Buku - Profil - KOTA MATARAM - 2021

<h3><center>PROFIL PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KOTA MATARAM</center></h3>
 
<center><img
src="https://pusatkrisis.kemkes.go.id/__asset/__images/peta/16Mataram.png"
style="width:60%">
Gambar Peta KOTA MATARAM</center>
<h4>1.Pendahuluan</h4>
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota KOTA MATARAM terletak di Jl. Dr. Soejono,
Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83361. Telpon (0370)
617737 dan fax -. Mereka Memiliki website yaitu Dinkes.mataramkota.go.id dan email
- . Responden Masehan (Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, 081236451688) dan
H.M. Carnoto, SKM, MM (Kepala Bidang P2P, 081803625899). 
<h4>2.Karakteristik Wilayah</h4>

Kabupaten/Kota KOTA MATARAM mempunyai luas wilayah 61300 Km2. Batas-batas wilayah
yaitu sebelah Utara Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar, sebelah Timur
Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar, sebelah Selatan Kecamatan Labuapi,
sebelah Barat Selat Lombok, . Kabupaten/Kota KOTA MATARAM terdiri dari 6
Kecamatan, yaitu Ampenan,Cakranegara,Mataram,Sandubaya,Sekarbela,Selaprang. Jumlah
penduduk di Kabupaten/Kota KOTA MATARAM adalah 495,681 jiwa.
Akses komunikasi pada umumnya Lancar . Alat komunikasi yang dapat digunakan yaitu
Telepon,HP,Fax,Internet,Telepon Satelit
Akses transportasi relatif Mudah yaitu melalui Darat. Jenis alat transportasi yang
dapat digunakan untuk mencapai tiap kecamatan yaitu Mobil,Sepeda Motor. Sedangkan
alat transportasi untuk mencapai ibu kota provinsi meliputi Mobil,Sepeda Motor.
Jarak dari ibukota kabupaten/kota ke ibu kota provinsi yaitu kurang lebih 5 km km
(waktu tempuhnya sekitar 10 menit jam). Sedangkan jarak dari ibu kota
kabupaten/kota ke RS rujukan terdekat yaitu 5 km km dengan waktu tempuh 10 menit
Menit

<h4>3.Ancaman (Hazard)</h4>
Jenis Ancaman Bencana yang ada di KOTA MATARAM yaitu Banjir,Gempa Bumi,Angin
Puting Beliung,Kebakaran,Kecelakaan Transportasi Darat,Kejadian Luar Biasa (KLB) -
Penyakit ,Kejadian Luar Biasa (KLB) - Keracunan ,Konflik Sosial atau Kerusuhan
Sosial,Lainnya
yaitu Banjir Rob, Gelombang dan Abrasi.
Selama 5 tahun terakhir, krisis kesehatan yang pernah dialami adalah :

<table border="1">
<thead>
<tr>
<th rowspan="2">No</th>
<th rowspan="2">Tahun Bencana</th>
<th rowspan="2">Nama Bencana</th>
<th colspan="5">Jumlah Korban</th>
</tr>
<tr>
<th>Meninggal</th>
<th>Hilang</th>
<th>Luka Berat</th>
<th>Luka Ringan</th>
<th>Pengungsi</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>1</td>
<td>2019</td>
<td>Angin Puting Beliung </td>
<td>0</td>
<td>0</td>
<td>0</td>
<td>0</td>
<td>127</td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td>2018</td>
<td>Gempa Bumi </td>
<td>9</td>
<td>0</td>
<td>575</td>
<td>9609</td>
<td>20343</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<h4>4.Kerentanan</h4>
 Populasi kelompok rentan di Kabupaten KOTA MATARAM yaitu 67,017 jiwa atau
13.52% dari seluruh populasi. Proporsi kelompok rentan tersebut termasuk Baik
karena Dibawah Rata-rata bila dibandingkan proporsi kelompok rentan nasional. IPM
termasuk Tinggi (Bagus) yaitu 78.91. IPKM termasuk Rata-rata (Cukup) yaitu 0.6724.

