Skripsi Muharni
Skripsi Muharni
SKRIPSI
Oleh:
MUHARNI
NIM: SHE. 162067
Pembimbing :
Dr. RASITO, S.H., M.Hum
PIDAYAN SASNIFA, S.H., M.Sy
ٌخُذْ ِمهْ أَمْىََٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَ ُتزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَىَٰ َتكَ سَ َكهٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيم
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-
Taubah :103)1
1
QS. At-Taubah :103
iv
PERSEMBAHAN
Serta orang-orang yang membantu lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu namanya terima kasih banyak.
v
ABSTRAK
Nama : Muharni
Nim : SHE162067
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. selanjutnya tak lupa penulis hanturkan
sholawat beriring salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.,
yang telah memberi kita petunjuk dari alam kejahiliyahan menuju alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini, yang disinari dengan
ilmu dan memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) pada Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam
terdapat kejanggalan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA. Ph. D, Selaku Rektor Universitas Islam
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,MH selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas
vii
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,MA.,M.I.R.,Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang
6. Bapak Dr. Rasito, S.H., M.Hum dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH., M.Sy selaku
Ketua dan Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri
Pembimbing II Skripsi.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik berperan secara
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERNYATAAN ................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
MOTTO ........................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Batasan Masalah.......................................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................. 7
E. Kerangka Teori ............................................................................ 9
F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 29
BAB II. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................. 32
B. Jenis Penelitian Dan Sumber Data .............................................. 32
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 35
F. Sistemika Penulisan..................................................................... 37
BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Lubuk Kumbung ...................................... 38
B. Letak Geografis ........................................................................... 41
C. Demografi.................................................................................... 42
ix
A. Pemahaman Masyarakat Terhadap Kewajiban Zakat Fitrah ...... 48
B. Upaya yang Dilakukan oleh amil dalam Meningkatkan Pemahaman
Masyarakat terhadap kewajiban Membayar Zakat Fitrah .......... 52
a. Sosialisasi Melalui Instrumen Kelembagaan Da‟wah ........... 53
b. Sosialisasi Melalui Khutbah Shalat Jum‟at ........................... 54
c. Melakukan Kajian Kajian Fiqih Tentang Zakat Fitrah ......... 55
d. Manajemen Pemberdayaan Zakat ......................................... 56
e. Pembinaan Muzakki dan Mustahik ....................................... 57
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 60
B. Saran ............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
x
DAFTAR TABEL
HALAMAN JUDUL
Tabel 1.Jumlah Penduduk, Dusun, Luas Wilayah Desa Lubuk
Kumbung Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas
Utara Tahun 2020 ............................................................................. 43
Tabel 2. Pendataan Kependudukan Berdasarkan Umur ......................... 43
Tabel 3. Pendataan Penduduk Berdasarkan Agama ................................ 43
Tabel 4. Pendataan Penduduk Berdasarkan Pekerjaan .......................... 44
Tabel 5. Pendataan Penduduk Berdasarkan Usia Sekolah ..................... 45
Tabel 6. Tingkat Pemahaman Masyarakat Tentang Zakat Fitrah ......... 51
Tabel 7. Peran Ulama, Tokoh Agama, Dan Mubalig Dalam Memberi
Pemahaman Kepada Masyarakat Tentang Pelaksanaan
Zakat ............................................................................................... 54
xi
DAFTAR GAMBAR
Tahun 2020........................................................................ 40
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
sekadaran yang tinggi untuk memberikan sebagian dari harta yang dimiliki kepada
orang lain yang lebih membutuhkan, apabila pemahaman serta kesadaran ini
Indonesia.Islam sebagai agama yang bersifat universal, tidak terbatas oleh tempat
menjelaskan bahwa lingkup keberlakuan ajaran agama Islam yang di bawah oleh
karena itu, Islam seharusnya dapat diterima di kalangan seluruh umat manusia di
atas muka bumi ini, tanpa ada masalah dengan keadaan dimana saja manusia itu
membantu sesama muslim dengan melalui tindakan seperti zakat, infaq, wakaf,
sedekah, hibah, dan sebagainya guna menolong serta beribadah kepada Allah
1
2
tercermin dalam rukun Islam yang berjumlah 5 rukun yaitu membaca syahadat,
ibadah haji. Rukun Islam yang ketiga adalah zakat.Zakat adalah hak yang wajib
(dikeluarkan) dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula.
Kelompok khusus adalah delapan kelompok yang diisyaratkan oleh Allah SWT.
yakni :fakir, miskin, mu‟allaf, ghorim, fii sabilillah, ibnu sabil, riqob, dan „amil.2
Salah satu ajaran Islam yang bertujuan mengatasi kesenjangan dan gejolak
sosial tersebut adalah zakat, zakat yang menjadi salah satu tiang penyangga bagi
hidup mereka. Selain itu, zakat dapat juga memperkuat hubungan kedekatan
masyarakat muslim, sebagai starategi pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh
sebab itu, hukum zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat yang telah ada. Zakat termasuk salah satu bagian ibadah yaitu:shalat,
puasa, dan haji serta telah dijelaskan secara terperinci dalam Al-Quran dan hadits
2
Nahdatul Aula, Peningkatan Pemahaman Materi Zakat Fitrah Mata Pelajaran Fiqih
Dengan Menggunakan Media Audio-Visual Pada Siswa Kelas Iv Mi Ma’arif Babatan Jati
Sidoarjo Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Februari 2018,. Hlm. 01
3
Saprida, Pemahaman Dan Pengalaman Kewajiban Zakat Mal Oleh Sebagian
Masyarakat Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat, economica sharia volume 1 nomor 1 edisi
perdana agustus 2015,. Hlm. 50.
3
menunjukkan pada sesuatu yang tumbuh subur, menjadi bermanfaat dan menjadi
mengesahkan kekayaan yang dimilikinya. Zakat merupakan satu dari lima rukun
Islam dan merupakan pajak atas pemilikan seseorang. Zakat dapat diberikan
langsung kepada fakir miskin sebagai santunan atau diberikan kepada pengambara
Zakat fitrah merupakan ciri khas umat Islam. Ia disebut zakat fitrah karena
diwajibkan bagi setiap jiwa. Ibnu Qutaibah mengatakan yang dimaksud dengan
zakat fitrah adalah zakat jiwa yang diambil dari kata “fitrah” yang merupakan asal
kejadian.5Setiap orang Islam memahami bahwa zakat adalah salah satu rukun
Islam.Memang tidak diragukan lagi, bahwa zakat itu merupakan rukun Islam yang
Sebagai pedoman dalam kehidupan ini khususnya umat Islam banyak ayat
Al-Quran yang menjelaskan dan berkaitan tentang zakat dengan adanya ayat yang
4
Totok Jumantoro, dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih,Jakarta:2005,
Hlm. 361.
