Berdasarkan Pada pasal 3 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tanggal 26 April 2007
tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa penyelenggaraan penataan ruang bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
keberlanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi; pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang. Pengaturan penataan ruang adalah upaya
pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah dan, masyarakat
dalam penataan ruang. Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan
kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang
melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, dan pengendalian ruang.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, sebagai turunan dari Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, provinsi dan kabupaten yang telah memiliki peraturan daerah tentang
rencana tata ruang wilayah dan telah menetapkan bagian dari wilayahnya yang perlu
disusun rencana rincinya diamanahkan agar segera menyusun dan menetapkan peraturan
daerah tentang rencana rinci tata ruang (RRTR) sebagai dasar dari izin mendirikan
bangunan. Selain sebagai bagian dari upaya mewujudkan amanah dari peraturan daerah
tentang rencana tata ruang wilayah tersebut, rencana rinci tata ruang juga merupakan alat
kendali pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam upaya menyelenggarakan penataan
ruang sesuai dengan amanah kaidah, norma, standar, pedoman, dan kriteria dalam bidang
penataan ruang.
Rencana rinci tata ruang tersebut dilengkapi dengan peraturan zonasi yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk sebuah bagian wilayah perencanaan (BWP)
tertentu. BWP yang akan disusun rencana rinci tata ruangnya dapat merupakan kawasan
perkotaan dan/atau kawasan strategis provinsi/kabupaten.
Ketentuan-ketentuan mengenai rencana rinci tata ruang tercantum dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR
dan Peraturan Zonasi Kabupaten sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang diatas, maka perlu
dilakukan Pengawasan Teknis seperti yang tertuang di dalam pasal 55 Undang-undang
1.2.1 Maksud
Maksud kegiatan ini adalah untuk melakukan bimbingan kepada pemerintah daerah
untuk mempercepat penyelesaian penyusunan RRTR/RDTR kabupaten dan Kota di
Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Maluku yang telah memiliki
peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR kabupaten dan Kota
di Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Maluku ini adalah:
a. Memberikan bekal pengetahuan teknis serta menginventarisasi isu dan
permasalahan mengenai penyusunan rencana rinci tata ruang di kabupaten dan
kota;
b. Melakukan evaluasi kelengkapan susbtansi draft materi teknis berupa substansi
rencana rinci, peta dasar dan tematik, serta draft rancangan peraturan daerah
tentang rencana rinci yang telah atau sedang disusun oleh pemerintah daerah; dan
c. Melakukan Sosialisasi, Pendampingan, Klinik, Asistensi/Konsultasi dalam
penyusunan RRTR/RDTR kabupaten dan kota.
Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Rinci
Provinsi dan Kabupaten di Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Maluku
adalah :
1. Teridentifikasinya progres dan permasalahan penyusunan RRTR/RDTR
Kab/Kota di wilayah Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Maluku;
2. Terlaksananya Sosialisasi, Pendampingan, Klinik di wilayah Provinsi Papua,
Provinsi Papua Barat dan Provinsi Maluku;
3. Terlaksananya Pendampingan asistensi/konsultasi ke BIG dan instansi yang
menangani validasi KLHS;
4 Kabupaten Keerom
5 Kabupaten Merauke
6 Kabupaten Sarmi
Keterangan :
Provinsi Warna
PROVINSI PAPUA :
PROVINSI PAPUA BARAT :