2018 No. 100 - Perka BPS - Penyusutan Arsip
2018 No. 100 - Perka BPS - Penyusutan Arsip
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pedoman Penyusutan Arsip di Lingkungan Badan Pusat
Statistik merupakan panduan bagi Pencipta Arsip di
Lingkungan Badan Pusat Statistik dalam rangka
melaksanakan kegiatan Penyusutan Arsip.
Pasal 2
Pedoman Penyusutan Arsip di Lingkungan Badan Pusat
Statistik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kepala Badan ini .
Pasal 3
Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal 1
Januari 2019 .
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 September 2018
SAT s
KE SAT STATISTIK
% ©
*
$
RIYANTO
LAMPIRAN
PERATURAN BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 100 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI
LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Bahwa dengan meningkatnya aktivitas pemerintahan dan pembangunan
serta kemajuan teknologi informasi akan berdampak pula dengan semakin
banyak arsip yang tercipta, sehingga perlu dilakukan langkah -langkah untuk
melakukan penilaian terhadap arsip tersebut untuk memungkinkan
penyusutan arsip yang tidak bernilai guna secara efisien , efektif , serta
menyelamatkan dan melestarikannya arsip yang bernilai guna untuk
pemanggungjawaban nasional .
Arsip yang tercipta di instansi pemerintah , badan usaha dan swasta,
merupakan arsip negara yang merupakan memori kolektif yang memuat
infcrmasi mengenai pemerintahan dan pembangunan serta sebagian
diantaranya bukti jati diri bangsa, warisan budaya dan simpul pemersatu
bangsa sehingga perlu dilakukan penilaian agar dapat dilakukan seleksi
secara ketat dan tepat .
Seperti yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang kearsipan, bahwa setiap pencipta arsip wajib melaksanakan
pengelolaan arsip dinamis yang salah satunya meliputi kegiatan Penyusutan
Arsip.
Badan Pusat Statistik sebagai pencipta arsip berkewajiban
melaksanakan penyusutan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip. Agar
kegiatan penyusutan arsip ini dapat berjalan secara kesinambungan perlu
dibuat suatu aturan sesuai dengan Pedoman kearsipan yang berlaku , yaitu
diawali dengan penetapan kebijakan, pengorganisasian penyusutan arsip,
sumberdaya manusia pengelola penyusutan , pengadaan sarana dan
prasarana sesuai standar , prosedur baku penyusutan arsip serta monitoring
dan evaluasi terhadap pelaksanaan penyusutan arsip.
-2-
C. Sasaran
Sasaran Pedoman Penyusutan Arsip di lingkungan Badan Pusat Statistik
adalah Unit Kearsipan yang menyelenggarakan penyusutan arsip. Unit
kearsipan bertanggung jawab melaksanakan sosialisasi, evaluasi dan
penyelenggaraan penyusutan arsip.
D . Ruang Lingkup:
1. Pendahuluan , meliputi; Latar Belakang, Maksud dan Tujuan , Sasaran,
Ruang Lingkup dan Pengertian .
E. Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
pemindahan Arsip Inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan ,
pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip
statis kepada lembaga kearsipan .
2 . Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah ,
lembaga pendidikan , perusahaan , organisasi politik , organisasi
kemasyarakatan , danperseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasayarakat, berbangsa , dan bernegara .
3. Kearsipan adalah hal- hal yang berkenaan dengan arsip .
4 . Arsip Dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan Pencipta Arsip dan disimpan dalam jangka waktu tertentu .
5. Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaanya tinggi dan / atau terus
menerus .
6 . Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun .
-4-
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Asas Pengorganisasian
1. Pelaksanaan Penyusutan Arsip di lingkungan BPS menggunakan asas
sentralisasi dalam penetapan kebijakan sistem pengelolaan arsip, SDM ,
sarana dan prasarana, serta pengelolaan arsip secara elektronik.
2 . Kebijakan yang terkait dengan penyusutan arsip ditetapkan oleh Kepala
BPS.
3. Penanggung jawab pelaksanaan penyusutan arsip berada pada unit
kearsipan I ( Pusat) .
4. Dalam hal perlindungan dan pengamanan arsip inaktif dilaksanakan oleh
masing- masing pengelola arsip inaktif yang berada di unit kearsipan.
BAB II
PROSEDUR PENYUSUTAN ARSIP
Contoh:
Ttd Ttd
Nama terang Nama terang
NIP NIP
Petunjuk Pengisian:
( 1) Nomor : Berisi nomor urut jenis arsip
( 2 ) Kode Klasifikasi Arsip : Berisi tanda pengenal arsip yang dapat
membedakan antara masalah yang satu
dengan masalah yang lain
(3) Jenis / Series Arsip : Berisi jenis / series arsip
( 4) Tahun : Berisi Tahun terciptanya arsip
(5) Jumlah : Berisi jumlah arsip dalam setiap jenis arsip
(eksp / folder / boks)
(6) Tingkat : Berisi tingkat perkembangan arsip
Perkembangan (asli / copy / tembusan ) . Bila terdiri dari
beberapa tingkat perkembangan dicantumkan
seluruhnya.
