Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Peran PMII : Intelektual Sebagai Bonus Demografi Dalam


Menyongsong Pesta Demokrasi Pemilu 2024
Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan PKD Ke- III
Komisariat UINSI Samarinda

M Rizqul Mufaddhal
Rayon Bahasa Komisariat UINSI Samarinda

CABANG KOTA SAMARINDA KOMISARIAT UINSI SAMARINDA


RAYON BAHASA
PEREGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-Nya sehingga tugas
makalah “Peran PMII : Intelektual Sebagai Bonus Demografi Dalam Menyongsong
Pesta Demokrasi Pemilu 2024” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada senior-senior PMII Samarinda
yang senantiasa membimbing dan memberikan beberapa ilmunya kepada kami
serta terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Dengan selesainya tugas makalah ini, kami berharap dapat memberikan
pengetahuan tambahan tentang “Peran PMII : Intelektual Sebagai Bonus Demografi
Dalam Menyongsong Pesta Demokrasi Pemilu 2024” dimasa yang akan datang,
dan juga sebagai bahan referensi bagi mereka yang membutuhkan informasi tentang
materi ini.
Dan kami sadar bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Samarinda, 28 Mei 2023

Penyusun

ii
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Kadar Intelektul Pemuda Dalam Pengetahuan Politik ..........................3

B. Pengaruh Pengetahuan Politik Terhadap Bonus Demografi .................7

C. Peran PMII Terhadap Kurangnya Pengetahuan Politik dalam


Peningkatan Bonus Demografi Menuju Pesta Demokrasi Pemilu 2024
diindonesia ...................................................................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................11

A. Kesimpulan .........................................................................................11

B. Saran ....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

iii
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai pemuda yang mulai mengembangkan identitas
pribadi, memiliki banyak potensi dalam mengambil tanggung jawab yang
lebih besar, dan akan menghadapi tantangan serta peluang dalam berbagai
aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi
sosial. Pemuda juga dianggap sebagai aset negara yang paling berharga.
Mereka memiliki energi, kreatifitas, dan potensi untuk menciptakan hal-
hal positif dalam masyarakat. Maka dari itu mahasiswa dengan apa yang
mereka miliki disebut dengan Bonus Demografi di Indonesia.
Dengan meningkatnya proporsi penduduk yang memiliki usia
produktif yaitu diantara 15 hingga 64 tahun dalam suatu negara meningkat
secara signifikan dibandingkan dengan proporsi penduduk non-produktif
yaitu anak usia dibawah 15 tahun dan lanjut usia diatas 64 tahun yang
relatif lebih rendah.1 Bonus demografi memberikan peluang dan potensi
kepada negara untuk menggapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Kehadiran bonus demografi yang digadang-gadang sebagai hal yang
menggembirakan terhadap berbagai aspek, terlebih dalam aspek politik
yang pada saat ini menuju kepada Pesta Demokrasi Pemilu 2024 di
Indonesia.
Tahun 2024 merupakan tahun politik yang ditandai dengan Pesta
Demokrasi berupa Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia.2
Menyongsong tahun politik tersebut ditandai dengan maraknya para calon
pemimpin negara yang mulai melakukan berbagai macam cara untuk
mendekatkan diri kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi dan
mendapatkan simpati serta suara dari masyarakat dalam mencapai apa
yang mereka inginkan. Pesta Demokrasi Pemilu 2024 dahulu dan saat ini
tentu mengalami dinamika-dinamika yang beragam. Peran media yang
sangat besar terhadap politik, para elit politik yang saling berkompetisi,
dan para aktivis-aktivis besar yang mengumpulkan masa. Maka dari itu
mahasiswa sebagai pemuda yang sangat berpengaruh dan memiliki hak
dalam menyukseskan Pesta Demokrasi Pemilu 2024 dengan berbagai
potensi yang dimiliki, baik itu dalam segi kemampuan dan intelektual.
Mahasiswa yang begitu besar jumlahnya dan terbagi menjadi
kelompok-kelompok besar yang kaya akan sumber ilmu pengtahuan
menjadi tolak ukur kesuksesan pelaksanaan politik diindonesia terkhusus

1
Prasasti Prakoso, 2020, Karakter dan Perilaku Milenial: Peluang atau Ancaman Bonus
Demografi, (Bengkulu: Consilia Junal Ilmiah BK) hlm. 13
2 Khajjar Rohmah, Pemilu Serentak 2024 Ajang Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan

Bangsa. Diakses pada tanggal 30 Mei 2023 dari Diskominfo Kaltim :


https://diskominfo.kaltimprov.go.id/politik/pemilu-serentak-2024-ajang-memperkokoh-
persatuan-dan-kesatuan-bangsa