<h4>5.Kapasitas</h4>

<style>
.standar{
background-color:green;
}
.tidak_standar{
background-color:red;
}
.cukup{
background-color:yellow;
}
</style>
Dari 55 indikator kapasitas, sebanyak 35 indikator telah dipenuhi oleh

Kabupaten/Kota KOTA MATARAM. Nilai tersebut termasuk Kategori
Sedang. Rinciannya sebagai berikut :



<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" width="0">
<tr>
<td >No </td>
<td>Indikator </td>
<td >Pencapaian</td>
<td >Kriteria/Standar</td>
<td >Sesuai Standar
</td>
<td >Kurang dari Standar
</td>
<td>Keterangan/
Referensi </td>
</tr>
<tr>
<td rowspan="12" valign="top">1.</td>
<td>Kebijakan/Peraturan</td>
<td valign="top"> </td>
<td > </td>
<td > </td>
<td> </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">a.Kebijakan/Peraturan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.Peraturan yang dibuat pemerintah kabupatenterkait penanggulangan
bencana/Krisis Kesehatan
</td>
<td >Ada</td>
<td>Ada</td>
<td style=" background-color:green;" > </td>
<td style=" "> </td>
<td valign="top"> </td>
</tr>
<tr>
<td>2.Peraturan Kadinkes terkait penanggulangan bencana/Krisis
Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td >3.Tersedia/SOP Mekanisme Koordinasi Terkait PKK</td>
<td >Tidak Ada</td>
<td style=" " > </td>
<td style=" background-color:red;"> </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">b. Struktur Organisasi Penanggulangan
Krisis Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td >4.Pelaksanaan pertemuan koordinasi klaster kesehatan</td>
<td >Rutin, tidak hanya kalau terjadi bencana</td>
<td>Rutin, tidak hanya kalau terjadi bencana</td>
</tr>
<tr>
<td >5.Unit di Dinas Kesehatan yang memiliki tugas mengkoordinasikan upaya
Penanggulangan Krisis Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td >6.SK Klaster Kesehatan Kabupaten/Kota</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">c.Keterlibatan Institusi/Lembaga Non Pemerintahan
dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td >7.Dinas Kesehatan telah mengidentifikasi institusi/lembaga non
pemerintahan yang dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan</td>
<td >Sudah</td>
<td>Sudah</td>
</tr>
<tr>
<td >8.Dinas Kesehatan pernah mengadakan MoU dengan LSM/Instansi/lembaga
non pemerintah dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan</td>
<td >Tidak</td>
<td>Ya</td>
<td style=" " > </td>
<td style=" background-color:red;"> </td>
</tr>
<tr>
<td >2.</td>
<td colspan="6">Penguatan Kapasitas
</td>
</tr>
<tr>
<td > </td>
<td colspan="6">a.Fasilitas pelayanan kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td>9.Jumlah total seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan </td>
<td valign="top">1.069 Fasyankes/10.000 penduduk</td>
<td valign="top">1 Fasyankes/10.000 penduduk</td>
<td style=" background-color:green;" > </td>
<td style=" " > </td>
<td rowspan="4">Sumber : 
a.GLOBAL HEALTH CLUSTER SUGGESTED SET OF CORE INDICATORS AND BENCHMARKS
BY CATEGORY (IASC) www.who.int 
b.Sphere handbook 2011 </td>
</tr>
<tr>
<td>10.Jumlah Puskesmas </td>
<td valign="top">1.11 Puskesmas/50.000
penduduk</td>
<td valign="top">1 Puskesmas/50.000 penduduk</td>
</tr>
<tr>
<td>11.Jumlah Rumah Sakit </td>
<td valign="top">8.07 RS/250.000
penduduk</td>
<td valign="top">1 RS/250.000 penduduk</td>
</tr>
<tr>
<td>12.Kapasitas tempat tidur di RS </td>
<td valign="top">32.541 TT/10.000 penduduk</td>
<td valign="top">10 TT/10.000 penduduk</td>
</tr>
<tr>
<td>13.Proporsi RS di Kab/Kota yang telah memiliki Tim tanggap darurat
bencana RS </td>
<td valign="top">1 dari 17 RS membentuk tim
tanggap darurat Bencana</td>
<td valign="top">Tiap RS membentuk tim tanggap darurat Bencana untuk
membuat dan melaksanakan manajemen penanggulangan Bencana</td>
<td style=" " > </td>
<td style=" background-color:red;" > </td>
<td >Permenkes No. 69 thn 2014 tentang Kewajiban RS dan kewajiban
pasien </td>
</tr>
<tr>
<td>14.Dinkes memiliki Program yang berkesinambungan untuk implementasi
fasilitas pelayanan kesehatan aman bencana </td>
<td valign="top">Tidak Memiliki</td>
<td valign="top">Memiliki</td>
<td style=" " > </td>
<td valign="bottom"> </td>
</tr>
<tr>
<td>15.Penilaian risiko fasyankes terhadap berbagai ancaman yang terjadi
di wilayah tersebut </td>
<td valign="top"> Belum Ada Sama Sekali</td>
<td valign="top">Ya, sebagian/seluruh fasyankes telah
dilakukan penilaian risiko </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">b.Sumber daya manusia</td>
