Anda di halaman 1dari 15

MINI RIVIEW

INSTRUMEN ANALITIK
“ALAT-ALAT PENUNJANG ANALITIK”

OLEH:
PASHYA TRIUTAMI PASARIBU (212410014)
SARAH AGATA KRISTY PARAPAT (212410018)
RUTH TIO M. BR HOMBING (212410023)
GRECIA ELIZABETH PASARIBU (212410012)
JUITA A. BR TUMANGGOR (222410024)

D3 ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instrumentasi adalah ilmu yang membahas tentang konsep dasar berbagai macam
instrumen yang digunakan dalam sistem pengukuran. Konsep dasar tersebut meliputi jenis dan
cara pengembangan suatu instrumen. Sedangkan instrumen adalah alat yang digunakan pada
sistem pengukuran yang telah memenuhi standar baku pengukuran untuk memperoleh nilai
besaran suatu variabel tertentu (Jading dkk., 2020).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata instrumentasi adalah
penyusunan (komposisi, aransemen) atau pengetahuan mengenai sifat-sifat khas dari berbagai
alat. Sedangkan instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang
dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas atau sarana
penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data dan sebagai bahan
pengolahan (Jading dkk., 2020).
Peralatan yang digunakan di laboratorium klinik sangatlah banyak jenisnya. Setiap
peralatan mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing. Salah satu peralatan yang umum
digunakan pada laboratorium klinik adalah peralatan gelas. Peralatan gelas yang digunakan di
laboratorium klinik hampir sama dengan peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia (Radhina dkk., 2022).
Alat-alat gelas dalam laboratorium merupakan alat gelas yang digunakan dalam
praktikum karena sifat dari alat gelas yang tahan terhadap panas yang dihasilkan dari reaksi
bahan kimia yang terjadi, selain itu alat berbahan dasar kaca ini memudahkan para praktikan
dalam mengamati proses perubahan warna yang terjadi terhadap hasil reaksi kimia yang terjadi,
dan alat yang terbuat dari kaca pada laboratorium ini tidak mudah bereakssi dengan bahan-bahan
kimia sehingga menjadi keunggulan tersendiri dalam penggunaan alat gelas saat melakukan
praktikum di laboratorium (Radhina dkk., 2022).
Alat-alat kimia yang tergolong dalam kategori glassware adalah alat- alat kimia yang
berbahan dasar kaca (borosilikat). Beberapa contoh glassware, antara lain labu takar, Erlenmeyer,
gelas kimia, buret, dan pipet gondok. Alat-alat kimia yang termasuk dalam kategori pendukung
adalah alat-alat yang digunakan sebagai pendukung kerja laboratorium. Beberapa contoh alat-
alat kimia yang termasuk kategori ini adalah klem dan statif (Purwanti dan Fauzi, 2020).

1.2 Rumusan Masalah


- Apa itu instrumentasi fisika, kimia dan biologi serta penunjang instrument?
- Apa itu instrumen analitik?
- Apa perbedaan alat dan instrumen analitik serta perbedaan analitik dan analisis?
- Bagaimana prinsip pengoperasian, pemeriksaaan dan perawatan alat-alat penunjang
analitik?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-dasar Alat dan Instrumen Analisis di Bidang Farmasi