5
Ardes Marzuki, Zakat Fitrah Produktif (Studi Di Desa Gunung Mesir Dan Desa
Telatan, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu 2015,. Hlm. 02.
6
Hasbi ash Shiddieqy,Pedoman Zakat, (Semarang : Pt Pustaka Rizki Putra, 1999),. Hlm.
15.
4
mungkin. Baik itu dalam segi pengetahuan dan pemahaman akan zakat serta cara
Negara.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ke-5 (lima). Zakat juga
dan dilaksanakan awalnya di Kota Madinah pada bulan Syawal tahun kedua
Zakat adalah salah satu kewajiban umat Islam yang telah ditetapkan dalam Al-
Quran.Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang selalu disebutkan
salah satu rukun Islam. Zakat bermakna kesucian ataupun keberesan dimaksudkan
untuk membersihkan harta benda milik orang lain, yang dengan sengaja atau tidak
sengaja termasuk dalam harta benda kita.8 Zakat memiliki peran yang sangat
ekonomi. Berbeda dengan sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat
tidak memiliki dampak buruk apapun kecuali ridha dan mengharapkan pahala dari
7
Wahbah Al-Zuhayly, zakat kajian berbagai mazhab, (Bandung : Pt Remaja Rosdakarya,
2008)., Hlm. 89.
8
A.A.Miftah, Zakat Antara Tuntunan Agama Dan Tuntunan Hukum, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007), Hlm. 39
5
Allah semata. Namun demikian, bukan bearti mekanisme zakat tidak ada sistem
dari keimanan seseorang. Kedua, sumber keuangan zakat tidak akan pernah
berhenti, yang bermakna orang yang membayar zakat, tidak akan pernah sirna dan
yang telah membayar setiap tahun atau periode waktu yang lain akan terus
membayar. Ketiga, zakat secara empirik dapat menghapus kesenjangan sosial dan
yaitu Syahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW.adalah
zakat dalam Al-Quran menunjukkan bahwa kewajiban zakat itu merupakan salah
agama Islam, atau tinggal di daerah terpencilyang jauh dari kota dan tidak
jauh,atau tidak ada ulama yang datang ke daerah itu untuk memberikan
itu cukup beralasan. Tetapi ia harus berusaha untuk mengetahui. Awal mulai
9
M. fajrul Mubarak af, Penyalahgunaan Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam
(Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Gowa) skripsi Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar, 20012, Hlm. 02 dan 03
6
diperintahkan kewajiban zakat fitrah untuk kaum muslimin terjadi pada bulan
kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya, serta untuk memberikan makanan
lakukan di Desa Lubuk Kumbung ada beberapa orang yang menjelaskan tentang
zakat salah satu di antaranya yang bernama Zainul Abidin yang merupakan tokoh
“Saya tahu tentang zakat fitrah itu berfungsi untuk membersihkan jiwa
pada bulan Ramadhan”.11
mengatakan:
“Kalo nanyo tentang zakat fitrah awak dak tahu zakat fitrah yang awak
tahu awak ko dengar jak masjid bahwasetiap rumah harus membayar Rp.
25.000 berupa uang dan ada juga yang membayar dengan beras 2 setengah
kg. pelaksanaannyo tu ketika bulan puasa atau satu minggu sebelum
lebaran Idul Fitri”.12
10
Masthuroh, Pendistribusian Zakat Fitrah Di Badan Amil Zakat Kabupaten Cirebon
Dalam Persfektif Fiqih, (Skripsi, Institute Agama Islam (IAIN) Nurjati Cirebon 2013 M / 1434 H),
Hlm. 02.
11
Wawancara dengan Zainul Abidin sebagai tokoh agama dan tokoh adat di Desa Lubuk
Kumbung Sabtu, 06 Juni 2020
12
Wawancara dengan Ras sebagai warga masyarakat diDesa Lubuk Kumbung Sabtu, 06
Juni 2020
7
dapat diketahui bahwa mereka belum memahami makna zakat terutama tentang
zakat fitrah yang seharusnya diketahui dan dipahami selaku penganut agama
Islam.
Berdasarkan latar belakang dari makna zakat fitrah tersebut maka penulis
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Kumbung tentang definisi zakat fitrah seperti pengertian zakat fitrah, fungsi,
rukun dan syarat zakat fitrah, ciri-ciri khusus zakat fitrah, golongan zakat fitrah,
1. Tujuan Penelitian
fitrah.
2. KegunaanPenelitian
Strata Satu (S1) pada fakultas syariah di jurusan Hukum Ekonomi Syariah
E. Kerangka Teori
1. Definisi pemahaman
Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata paham sebagai asal kata dari
diterimanya.
2. Zakat Fitrah
Zakat badan yang disebut juga dengan zakat fitrah merupakan ciri khas
umat Islam. Ia disebut zakat fitrah karena diwajibkan atas setiap jiwa. Ibnu
Qutaibah mengatakan: yang dimaksud dengan zakat fitrah adalah zakat jiwa yang
diambil dari kata “fitrah” yang merupakan asal kejadian. Zakat fitrah menurut
pengertian syara’ adalah zakat yang dikeluarkan oleh seorang muslim dari
seperti perkataan yang kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya.
Zakat fitrah juga merupakan suatu kewajiban berzakat bagi setiap individu
baik untuk orang yang sudah dewasa maupun belum dewasa, serta bayi yang baru
10
lahir ke dunia dan dibarengi dengan ibadah puasa (shaum). Zakat fitrah atau zakat
badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu kali dalam setahun oleh setiap
muslim mukalaf (orang yang dibebani kewajiban oleh AllahSWT.) untuk dirinya
sebelum shalat Idul Fitri, karena jika dibayarkan setelah shalat ied, maka sifatnya
muslim wajib hukumnya membayar zakat fitrah untuk dirinya (suami) apalagi
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak dan pembantunya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam zakat fitrah wajib atas setiap muslim yang
memiliki kelebihan makanan pokoknya dan makanan pokok orang yang menjadi
tanggungannya pada malam hari raya fitri sebanyak satu sha’, yaitu ukuran sha‟
jenis makanan pokoknya atau yang lebih baik dari itu dan pembagiannya seperti
zakat.15
a. Fungsi ibadah
13
Mardani, Hukum Islam:Zakat,Infak,Sedekah, Dan Wakaf, (Bandung : PT Citra Aditya
Bakti, 2016) Hlm. 68.
