................................... 6
2.6. Tahapan Periode Hari Akhir ........................................................................................ 7
2.6.1. Yaumul Ba’ats .......................................................................................................... 7
2.6.2. Yaumul Hasyr ........................................................................................................... 7
2.6.3. Buku Catatan ............................................................................................................. 8
2.6.4. Yaumul Hisab dan Mizan ......................................................................................... 8
2.6.5. As-Sirat ..................................................................................................................... 8
2.6.6. Yaumul Jaza’ ............................................................................................................ 8
2.6.7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga ..................................................................... 9
2.6.8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka.................................................................. 9
2.7. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir ........................................................................... 9
2.8. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir ............................................ 10
2.8.1. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik ..................................................................... 10
2.8.2. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia ....................................................................... ...10
2.8.3. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain ........................................................................... 11
2.8.4. Bersikap Rendah Hati ............................................................................................. 11
2.8.5. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan ................................ 11
2.8.6. Bersikap Optimis dan Lapang Dada........................................................................ 11
BAB 3...................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 13
3.2. Saran .......................................................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir
adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan
dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung
bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya.
Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat
muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-Qur’an
sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya, mengimani
hari akhir adalah salah satu cara agar kita bisa selalu meningkatkan keimanan kita kepada
Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi, yang
hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akhirat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian iman kepada hari akhir?Bagaimana hari akhir menurut ilmu
pengetahuan?
2. Apa hakikat beriman kepada hari akhir?
3. Apa saja tanda-tanda hari akhir?
4. Apa saja nama-nama hari akhir?
5. Bagaimana peristiwa setelah hari kiamat?
6. Bagaimana tahapan-tahapan periode hari akhir?
7. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?
8. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir?

1
1.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.
2. Untuk mengetahui hari akhir menurut ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui hakikat beriman kepada hari akhir.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda hari akhir.
5. Untuk mengetahui nama-nama hari akhir.
6. Untuk mengetahui peristiwa setelah hari kiamat.
7. Untuk mengetahui tahapan periode hari akhir.
8. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada hari akhir.
9. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Iman
kepada Hari Akhir
Secara umum pengertian iman
kepada hari kiamat yaitu
percaya dan yakin bahwa
seluruh alam semesta dan
isinya akan hancur suatu saat
nanti dan setelah itu akan ada
kehidupan yang kekal
(akhirat).
Menurut bahasa (etimologi)
yaitu percaya akan datangnya
hari kiamat (hari akhir),
sedangkan menurut istilah
(terminologi) yaitu percayai
dan yakin akan adanya
kehidupan akhirat yang kekal
setelah kehidupan dunia ini.
Para Ulama' membagi
kiamat menjadi dua macam,
yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra.
1. Kiamat Sugra/kiamat kecil,
yaitu rusaknya sebagian
makhluk, misalnya kematian
dan terjadinya bencana alam
seperti gempa bumi, gunung
meletus, banjir dan
sebagainya.
2. Kiamat Kubra/kiamat besar
adalah hancurnya alam
semesta dengan segala isinya
secara serempak, atau
berakhirnya seluruh kehidupan
makhluk alam ini secara
serempak
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Iman kepada Hari Akhir

Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa seluruh
alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan ada kehidupan yang kekal
(akhirat). Menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat (hari akhir),
sedangkan menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan akhirat yang
kekal setelah kehidupan dunia ini. Para Ulama' membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat
sugra dan kiamat kubra.

1. Kiamat Sugra/kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya kematian dan
terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya.
2. Kiamat Kubra/kiamat besar adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya secara
serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam ini secara serempak

ٍ D‫ ْف‬Dَ‫ ن‬D‫ ُّل‬D‫ ُك‬D‫ى‬Dٰ D‫ز‬Dَ D‫ج‬Dْ Dُ‫ ت‬Dِ‫ ل‬D‫ ا‬Dَ‫ه‬D‫ ي‬Dِ‫ ف‬D‫خ‬Dْ ‫ ُأ‬D‫ ُد‬D‫ ا‬D‫ َأ َك‬Dٌ‫ ة‬Dَ‫ ي‬Dِ‫ت‬D‫ آ‬Dَ‫ ة‬D‫ َع‬D‫ ا‬D‫ َّس‬D‫ل‬D‫ ا‬D‫ِإ َّن‬
D‫ى‬Dٰ D‫ َع‬D‫ ْس‬Dَ‫ ت‬D‫ ا‬D‫ َم‬Dِ‫ ب‬D‫س‬
Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri
itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Q.S Surat TaHa Ayat 15)
2.2. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap
umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya
dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. Banyak
ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, diantaranya adalah
firman Allah Swt.:

َ ِ‫ْك َو َما ُأ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل‬


َ ُ‫ك َوبِاآْل ِخ َر ِة هُ ْم يُوقِن‬
‫ون‬ َ ‫ون بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَي‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُْؤ ِمن‬

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Q.S Surat
Al-Baqarah Ayat 4)

Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang panjang tentang
iman, Islam, dan ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman): “Beliau menjawab: ‘Kamu
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan
takdir baik dan buruk. (H.R. Muslim).

