Makalah Eval Ringkasan Revisi 1
Makalah Eval Ringkasan Revisi 1
Latar Belakang
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Definisi Evaluasi
Ada beberapa definisi atau pengertian evaluasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
1. Provus : Evaluation.....comparing perfomance againts standarts to determine
whether to improve, maintain or terminata programe.
2. Morris Schaefer : Evaluation that part of the decision making process, in which
information about actions and their result are systematically assessed againts norms
and their kriteria, in order to select among alternatifs for the future.
3. WHO (1981) : Evaluation is as systematic way of learning from experience and
using the lesson learnedto improve current activities and promote better planning by
careful selection of alternatifs for future action. This involve a critical analysis of
different aspects of development and implementation of a programme, its relevance,
its formulation, its efficiency and effectiveness, its cots and its acceptance by all
parties involved.
4. Menurut Harris (2010) yang mengutip pendapat Rossi et al (2004) bahwa evaluasi
adalah penggunaan metode pengujian atau penelitian sosial untuk mengetahui
efektifitas suatu program.
5. Sementara menurut Tuckman (1985) yang dikutip oleh Sopha Julia (2010),
evaluasi adalah suatu proses untuk mengetahui / menguji apakah suatu
kegiatan,proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau
kegiatan yang telah ditentukan. Suatu program tidak hanya sekedar dirancang dan
dilaksanakan melainkan harus diukur pula sejauh mana efektifitas dan efisiensinya.
6. Notoatmodjo (2003) yang mengutip dari Perhimpunan Kesehatan Masyarakat
Amerika, bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses
tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria
yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan
derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktifitas program.
7. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Hikmat (2004) yang dikutip oleh
Julia (2010) bahwa evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja proyek untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja proyek.
Menurut definisi dan pandangan yang telah dikemukakan terdapat beberapa
pokok pikiran yang dapat disimpulkan, antara lain sebagai berikut :
Evaluasi merupakan prosedur atau cara membandingkan informasi tentang kegiatan
pelaksanaan program atau hasil kerja dengan suatu kriteria atau tujuan yang telah
ditetapkan.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki, mempertahankan
ataupun mengakhiri program. Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan,
evaluasi merupakan sumber informasi yang digunakan untk memperbaiki kegiatan
program yang sedang dilaksanakan atau untuk perencanaan yang lebih baik dimasa
yang akan datang.
Evaluasi bidang kesehatan (WHO) termasuk kegiatan analisis berbagai macam
aspek perkembangan dan pelaksanaan program dengan mempelajari relevansi,
adekuasi, progres, efektivitas, efisiensi dan dampak dari program.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah prosedur penilaian
pelaksanaan kerja dan hasil kerja secara menyeluruh dengan cara sistematik
dengan membandingkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan guna
pengambilan keputusan.
2. Tujuan Evaluasi
Menurut Subarsono (2009), evaluasi memiliki beberapa tujuan yang dapat
dirinci sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kinerja (efektifitas) suatu kebijakan. Melalui evaluasi dapat
diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
b. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan. Melalui evaluasi dapat diketahui
berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.
c. Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan.
d. Mengukur dampak suatu kebijakan. Pada tahap lebih lanjut, evaluasi ditujukan
untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif maupun negatif.
e. Untuk mengetahui adanya penyimpangan. Evaluasi juga bertujuan untuk
mengetahui adanya penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara
membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target.
f. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan akhir
dari evaluasi adalah untuk memberikan masukan bagi proses kebijakan ke depan
agar dihasilkan kebijakan yang lebih baik.
3. Jenis Evaluasi
Azwar (2010) membagi penilaian menjadi 3(tiga) jenis penilaian yaitu :
a. Penilaian pada tahap awal program (formative evaluation), bermaksud untuk
mengukur kesesuaian program dengan masalah yang ada atau penjajakan
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program (promotive evaluation) dengan tujuan
apakah program yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana atau tidak,
disebut juga dengan monitoring.
c. Penilaian pada tahap akhir program (summative evaluation) dengan tujuan utama
untuk mengukur dampak yang dihasilkan.
