Anda di halaman 1dari 27

Tujuan Instruksional Khusus

Deskripsi Singkat:
Persetujuan Substansi adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penataan ruang yang
menyatakan bahwa materi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata
ruang telah mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
penataan ruang, kebijakan nasional, dan mengacu pada rencana tata ruang
secara hierarki.

Sasaran:
Peserta pelatihan memahami proses persetujuan substansi RDTR, persyaratan ,
dokumen kelengkapan, dan contoh – contoh dokumen yang harus dilengkapi
serta disusun.

Tujuan:
 Memahami proses persetujuan substansi;
 Memahami persyaratan pengajuan persetujuan substansi;
 Memahami dokumen kelengkapan persetujuan substansi;
 Memahami contoh – contoh surat yang harus disiapkan.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Pasal 18 :
Ayat (1) dan ayat (2)
penetapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Rinci Tata Ruang dilakukan setelah
mendapat Persetujuan Substansi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang penataan ruang setelah mendapatkan rekomendasi Gubernur

PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang :


RDTR dan Peraturan Zonasi (PZ)

Pasal 59:
“(4) Rencana Detail Tata Ruang harus sudah ditetapkan paling lama 36 bulan sejak
penetapan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota”
Pasal 158:
(1) Peraturan zonasi kabupaten/kota disusun sebagai kelengkapan dari rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota.
(2) Dalam hal rencana tata ruang wilayah kab/kota tidak memerlukan rencana rinci tata ruang,
peraturan zonasi kab/kota disusun untuk kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun
yang direncanakan pada wilayah kab/kota.
(3) Dalam hal rencana tata ruang wilayah kab/kota memerlukan rencana rinci, disusun rencana
rinci tata ruang yang dilengkapi peraturan zonasi
(4) Dalam hal rencana rinci tata ruang berbentuk rencana detail tata ruang yang tidak memuat
peraturan zonasi, peraturan zonasi ditetapkan dalam perda tersendiri
(5) Peraturan daerah tentang peraturan zonasi ditetapkan paling lama 2 tahun sejak penetapan
peraturan daerah tentang RDTR
Dasar Hukum (Lanjutan)
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun
2017 Tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka Penetapan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota

Pasal 1:
“(1) Persetujuan Substansi adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang penataan ruang yang menyatakan bahwa materi rancangan peraturan
daerah tentang rencana tata ruang telah mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan
bidang penataan ruang, kebijakan nasional, dan mengacu pada rencana tata ruang secara hierarki.
“(7) Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana secara terperinci
tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota.
Pasal 4:
(1) Tata cara pemberian Persetujuan Substansi rancangan Perda tentang RTR meliputi:
a) pengajuan rancangan Perda tentang RTR;
b) evaluasi materi rancangan Perda tentang RTR;
c) pembahasan Lintas Sektor dan Daerah terkait rancangan Perda tentang RTR; dan
d) penetapan Persetujuan Substansi oleh Menteri.

Pasal 5:
“(1) Pengajuan rancangan Perda tentang RTR merupakan rancangan Perda yang telah:
a. dibahas dalam Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;
b. dibahas antara Pemerintah Daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota guna disepakati untuk diajukan kepada Menteri
dalam rangka mendapatkan persetujuan substansi; dan
c. diperiksa secara mandiri oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan hasil pembahasan peraturan
perundang-undangan bidang penataan ruang.
“(3) Dalam hal pengajuan persetujuan substansi rancangan Perda tentang RTR kabupaten/kota wajib
mendapatkan rekomendasi Gubernur.
Tata Cara Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang
Pengajuan Persyaratan Persetujuan Substansi