14
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,
2011), Hlm. 285
15
El-Madani, Fiqih Zakat Lengkap, (Jogjakarta: Diva Press,2013), Hlm. 140.
11
b. Fungsi membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang
tidak bermanfaat.
Fitri.16
zakat adalah hak tertentu yang diwajibkan oleh AllahSWT.terhadap harta yang
dimiliki kaum muslimin menurut ukuran-ukuran tertentu nisab dan khaul yang
diperuntukkan bagi fakir miskin, dan para mustahiq lainnya sebagai tanda syukur
atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT., untuk mendekatkan diri kepada-
Nya, serta untuk membersihkan diri melalui harta yang dimiliki tersebut.17
harta.Zakat fitrah tidak diawali dengan persiapan yang sematang persiapan zakat
ada tanda-tanda akan diwajibkan zakat fitrah. Zakat fitrah di fardhukan bersamaan
16
Mursyidi, B. Sc., S.E., Akutansi Zakat Kontemporer, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2006), Hlm. 78.
17
SultanSyahrir, Pemahaman Masyarakat Terhadap Kewajiban Zakat Di Desa
Kecamatan Mariteng Ngae Kabupaten Sidenreng Rappang, Skripsi Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar 2018, Hlm. 12
12
Jika seseorang muslim menolak dan tidak menunaikan zakat fitrah sebagai
salah satu kewajiban agama, maka tergolong muslim yang durhaka kepada Allah
SWT.
sebanyak satu sha’, yaitu satu sha’ keju, anggur kering, kurma kering, atau
gandum.Demikian yang kami keluarkan untuk zakat fitrah sampai suatu hari
muslimin. Muawiyah saat itu berkata, „Menurut kami, dua mud samarah (jenis
buah-buahan) Syam sebanding dengan satu sha’ kurma kering‟.Karena itu, kaum
berlaku secara umum, tidak membatasi jenis tertentu. Oleh karena itu para Ulama
fiqh membolehkan zakat fitrah ditunaikan dengan bahan makanan pokok yang
secara umum berlaku di suatu daerah atau di suatu kalangan masyarakat: berupa
Menurut mazhab Hanafi, nilai zakat fitrah dapat diwujudkan dalam bentuk
dari nilai satu sha’, sebab dalam zaman kita dewasa ini bahan makanan pokok
tidak terbatas pada gandum atau beras saja, tetapi juga lain-lainnya seperti daging,
19
Asmaji Muchtar, Fatwa-Fatwa Imam Asy-Syafi’i, (Jakarta: AMZAH, 2015), Hlm. 267
13
al-Zakah mengatakan bahwa zakat itu pada hakikatnya bagian dari peraturan
menggunakanuang adalah boleh. Hal ini dijelaskan dalam kitabnya, yang artinya:
“pemberian dengan harganya ini lebih mudah di zaman kita sekarang ini, dan
dan pada biasanya lebih bermanfaat bagi orang-orang fakir. Sesungguhnya yang
tampak bagi saya, bahwa Rasulullah Saw. itu mewajibkan zakat fitrah dengan
makanan karena dua sebab: pertama, jarangnya mata uang di tanah Arab ketika itu
sehingga dengan memberi makanan akan lebih memudahkan bagi orang banyak.
Kedua, sesungguhnya nilai mata uang itu berubah dan berbeda daya belinya dari
satu masa ke masa yang lain. Berbeda dengan satu sha’ makanan yang secara
pasti mengenyangkan orang, sebagaimana makanan pada masa itu lebih mudah
bagi orang yang memberi dan lebih bermanfaat bagi orang yang menerimanya.”
Hukum zakat fitrah adalah fardhu, berdasarkan dalil hadits Ibnu Umar ra.,
atau satu sha’ gandum terhadap setiap hamba dari kaum muslimin, baik laki-laki
20
Yusuf Al-Qardhawi, Fatwa-Fatwa Mutakhir, (Jakarta: Yayasan Al-Hamid Al-
Husaini,1996), Hlm. 430
21
Syaikh Alauddin, Fiqih Ibadah Madzhab Safi’i, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2019.
Hlm. 325
14
dimiliki secara pribadi untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya pada
hari raya fitrah bertujuan untuk membersihkan diri pada orang-orang yang
berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan perbuatan yang kotor. Adapun
a. Al-Quran
b. Hadits
SAW.yang berbunyi:
22
QS. Al-Baqarah:43
23
QS. At-Taubah :103
15
zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma atau satu sha’ sya’ir atas seorang hamba,
orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang Islam; dan
shalat.{HR.Bukhari-Muslim}.24
ُُّ ُْث:َاَََاكُ اُخْرِجُقُ َّي:َ َن:ََْا:ُكَ اَبُوْسَعٍِْذٍناَى:َىِنْ َالِطٍ ل:ًع:ََو ِى رِوَاٌَةٍناَ ْوص
ُاُخْرِج:َاَخْرَجَقُ ِى ََىَنِ رَسُوْكِ اهلل صنى اهلل عنٍق وسنو وَمِأَبِى دَاوُدَنم
.:ًع:َص:ُاَبَذًااِم
SAW. Kami selalu mengeluarkan zakat fitrah satu sha’ makan, atau satu sha’
kurma atau satu sha’ sya’ir, atau satu sha’ anggur kering.(HR. Muttafaq Alaih)
24
Mardani, Hadis Ahkam, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2012), Hlm. 190
16
Dalam satu riwayat lain: atau satu sha’susu kering. Abu Said berkata:
Adapun saya masih mengeluarkan zakat fitrah seperti yang aku keluarkan pada
كَن َرَضَ رَسُوْكُ اهللِ صنى اهلل عنٍق:َل:َسٍ َرضِىَ اهللُ عَُْفُي:َُّوَعَنْ اِبْنِ ع
sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang tidak berguna
dan kotor dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang
Rukun dan syarat zakat fitrahmerupakan suatu hal yang tidak boleh
ditinggalkan dalam pelaksanaannya, karena rukun dan syarat tidak bisa dipisahkan
25
M. Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman zakat,(pustaka rizki putra, 2014.Hlm. 05
17
a. Niat, yakni tekad di dalam diri menunaikan zakat fitrah dengan penuh
a. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah.
b. Mendapati bagian dari bulan Ramadhan dan bagian dari bulan Ramadhan.
