Anda di halaman 1dari 9

BUKU PANDUAN

KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG (MWC)


NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN GAJAH

A. PENDAHULUAN
NAHDLATUL ULAMA merupakan organisasi keagamaan yang
berkembang dengan pesat di bumi tercinta ini. Hal ini disebabkan karena
ketelatenan dan keuletan para ulama dalam mengembangkan ilmu agama di
tengah – tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
NAHDLATUL ULAMA pada awalnya memang dikenal di lingkungan
Pondok Pesantren namun pada perkembangannya NU lebih dikenal publik
karena ikut dalam pergerakan pembebasan Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI ) ini dari cengkeraman penjajah. Secara lambat laun NU
semakin mendapat tempat dan perhatian dari semua sisi, karena
pengembangan organisasinya berdasarkan pendekatan kultur dan budaya yang
ada. Perkawinan juga dijalankan berdasarkan misi dakwah dengan keluarga
kerajaan atau keraton yang hampir secara keseluruhan kerajaan yang ada
di Indonesia pada waktu itu adalah menganut agama Hindu.
Sosialisasi perpaduan ajaran agama dimasa itu sudah berjalan dengan
baik. Kultur budaya yang dijalankan benar-benar membawa pengaruh yang
besar bagi NAHDLATUL ULAMA yang berjalan sekarang.
Dari kondisi dan perjalanan NAHDLATUL ULAMA yang demikian ini
tetap menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertahankan hingga sekarang
ini dari sisi pengembangan organisasi, sehingga figur Ketua/Pemimpin di
jajaran NAHDLATUL ULAMA memerlukan seorang sosok yang benar-benar arif
dan mumpuni untuk mengasimilasikan berbagai kegiatan untuk kepentingan NU
kedepan dan mengatur manajemen anggota yang tersebar di seluruh pelosok
negeri ini.

B. TUJUAN KONFERENSI
Konferensi merupakan Majlis Permusyawaratan Tertinggi dalam
organisasi NU untuk mengatur, membuat strategi dan program pengembangan
NU ke depan.
Konferensi Majlis Wakil Cabang NAHDLATUL ULAMA bertujuan :
1. Memilih dan menetapkan Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah masa
khidmat lima tahun ke depan.
2. Menetapkan program-program lima tahun ke depan.
3. Melengkapi susunan pengurus harian.
4. Menetapkan arah kebijakan organisasi.
5. Pencerahan organisasi dan regenerasi kepengurusan.

C. THEMA
“PENGUATAN JAM’IYYAH MENUJU PENGUATAN AQIDAH
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ALA NU DITENGAH PLURALITAS
MASYARAKAT MADANI”.

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 1


D. WAKTU DAN TEMPAT KONFERENSI
Konferensi Majelis Wakil Cabang NAHDLATUL ULAMA dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Ahad, 18 Desember 2016 M
Jam : 08.00 – Selesai
Tempat : Gedung IPHI Kec. Gajah
Dengan susunan acara terlampir

E. PENUTUP
Demikian Buku Panduan konferensi ini kami susun, segala sesuatu yang belum
ditentukan dalam konferensi ini akan disempurnakan lebih lanjut.

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 2


TATA TERTIB
KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG (MWC)
NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN GAJAH

Bismillahirrahmanirrohim

BAB I
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
a. Konferensi Majlis Wakil Cabang NU Gajah diselenggarakan oleh pengurus
Majlis Wakil Cabang NU masa khidmah 2011 – 2016 pada masa akhir jabatan
selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Konferensi Majlis Wakil Cabang NU
Gajah
b. Konferensi Majlis wakil cabang NU Gajah diselenggarakan sebagai
pelaksanaan pasal 18 ayat e Anggaran Dasar, tentang permusyawaratan untuk
kepengurusan di tingkat Majlis Wakil Cabang  dan pasal 39 Anggaran Rumah
Tangga tentang  pemilihan pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’
c. Tentang Quor persidangan untuk mengambil keputusan dan hak suara
didasarkan pasal 54 ayat 6 anggaran rumah tangga Nahdlatul Ulama’, bahwa
konferensi adalah sah apabila dihadiri lebih dari setengah jumlah ranting yang
ada di tingkat Majlis Wakil Cabang NU Gajah.
Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
a. Konferensi Majlis wakil cabang NU Gajah diselenggarakan pada hari ahad, 18
Desember 2016
b. Konferensi Majlis wakil cabang NU Gajah diselenggarakan di Gedung IPHI
Kecamatan Gajah.
BAB II
Pasal 3
PIMPINAN KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG
a. Sidang Pleno Konferensi Majlis wakil cabang NU dipimpin oleh pengurus
Cabang NU Demak
b. Sidang pleno pemilihan Rois Syuriyah dan ketua Tanfidziyah pengurus Majlis
Wakil Cabang dipimpin oleh Pengurus Cabang NU Demak
c. Apabila pengurus Cabang NU Demak berhalangan hadir, maka pimpinan
sidang pleno ditentukan dan disepakati oleh peserta konferensi
d. Rapat-rapat komisi di pimpin oleh peserta rapat komisi atas kesepakatan
anggota komisi
Pasal 4
PERSIDANGAN DAN RAPAT-RAPAT
a. Persidangan dan rapat-rapat dalam konferensi Majlis Wakil Cabang terdiri dari
sidang pleno dan komisi
b. Sidang pleno dihadiri oleh peserta konferensi
c. Rapat komisi dihadiri oleh anggota komisi yang ditetapkan oleh panitia
konferensi
d. Anggota komisi adalah utusan ranting
e. Apabila diperlukan rapat komisi dapat dihadiri oleh peninjau yang
berkompenten
f. Sidang pleno dan rapat komisi dilaksanakan mengacu pada jadwal yang
ditetapkan panitia konferensi