 Raperda RRTR dapat diajukan persetujuan


substansinya setelah memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
• Substansi Rancangan Perda tentang RRTR
Kabupaten/Kota telah sesuai arahan
Pedoman Penyusunan RRTR dan ketentuan
peraturan perundang-undangan bidang
penataan ruang
• Substansi Rancangan Perda Kabupaten/Kota
tentang RRTR Kabupaten/Kota telah
mengakomodasi RTRWN, RTRWP, dan
RTRW kabupaten/kota
• Substansi Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota tentang RRTR Kabupaten/Kota
telah memenuhi ketentuan proses
penyusunan RRTR termasuk pembahasan
dengan BKPRD Kabupaten/Kota dan
disetujui oleh DPRD Kabupaten/Kota sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Persyaratan Dokumen Kelengkapan Administrasi
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;
2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kabupaten;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara Pemerintah Daerah Provinsi
dengan DPRD Kabupaten;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
a. Tabel evaluasi dengan provinsi;
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi;
5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Kabupaten/RDTR oleh bupati atau Pejabat Eselon II
yang diberi kewenangan mengatasnamakan Bupati;
6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan lampiran (dalam
format softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan hardcopy)
7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy;
RENCANA RINCI 8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
1
TATA RUANG 9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam format softcopy dan
hardcopy);
10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
11. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas rancangan Perda
tentang RTR;
12. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
13. Berita Acara dengan kabupaten yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan kabupaten lain);
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang Telah Siap Dilanjutkan
untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
14. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Persyaratan Dokumen Kelengkapan Administrasi
NO KEWENANGAN DOKUMEN KELENGKAPAN
PEMERINTAH DAERAH KOTA
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Walikota;
2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota;
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan substansi antara Pemerintah Daerah Kota dengan DPRD
Kota;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
a. Tabel evaluasi dengan provinsi; dan
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi.

5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Kota/RDTR oleh Walikota atau Pejabat Eselon II yang diberi
kewenangan mengatasnamakan Walikota;

6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan lampiran (dalam format
softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan hardcopy)

RENCANA 7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy;


1 RINCI TATA
8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
RUANG
9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam format (softcopy dan hardcopy);

10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));


a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
12. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas rancangan Perda tentang
RTR;
13. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
14. Berita Acara dengan kota yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan kota lain);
15. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang Telah Siap Dilanjutkan untuk
Proses Persetujuan Substansi; dan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ruang Lingkup

1
2
Evaluasi Garis Besar Rencana

3
Evaluasi Lima Muatan Strategis

5
Evaluasi 5 Muatan Strategis

Tata cara Evaluasi Lima Muatan Strategis Rencana Tata Ruang


Provinsi Dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota Secara
mandiri oleh Pemerintah Daerah :

1. Eksisting vs Rencana
2. Konsistensi Vertikal
3. Konsistensi Horizontal
4. Pemenuhan Standar
5. Pemberian Surat Persetujuan Subtansi
Matriks Pemeriksaan Mandiri
Materi Muatan RDTR Eksisting VS Rencana
Matriks Konsistensi Vertikal
Daftar Cek RTR yang
Berhierarki di Atasnya
METODE PEMERIKSAAN
NO RTR/KEBIJAKAN OVERLAY SESUAI/TIDAK
CEK PERDA
PETA
1 PP RTRWN
2 RPJMN
3 Perpres RTR Pulau/Kepulauan
4 Perpres RTR Perbatasan Negara
Perpres RTR Kawasan Strategis
5
Nasional
6 Perda RTRW Provinsi
7 Perda RTR KSP
8 Perda RTRW Kabupaten/Kota
9 Perda RTR KSK
10 Perda RDTR/PZ

• Pemeriksaan RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/Kota meliputi Pemeriksaan dengan


RTR/Kebijakan yang Berhierarki di atasnya
• Pemeriksaan RDTR/PZ dapat hanya dilakukan Pemeriksaan dengan RTRW
Kabupaten/Kota
Matriks Konsistensi Vertikal
Matriks Konsistensi Horizontal
INDIKASI MATRIKS
NO MUATAN RDTR RAPERDA PETA
PROGRAM ITBX
I RUANG LINGKUP BWP
II TUJUAN PENATAAN BWP
III RENCANA POLA RUANG
1 Zona Lindung
a zona hutan lindung
b zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di bawahnya
1) Subzona bergambut
2) Subzona resapan air
c zona perlindungan setempat
1) Subzona sempadan pantai
2) Subzona sempadan sungai
3) Subzona sekitar danau atau waduk
4) Subzona sekitar mata air
d zona RTH kota
1) Subzona taman RT
2) Subzona taman RW
3) Subzona taman kota
4) Subzona pemakaman
e zona suaka alam dan cagar budaya
1) Subzona suaka alam
2) Subzona suaka alam laut dan perairan lainnya
3) Subzona suaka margasatwa
4) Subzona suaka margasatwa laut
5) Subzona cagar alam
6) Subzona cagar alam laut
7) Subzona pantai berhutan bakau
8) Subzona taman nasional
9) Subzona taman nasional laut
10) Subzona taman hutan raya
11) Subzona taman wisata alam
12) Subzona taman wisata alam laut
13) Subzona cagar budaya dan ilmu pengetahuan
Pemenuhan Standar RDTR
Standar Proses
No Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial Checklist
Analisis Aspek Ekonomi
1 Identifikasi Potensi Sumber Daya V