Orang yang meninggal dunia setelah matahari terbenam pada malam hari
meninggal dunia sebelum matahari terbenam. Orang yang memiliki anak lahir
terbenam matahari tidak wajib dizakati oleh walinya. Orang yang menikah
makanan untuk dirinya sendiri dan keluarga yang dinafkahi. Orang yang tidak
Syarat benda yang wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah sebagai berikut:
a. Makanan pokok, yang menjadi makanan utama di suatu Negara, pendapat ini
26
Syaikh Alauddin Za‟tari, Fikih Ibadah Madzhab Syafi’i (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,
2019), Hlm. 325
18
b. Boleh memilih diantara jenis-jenis tersebut. Dalam hal ini seperti beras,
gandum, kacang kedelai, sagu, kurma kering, kurma basah, biji-bijian dan
yang lainnya.
Waktu untuk menunaikan zakat fitrah menurut Imam Syafi‟i adalah boleh
sejak dari permulaan awal Ramadhan, karena sebab dari zakat fitrah itu adalah
fitrah hanya dapat dilakukan pada bulan Ramadhan. Waktu satu bulan tersebut
penghabisan Ramadhan.
(malam takbiran).
3) Waktu sunah, yaitu dibayar sesudah shalat Subuh (shalat Idul Fitri).
4) Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah shalat hari raya tetapi
27
Hasbiyallah, Fikih Jilid 2, (Bandung :PT Grafindo Media Pratama, 2008), Hlm. 41.
19
3) Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. atas nikmat yang diberikan-Nya.
4) Menolak musibah. Musibah dapat datang kapan pun, tetapi musibah dapat
yaitu :
hari raya supaya orang miskin dapat menikmatinya pada hari raya. Madzhab
senilai dengan ukuran yang pasti yaitu 2,5 kg dari jenis bahan makanan
tersebut.
bahwa kadar zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian
20
adalah 2,5 kg. Imam Malik tidak membenarkan menunaikan zakat fitrah
3. Madzhab Syafi‟i, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah makanan pokok
daerah setempat. Tidak boleh dikeluarkan yang bukan makanan pokok atau
harga dari makanan pokok tersebut. Mazhab ini berpendapat bahwa kadar
zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,5 kg.
4. Madzhab Hambali, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah: gandum bur,
gandum syair, kurma, kismis, dan keju. Kalau tidak ada jenis bahan pokok di
atas, maka yang wajib dikeluarkan adalah jenis bahan pokok dalam bentuk
biji-bijian dan buah-buahan. Mazhab ini berpendapat bahwa kadar zakat fitrah
yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,5 kg.28
Seperti contoh, seorang kepala keluarga memiliki istri, tiga anak laki-laki,
seorang anak perempuan, seorang ibu yang menjadi tanggungannya, dan seorang
pembantu. Harga bahan pokok beras yang terbaik adalah Rp.7.000,00 per kg.
Jumlah orang yang wajib mengeluarkan zakat dari soal diatas adalah 8 orang,
harga beras yaitu Rp. 7.000 dikali 2,5 kg jadi jumlah pembayaran zakat perorang
yaitu Rp. 19.600. Wajib zakat fitrah yang harus dibayar adalah 8 orang dikalikan
28
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: Pustaka Rizki, 1999), Hlm. 220
21
tuanya maka orang tua tidak berkewajiban membayar zakat mereka.Begitu juga
sesudah sampai tahunnya dan harta sudah di tangannya, begitu pun yang berhak
menerima zakat sudah ada, maka jika barang itu hilang, ia wajib mengganti
a. Sebagai kewajiban atas setiap kepala atau setiap orang, bukan zakat atas harta.
b. Bukan kewajiban orang kaya saja, melainkan juga kewajiban setiap muslim,
yang merdeka, atau hamba sahaya, lelaki atau perempuan, kaya atau miskin,
selama yang miskin ini mempunyai jatah lebih dari makanan pokok dari „id
atau terigu, juga disamakan dengan ukuran ini untuk setiap makanan pokok di
29
Hasbiyallah, Fikih Jilid 2, (Bandung :PT Grafindo Media Pratama, 2008), Hlm. 42.
30
H. Sulaiman Rasjid, FIQH ISLAM (Hukum Fiqh Islam), (Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 2017), Hlm. 210.
31
Mardani, Hukum Islam Zakat Infak Sedekah Dan Wakaf, (PT. Citra Aditya, 2016), Hlm.
69
22
1) Dari Abdullah bin Umar r.a. dia berkata, “Rasulullah SAW. mewajibkan
zakat fitrah. “Atau dia berkata, “Ramadhan atas seorang laki-laki, wanita,
orang merdeka, dan hambasahaya, 1 sha’ kurma atau 1 sha’ gandum.” Dia
bagi anak kecil dan dewasa. Dalam suatu lafal disebutkan, “hendaklah
2) Dari Abu Said Al-Khudri r.a. Dia berkata, “Kami telah menyerahkannya pada
zaman Rasulullah SAW. 1 sha’ bahan makanan atau 1 sha’ kurma atau 1 sha’
gandum atau 1sha’keju atau 1 sha’ anggur kering.” Ketika Muawiyah datang
dan biji gandum (dari Syam) berdatangan, maka dia berkata aku melihat 1
mud biji gandum (dari Syam) itu sama dengan 1 mud biji kurma. Abu Said
Muslim).32
1) Jarangnya mata uang di tanah Arab ketika itu, sehingga dengan memberi
2) Sesungguhnya nilai uang itu berubah dan berbeda daya belinya dari satu
masa ke masa lain, berbeda dengan satu sha’ makanan yang secara pasti
32
Qadhi Abu Syujak Ahmad, Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib, (Jakarta Selatan: Rumah
Fiqih Publishing, 2018), Hlm. 16
23
bagi orang yang memberi dan lebih bermanfaat bagi orang yang
menerimanya.33
Upaya mencapai pembagian zakat bermula pada pendapat Ibnu Jazy yang
dikutip dari Sulaiman, yaitu ada lima cara pembagian zakat fitrah:
2) Mengeluarkan zakat dari hasil yang paling baik, halal, bagus, dan barang
pertengahan.
orang lain.
saat Hari Raya, sedangkan mencukupkan itu dapat berupa harganya karena
Mazhab Hanafi tidak ada halangan, karena fitrah itu hak orang-orang
miskin; untuk menutup hajat mereka, boleh dengan dengan makanan dan boleh
dengan uang, tidak ada bedanya.Jumlahnya 1 sha’ (± 3,5 liter/2,5 kg) per jiwa
yang didistribusikan pada tanggal 1 Syawal setelah shalat subuh sebelum shalat
33
Qodariah Barkah Dkk, Fikih Zakat Sedekah Dan Wakaf, (Jakarta:Kencana,2020), Hlm.