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri
orang beriman. Sedangkan dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari
Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman. Iman
kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di
akhirat.

2.3 Tanda-tanda Hari Akhir

Tanda-tanda hari akhir atau kiamat dibagi menjadi dua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-
tanda besar kiamat. Tanda-tanda kecil kiamat antara lain sebagai berikut.

1. Ilmu agama sudah dianggap tidak penting lagi.


2. Tersebarnya perzinaan.
3. Minuman keras merajalela.
4. Fitnah muncul di mana-mana.
5. Hamba sahaya perempuan dikawini tuannya.

Adapun tanda-tanda besar kiamat antara lain sebagai berikut.


1. Rusaknya Ka'bah.
2. Matahari terbit dari barat.
3. Keluarnya Imam Mahdi.
4. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara.
5. Keluarnya bangsa Yakjuj dan Makjuj.

2.5. Peristiwa setelah Hari Kiamat

Setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan lagi, yaitu kehidupan akhirat. Kehidupan
akhirat dimulai setelah terjadinya hari kiamat. Pada hari kiamat seluruh makhluk ciptaan Allah
Swt. mati. Allah Swt., Zat Yang Maha Kekal tetap abadi selama-lamanya meskipun seluruh makhluk
hancur binasa. Setelah Malaikat Israfil meniup nafiri atas perintah Allah Swt. dibangkitkannya nyawa
seluruh manusia yang telah terkubur bermilyar tahun yang lalu.

Keadaan manusia setelah dibangkitkan berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada
yang dibangkitkan dengan wajah berseri-seri dan ada yang dibangkitkan dengan wajah bermuram
durja. Keadaan ini sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Jika amal perbuatan di
dunia adalah amal kebajikan, mereka akan dibangkitkan dengan wajah berseri. Mereka yang ketika
hidup di dunia hanya berbuat maksiat dan menumpuk dosa, akan dibangkitkan dengan wajah
bermuram durja.

Nyawa yang telah dibangkitkan tersebut berbondong-bondong menuju padang Mahsyar.


Di padang Mahsyar inilah manusia menunggu panggilan Allah Swt. Panggilan untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Seluruh amal yang telah
dilakukan di dunia akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Pada hari itu tidak ada
manusia yang dapat mengelak dari pertanggung-jawaban. Setiap manusia akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada satupun manusia yang
mempertanggungjawabkan perbuatan orang lain. Tidak ada seorang pun yang membantu atau
membela kita dalam pertanggungjawaban tersebut. Hal ini karena semua orang disibukkan oleh
urusannya masing-masing sehingga tidak ada lagi yang sempat memikirkan orang lain.
Catatan amal yang dibuat selama hidup di dunia akan diperlihatkan. Catatan yang sangat
terperinci dan tidak ada satu pun amal yang terlewat. Catatan tersebut dibuat oleh Malaikat Raqib dan
Malaikat Atid yang mendampingi manusia setiap saat. Pada hari itu mulut dikunci dan yang berbicara
adalah anggota tubuh. Allah Swt. dan diri sendiri yang menjadi saksi pada hari itu. Pengadilan Allah
Swt. merupakan pengadilan yang sangat adil. Semua manusia akan merasakan keadilannya. Amal
perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik atau amal buruk.
Jika amal baik yang lebih berat, surga-Nya telah menunggu. Sebaliknya, jika amal buruk yang lebih
berat, neraka dan siksa-Nya telah menanti.

Konsep tentang hari pembalasan diingkari oleh masyarakat jahiliah. Mereka tidak
mempercayai adanya hari pembalasan. Bagi mereka kehidupan hanya sampai dunia ini dan tidak ada
lagi kehidupan setelah kehidupan di dunia. Masyarakat jahiliah menganggap bahwa manusia
tidak akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan di dunia. Masyarakat
jahiliah menganggap konsep tentang hari kebangkitan dan pertanggungjawaban amal hanya
khayalan yang bertujuan menakut-nakuti mereka. Al-Qur’an secara jelas mengajarkan tentang
hari pembalasan. Akan tetapi, masyarakat jahiliah mengabaikannya.

2.6. Tahapan Periode Hari Akhir

Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah
berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa9.
Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.6.1. Yaumul Ba’ats

Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan.
Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah
Swt.: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitahukanNya kepada mereka
apa saja yang mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpulkan semua amal perbuatan mereka
padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala sesuatu." (Q.S. al-
Mujadalah: 6).