</tr>
<tr>
<td>16.Jumlah dokter spesialis </td>
<td valign="top">100.468 dokter spesialis/100.000 pddk</td>
<td valign="top">≥10 dokter spesialis/100.000 pddk</td>
<td rowspan="4" valign="bottom"> 
Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan rakyat Nomor 54/2013
tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2011-2025</td>
</tr>
<tr>
<td>17.Jumlah dokter umum </td>
<td valign="top">114.792 dokter umum/100.000 pddk</td>
<td valign="top">≥40 dokter umum/100.000 pddk</td>
</tr>
<tr>
<td>18.Jumlah Bidan </td>
<td valign="top">70.61 bidan/100.000
pddk</td>
<td valign="top">≥100 bidan/100.000 pddk</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td> 
19.Jumlah perawat </td>
<td valign="top">281.834 perawat/100.000 pddk</td>
<td valign="top">≥158 perawat/100.000 pddk</td>
</tr>
<tr>
<td>20.Ketenagaan pada unit yang mengkoordinir upaya Penanggulangan
Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan </td>
<td valign="top">2 Orang S1 Kesehatan dan Orang S1 Non
Kesehatan</td>
<td valign="top">Minimal 2 orang S1 (minimal salah satunya S1
kesehatan)</td>
<td valign="bottom">Kepmenkes No. 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Prov, Kabupaten/Kota serta Rumah
Sakit </td>
</tr>
<tr>
<td>21. Kepemilikan Tim RHA </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>22.Kepemilikan Tim Penyelidikan Epidemiologi </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>23.Kepemilikan Tim Reaksi Cepat/ Tim Gerak Cepat/ Emergency
Medical Team& PHRRT </td>
<td valign="top">Memiliki</td>
</tr>
<tr>
<td>24.Dinkes Kab/Kota telah memetakan/mengidentifikasi tenagakesehatan
yang siap untuk dimobilisasi pada saat bencana </td>
<td valign="top">Sudah</td>
<td valign="top">Sudah</td>
</tr>
<tr>
<td>c.Penanggulangan Krisis Kesehatan</td>
<td > </td>
<td > </td>
</tr>
<tr>
<td>25.SOP mekanisme mobilisasi tim PKK </td>
<td valign="top">Tidak Ada</td>
<td valign="top">Ada</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>26.Memiliki petugas yang terlatih manajemen Penanggulangan
Krisis Kesehatan </td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">27.Memiliki petugas yang terlatih teknis medis
Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
<td valign="top"> Tidak Memiliki</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">28.Memiliki petugas yang terlatih teknis non medis
Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
<td valign="top"> Tidak Memiliki</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>29.Perencanaan peningkatan kapasitas SDM terkait PKK yang rutin dan
berkesinambungan </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">Peringatan Dini
</td>
</tr>
<tr>
<td>30.Sistem Peringatan Dini </td>
<td valign="top">Ya, sebagian/seluruh ancaman bencana sudah ada sistem
peringatan dininya</td>
<td valign="top">Ya, sebagian/seluruh ancaman bencana sudah ada sistem
peringatan dininya </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">Mitigasi </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">a.Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan
Krisis Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td>31.Fasilitasi kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat
terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
<td valign="top">Melakukan</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">b.Kapasitas untuk memetakan risiko Krisis
Kesehatan</td>
</tr>
<tr>
<td>32.Peta/pemetaan kapasitas atau data kapasitas sumber daya yang
dapat digunakan untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
</tr>
<tr>
<td>33.Peta/pemetaan kelompok rentan per kecamatan di kabupaten/kota
</td>
</tr>
<tr>
<td>34.Peta/pemetaan jenis ancaman bencana per kecamatan di
kabupaten/kota </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">a.Anggaran Pengurangan Risiko Bencana </td>
</tr>
<tr>
<td>35.Dinas Kesehatan mengalokasikan anggaran kegiatan pengurangan
risiko Krisis Kesehatan </td>
<td valign="top">Ya</td>
<td valign="top">Ya</td>
</tr>
<tr>
<td>b.Sistem Informasi</td>
<td valign="top"> </td>
<td valign="top"> </td>
</tr>
<tr>
<td>36.Data kejadian Krisis Kesehatan 5 tahun terakhir </td>
<td valign="top">Ada</td>
</tr>
<tr>
<td>37.Daftar kontak person lintas program dan lintas sektor terkait
Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana baik di tingkat Kabupaten maupun
Provinsi </td>
<td valign="top">Ada</td>
</tr>
<tr>