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 3


Pasal 5
RAPAT KOMISI/ SIDANG KOMISI
a. Rapat komisi konferensi Majlis Wakil Cabang meliputi
Sidang Komisi A : Membahas program NU lima tahun kedepan meliputi
bidang dakwah, Ma’arif dan Mabarrot
Sidang Komisi B : Bidang organisasi dalam lima tahun kedepan
Sidang komisi C : Bidang fiqh dan syariat faham ahli sunnah wal jamaah
Sidang Komisi D : Bidang ekonomi membahas bidang per-ekonomi-an warga
NU
BAB III
Pasal 6
PESERTA KONFERENSI
a. Peserta konferensi terdiri dari :
1. Utusan
2. Peninjau
b. Utusan adalah pengurus ranting yang membawa mandat dari masing-masing
ranting NU
c. Peninjau adalah pengurus MWC dan badan otonom lembaga di tingkat MWC
d. Selama konferensi berlangsung utusan diwajibkan memakai tanda peserta
Pasal 7
HAK SUARA DAN HAK BICARA
a. Hak suara dalam sidang pleno pemilihan Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah
adalah utusan masing-masing ranting NU dengan hak suara masing-masing 1
(satu) suara
b. MWC NU mempunyai hak 1 (satu ) suara, baik dalam pemilihan Rois Syuriyah
dan Ketua Tanfidziyah
c. Hak bicara dalam sidang pleno adalah utusan ranting
d. Hak bicara dalam rapat sidang komisi diberikan pada anggota komisi

BAB IV
Pasal 8
PENCALONAN DAN PEMILIHAN
a. Sebelum pemilihan Rois Syuriyah dan ketua Tanfidziyah pengurus MWC masa
bhakti tahun 2011 – 2016 dinyatakan demisioner
b. Rois Syuriyah dipilih secara langsung oleh utusan Rois syuriyah ranting yang
memperoleh mandat, tetapi diutamakan Rois Syuriyah ranting itu sendiri
c. Ketua Tanfidziyah dipilih secara langsung oleh utusan Tanfidziyah ranting yang
memperoleh mandat, tetapi diutamakan Ketua Tanfidziyah ranting NU itu
sendiri terlebih dahulu calon ketua tanfidziyah mendapat persetujuian dari Rois
Syuriyah terpilih.
d. Rois Syuriyah dan ketua Tanfidziyah terpilih, bertugas melengkapi pengurus
mustasyar A’wan dan harian yang dibantu oleh sekurang-kurangnya 3 anggota
formatur yang dipilih dari dan oleh utusan konferensi
e. Anggota formatur bertugas membantu memberikan pertimbangan kepada Rois
Syuriyah dan ketua Tanfidziyah terpilih dalam melengkapi susunan pengurus
Majlis Wakil Cabang 

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 4


Pasal 9
SYARAT PENCALONAN
a. Aktif menjadi anggota NU Badan otonomi sekurang-kurangnya selama satu
tahun
b. Memiliki KARTANU
c. Mendapat dukungan sekurang-kurangnya 4 ranting NU
d. Calon Rois Syuriyah dan ketua Tanfidziyah Majlis Wakil Cabang NU yang
mendapat dukungan harus menyatakan kesediaanya secara tertulis sebelum di
pilih
e. Mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap NU
f. Tidak menjalani proses hukum
g. Tidak menjadi pengurus partai politik
h. Tidak menjadi pengurus cabang NU
i. Ketua Tanfidziyah minimal berijazah SLTA/MA/se-derajat