2.6.2. Yaumul Hasyr


Yaumul hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-
masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat
berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia,
dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi: 47).

2.6.3. Buku Catatan

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang
sudah dicatat Malaikat Raqib dan Atid. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan
manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat
orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata <Wahai
celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh dihadapan mereka apa-apa yang telah
mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.= (Q.S. al-Kahfi: 49).

2.6.4. Yaumul Hisab dan Mizan

Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk
dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka
dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.:”Pada hari itu lidah, tangan,
dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr:
24).

Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi kebajikan
dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan
seadil-adilnya. Firman Allah Swt.: “Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari
kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat zarah
pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-
Anbiya’: 47).

2.6.5. As-Sirat

As-sirat adalah jembatan yang terbentang diatas neraka menuju surga. Mudah atau
sulitnya melewati as-sirat itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (as-sirat) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).

2.6.6. Yaumul Jaza’

Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt.
(Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman
Allah: Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang
pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S al-
Mukmin: 17).

2.6.7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga

Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang
sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun
bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang setara, yaitu
berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya.

2.6.8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka

Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat,
maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt.,
maka akan menerima balasan yang jahat pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka,
digambarkan melalui firman Allah Swt.: Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman
dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon
yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (Q.S. al-
Ghasyiyah: 4-7)

2.7. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

Hari akhir merupakan hari perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia.
Selanjutnya, amal tersebut akan dibalas dengan balasan yang sesuai. Amal baik akan mendapat
balasan yang baik dan amal buruk akan mendapat balasan yang buruk. Pada hari kiamat kelak
manusia akan dibangkitkan dari kubur. Tiupan nafiri oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah
Swt. menandai kebangkitan manusia dari kubur. Manusia dibangkitkan dari kubur dan
berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di padang Mahsyar manusia menunggu panggilan
Allah Swt. Manusia akan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di
dunia. Tidak ada satupun manusia yang tidak dimintai pertanggungjawaban. Peristiwa yang
akan terjadi ini hendaknya membuat kita sadar sehingga selalu berhati-hati dalam berbuat.
Berpikir beribu kali ketika akan melakukan perbuatan maksiat. Satu perbuatan maksiat terlalu
banyak untuk dilaksanakan. Satu perbuatan baik terlalu sedikit untuk dilaksanakan dan dijadikan
bekal dalam perjalanan selanjutnya.

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak
menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa
hikmah iman kepada hari akhir:
1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan
akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan
mau’nah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya.
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa
yang ada di akhirat.

2.8. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir akan berdampak pada perilaku dalam keseharian. Seseorang yang beriman
kepada hari akhir akan terlihat dari perilaku sehari-hari. Di antara perilaku yang mencerminkan iman
kepada hari akhir sebagai berikut.

2.8.1. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik

Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha menjadi lebih baik dari
hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan
berusaha untuk melakukan dua atau lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari
akhir menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang
yang merugi.

2.8.2. Tidak Silau pada Gemerlap Dunia

Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat. Orang-orang yang tidak
menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret dan tenggelam dalam
kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau
dengan kekayaan yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan
penciptaannya karena kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari
bahwa dunia ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan
merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya tidak
diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt.

2.8.3. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain

Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia. Ada manusia yang
dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat berupa keturunan,
kecerdasan, keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain
kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan
ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.

2.8.4. Bersikap Rendah Hati

Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku
terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa
segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil
oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan
sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga
diri terhadap titipan Allah.

2.8.5. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan

Cinta dunia dan harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada
hari akhir. Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang
beriman kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang beriman dan
dikaruniai harta berlebihan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia akan
membelanjakan hartanya di jalan yang diridhai Allah.

2.8.6. Bersikap Optimis dan Lapang Dada

Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap
lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa. Ketidakadilan sering
dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis
juga menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang
beriman akan menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia merasa optimis
bahwa segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis
bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan yang sesuai.
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta.
Semua manusia, sejak zaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir akan
dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan mereka. Iman kepada Hari
Akhir adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak.
Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir,
maka mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’.
Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia
beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari kubur
menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.
Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku.

Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan tanda-tanda
besar. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr,
Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza’, balasan amal baik surga dan
balasan amal buruk neraka. Beriman kepada hari akhir akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab yaitu merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat
atau lambat semua manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua
perbuatan mereka selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.,
sehingga hidup yang dijalaninya akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan
perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama. Mengimani hari akhir membuat manusia
sadar bahwasanya manusia itu lemah dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya.

3.2. Saran

Setelah mempelajari dan memahami materi tentang iman kepada hari akhir, mari kita
biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai