Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

1. Kerjakan tugas secara berkelompok sesuai kasus yang


diberikan.

2. Buatkan Judul dari kasus tersebut 0

Pelanggaran kode etik ASN dalam kedisiplinan kerja

3. Tuliskan :

I. Fakta- Fakta yang anda temukan

1. Belasan ASN belanja ke mol saat jam kerja

2. Masih menggunakan seragam kerja

3. Kurang disiplinnya pegawai

4. Adanya ASN yang terjaring berasal dari luar kota

II. Rumusan Masalah Kasus

Bagaimana mengatasi tindak pelanggaran indisipliner pada


ASN

III. Nila- nilai Dasar Etika Publik yang dilanggar


Nilai-nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.


6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan Kerjasama

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir

IV. Apa yang harus dilakukan Oleh Pejabat Publik


terhadap hal tersebut (kaitkan dg teori Etika Publik)

1. Melakukan control secara intensif dan optimal

2. Penguatan di OPD masing-masing melalui kegiatan yang


menitikberatkan pada etika publik

3. Pembinaan disiplin sebagai upaya pencegahan Tindakan


indisipliner ASN (melakukan upacara bendera)

4. Pemberian sanksi untuk memberikan efek jera

V. Kesimpulan dan Saran


1. Kurangnya profesionalisme dan tanggung jawab ASN
dalam menjalankan tugasnya disebabkan karena kurang
tegasnya sanksi yang diberikan oleh pejabat berwenang dan
lunturnya kedisiplinan ASN

2. Reformasi kode etik dimulai dari individu masing-masing

3.

Saran

1. Pemberian sanksi yang tegas

2. Melakukan sosialisasi dan penyegaran tentang pentingnya


kedisiplinan ASN

4. Presentasikan (Tentukan Moderator dan Penyaji)

Krakatau News.com
Perselingkuhan Oknum Guru
Sudah Di Meja Sekda, DPRD
Desak Segera Diselesaikan
Oleh Redaksi | 15 Maret 2018 09:44 WIB

KRAKATAUNEWS, MESUJI – Terkait kasus perselingkuhan yang melibatkan oknum


guru PNS Suhariyanto dengan seorang guru honor AG tinggal menunggu sanksi  tegas
dari Pemerintah Kabupaten Mesuji.
Pasalnya, berkas dan data-data hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap oknum
guru telah sampai dimeja Sekretaris Daerah (Sekda) Mesuji untuk dilakukan
peninjauan dan penindakan serta sanksi tegas apa yang akan diberikan.

“Berkas hasil pemeriksaan masalah perselingkuhan yang di lakukan Suhariyanto


sudah kami laporkan ke Inspektur, sekarang sudah di meja Sekretaris Daerah (Sekda)
tinggal tunggu instruksi dari sekda,” kata Sekretaris Inspektorat Mesuji Firuzi kepada
krakataunews.com, Rabu (14/3/2018).

Di waktu yang sama, Ketua Komisi C DPRD Mesuji, Idrus Topik pihaknya akan
berkoordinasi dan mendesak Inspektorat berikan sanksi tegas terhadap tenaga
pendidik tersebut.

“Kami akan berkordinasi dulu kepada Inspektorat sampai dimana perkembangan


masalah Suhariyanto dan kami akan membantu pihak Inspektorat menangani
permasalahan tersebut,” tegasnya melalui via telfon selulernya.

Diberitakan sebelumnya, persoalan ini mencuat ketika korban (selingkuhan) menagih


janji pelaku untuk menikahinya sesuai ucapan pada saat berhubungan.Namun sayang
Oknum Guru PNS itu tidak mau menihakinya, bahkan korban diputusin serta
ditinggalin begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Ketika media melakukan konfirmasi ke Dinas Pendidikan Mesuji, beberapa waktu lalu,
menurut Sekretaris, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap pelaku dan pelaku
membenarkan apa yang dituduhkan dalam pemberitan beberapa media.
“SR sudah menghadap Kami dan SR mengakui perbuatannya sebanyak sepuluh kali di
salah satu hotel yang ada di Bandarjaya Lampung Tengah.Sebab setiap SR jalan ke
Bandarjaya Lamteng pasti melakukan itu bersama AG.Pihaknya siap menanggung apa
aja resikonya walau pun sampai ke pihak yang bwrwajib,” kata Abu.

Untuk diketahui, Kisah asmara dua sejoli yang bisa dikatakan sudah cukup usia, sang
pria yang berusia setengah abad dan wanita tidak jauh beda dengan sipria, kisah
asmara yang merajuk satu tahun ini akhirnya cerai berai dengan hanya karena sang
wanita menuntut pertanggung jawaban kepada si pria.

Sang lelaki yang berinisial SR seorang PNS guru SD yang mengajar di salah satu
sekolah di Kecamatan Simpang Pematang dan dia juga menjabat sebagai kepala
sekolah Taman Kanak Kanak (TK) dan sang wanita adalah seorang tenaga Honorer
disalah satu sekolah Taman Kanak Kanak (TK) di Simpang Pematang yang berinisial
AG.

Menurut pengakuan AG kepada wartawan mengungkapkan, hubungan yang dijalin


sudah cukup lama, bahkan hubungan mereka pernah melakukan layaknya suami istri
disebuah hotel.

“Saya sudah berhubungan dengan Sht itu sudah satu tahun mas, saya sering diajak
main ke daerah bandar jaya disalah satu hotel melati yang ada digunung sugih, dan
kami sering melakukan hubungan intim setiap kami pergi kehotel,” akunya.

Lalu kata AG, SH berjanji akan bertanggung jawab atas segala perbuatanya mas, mau
menikahi saya, saya sendiri sebenarnya sudah malu berhubungan dengan Sht, karena
saya tahu dia sudah memiliki istri dan anak, tapi setiap saya mengutarakan untuk
putus dia selalu marah sama saya.

Ketika dikonfirmasi dikediamanya pada kamis (18/2), Suhariyanto menyangkal tidak


bertanggung jawab atas perbuatnnya, sebab kata dia hubungan dengan AG sudah
selesai dan tidak ada permasalahan.

“Saya akui memang betul saya pernah berhubungan dengan AG.Tapi itu semua sudah
saya anggap selesai mas, itu bagi saya adalah masa lalu dan pengalaman untuk saya,
sekarang saya hanya fokus sama pekerjaan saya dan mengurus keluarga,” katanya.

Kemudian, Suhariyanto pasrah dan siap menerima sanksi tegas dari Pemkab, bahkan
sampai kasus ini keranah hukumpun siap mempertanggungjawabkan perbuatannya
yang selama ini terjalin dan berhubungan badan selama kurang lebih 10 kali disebuah
hotel bersama AG.(Aan S/red).
Usai Libur Lebaran 145 ASN Pemprov
Sumbar Bolos di Hari Pertama Kerja
Tim Merdekadotcom
22 Jun 2018, 06:00 WIB

Jakarta, Di hari pertama kerja setelah libur lebaran 2018, Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat (Pemprov Sumbar) mencatat ada 145 pegawai yang tak masuk kerja.

Melalui inspeksi mendadak (sidak) terhadap 45 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di


lingkungan Pemprov Sumbar, tercatat 4.246 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masuk pada
Kamis (21/6) ini, atau 96,6 persen dari total pegawai yakni 4.396 orang.

Sebetulnya tercatat ada 150 PNS yang tercatat tidak hadir, namun lima orang di antaranya
kemudian datang terlambat. Sebanyak 145 orang PNS yang tidak hadir di hari pertama
kerja setelah libur Lebaran, rinciannya adalah 38 orang sakit, tujuh orang izin, 54 orang cuti,
24 orang menjalani pendidikan, dan 22 orang tanpa keterangan.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan akan menjatuhkan sanksi sesuai aturan bagi
ASN yang tak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. IP, sapaan akrabnya, memandang
bahwa periode cuti bersama tahun ini sudah cukup lama dan memberi ruang yang cukup
bagi ASN untuk berlebaran bersama keluarga.

"Tak ada alasan bagi ASN untuk terlambat atau absen.Makanya akan ada tindakan tegas
bagi mereka yang tak hadir hari ini," katanya, Kamis (21/6).

Pemerintah pusat sebelumnya telah mengingatkan PNS untuk masuk kerja per Kamis
(21/6) setelah habis cuti bersama Lebaran. Pemerintah juga akan melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap kehadiran aparatur negara setelah pelaksanaan cuti bersama.

Monitoring dan evaluasi itu tertuang pada sebuah surat bernomor : B/18/M.SM.00.01/2018
tanggal 7 Juni 2018, tentang Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran Aparatur Negara
Sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah

Surat itu ditujukan kepada para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung,
Kepala LPNK, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, pimpinan Kesekretariatan
Lembaga Non-Struktural, para Gubernur, serta para Bupati dan Wali kota. [rzk]