2.1.1 Instrumentasi Fisika
Dalam mempelajari atau memantau suatu sistem, dibutuhkan peralatan atau instrumen
untuk mengukur dan mengontrol besaran- besaran fisis yang terkait (misalnya panjang, suhu,
tekanan, frekuensi getaran, debit aliran, intensitas radiasi, derajat keasaman, tingkat kekentalan,
dsb.), baik secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok keahlian fisika instrumentasi
merupakan kajian dari fisika terapan yang menitikberatkan penelitian dalam mengembangkan
peralatan atau sistem instrumen untuk melakukan pengukuran menggunakan sensor, akuisisi
data, mengolahnya dengan filter, lalu menampilkannya dalam bentuk numerik, grafik, dsb. Data-
data tersebut lalu dianalisis secara elektronik, dapat menjadi umpan balik untuk membentuk
sistem kendali otomatis, atau sekadar disimpan untuk data penelitian (Priambodo, 2021).
Instrumen fisika mengembangkan metodenya dari aspek-aspek yang mendasar sehingga
dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan pada berbagai sistem, mulai dari sistem fisis,
kimiawi, hingga biologis. Lebih lanjut, hasil penelitiannya biasanya masih berupa purwarupa
(prototype) atau fitur baru dari suatu alat elektronik yang dapat digunakan untuk riset atau tujuan
lain (Priambodo, 2021).
Pengembangan sistem instrumen meliputi desain, pemodelan, simulasi, fabrikasi, sintesis
material sensor, pengujian, kalibrasi, integrasi dengan jaringan internet, dll. Selain untuk
mendukung penelitian di lab dan lapangan, sistem instrumen juga dikembangkan untuk berbagai
keperluan seperti di bidang industri, kesehatan, pertanian, kelautan, penerbangan, atau bisa juga
untuk menunjang kegiatan edukasi (Priambodo, 2021).
Contoh instrumen fisika adalah alat uji kuat tarik (tension testing), difraksi sinar-X, FT
IR, polarisator (concentration polarization), dan lain-lain (Santoso, 2020).
2.1.2 Instrumentasi Kimia
Ketepatan hasil analisis kimia sangat bergantung pada ketersediaan dan mutu peralatan
yang digunakan, di samping pengertian pelaksana tentang dasar analisa yang dikerjakan serta
kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Penanganan peralatan pokok yang banyak
dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan berhasilnya pekerjaan
analisa kimia. Oleh karena itu pengetahuan tentang peralatan memerlukan perhatian khusus
(Anonim, 2022).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Contoh alat laboratorium kimia:
pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dann lain sebagainya.
Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu
laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum mulai
melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta
menerapkan K3 di laboratorium (Widhy, 2009).
Contoh alat-alat kimia adalah pengaduk gelas, corong kaca, kaca arloji, gelas ukur, pipet
ukur, pipet volume, erlenmeyer, buret, dan lain-lain (Anonim, 2022).

2.1.3 Instrumentasi Biologi


2.1.4 Penunjang Instrumentasi
2.2 Instrumen Analitik
2.3 Perbedaan Alat dan Instrumen Analitik serta Perbedaan Analitik dan Analisis
2.3.1 Perbedaan Alat dan Instrumen Analitik
2.3.2 Perbedaan Analitik dan Analisis
2.4 Prinsip Pengoperasian, Pemeriksaan, dan Perawatan Alat-alat Penunjang Analitik
2.4.1 Alat Gelas
2.4.2 Alat yang Terbuat dari Kaca
2.4.3 Alat yang Terbuat dari Karet
2.4 Pengoperasiaan,Pemeriksaan,Perawatan Alat Penunjang Analitik
2.4.1 Pengoperasiaan Alat
Peralatan di laboratorium pada prinsipnya dikelompokkan menjadi 2 yaitu alat gelas dan alat
instrumen. Alat instrumen dikelompokan lagi menurut tingkat kesulitan cara pengoperasiannya
menjadi 3 kategori antara lain :
1. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit,
resiko penggunaan tinggi, akurasi pengukurannya tinggi, serta sistem kerja rumit, yang
mengoperasikan memerlukan pelatihan khusus.
2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang pengoperasiannya dan perawatannya sedang.
Resiko penggunaan sedang, akurasi pengukuran sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu
rumit, pengoperasiannya cukup perlu pelatihan saja
3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah,
resiko penggunaan rendah serta sistem kerja sederhana, yang pengoperasiannya cukup
pakai buku panduan .Menurut Novianti (2011) setiap instrumen yang akan dioperasikan harus
dalam keadaan baik yaitu dengan syarat :
a. Siap untuk dipakai ( ready for use )
b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi
e. Setiap instrumen harus ada SOP nya

