Artikel Ilmiah TESIS Yudi
Artikel Ilmiah TESIS Yudi
ABSTRAK
Manajemen kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) pada
Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medik, merupakan bagian dari pertumbuhan
ekonomi nasional dalam dunia ketenagakerjaan dibidang asisten tenaga medis, SMK menjadi
pihak yang menyuplai tenaga kerja karena menghasilkan lulusan terampil yang siap langsung
bekerja, sedangkan permintaan datang dari pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), maka
perlunya intensitas lebih lanjut untuk merekatkan kembali kerja sama antar lembaga. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui relevansi pada kompetensi keahlian
teknologi laboratorium medik di SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ponorogo dengan dunia
usaha dan dunia industri. 2) Untuk mengetahui kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada
kompetensi keahlian teknologi laboratorium medik di SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika
Ponorogo. 3) Untuk mengetahui pendukung serta penghambat dalam menjalin kerjasama antara
sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri pada kompetensi keahlian teknologi laboratorium
medik. 4) Untuk mengetahui langkah/upaya strategis sekolah untuk mencapai keselarasan pada
kompetensi keahlian teknologi laboratorium medik dengan dunia usaha dan dunia industri yang
ditinjau dari teori pertukaran sosial. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitataif dengan
metode pengumpulan data studi kasus dalam bentuk observasi, dokumentasi dan wawancara.
Sedangkan analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya permasalahan ketidakselarasan antara SMK
Kesehatan Bakti Indonesia Medika Ponorogo pada Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium
Medik dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Namun meskipun demikian Sekolah
memiliki rencana strategis untuk mencapai keselarasan tersebut, sehingga lulusanya dapat diterima
di dunia kerja yang relevan.
Kata kunci : Manajemen, kerjasama, smk, dunia usaha dunia industri, teknologi laboratorium
medik
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini temuan – temuan yang diperoleh pada bagian ini
akan diuraikan secara berurutan mengenai manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi), kerjasama, Dunia Usaha dan Dunia
Industri (DU/DI), Klasifikasi dan Fungsi Laboratorium Klinik dan kurikulum
bidang Teknologi Laboratorium Medik serta perspektif Teori Pertukaran Sosial.
(Schein,2008:2) memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara
profesional, karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka
karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus
ditentukan suatu kode etik yang kuat.
Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Manajemen
merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang
melakukannya disebut manajer.
(Schein, 2010) Berdasarkan uraian tersebut, pola kemitraan dapat diartikan
sebagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara dua pihak atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama. Kemitraan kerjasama memiliki tiga pola yaitu,
pola kerjasama kontra produktif, pola kerjasama semi produktif dan pola
kerjasama produktif. Dalam bidang pembelajaran, kerjasama yang dilakukan oleh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI) adalah sebuah strategi pembelajaran dan bisnis yang dapat memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak.
Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) adalah suatu tempat atau
lapangan kerja yang digunakan sebagai alat atau sarana penyaluran tenaga kerja
dan sarana untuk mengimplementasikan ilmu serta kemampuan yang dilakukan
dengan cara melakukan suatu pekerjaan untuk menghasilkan alat pemenuhan
kebutuhan yang ada dan mendapatkan bayaran atau upah. Kerjasama sekolah
dengan DU/DI diartikan sebagai jalinan untuk berhubungan secara kelembagaan
yang saling menguntungkan antara pihak sekolah dengan pihak DU/DI dalam
bentuk penyelenggaraan pendidikan dan latihan.
Laboratorium Klinik adalah Laboratorium Kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik,
Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyankit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan berdasarkan
(Permenkes RI No.411/Menkes/per/III/2010).
Klasifikasi dan Fungsi Laboratorium Klinik berdasarkan Permenkes 411
Tahun 2010, laboratorium Klinik dibagi dua yaitu Laboratorium Klinik Khusus
dan Laboratorium Klinik Umum. 1) Laboratorium Klinik Khusus adalah
Laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen klinik pada
satu bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan tertentu. 2) Laboratorium
Klinik umum adalah Laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
specimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitology klinik dan imunologi klinik, yang diklasifikasi dan fungsi
laboratorium klinik umum dibagi tiga antara lain : a) Laboratorium Klinik Umum
Pratama yaitu dalam melaksanakan pelayanan Laboratorium Klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana. b) Laboratorium
Klinik Umum Madya yaitu dalam melaksanakan pelayanan laboratorium Klinik
Pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana. c) Laboratorium
Klinik Umum utama yaitu dalam melaksanakan Laboratorium Klinik dengan
kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium Klinik Umum madya,
dengan teknik automatik.
Konsentrasi Keahlian Teknik Laboratorium Medik adalah mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian pendukung di laboratorium medik
yaitu melaksanakan tugas pendukung spesifik dengan menggunakan
alat, bahan, pengelolaan pasien dan penanganan spesimen dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang pekerjaan. Pada tingkat selanjutnya akan diajarkan berbagai
kompetensi seperti pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.
Secara umum pertukaran sosial adalah situasi sosial dimana aktivitas
sosial yang saling mencari keuntungan atau manfaat satu sama lain. Apabila
terjadi aktivitas tersebut dimana kedua belah pihak saling percaya bahwa mereka
dapat memperoleh lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugian, mereka akan
mencoba berada dalam suatu hubungan sosial tersebut. Sebaliknya, jika orang
merasa kerugiannya lebih besar atau biayanya lebih besar daripada manfaatnya,
mereka tidak akan menjalaninya.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang penulis sarankan
antara lain : 1) Kebijakan Laboratorium medik adalah keputusan yang diambil
melalui konsultasi dengan staf medis lainya yang memungkinkan Laboratorium
beroperasi dengan andal dan efektif selaras dengan unit kerja yang lain, sehingga
Guru Kompetensi Keahlian bidang Teknologi Laboratorium Medik untuk dapat
memberikan wawasan serta pengetahuan terhadap peserta didik terkait
Klasifikikasi Laboratorium Klinik serta fungsi Laboratorium Klinik sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411 Tahun 2010. 2)
Bagi siswa diharapkan dapat menumbuh kembangkan minat belajar di Sekolah
agar lebih termotivasi dalam belajar bidang Teknologi Laboratorium Medik
sebagai Asisten Tenaga Kesehatan. 3) Bagi sekolah perlu upaya dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan penambahan jalinan kerjasama dengan
institusi pasangan yang relavan, sehingga lulusannya dapat terserap di Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) sesuai Klasifikikasi Laboratorium Klinik
Umum.
DAFTAR ISI