1
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
dalam Pesta Demokrasi Pemilu 2024 yang akan datang. Salah satu
kelompok mahasiswa yang merupakan organisasi mahasiswa dalam
lingkup luar kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang
merupakan Organisasi eksternal kampus yang berperan sebagai wadah
yang menampung para pemuda-pemuda dan menjalankan kegiatan yang
bersifat pembelajaran mengenai isu-isu yang perlu diabahas, seperti halnya
mengenai intelektual para pemuda calon pemimpin negara.
Sejalan dengan itu, problematika yang kita alami saat ini adalah
kurangnya kadar intelektual mengenai pengetahuan politik yang dimiliki
oleh para pemuda-pemuda yang ada diindonesia. Kadar Pengetahuan
politik para pemuda diindonesia memiliki presentase yang terbilang
rendah. Dan dengan keadaan Indonesia saat ini yang tengah sibuk akan
kepentingan-kepentingan Pemilu yang akan mendatang disertai dinamika-
dinamika politik yang terjadi. Menjadikan kadar pengetahuan politik
sebagai aspek yang krusial yang perlu kita gambarkan dan bicarakan
bersama. Maka dari itu, di Makalah ini akan digambarkan mengenai peran
PMII dalam menyikapi pengetahuan politik para pemuda yang menjadi
aspek krusial sejalan peningkatan jumlah usia produktif yang disebut
dengan bonus demografi menyongsong Pesta Demokrasi Pemilu 2024.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana kadar intelektual pemuda terhadap pengetahuan politik?


2. Bagaimana pengaruh pengetahuan politik terhadap fase bonus
demografi?
3. Bagaimana peran kader PMII dalam menyikapi dinamika politik dalam
Pesta Demokrasi Pemilu 2024 diindonesia?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah
yang telah ditetapkan yaitu :
1. Mengetahui serta memahami kadar intelektual pemuda terahadap
pengetahuan politik
2. Mengetahui serta memahami pengaruh pengetahuan politik terhadap
fase bonus demografi
3. Mengetahui dan memahami peran kader PMII dalam menyikapi
dinamika politik menuju Pesta Demokrasi Pemilu 2024 diindonesia

2
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
BAB II PEMBAHASAN

A. Kadar Intelektul Pemuda Dalam Pengetahuan Politik

Intelektual merupakan istilah yang merujuk kepada individu yang


memiliki kecerdasan dan kapasitas kognitif yang tinggi, serta memiliki
pengetahuan yang luas dan kemampuan berpikir analitis yang baik.
Mereka cenderung terlibat dalam kegiatan intelektual seperti penelitian,
penulisan, dan debat untuk mengembangkan dan menyebarkan
pengetahuan di bidang mereka.

Intelektual diartikan sebagai pemikir kritis dan memiliki


kemampuan untuk melihat dan memahami masalah kompleks dari
berbagai sudut pandang. Mereka juga dapat mengintegrasikan berbagai
disiplin ilmu dan menghasilkan gagasan-gagasan baru atau teori-teori
inovatif. Selain itu, intelektual juga berperan sebagai penjaga kebebasan
berpikir, yang mendorong masyarakat untuk terlibat dalam refleksi kritis
terhadap isu-isu sosial, budaya, terlebih lagi yang saat ini sedang ramai
adalah politik.

Hubungan intelektual dengan pemuda sangat penting dan memiliki


potensi yang besar. Pemuda merupakan kelompok usia yang penuh
dengan semangat, keingintahuan, dan kreativitas. Mereka merupakan
generasi penerus yang akan membentuk masa depan suatu negara atau
masyarakat dengan intelektual yang dimiliki. 3

Hubungan intelektual dengan pemuda dapat memberikan dampak


positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam
hubungan ini:

1. Pendidikan: Pemuda merupakan masa yang kritis dalam


perkembangan intelektual seseorang. Membangun hubungan yang
baik dengan pemuda dapat membantu mereka mengembangkan
minat dan motivasi belajar yang kuat. Dukungan intelektual dalam
bentuk pendidikan formal dan informal, seperti menyediakan akses
ke pendidikan yang berkualitas, memberikan bimbingan dan
mentoring terhadap individu, serta menginspirasi mereka untuk
mengeksplorasi berbagai bidang ilmu pengetahuan, dapat membantu
pemuda dalam mengembangkan potensi intelektual mereka.

3Lalu Surya Jagat, dkk, 2023, Sosialisasi Pentingnya Pendidikan untuk Pemuda dalam
Membangun Generasi yang Berintelektual di Desa Jago, (Lombok : Community
Development Journal) hlm. 4

3
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
2. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman: Hubungan intelektual yang
baik antara generasi yang lebih tua dan pemuda dapat menciptakan
kesempatan untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Pemuda
dapat memperoleh kebijaksanaan dan pandangan baru dari generasi
yang lebih tua, sementara generasi yang lebih tua dapat memperoleh
wawasan tentang tren dan perkembangan terkini yang mungkin tidak
mereka sadari. Pertukaran ini dapat menginspirasi pemuda untuk
terus belajar dan berinovasi, disamping itu generasi yang lebih tua
dapat melihat dunia melalui perspektif pemuda yang segar dan
inovatif.