61
24
Idul Fitri.Dalam hal ini pembayaran Zakat Fitrah, menurut Abu Hanifah
“Jika yang diberikan uang dari hasil gandum yang kita miliki, karena yang
berupa biji bijian tidak berupa tepung kasar dan harus juga tidak boleh
wajib ditunaikan dari makanan pokok yang pokok yang mayoritas yang
dikonsumsi oleh suatu negeri, dari sembilan jenis gandum, beras, salad (jenis
beras), jagung, padi, kurma, anggur dan keju yang dikonsumsi dari sembilan
jenis ini tidak boleh selain inidan juga diperkenankan membayar selain
daripada makanan ini. Hal ini sesuai dengan perintah Rasullah SAW., dalam
zakat fitrah.
dengan sunnah Rasullah SAW., ini juga sama dengan pendapat Imam Syafi‟i
ketiga imam tidak diperkenankan, baik pada zakat fitrah maupun pada zakat
34
Ahmad Zarkasih, Madzhab Talfiq Zakat Fitrah, (Jakarta Selatan : Rumah Fiqih
Publisihing, 2020), Hlm. 10
25
Ada lima golongan yang tidak boleh menerima zakat fitrah, yaitu :
d. Orang yang wajib dinafkahi muzakki, seperti istri atau kerabat, atas nama fakir
e. Orang kafiryaitu orang yang tidak beragama Islam, karena pesan Rasulullah
zakat fitrah. Zakat itu diambil dari orang kaya dan berikan kepada orang fakir
diantara mereka.”35
kelompok yang berhak menerima zakat mal (harta), sebagaimana yang termasuk
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin,pengurus-pengurus zakat,para muallaf yang dibujuk
hatinya,untuk (memerdekakan) budak,orang-orang yang berhutang,untuk
jalan Allah danuntuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai
35
Qodariah Barkah Dkk, Fikih Zakat Sedekah danWakaf (Jakarta:Kencana, 2020), Hlm.
56
26
Disunahkan agar zakat fitrah tersebut dibayarkan oleh orang itu sendiri,
dimulai pada ashnaf yang masih keluarganya, lalu tentangganya, yang terdekat,
kemudian yang lebih dekat, sebagaimana terdapat dalam dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Salman Bin Ammar dari Nabi SAW., beliau bersabda:
“sedekah pada orang miskin adalah sedekah, namun sedekah pada (orang miskin)
zakat yang berasal dari keluarga dekat sendiri. Ia tidak boleh diberikan kepada
orang yang kaya, salah seorang Dzawil Qurba Nabi SAW., yaitu dari kalangan
keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib, walaupun salah seorang yang termasuk
dalam golongan yang terhalang untuk mendapatkan zakat mal. Ia juga tidak boleh
mereka tidak menjadi tanggung jawabnya maka hal itu lebih utama. 37
1. Orang Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi
36
QS. At-Taubah: 60
37
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqih Ibadah,
(Jakarta: Amzah, 2015), Hlm. 401.
27
2. Orang Miskin adalah orang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi
keluarganya.
3. Amil adalah orang atau orang-orang yang mendapat tugas yaitu mengatur serta
mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan zakat dalam setiap prosesnya, mulai
pemberdayaannya.
4. Mualaf adalah orang-orang yang dijinakkan hatinya agar tetap berada dalam
Menurut Rasyid Rida, mualaf ada enam golongan, empat diantaranya adalah
Mualaf ini adalah kaum Muslimin yang mempunyai pengaruh yang besar
orang Islam
7) Fi al-riqab
“fi”, maka maksud fi al-riqab dalam konteks ini adalah kelompok yang
5. Gharim adalah orang-orang yang terlilit hutang. Ia tidak dapat keluar dari
dengan kata fi, maka yang dimaksud dengan fi sabilillah adalah kelompok
7. Ibnusabil secara harfiah, kata ibnu sabil, berati: anak jalanan. Namun, yang
a. Menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan keji
hari raya, membuat mereka bahagia, sehingga hari raya menjadi hari bahagia
38
Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta:Raja Wali Pers,
2008), Hlm. 160-163
39
M. Ali Hasan, Zakat Dan Infak Salah Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2006), Hlm. 109.
30
F. Tinjauan pustaka
relevan dengan topik yang akan diteliti. Masalah tentang zakat sebenarnya sudah
banyak yang membahas dan mengkaji, terutama kajian tersebut disajikan dalam
skripsi zakat fitrah banyak menarik perhatian para akademisi untuk di teliti dan
dilakukan oleh Rini Andriawati yang berjudul “Penyaluran Zakat Fitrah Menurut
Posisi Fiqh di Desa Simpang Babeko Kabupaten Bungo” hasil dari penelitiannya
adalah pembayaran zakat fitrah hanya diberikan kepada tiga golongan yaitu
golongan fakir, miskin, dan Amil zakat. Penyaluran zakat pembayaran zakat fitrah
hanya diberikan kepada tiga golongan yaitu golongan fakir, miskin, dan Amil
zakat menurut ulama hukumnya boleh, meskipun kurang sesuai dengan yang biasa
Perspektif Hukum Islam” hasil dari penelitiannya adalah pembayaran zakat fitrah
40
Rini Andriawati Penyaluran Zakat Fitrah Menurut Posisi Fiqh Di Desa Simpang
Babeko Kabupaten Bungo, skripsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2018.