2.4.2 Perawatan Alat


Sedang untuk perawatan alat bisa dilakukan secara rutin dengan cara :
a. Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya
b.Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan
c. Setelah selesai digunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan
dalam keadaan kotor (Soeripto, 2008)
d. Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan
e.Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau keterangan
penggunaannyamaka sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca terlebih dahulu
buku petunjuknya
f.Setiap alat baru , terlebih dahulu diperiksa atau dibaca terlebih dahulu buku petunjuk
sebelum digunakan.
2.4.3 Pemeliharaan Alat Laboratorim
2.4.4 Alat Terbuat Dari Kaca
Berikut ini merupakan beberapa alat-alat kaca yang biasa dijumpai dilaboratorium:
2.4.4.1 Beaker Glass
Digunakan untuk menaruh cairan. Menunjukkan perkiraan dan kapasitasnya berkisar antara
5-5000 ml (Trisnawati, 2005).

2.4.4.2 Erlenmeyer
Digunakan untuk menaruh cairan ketika mereaksikan dan membuat
larutan yang diketahui konsentrasinya dapat sebagai pengganti beaker
glass yang diperlukan wadah yang dapat ditutup.Alat ini mempunyai alat
tanda volume tapi tidak setepat pada mat pipet atau buret
( Tr i s n a w a t i , 2 0 0 5 ) .

2.4.4.3 Kaca Arloji


kaca Arloji memiliki bentuk yang bulat ceper agak rata dengan bermacam-macam ukuran
berguna untuk menyimpan bahan kimiabaik padat maupun larutan,untuk menguapkan larutan
yang jumlahnya sedikit dan untuk wadah menimbang padatan yang jumlahnya sedikit
(Mahdi,1982).
2.4.4.4 Corong
Berguna untuk menuangkan larutan kedalam botol,untuk menyaring dengan menggunakan
kertas saring,untuk memindahkan tempat larutan ketempat lain yang mempunyai mulut kecil
(Mahdi,1982).

2.4.4.5 Gelas Ukur


Digunakan untuk mengukur volume perkiraan suatu cairan kapsitas berkisaran 5-200 ml
(Trisnawati,2005).

2.4.4.6 Batang Pengaduk


Batang pengaduk digunakan mengaduk larutan atau suspensi biasanya didalam
beaker(R.A.Days 2001).
2.4.4.7 Buret
Bahan pembuatan buret adalah kaca jenis boroksilikat. Buret digunakan pada saat proses
titrasi, sebagai alat yang digunakan untuk mengeluarkan cairan penitran(Khoirul, 2010).

2.4.5 Alat Yang Dibuat Dari Karet


Berikut ini merupakan beberapa alat-alat dari karet yang biasa dijumpai dilaboratorium:
2.4.5.1 Bola Hisap/Pipet Filler/Karet Penghisap
Alat laboratorium kimia yang digunakan untuk memindahkan sejumlah volume larutan. Filler
merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.

2.4.5.2 Sumbat Karet


Digunakan sebagai sumbat tabung reaksi, erlenmeyer, labu destilasi, dll. Sangat fleksibel dan
lentur, sehinggat mudah dimasukkan atau dikeluarkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Jading, A., Renina., Paga, B.O. 2020. Pengukuran dan Instrumentasi. Sleman: Penerbit
Deepublish. Halaman 17.
Purwanti, E., Fauzi, A. 2020. Pengolaan Laboratorium IPA SMA. Malang: UMM Press.
Halaman 50.
Radhina, A., Shari, A., Arianto, S. 2021. Modul Praktikum Instrumen Media dan Reagensia.
Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. Halaman 22.
Raharjo dan Sriharjanto.2017. Penanganan Alat Dan Bahan Yang Baik Dalam Rangka
Menunjang
Kegiatan Di Laboratorium Kimia. volume 13. Halaman 58-60.
Widhy, P, H. 2009. Halat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Yogyakarta: SMPN 3
Gamping Sleman.

Anda mungkin juga menyukai