( 7 ) Nomor Boks : Berisi Nomor yang memuat lokasi pada boks
berapa jenis arsip disimpan
(8) Keterangan : Berisi kekhususan arsip ( kertas rapuh / berkas
tidak lengkap / lampiran tidak ada)
-9-
Nomor:
Berita acara ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan PARA PIHAK menerima satu rangkap yang mempunyai
kekuatan hukum sama.
ttd ttd
B. PEMUSNAHAN ARSIP
Pemusnahan arsip menjadi tanggung jawab pimpinan Pencipta Arsip dan
dilakukan terhadap arsip:
1. tidak memilki nilai guna;
2 . telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan JRA;
3. tidak ada peraturan perundang- undangan yang melarang; dan
4 . tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara .
Dalam hal arsip belum memenuhi semua ketentuan diatas, retensinya
ditentukan kembali oleh pimpinan Pencipta Arsip. Prosedur pemusnahan
arsip oleh Pencipta Arsip melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pembentukan Panitia Penilai Arsip .
- 10 -
Contoh :
Keterangan:
Nomor : berisi nomor urut
Jenis / Series Arsip : berisi jenis / series arsip
Tahun : berisi tahun pembuatan arsip
Jumlah : berisi jumlah arsip
Tingkat Perkembangan : berisi tingkatan keaslian arsip (asli, copy, atau
salinan)
Keterangan : berisi informasi tentang kondisi arsip ( misalnya
rusak / tidak Lengkap / berbahasa asing / daerah
4 . Penilaian Arsip
a) Panitia Penilai melakukan penilaian terhadap Daftar Arsip Usui Musnah
dengan melakukan verifikasi secara langsung terhadap fisik arsip .
b) Hasil Penilaian (apabila belum mempunyai JRA ) dituangkan dalam
pertimbangan tertulis oleh panitia Penilai Arsip.
- 12 -
Contoh:
SURAT PERTIMBANGAN
PANITIA PENILAI ARSIP
2. (Anggota)
( NIP jabatan )
3. (Anggota)
( NIP jabatan )
4. (Anggota)
( NIP jabatan )
5. (Anggota)
( NIP jabatan )
- 13 -
2. ( Unit Hukum )
Contoh :
DAFTAR ARSIP STATIS YANG DISERAHKAN
Ttd Ttd
Petunjuk Pengisian :
a) Nama Pencipta : Diisi nama instansi / Pencipta Arsip
b) Alamat : Diisi alamat instansi / Pencipta Arsip
- Nomor : Nomor urut
- Kode Klasifikasi : Kode Klasifikasi arsip (apabila memiliki
klasifikasi arsip)
Uraian Informasi Arsip : Uraian informasi yang terkandung dalam arsip
Kurun Waktu : Kurun waktu tercipta arsip
Jumlah Arsip : Jumlah arsip (lembaran, berkas)
Keterangan : Informasi khusus yang penting untuk
diketahui seperti; kertas Rapuh , berkas tidak
lengkap, lampiran tidak ada, tingkat keaslian .
- 17 -
2. Penilaian Arsip
a) Panitia Penilai melakukan penilaian terhadap Daftar Arsip usul Serah
dengan melakukan verifikasi secara langsung terhadap fisik arsip.
b) Hasil peneilaian dituangkan dalam pertimbangan tertulis oleh Panitia
Penilai Arsip.
3. Pemberitahuan Penyerahan Arsip Statis
a) Pemberitahuan akan menyerahkan Arsip Statis oleh Pimpinan Pencipta
Arsip / BPS kepada Lembaga Kearsipan / ANRI disertai dengan
pernyataan dari Pimpinan Pencipta Arsip bahwa arsip yang diserahkan
autentik, terpercaya, utuh dan dapat digunakan.
b) Proses pemberitahuan penyerahan Arsip Statis harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Menyampaikan surat permohonan penyerahan Arsip Statis dari
Pimpinan pencipta Arsip kepada Kepala Lembaga Kearsipan / ANRI.
2 ) Menyampaikan Daftar Arsip usul Serah
3) Menyampaikan surat pertimbangan oleh Panitia Penilai Arsip
4. Verifikasi dan persetujuan
Kepala Lembaga Kearsipan / ANRI melakukan verifikasi daftar usul
serah berdasarkan permohonan penyerahan arsip statis dari pencipta arsip
dan berwenang memberikan rekomendasi atas hasil verifikasi daftar arsip
usul serah terhadap arsip yang diterima atau ditolak kepada pencipta arsip.
Kepala lembaga Kearsipan / ANRI memberikan persetujuan atas daftar arsip
usul serah dari Pencipta Arsip.
5. Penetapan Arsip Yang Diserahkan
Pimpinan Pencipta Arsip mengeluarkan penetapan terhadap arsip
yang akan diserahkan kepada Lembaga Kearsipan / ANRI dengan mengacu
pada persetujuan dari Kepala Lembaga Kearsipan / ANRI
6. Pelaksanaan Serah Terima Arsip
a. Pelaksanaan serah terima Arsip Statis oleh pimpinan Pencipta Arsip
kepada Kepala Lembaga Kearsipan / (ANRI ) dengan disertai Berita
Acara, Daftar Arsip Usul Serah dan fisik arsip yang akan diserahkan.
b. Susunan format berita acara meliputi :
1) Kepala, memuat logo, judul, dan hari / tanggal / tahun , tempat
pelaksanaan penandatanganan, nama dan jabatan para pihak yang
membuat berita acara.
- 18 -
Contoh :
LOGO BPS
*7T3
PUSAT STATISTIK ,
3DHARIYANTO