Kategori mengenai evaluasi dikemukakan juga oleh Erville F.Poland (2000) , yaitu:
a. Effectiveness evaluation, yaitu evaluasi terhadap keberhasilan program.
b. Efficiency evaluation yaitu evaluasi terhadap efisiensi pelaksanaan.
c. Eclectic evaluation, yaitu evaluasi yang meneliti pemasukan,proses, kriteria-
kriteria hasil kegiatan yang dianggap ada kaitannya dengan hasil program.
Menurut Notoatmodjo (2003), evaluasi suatu program kesehatan masyarakat
dilakukan terhadap tiga hal,yakni:
a. Evaluasi terhadap proses pelaksanaan program, ditujukan terhadap pelaksanaan
program yang menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana dan
fasilitas lain.
b. Evaluasi program ditujukan untuk menilai sejauhmana program tersebut berhasil,
yakni sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut
mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
4. Tahapan Evaluasi
Menurut Notoatmodjo (2003), kegiatan evaluasi mencakup langkah langkah
sebagai berikut:
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan
evaluasi tersebut.
e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan criteria yang
telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Sementara menurut Winarno (2012) yang mengutip pendapat Suchman yang
mengemukakan bahwa ada 6 langkah dalam evaluasi kebijakan, yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi.
b. Analisis terhadap masalah.
c. Deskripsi dan standarisasi kegiatan.
d. Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi.
e. Menentukan apakah perubahan yang diamati merupakan akibat dari kegiatan
tersebut atau karena penyebab lain.
f. Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.
Hasil evaluasi akan dianalisa sebagai pertimbangan bagi pembuat kebijakan
untuk melakukan penyesuaian atau perubahan demi penyempurnaan kebijakan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa suatu kebijakan publik tidaklah permanen
tetapi membutuhkan penyesuaian, karena kebijakan sangat dipengaruhi oleh faktor
politik, sosial, ekonomi, budaya, teknologi dan informasi yang senantiasa dinamis.
5. Sasaran Evaluasi
Evaluasi program merupakan kebutuhan banyak pihak, menjadi penting dan
kompleks. Seperti telah disampaikan definisi adalah suatu evaluasi dalam pekerjaan
adalah evaluasi suatu proses penilaian suatu kinerja dari suatu proses kegiatan;
dalam arti sempit biasanya evaluasi program dibatasi atau berfokus pada evaluasi
hasil (out put) yang berhubungan dengan pencapaian sasaran program. Sedang
evaluasi out come atau impact dibatasi terhadap “apa dampak yang secara nyata
diterima akibat program yang diberikan (ditunjukan) dan manfaatnya (benefit) bagi
masyarakat yang menerima pelayanan” . di dalam pengertian tersebut mencakup
evaluasi terhadap : input-proses-out put-out come- dan impact.
Evaluasi program adalah suatu bentuk khusus dari evaluasi. Sesuai namanya
evaluasi ini dilakukan terhadap program. Sebagaimana diketahui program adalah
suatu rencana yang telah nyata kongrit ; suatu rencana yang telah mencantumkan
tujuan, sasaran atau targetnya, penyediaan anggaran, SDM, sarana prasarana
lainnya dan waktu yang dijadwalkan. Masing-masing elemen program tersebut telah
ditetapkan atau telah dibuat standar sebelumnya yang dapat diukur dalam
perkembangan pelaksanaannya. Seiring dengan penjelasan tersebut, evaluasi
program mencakup :
Evaluasi terhadap tujuan program yang telah ditentukan
Evaluasi terhadap sasaran program yang dituju
Evaluasi terhadap target (hasil) program yang ditetapkan
Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan, sasaran dan target.
Evaluasi terhadap sumber daya yang digunakan
Evaluasi terhadap waktu yang diperulukan dalam pelaksanaan
Dengan demikian evaluasi program berhubungan dengan nilai atau harga dari
elemen-elemen ; tujuan, sasaran, target, sumber daya dan waktu penyelesaian
suatu proyek atau program.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Evaluasi program bukanlah suatu keputusan, namun suatu penetapan
penilaian, yang dikenadalikan oleh aturan-aturan. Berdasarkan evaluasi yang
dilakukan barulah dibuat suatu keputusan, seperti sukses atau tidak sukses, gagal
atau berhasil. Evaluasi program difokuskan pada penilaian terhadap kinerja
(performance) program bukan terhadap orangnya. Evaluasi berdasarkan standar
dan perbandingan yaitu perbandingan antara hasil yang direncanakan atau
dikerjakan dengan hasil yang dicapai. Untuk itu diperlukan indikator-indikator, yang
sejak awal perencanaan (atau sebelum pelaksanaan) program telah ditetapkan.