Pasal 10
TATA CARA PENCALONAN DAN PEMILIHAN
1. Pemilihan Rois Syuriyah dan ketua Tanfidziyah MWC NU Gajah melalui dua
tahapan yaitu tahap pencalonan dan tahap pemilihan
2. Tahap pencalonan
a. Panitia menyediakan kertas suara yang berstempel MWC NU untuk ditulis
nama yang dicalonkan oleh peserta 
b. Setiap calon dapat mengikuti tahap pemilihan berikutnya apabila
memperoleh sedikitnya tiga suara
c. Apabila dalam pencalonan hanya terdapat satu calon nama, maka secara
langsung menjadi Rois Syuriyah tanpa melalui tahapan pemilihan
3. Tahap Pemilihan
a. Panitia meniapkan kertas suara yang berstempel MWC NU dan memuat
urutan nama-nama calon secara lengkap berdasarkan urutan huruf abjad
di atas papan tulis
b. Setiap calon yang mendapatkan sedikitnya tiga suara, maka berhak
mengikuti tahap pemilihan setelah menyatakan kesediaanya dengan
menanda tangani form kesanggupan menjadi pengurus yang disediakan
oleh panitia
c. Pemilihan ketua Syuriyah dan Tanfidziyah MWC NU dapat dilanjutka
apabila terdapat dua orang atau lebih calon ketua yang sah.
d. Calon yang mendapat suara terbanyak dalam proses pemilihan tersebut
maka dinyatakan sebagai Rois Syuriyah atau Ketua Tanfidziyah masa
khidmah 2008 – 20013
e. Khusus bagi calon ketua Tanfidziyah yang mengikuti tahapan pemilihan
terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Rois Syuriyah terpilih.
f. Apabila dalam proses pemilihan tersebut hanya terdapat satu calon ketua
Tanfidziyah yang sah maka calon tersebut ditetapkan secara aklamasi.

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 5


BAB V
ATURAN PERALIHAN
Hal-hal yang belum di atur dalam tata tertib ini, akan diatur lebih lanjut oleh pimpinan
sidang dengan persetujuan utusan konferensi.

Gajah, November 2016

Panitia Pelaksana
Ketua Sekertaris

Subekan, S.Ag., M.H Arif Muadim, S.S

Mengetahui,
Pengurus MWC NU Kec. Gajah
Ketua Sekertaris

H. Nur Fauzi, S.Ag., M.Pd.I H. Suyono, S.Pd., M.Pd

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 6


GARIS BESAR
RANCANGAN PROGRAM KERJA MWC NU GAJAH
MASA KHIDMAH 2016 – 2020

A. Organisasi Dan Koordinasi

1. Prioritas utama bagi pengurus baru untuk melanjutkan pembangunan


kantor MWC NU Gajah sebagai kesekretariatan MWC NU Gajah. Karena
sebagai tulang punggung sentral keadministrasian dan manajemen
organisasi yang tersentralisir
2. Menginventaris seluruh aset-aset MWC NU serta mengumpulkan
dokumen-dokumen penting yang mempunyai nilai sejarah atas
perjuangan MWC NU di Gajah
3. Mengoptimalkan konsolidasi kaderisasi mulai tingkat MWC NU dan ranting
NU serta Badan Otonomi NU di kecamatan Gajah
4. Mewujudkan lajnah dan lembaga yang berada di tingkat MWC NU
sekaligus memfungsikan sesuai AD/ART NU.

B. Program Syuriah
1. Syuriyah di bidang keagamaan mengoptimalkan Ukhuwah
Basyariah dan Watoniyah membimbing dalam segala aspek
2. Syuriyah selalu memberikan pemahaman dan penjelasan yang sama
kepada umat (WARGA NU) tentang khittah 1926 secara tepat dan benar
agar tidak disalah gunakan oleh oknum yang kurang memahami tentang
khittah NU 1926
3. Syuriyah dalam Mabadi Khoiri, memasyarakatkan pelaksanaan lailatil
ijtima’sampai ke ranting NU dan badan otonom NU, serta memberikan
wawasan pengertian Ahlussunnah wal Jamaah pada umat serta
mengoptimalkan pengembangan Pondok Pesantren (RMI) di tingkat MWC
NU Gajah.
4. Mengadakan Bahsul Masail, yang teratur dan terjadwal, serta
mengikuti bahsul masail ditingkat MWC NU, cabang dan lain-lainnya.
5. Syuriyah NU, menempatkan dirinya sebagai pemimpin tertinggi NU, yang
berfungsi sebagai pengelola, pengawas dan mengendalikan organisasi
NU, serta penentu kebijakan jam’iyah Nahdhatul Ulama di segala tingkat.
6. Mengadakan pelatihan aswaja minimal 2x selama masa khidmah 