31
seharga dua setengah kilogram beras. Zakat fitrah disalurkan hanya kepada tiga
Hukum Islam” hasil dari penelitiannya adalah menurut tinjauan hukum Islam
fitrah untuk membangun masjid ulama Mazhab sepakat hal ini tidak dibolehkan,
karena masjid maupun tempat ibadah lainnya tidak termasuk kedalam kelompok
penerima Zakat.42
yaitu lebih menitik beratkan pada penyaluran zakat fitrah menurut posisi fiqih,
Islam, lokasi di Desa Lukun dan Desa Batin Suir Kecamatan Tebing Tinggi Timur
fitrah di tinjau dari hukum Islam. Sedangkan peneliti lebih pada pemahaman
41
Syamsudin Pelaksanaan Penyaluran Zakat Fitrah Di Desa Lukun Dan Desa Batinsuir
Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Melati Di Tinjau Menurut Perspektif
Hukum Islam, Pada Tanggal 20 Februari 2018.
42
Abdul Muis, Pelaksanaan Pembagian Zakat Fitrah Di Masjid Nurul Iaman Ditinjau
Dari Hukum Islam, skripsi IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2014.
32
Syamsudin dan Abdul Muis yaitu sama-sama membahas tentang zakat fitrah.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
angka-angka, tetapi bukan berarti tidak boleh memakai angka dalam menerangkan
dari data lapangan. Penelitian ini juga bersifat deskriptif, yaitu suatu cara yang
dilakukan dalam mengambarkan suatu data yang akan dibuat, baik oleh penulis
pada masa sekarang dan masalah-masalah yang actual, dan kemudian data yang
penulis membuat penelitian ini hanya difokuskan tentang keadaan dalam batas
wilayah Desa Lubuk Kumbung Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas
B. Pendekatan Penelitian
Utara Provinsi Sumatera Selatan. Di dalam mendapatkan sumber data yang berupa
33
34
dengan warga masyarakat yang telah menetap serta tinggal di Desa Lubuk
Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan
untuk waktu penelitiannya pada rentang waktu dari bulan November 2020 sampai
1. Jenis Data
mendapatkan data dari yang diperoleh dari pengamatan atau informasi atas
sumber data yang dituangkan dalam hasil penelitian ini berasal dari bahan-bahan
tertulis yang secara garis besar terdiri dari 2 data yaitu data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan salah satu sumber data pokok yang diperlukan dalam
suatu penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian baik
berupa secara langsung dari sumbernya ataupun lokasi yang akan diteliti
b. Data Sekunder
sumber data-data penelitian yang diperoleh dalam betuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Penelitian jenis seperti ini juga
penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah sumber sumber subjek dari mana
data di peroleh. Adapun sumber data penelitian ini adalah tokoh agama, serta
Kantor Kepala Desa Lubuk Kumbung Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi
1. Observasi (Pengamatan)
Sebagai salah satu metode dalam membuat karya ilmiah, observasi yang
akan diteliti untuk mendapatkan data-data dan fakta-fakta yang ada hubungannya
dibutuhkan serta sumber permasalahan dari persoalan yang ada selama proses
36
observasi berlangsung. Metode observasi ini juga digunakan dengan tujuan untuk
2. Wawancara
secara langsung dengan lisan. Wawancara atau interview adalah sebuah dialog
3. Dokumentasi
tertulis, dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah notulen rapat, prasasti,
Populasi adalah keseluruhan unit atau objek penelitian yang dapat berupa
manusia, gejala, atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama, seperti
semua jaksa, hakim, atau polisi. Sedangkan sampel (contoh) adalah sebagian
teknik sampling digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling,
simple random sampling ialah teknik pengambilan sampel sederhana dari populasi
43
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertai,
(Bandung: Alfabeta, 2017), Hlm. 55
37
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
sampelnya.
perspektif dan model analisis yang dipakai dalam menguraikan dan menafsirkan
data. Kerangka teoritis yang dibangun harus dijadikan sebagai dasar untuk
pemilihan model analisis. Untuk data kualitatif (terutama data dokumen, naskah
atau literatur lainnya), analisis dapat menggunakan model analisis isi dan analisis
wacana. Dalam kedua model ini, prinsip analisis data harus didasarkan pada dua
aspek penting, yaitu data (dokumen, naskah atau literatur) adalah produk dari
kesejarahan dimana dan kapan data tersebut diproduksi. Dalam pendekatan lain,
analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan cara data reduction (reduksi data),
H. Sistematika Penulisan
Penyusun skripsi ini terbagi pada bab yang mana setiap bab terdiri dari
tertentu tetapi tetap saling terkait antara satu sub dengan sub bab lainnya. Adapun
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), Hlm. 142
38
dan kegunaan penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan
pembuatan skripsi. Dengan sub bab tempat dan waktu penelitian, pendekatan
BAB III Merupakan bab yang membahas tentang gambaran umum lokasi
penelitian.
BAB IV Pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada di dalam
penelitian ini, yaitu mengenai penyebab dan upaya apa saja yang dilakukan agar
penelitian dan saran yang dilanjutkan dengan kata penutup dari penulis.
Halaman belakang yang terdiri dari: Daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup
penulis.
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Lubuk Kumbung
tahun 1964.Yang dahulunya dipimpin oleh Kepala dusun dengan sebutan Kerio
berada diwilayah Marga Rupit dalam yang dipimpin oleh Kepala Marga dengan
3. Akses menuju Dusun Lubuk Kumbung melalui jalur air / sungai dengan
Batang Empuh.
mengalami perubahan dan peningkatan, hal ini di nilai dari bertambahnya jumlah
penduduk yang memiliki usaha dan pekerjaan meskipun pekerjaan tersebut pada
45
Wawancara dengan bapak Masil sebagai warga Desa Lubuk Kumbung
39
umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha sendiri maupun
pinjam modal dari orang lain, mayoritas penduduk Desa Lubuk Kumbung pada
tahun 2013 memiliki usaha atau mata pencarian tetap dibidang pertanian dan
perkebunan.46
berprofesi sebagai petani, terutama sebagai petani karet. Namun, ada juga
masyarakat Desa Lubuk Kumbung berprofesi sebagai petani kopi, adapula yang
yang berprofesi sebagai guru, pedagang, pengrajin, adapula yang berkebun dan
menjadi buruh, serta berbagai profesi lain sebagainya. Sumber daya alam yang
masih bisa diandalkan oleh masyarakat Desa Lubuk Kumbung, seperti dari hasil
masyarakat ada yang memilih untuk membuat usaha sendiri daripada hanya
bengkel dan usaha-usaha jasa seperti jasa tukang jahit dan tukang pangkas rambut.
46
Sumber data dari Desa Lubuk Kumbung
Gambaran 1. Struktur Desa Lubuk Kumbung.