Dengan demikian data dikatakan nahwa evaluasi merujuk pada tiga hal :
Suatu nilai harga
Apakah program dilaksanakan sebagaimana direncanakan, dan
Penetapan penilaian.
LEMBAR EVALUASI
ANAK USIA SEKOLAH (KOMUNITAS)
terkait kesiagaan
mempertahankan
keseimbangan nutrisi
pada AUS
Sub – Objectives 2
Meningkatkan Pendidikan kesehatan tentang Peningkatan dana
pengetahuan AUS, makanan sehat dan aktivitas fisik Materi promkes dan
orang tua, dan penyuluhan
sekolah tentang
makan sehat atau
gizi seimbang
Sub – objectives 3
Meningkatkan peran Meningkatkan koalisi dan Grup pengawas
serta keluarga, kolaborasi dengan stake holders yang ada di
2. Sikap
No Pertanyaan Jawaban
Setuju Tidak
Setuju
1 Pendapat saya, sebaiknya makan dengan makanan
bervariasi yaitu terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, dan buah.
2 Pendapat saya, makan makanan yang bervariasi cukup satu
kali dalam sehari.
3 Pendapat saya, sebaiknya makan sayur yang berdaun warna
hijau tua.
4 Pendapat saya, sebaiknya minum air putih minimal 8 gelas
sehari.
5 Pendapat saya, sebaiknya tidak perlu sarapan setiap hari.
6 Pendapat saya, menimbang berat badan dilakukan hanya
pada saat baru masuk kelas satu sekolah dasar.
7 Pendapat saya, kegiatan fisik perlu ditambah seperti nonton
TV, main game.
8 Sebaiknya saya bermain yang mengeluarkan keringat seperti
main bola, bersepeda, lompat tali, dan lain-lainnya.
9 Sebaiknya saya jajan makanan seperti gorengan, coklat, es
krim, makan yang manis, indo mie.
10 Pada saat saya nonton TV, sebaiknya sambil ngemil atau
makanan ringan/snack.
3. Praktik
No Pertanyaan Selalu Sering Kadang Tidak
-kadang Pernah
1 Saya makan sayur tiga kali dalam
sehari.
2 Saya makan lauk pauk (misalnya ikan
atau tempe atau tahu atau telur atau
daging) satu kali dalam sehari.
3 Saya makan buah sedikitnya 2 potong
setiap hari.
4 Saya sarapan setiap pagi.
5 Saya jajan setiap hari.
6 Saya mencuci tangan pakai sabun
setiap sebelum makan.
7 Saya bermain sampai mengeluarkan
keringat sedikitnya tiga kali per minggu.
8 Saya nonton TV atau mein game paling
sedikit 3 jam setiap hari.
9 Saya menimbang berat badan secara
teratur, misalnya setiap bulan sekali.
10 Saya nonton TV sambil ngemil/makan
snack setiap hari.
4. Data Peran
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah orang tua atau keluarga selalu menyediakan sayur di
rumah setiap hari?
2 Apakah orang tua atau keluarga selalu menyediakan buah di
rumah setiap hari?
3 Apakah orang tua atau keluarga memberitahu manfaat makan
sayur?
4 Apakah orang tua memberi tahu manfaat makan buah?
5 Apakah orang tua atau keluarga membiarkan pada saat anda
tidak memakan sayur?
6 Apakah orang tua atau keluarga membiarkan pada saat anda
tidak memakan buah?
7 Apakah guru selalu mengajarkan tentang makanan yang
memenuhi gizi seimbang?
8 Apakah guru melarang siswa bermain jika mengeluarkan
keringat (sepak bola, berlarian)?
9 Apakah guru selalu melarang siswa untuk jajan makanan
ringan di sekitar sekolah?
10 Apakah anda suka membeli jajanan di sekitar sekolah (cilok,
es puter)?