a Analisis Aspek Lokasi V

b Analisis Aspek Sumber Daya Alam V

c Analisis Aspek Sumber Daya Buatan V

d Analisis Aspek Sumber Daya Manusia V

2 Analisis Perekonomian V

a Struktur Ekonomi dan Pergeserannya V

b Sektor Basis V

Komoditi Sektor Basis Yang Memiliki Keunggulan Komparatif Dan


c V
Berpeluang Ekspor
3 Analisis Penentuan Sektor/Komoditas Potensial V

4 Analisis Penentuan Sektor/Komoditas Unggulan V

1. Analisis Pengaruh Kebijakan Pemerintah V

2. Analisis Pasar Unggulan dan Pola Aliran Komoditas Unggulan V

3. Analisis Potensi Pengembangan Kegiatan / Komoditas Unggulan V

4. Analisis Pemilihan Sektor/Komoditas Unggulan V

5 Penilaian kelayakan Pengembangan Komoditas Unggulan V

a Analisis Kebutuhan Teknologi Untuk Mengolah Komoditas Unggulan V

b Analisis Kebutuhan Infrastruktur Untuk Pengembangan Komoditas Unggulan V

Analisis Aspek Sosial Budaya


1 Pengumpulan Data V

Analisis Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan Aspek


2 V
Sosial Budaya
3 Analisis Penentuan Sektor/Komoditas Potensial V

Rekomendasi Pengembangan Sosial Budaya Melalui Pemberdayaan


4 V
Masyarakat
Keterkaitan Hasil Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Aspek Ekonomi dan Aspek Sosial Budaya
1 Penyusunan Konsep Rencana Tata Ruang V

2 Penyusunan Rencana Struktur dan Pola Ruang V


Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah Terkait Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Tata Ruang

Mekanisme Pembahasan Lintas Sektor dan daerah dilaksanakan sebagai berikut:


1. Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah terkait rancangan Perda tentang RTR
dilakukan untuk memeriksa kesesuaian materi dan informasi spasial rancangan
Perda tentang RTR terhadap peraturan perundang-undangan bidang penataan
ruang dan kebijakan nasional.
2. Hasil Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah ditindaklanjuti dengan perbaikan
rancangan Perda tentang RTR, Perbaikan dilakukan oleh Pemerintah Daerah paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja.
3. Dalam perbaikan rancangan Perda tentang RTR tidak dapat dilanjutkan Sekretaris
Ditjen menyampaikan surat pengembalian disertai dokumen kelengkapan kepada
Kepala Daerah c.q. Kepala Badan atau Dinas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah bidang penataan ruang, Surat pengembalian disampaikan
paling lama 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu penyempurnaan rancangan
Perda tentang RTR.
Konsep Standar Berita Acara Lintas Sektor & Daerah
Konsep Standar Berita
Acara Lintas Sektor
dan Daerah
Konsep Standar Berita Acara Lintas Sektor & Daerah
Format Pengembalian
Dokumen Permohonan
Persetujuan Substansi
Rencana Tata Ruang
Penetapan Persetujuan Substansi

Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional


Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam
Rangka Penetapan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Dan
Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota

Persetujuan subtansi RRTR/RDTR berdasarkan peraturan diberikan oleh :


1. Menteri memberikan Persetujuan Substansi terhadap rancangan Perda tentang RTR
berdasarkan hasil:
a. pelaksanaan evaluasi materi Rancangan Perda tentang RTR; dan
b. Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah yang telah diperbaiki dan mempunyai
kelengkapan dokumen).
2. Persetujuan Substansi untuk rancangan Perda tentang RTR kabupaten dan RTR kota
dapat didelegasikan kewenangan penandatanganannya oleh Menteri kepada Dirjen.
3. Pemberian Persetujuan Substansi untuk rancangan Perda tentang rencana rinci tata
ruang kabupaten/kota dapat didelegasikan kewenangan penandatanganannya oleh
Menteri kepada Gubernur berdasarkan usulan Dirjen.
4. Pendelegasian dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Menteri.
Konsep Surat Persetujuan Substansi
KONSEP SURAT
PERSETUJUAN
SUBSTANSI RENCANA
TATA RUANG
KABUPATEN/KOTA

Anda mungkin juga menyukai