Sumber: Merdeka
Sulselsatu.com

Belanja di Mal saat Jam Kerja,


Belasan PNS Ditangkap Satpol PP
10 APRIL 2018 - 08:56

SULSELSATU.com, CILEGON – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia belasan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di beberapa pusat perbelanjaan di Kota Cilegon, Senin (9/4/2018). Razia
tersebut dilaksanakan dalam rangka menjaring abdi negara nakal karena mangkir saat jam kerja.
Belasan ASN tersebut kemudian didata petugas untuk kemudian diberikan rekomendasi ke dinas
terkait untuk mendapatkan sanksi tegas.
Kepala Dinas Satpol-PP Kota Cilegon Juhadi M Syukur menyatakan bahwa razia tersebut
merupakan sebagai langkah disiplin pegawai. Dimana diketahui belakangan ini banyak pegawai
berkeliaran saat jam kerja.
“Sasarannya di mall di Kota Cilegon.Anggota kami diturunkan sebanyak 30 orang.
Sasarannya yakni kepada PNS yang keliaran saat jam kerja,” ujar Juhadi yang dikutip dari Suara.com
Juhadi menyatakan dalam kegiatan sidak itu melibatkan Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon.PNS yang tertangkap sedang berbelanja di pusat perbelanjaan
kemudian didata.
“ASN yang tertangkap kita catat, kemudian kita tindaklanjuti ke BKPP Kota Cilegon,”
jelasnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi (Dalops) Dinas Satpol-PP Kota
Cilegon, Suroto mengatakan bahwa razia kepada pegawai itu merupakan agenda rutin pihaknya
dalam rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Kami ingin mereka paham dengan aturan itu,” tegasnya.
Dikatakan bahwa dalam razia itu pihaknya berhasil mengamankan sebanyak 18 ASN.Kata
dia, dalam razia itu juga ditemukan ASN dari luar Cilegon.Suroto menjelaskan bahwa tidak ada
larangan seorang ASN belanja di pusat perbelanjaan, asalkan tidak disaat jam kerja.Selain itu saat
belanja juga tidak mengenakan seragam kerja.
“Kalau mau belanja pulang dulu pakai baju bebas jangan pakai baju seragam.Yang
tertangkap ini alasan mereka mampir cuma belanja. Ada juga yang menunjukkan surat tugas. Tapi
tetap kita data,” jelasnya.

Oknum PNS Ditangkap Polisi Karena Kasus


Narkoba, Paketkan Sabu di Ruang Bagian
Hukum Kantor Bupati
Jumat, 26 Juli 2019 16:27

Kolase Tribun Manado/TRIBUN BATAM/Youtube/Official inews

Penangkapan kasus narkoba 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi menangkap satu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ditangkap


atas kasus penggunaan dan pengedaran narkoba.

PNS tersebut diketahui mengabdi di Pemerintah Kabupaten Bangli, Bali.


Polisi melakukan penangkapan terhadap oknum PNS berinisial INM (39) alias Sangut ini
berdasarkan laporan oleh banyak warga sekitar.

Warga mengaku resah karena wilayahnya sering digunakan untuk transaksi narkoba oleh
tersangka, seperti dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube inews official, Jumat
(26/7/2019).

Polisi menangkap tersangka di Jalan Ir Soekarno wilayah Banjar Butin, Desa Butin, Bangli, Senin
(22/7/2019).

Saat penggeledahan, polisi menemukan dua paket narkoba seberat 3 gram yang disembunyikan
tersangka di dalam tali helm yang digunakan.

Untuk kepentingan pengembangan, polisi kemudian melakukan penggeledahan di meja kerja


Sangut di Kantor Pemkab Bangli, Bali.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (26/7/2019), pelaku sering menggunakan


sabu di kamar mandi kantor Pemkab Bangli pada sore hari."Biasanya di kamar mandi.Sekitar
jam enam (18.00 Wita)," Ucap Sangut.

Saat melakukan pengeledahan di kantor tersangka, polisi kembali menemukan beberapa


barang bukti yang disimpan di lemari arsip Bagian Hukum Pemkab Bangli.

"Pada penggeledahan itu, kami temukan dua bendel plastik klip, timbangan elektrik, sebuah
bong, tiga buah korek api gas, satu buah gunting, dua isolasi bening.Seluruh perangkat tersebut
disimpan pada dompet berwarna merah dan bekas kotak parfum. Selanjutnya tersangka dan
barang bukti kami amankan ke Polres Bangli untuk proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya

Polisi juga menyita barang bukti lain berupa handphone, kartu ATM, serta bukti transfer
pembelian sabu.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Oknum PNS Ditangkap Polisi Karena
Kasus Narkoba, Paketkan Sabu di Ruang Bagian Hukum Kantor Bupati,
https://manado.tribunnews.com/2019/07/26/oknum-pns-ditangkap-polisi-karena-kasus-
narkoba-paketkan-sabu-di-ruang-bagian-hukum-kantor-bupati?page=2.

Editor: Handhika Dawangi

Anda mungkin juga menyukai