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA DESA
M. HALIAN
SEKRETARIS DESA
MOH. ALI SUDARMAN
KADUS I KAUR TU
MULYADI AMINUDIN
Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan yang
2. Tanah Persawahan 20 Ha
dan perkebunan dengan iklim tropis dengan begitu hal tersebut mempengaruhi
C. Demografi
1. Kependudukan
Kabupaten Musi Rawas Utara berdasarkan mencapai 1.175 jiwa, yang terdiri dari
laki-laki berjumlah 618 jiwa dan perempuan berjumlah 557 dengan jumlah kepala
keluarga 364.Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah yang semakin
Lubuk Kumbung.
Rawas Utara adalah wilayah dimana penduduknya sangat heterogen dilihat dari
latar belakang suku, agama, pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. Jumlah
penduduk di Desa Lubuk Kumbung 1.175 Jiwa adlah 364 KK dan 618 Jiwa laki-
laki 557 Jiwa perempuan, jumlah RTM penerima Raskin dan BLT 70, orang
47
Sumber data dari Desa Lubuk Kumbung
Tabel 1. Jumlah Penduduk, Dusun, Luas Wilayah Desa Lubuk Kumbung
Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun
2020
Jumlah 1.175 0 0 0 0
Sumber data umum Desa Lubuk Kumbung
2. Guru 10 Orang
5. Wiraswasta 29 Orang
6. Sopir 2 Orang
7. Montir 3 Orang
menyangkut peningkatan sumber daya manusia karena SDM tidak terbatas sedang
SDA sangat terbatas, data anak usia sekolah dibanding dengan kemampuan
2. Sektor Ekonomi
bagian diantaranya:
a. Perkebunan
tanah dan iklim yang cocok merupakan salah satu faktor pendukung kondisi
tersebut. Selain karet dan kelapa sawit, di DesaLubuk Kumbung juga diusahakan
b. Kehutanan
dampak ekonomis bagi Desa Lubuk Kumbung dari total luas hutan 17.650ha.
c. Perikanan
dan memiliki suhu yang bagus, Desa Lubuk Kumbung berpotensi untuk usaha
mereka bisa hidup berdampingan antara satu sama lainnya secara baik,
Rawas Utara.
48
Sumber Data Desa Lubuk Kumbung
Rawas, Kota Lubuk Linggau dan Provinsi Jambi ada Kabupaten
49
Sumber Data Desa Lubuk Kumbung
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
DesaLubuk Kumbung belum begitu maksimal dan belum sesuai dengan ketentuan
yang telah diatur dalam hukum Islam sebagaimana yang dijelaskan oleh beberapa
orang masyarakat Desa Lubuk Kumbung salah satuoleh bernama Jaya beliau
mengatakan:
“Saya tidak mengetahui apa itu zakat fitrah yang saya tahu ada
pengumuman di masjid tentang bayar zakat fitrah kalo menggunakan beras
½ kg setiap orang dan jika membayar dengan uang sebanyak 20 % dari
harga beras”.50
Hal ini yang sama juga diperjelaskan oleh seorang warga yang
“Zakat fitrah termasuk rukun Islam serta membayar zakat fitrah jika
menggunakan uang Rp.2500 dan jika pakai beras 2 ½ kg 1 orang”.51
zakat fitrah:
50
Wawancara dengan bapak Jaya sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12 Juni
2021
51
Wawancara dengan ibu Apso sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12 Juni
2021
52
Wawancara dengan ibu Linda sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12 Juni
2021
49
Pendapat lain juga dijelaskan oleh ibu Ermi
“Zakat fitrah bertujuan untuk mensucikan diri dari hasil harta dalam
setahun.”53
“Awak tidak mengetahui jelas tentang apa itu zakat fitrah yang awak tahu
zakat fitrah merupakan rukun Islam.”54
“Kalo ada uang bayar zakat fitrah dan zakat fitrah termasuk rukun
Islam.”55
“Zakat fitrah hukumnya wajib dan zakat fitrah diperuntukkan fakir miskin,
fisabilillah, ibnu sabil. Menunaikan zakat islam yang ke-4 (empat), kalo
tidak bayar zakat fitrah di dalam berpuasa, berarti puasa orang tersebut
masih mengantung oleh allah Swt.”56
53
Wawancara dengan ibu Ermi sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12 Juni
2021
54
Wawancara dengan ibu Elvi Taria sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12
Juni 2021
55
Wawancara dengan bapak Askandar sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12
Juni 2021
56
Wawancara dengan bapak Basin sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12
Juni 2021
57
Wawancara dengan Ibu Ani sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung Sabtu, 12 Juni
2021
Menurut ibu Aisyah
“Zakat fitrah itu kewajiban ke-5 (lima) bagi umat Islam. Pada umumnya
membayar zakat menggunakan uang dan beras serta memiliki patokan
nilai dan setiap tahun zakat fitrah mengalami kenaikan. Lebih baik
membayar dengan beras dari pada dengan uang.”58
secara umum atau yang sudah lazim, artinya zakat itu tidak asing lagi di telinga
warga akan tetapi pada hakikatnya masyarakat belum paham apa fungsi tujuan
dan manfaat orang yang mengeluarkan zakat, hal tersebut dapat dibuktikan
berikut:
“Zakat fitrah kepada tiga asnaf meskipun masih ada Asnaf lain seperti
Asnaf Fii Sabilillah, ini memang sudah berlangsung lama sudah seperti
adat di Desa Lubuk Kumbung ini. Seperti yang telah di ungkapkan oleh
beberapa masyarakat yaitu tidak begitu paham tentang pembagian zakat
fitrah dan mereka hanya mengikuti keputusan panitia zakat fitrah, yang
58
Wawancara dengan ibu Aisyah sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung sabtu, 12 Juni
2021
mereka tahu hanya membayar zakat fitrah dan telah melaksanakan salah
satu kewajiban sebagai umat muslim.”
Selain itu ada juga yang merasa tidak enak hati jika tidak membayar zakat
di Desa Lubuk Kumbung sehingga masyarakat harus paham betul tentang zakat
fitrah tersebut.
Zakat fitrah atau zakat badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu kali
dalam setahun oleh setiap muslim mukalaf (orang yang dibebani kewajiban oleh
Allah SWT.) untuk dirinya sendiri dan untuk semua jiwa yang menjadi
tanggungannya.