<td>38.Media informasi yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat untuk
untuk meningkatkan kesadaran dalam kesiapsiagaan bencana </td>
<td valign="top">Ada, yaitu Website,Poster,Leaflet</td>
<td valign="top">Ada, yaitu.....</td>
</tr>
<tr>
<td>39.Sarana pengumpulan, pengolahan data dan penyampaian informasi
terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
<td valign="top">Ada, yaitu Telepon,HP,Laptop,Komputer,Internet</td>
<td valign="top">Ada, yaitu.....</td>
</tr>
<tr>
<td>40.Sistem pemantauan 24 jam </td>
<td valign="top">Tidak Ada</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">Kesiapsiagaan
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">a.Rencana Penanggulangan Krisis Kesehatan dan
standard operating procedure</td>
</tr>
<tr>
<td>41.Dinas Kesehatan menyusun rencana kontijensi bidang kesehatan
</td>
<td valign="top">Ada, yaitu Renkon Rencana Kontijensi Bencana Gempa
Bumi Kota Mataram Tahun 2019 yang sumber pembiayaan penyusunannya berasal dari
Pusat Krisis Kesehatan</td>
<td valign="top">Ada, yaitu Renkon.....</td>
<td > </td>
</tr>
<tr>
<td>42.Dinas Kesehatan melakukan TTX, Simulasi, Geladi Bencana Bidang
Kesehatan berdasarkan rencana kontinjensi yang disusun </td>
<td valign="top">Melakukan</td>
</tr>
<tr>
<td>43.SOP Penanganan Korban Bencana di Lapangan </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>44.SOP Pengelolaan obat dan logistik kesehatan bencana. </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>45.SOP pengelolaan bantuan relawan </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>46.SOP pemantauan kejadian Krisis Kesehatan </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>47.SOP Pelaporan Kejadian Krisis Kesehatan </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>48.SOP sistem rujukan pada kondisi bencana </td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td>49.SOP Pelayanan Kesehatan untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan
</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">b. Pembiayaan Tanggap darurat</td>
</tr>
<tr>
<td>50.Dinas Kesehatan memahami Dana Tak Terduga di BPBD </td>
</tr>
<tr>
<td>51.Dinas Kesehatan memahami DSP di BNPB </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">c.Sarana prasarana PKK</td>
</tr>
<tr>
<td>52.Sarana prasarana Penanggulangan Krisis Kesehatan </td>
</tr>
<tr>
<td>53.Penyediaan sarana prasarana telah menyesuaikan dengan jenis
ancaman bencana di wilayahnya </td>
</tr>
<tr>
<td>54.Sarana prasarana telah mencukupi </td>
<td valign="top">Tidak</td>
<td style=" " > </td>
</tr>
<tr>
<td colspan="6">Public Safety Center</td>
</tr>
<tr>
<td>55.Pemerintah memiliki PSC 24 jam </td>
</tr>
</table>
<h4>6. Kesimpulan</h4>
a. Ancaman bencana di Kabupaten/Kota KOTA MATARAM adalah Banjir,Gempa Bumi,Angin
Puting Beliung,Kebakaran,Kecelakaan Transportasi Darat,Kejadian Luar Biasa (KLB) -
Penyakit ,Kejadian Luar Biasa (KLB) - Keracunan ,Konflik Sosial atau Kerusuhan
Sosial,Lainnya (Banjir Rob, Gelombang dan Abrasi).
b. Kerentanan yang bermasalah adalah Tidak Ada Kerentanan Yang
Bermasalah. 
c. Kapasitas Kabupaten/Kota KOTA MATARAM yaitu 63.64%, termasuk kategori Sedang
dengan rincian :

<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" width="100%">
<tr>
<td >No.</td>
<td >Indikator Kapasitas</td>
<td >Jumlah Indikator</td>
<td >Sesuai Standar/Sudah Tersedia/Sudah Ada/Sudah
Melakukan</td>
<td >Kurang dari Standar/Tidak Tersedia/Belum
Ada/Belum Melakukan</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">1</td>
<td valign="top">Kebijakan/Peraturan</td>
<td valign="top" align="center">8</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Penguatan Kapasitas</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Peringatan Dini</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Mitigasi</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top">Kesiapsiagaan</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" valign="top">Jumlah</td>
<td valign="top" align="center">55</td>
</tr>
</table>

<h4>7. Rekomendasi</h4>

.....................................................

Buku - Profil - KOTA MATARAM - 2021

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku - Profil - KOTA MATARAM - 2021

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

<h3><center>PROFIL PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KOTA MATARAM</center></h3>

<p>Dari 55 indikator kapasitas, sebanyak 35 indikator telah dipenuhi oleh

Anda mungkin juga menyukai