C. Program Tanfidziyah Meliputi :


1. Bidang Dakwah
a. Membentuk lembaga dakwah di tingkat MWC NU dengan cara yang
proporsional/keahlian bagi para kader yang mempunyai wawasan
luas tentang Ahlussunah Wal Jamaah, serta khittah 1926
b. Mengadakan pelatihan Da’i dan para Khotib Jum’at sesuai dengan
sistem dan metode yang sangat dibutuhkan
c. Menjalin Ukhuwah Insaniyah, Ukhuwah Islamiyah dengan siapapun
dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip Ahlussunnah Wal Jamaah
d. Mengadakan peringatan pada hari-hari besar Islam dan harlah NU
setiap tahun
e. Membentuk jaringan komunikasi dan informasi melalui media radio,
majalah dan surat kabar NU.

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 7


2. Bidang Ma’arif
Pendidikan (Ma’arif NU) bertujuan menciptakan pendidikan yang
berorientasi pada akhlakul karimah serta kehidupan dunia dan akherat
yang berimabng (Balance), cerdas, dinamis, dan proporsional untuk ini
pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama yang di bawah naungan Ma’arif
NU harus :
a. Pengurus kantor Ma’arif di tingkat MWC NU harus orang-orang yang
ke-NU-anya tidak diragukan lagi, baik pengalaman dan keaktifan
dalam dunia pendidikan.
b. Menginventarisir guru-guru di naungan Ma’arif mulai TK/TPQ/TPA,
SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA se-MWC NU Gajah
c. Setiap empat bulan mengadakan penyuluhan dan
menyelenggarakan bimbingan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memberi bimbingan pada guru madrasah diniyah di pesantren-
pesantren atau luar pesantren
e. Mengadakan kerja sama yang baik serta koordinasi dengan cabang
Ma’arif NU di Demak
f. Mengadakan trainning - trainning kepada guru-guru disesuaikan
dengan tingkatan di Ma’arif.
g. Mewajibkan kepada sekolah yang bernaung dibawah Ma’arif NU
memberikan mata pelajaran ke-NU-an.
h. Mengupayakan putra-putri warga NU masuk di sekolah Ma’arif NU.
i. Mengupayakan bantuan kepada Dinas atau Depag, bagi sekolah-
sekolah yang sangat membutuhkan baik sarana maupun prasarana
j. Mengupayakan guru dibawah naungan Ma’arif NU mendapat
bantuan honor setiap bulan
k. Mengikutsertakan para guru Ma’arif dalam trainning-trainning,
penataran, seminar atau sarasehan apabila ada peluang/undangan

3. Bidang Mabarrot/Sosial
a. Melakukan usaha-usaha kerja sama dengan lembaga yang
membidangi masalah sosial
b. Pengorganisasian yang terarah untuk menyalurkan
masalah zakat, infaq, dan sodaqoh
c.  Membantu warga NU dan masyarakat dalam mengatasi siswa-siswi
atau murid-murid yang putus sekolah untuk mencari bapak
asuh/donatur tetap. Sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan
d. Menginventarisir dan mengelola aset-aset NU dalam
bidang waqfiyah, hibah dan wasiat agar lebih berguna dan manfaat
untuk kesejahteraan umat.
e. Membentuk badan dana atau peduli bencana alam atau umat yang
terkena musibah
f. Kerja sama dengan otonom NU di semua tingkatan untuk memberi
santunan kepada anak yatim piatu putra-putri warga NU yang
membutuhkan bantuan ( pertolongan )
g. Berusaha dan meningkatkan jiwa tawwan kepada warga NU dan
masyarakat.

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 8


4. Bidang Ekonomi
Dalam menghadapi krisis ekonomi yag tidak pernah terselesaikan pada
saat ini, sangat memprihatinklan dampaknya kepada warga NU, untuk itu
bidang ekonomi sangat diperlukan :
a. Membentuk badan usaha perekonomian rakyat melalui pra koperasi
(Koperasi) 
b. Mengoptimalkan kowanu (Koperasi Warga NU) MWC NU yang saat
ini tidak dikelola
c. Memanfaatkan para pengusaha NU membantu dan rasa kepedulian
bagi perekonomian warga NU yang mayoritas di pedesaan terutama
dalam bidang pertanian
d. Mengadakan pelatihan-pelatihan tentang perekonomian atau
perkoperasian warga NU atau kader NU sehingga menjadi warga NU
yang mandiri.
b. Demikian garis-garis besar rencana pengurus MWC NU Gajah
selama masa bhakti.

Gajah, November 2016

TIM STEERING KOMITE


Ketua Notulis

_________________ _________________

Panduan Konferensi MWC NU Kec. Gajah 2016 | 9

Anda mungkin juga menyukai