Kesimpulan Akad Wadiah Muammar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muammar

Nim : 501190126
Kelas : 5H Ekonomi Syariah

KESIMPULAN MATERI AKAD WADIAH

Wadi ’ah berasal dari wada’asy syai-a, yang artinya meninggalkan atau menitipkan
sesuatu pada orang lain yang sanggup menjaga sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si
penitip menghendakinya. Wadi ’ah merupakan akad tabarru’at (tolong menolong atau saling
membantu), sehingga masuk dalam kategori akad nonprofit. Namun, akad ini bisa menjadi
akad mu’awadhah (transaksi pertukaran) atau tijarah (transaksi motif profit) jika disepakati
ada skema bisnis berupa jual beli manfaat barang (sewa fasilitas) dan/atau jual beli manfaat
perbuatan (jasa) atas penitipan sesuatu tersebut.

Akad wadi ’ah terbagi menjadi dua macam yaitu Wadi ‘ah yad Amanah dan Wadi ‘ah
yad Dhamanah. Akad Wadi ‘ah yad Amanah yaitu Akad yang menitipkan sesuatu dimana
titipan tersebut sama sekali tidak boleh digunakan oleh pihak yang menerima titipan,
sehingga dengan demikian pihak yang menerima titipan tidak bertanggung jawab terhadap
risiko yang menimpa barang yang dititipkan. Dan akad wadi ‘ah yad Dhamanah yaitu Adalah
titipan terhadap barang yang dapat dipergunakan atau dimanfaatkan oleh penerima titipan.

Dalam Perbankan Syariah Tabungan wadi ’ah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad Wadi ’ah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
saat Sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan Wadi ’ah, bank
syariah menggunakan akad berprinsip wadi ’ah yad dhammanah. Dalam perbankan syariah
akad wadi ‘ah yad dhammanah Diaplikasikan ke dalam dua jenis produk, yaitu: Produk Giro
Wadi ’ah dan Produk Tabungan Wadi ‘ah.

Anda mungkin juga menyukai