Desa Lubuk Kumbung Kecamatan Karang Jaya tentang pemahaman zakat fitrah
firah hanya mengetahui secara umum atau sudah familiar, yaitu bahwa zakat fitrah
itu tidak asing lagi di telinga warga namun kenyataanya masyarakat belum paham
apa yang pengertian zakat fitrah fungsi serta manfaat zakat fitrah itu sendiri. Hal
tersebut dapat dilihat di tabel 6 hasil dari penyebaran angket yang penulis,
edarkan.
pemahaman masyarakat tentang zakat fitrah masih tergolong lemah hal ini
sebanyak 50 responden. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi mereka karena
fitrah.
masyarakat tentang zakat fitrah perlu adanya rasa ingin tahu akan pengetahuan
harus dilakukan agar tercapainya tujuan yang diharapkan, dalam usaha tersebut
sudah tentu adanya sebuah pengorbanan baik itu tenaga kerja (fisik), maupun
pikiran yang harus dilakukan agar tercapainya sebuah tujuan yang ingin
dicapai.Dalam hal ini yang ikut berperan penting adalah pihak tokoh agama Desa
Lubuk Kumbung untuk terus melakukan berbagai upaya agar masyarakat Desa
Lubuk Kumbung mengeluarkan zakat fitrah kepada pihak yang berhak mengurus
baik dan tepat. kegiatan tersebut perlu didukung oleh pihak yang berkaitan
ta‟lim.
memberikan dampak positif, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
ketika diajukan pertanyaan: “peran ulama, tokoh agama dan mubalig dalam
adalah melalui pengajian rutin di Majelis Ta‟lim yaitu 67 orang, hal tersebut
menunjukkan bahwa peran ulama, para mubalig dan juru da‟wah ikut serta
Sosialisasi melalui khusus khutbah shalat jum‟at dan ceramah agama yang
bagi mereka yang memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh
bercahaya dan waktu yang tepat tepat untuk pemahaman zakat fitrah.
pemahaman zakat fitrah serta tata pelaksanaan yang benar, manfaat zakat
sebagai berikut.
mengatakan:
Hal ini dipertegaskan oleh bapak Amura selaku ketua amil zakat di Desa
“Orang yang berhak menarik zakat fitrah adalah amil zakat. Zakat yang
kita pahami ada dua yaitu zakat fitrah dan zakat mal, adapun zakat fitrah
yang harus dipahami sesuai agama yang kito anut berupa makanan
59
Wawancara dengan bapak H. Buniran sebagai warga di Desa Lubuk Kumbung sabtu,
12 Juni 2021
pokok sehari-hari dalam apo be makanan pokok tu beras dak sanggup
pulak dengan duit itu lahpacaknya dan setiap orang harus bayar kalo
dak mau puaso kito ngambang takaran 2 ½ Kg beras perorang kalo
dengan duit sehargo beras dalam tahun itu. dan waktu pembayarannyo
tu ketiko akhir Ramadhon. Sedangkan zakat mal sangat banyakmacam-
macamnya dan salah satunya adalah zakat penghasilan.”60
Hal yang sama juga dikemukakan oleh bapak H. Zulkifli selaku imam di
“Adapun orang yang berhak menerima zakat fitrah itu ada 8 gongan
pertamountuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan.”61
karena bisa menambah pemahaman zakat fitrah, memahami tentang mustahiq dan
fitrah dan jenis benda yang dikeluarkan, para peserta sosialisasi bisa memahami
hikmah pembagian zakat fitrah, para peserta sosialiisasi tanya jawab dan diskusi
tentang tata cara pelaksanaan zakat pembentukan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)
60
Wawancara dengan bapak Amura selaku ketua amil zakat di Desa Lubuk Kumbung
sabtu, 12 Juni 2021
61
Wawancara dengan bapak H. Zulkifli sebagai imam di Desa Lubuk Kumbung sabtu, 12
Juni 2021
yang ada di masing-masing Desa menjadi salah satu perhatian khusus dari sisi
bermasyarakat.
fitrah tentu tidak akan lepas dari peran lider selaku motorpenggerak utama, dalam
pemberian zakat kepada mustahiq harus dengan prinsip skala proritas, memiliki
azas manfaat sebagai usaha produktif tentu dengan jumlah yang memadai dan
tidak diekploitasi melalui media demi untuk menjaga perasaan para mustahiq.
Inventarisasi peta potensi dan besaran jumlah zakat yang dimiliki muzakki,
demikian juga besaran masyarakat miskin yang perlu mendapat bantuan dan
pemetaan sasaran yang harus ditindak lanjuti sebagai penyaluran zakat yang
harapan mustahik.
Hal ini dapat terlaksana apabila terjalin kerja sama yang baik antara semua
pihak yang terkait, antara lain masyarakat itu sendiri, Badan Amil Zakat yang
diwakili oleh UPZ di setiap Desa dan Kelurahan, aparat Desa, para alim ulama,
dan tidak terkecuali adalah para penyuluh agama Islam, mubaligh dan juru da‟wah
Artinya : Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan
62
Q.S. At-Taubah :103
Zakat di karenakan pelayanannya yang baik, jelas serta pengolaan dan
Kumbung yang sampai ini masih banyak dari mereka yang kekurangan
A. Kesimpulan
Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan
tentang zakat fitrah dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah di bahas pada
B. Saran
61
3. Sebaiknya pemerintah Desa Lubuk Kumbung ikut andil dalam melakukan
A. Literatur
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqih
Ibadah, Jakarta: Amzah, 2015.
Ahmad Zarkasih, Madzhab Talfiq Zakat Fitrah, Jakarta Selatan : Rumah Fiqih
Publisihing, 2020.
Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: Raja Wali
Pers, 2008.
Hasbiyallah, Fikih Jilid 2 untuk Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah, Bandung :PT
Grafindo Media Pratama, 2008.
Qodariah Barkah Dkk, Fikih Zakat Sedekah Dan Wakaf, Jakarta:Kencana, 2020.
Sulaiman Rasjid, FIQH ISLAM (Hukum Fiqh Islam), Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 2017.
B. Lain-lainnya
Ardes Marzuki, Zakat Fitrah Produktif (Studi Di Desa Gunung Mesir Dan Desa
Telatan, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu 2015.
(muhammad haliyan)
(Masil)
Wawancara dengan warga Desa Lubuk Kumbung
(Samsul)
(Amura)
Wawancara dengan warga Desa Lubuk Kumbung
(Linda)
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Muharni
Nim : SHE.162067
B. Riwayat Pendidikan