3. Pemberdayaan: Hubungan intelektual dengan pemuda juga dapat


memberdayakan mereka untuk mengambil peran aktif dalam
masyarakat. Dengan memberikan pemuda kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, melibatkan mereka
dalam proyek-proyek yang melibatkan pemecahan masalah
kompleks, dan memberikan tanggung jawab, mereka dapat merasa
dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi secara intelektual. Hal
ini akan mendorong pemuda untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan, kreativitas, dan analisis yang diperlukan untuk
menciptakan perubahan positif di dunia.

4. Inovasi dan perkembangan teknologi: Pemuda sering kali merupakan


agen perubahan dan inovasi dalam masyarakat. Hubungan intelektual
dengan pemuda dapat memfasilitasi kolaborasi antara generasi yang
lebih tua dan pemuda untuk menciptakan solusi baru, memajukan
teknologi, dan memecahkan masalah yang kompleks. Pemuda sering
memiliki pandangan yang segar dan perspektif yang unik, sehingga
melibatkan mereka dalam diskusi dan proyek-proyek inovatif dapat
membawa gagasan-gagasan baru dan menggerakkan kemajuan
dalam berbagai bidang.

Dalam rangka membangun hubungan intelektual yang baik dengan


pemuda, penting bagi generasi yang lebih tua untuk mendengarkan,
memberi kesempatan, dan memberikan dukungan kepada pemuda dan
begitupun sebaliknya. Dengan memberikan kesempatan kepada pemuda
untuk mengembangkan skill mereka ataupun membuka ruang diskusi
akan memberikan hasil gagasan-gagasan positif terhadap isu-isu sosial,
budaya, dan politik. Indonesia saat ini sangat memerlukan intelektual
para pemuda agar mampu menjalankan politik Sebagaimana mestinya.

4
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
Hubungan antara pemuda dan politik memiliki banyak aspek yang
saling terkait. Seperti halnya dalam; a) Partisipasi politik, Pemuda
memiliki potensi untuk berpartisipasi aktif dalam politik melalui
berbagai cara, seperti menjadi anggota partai politik, terlibat dalam
gerakan sosial atau advokasi politik, atau berpartisipasi dalam pemilihan
umum sebagai pemilih atau kandidat. Partisipasi politik pemuda penting
karena dapat memberikan suara dan perspektif yang segar dalam
pengambilan keputusan politik, serta membantu membentuk arah dan
kebijakan politik yang mencerminkan kepentingan dan aspirasi generasi
muda, b) Representasi: Pemuda perlu diwakili secara adekuat dalam
sistem politik. Mereka memiliki kebutuhan, masalah, dan kepentingan
unik yang harus tercermin dalam struktur kekuasaan politik. Memiliki
pemuda yang mewakili dalam lembaga legislatif, pemerintahan, dan
posisi pengambil keputusan politik lainnya dapat memastikan bahwa
suara mereka didengar dan kepentingan mereka diakomodasi dalam
pembuatan kebijakan, c) Perubahan dan inovasi: Pemuda sering kali
merupakan agen perubahan yang berani dan inovatif dalam politik.
Mereka memiliki semangat, energi, dan gagasan segar yang dapat
menggerakkan transformasi politik, d) Pendidikan politik: Penting bagi
pemuda untuk memiliki pemahaman yang baik tentang politik dan proses
politik. Pendidikan politik yang kuat dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang sistem politik, hak-hak dan kewajiban politik, dan
pentingnya partisipasi aktif dalam politik. Pemuda perlu diberikan
kesempatan untuk belajar tentang demokrasi, nilai-nilai politik, dan
mekanisme pengambilan keputusan politik untuk membantu mereka
menjadi warga yang terinformasi dan terlibat. Dalam hal ini peran
pemuda dalam menjalankan dan merubah arah pergerakan politik
diindonesia sangat penting. 4

4M. Dicky Umacina, Kaum Muda Harus Ambil Peran Dalam Politik, Diakses pada tanggal
31 Mei 2023 dari Koran Kaltara : https://korankaltara.com/kaum-muda-harus-ambil-
peran-dalam-politik

5
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
Sejalan dengan hal tersebut, permasalahan yang sangat krusial bagi
bangsa Indonesia yaitu minat dari para pemuda dalam dunia politik
terbilang cukup rendah. Partisipasi politik generasi muda saat ini
memang sangat kurang. Hal ini yang menyebabkan problematika di
antara elite politik. Generasi muda ini cenderung memilih cuek dan acuh
terhadap segala perkembangan politik di Indonesia. Sehingga hal ini
menyebabkan permasalahan yang perlu diatasi secara serius oleh
pemerintah saat ini, dalam pelaksanaan pilkada baik dalam bentuk
partisipasi sendiri peran serta generasi muda juga dibilang masih kurang.
Masalah yang melanda generasi muda saat ini yaitu masih ada ketakutan
dari masing-masing generasi muda saat ini untuk bergabung atu setidak-
tidaknya ikut partai politik. Hal ini menyebabkan mainsheet mengenai
partai atau politik buruk dimata masyarakat terutama di generasi muda
yang belum mengetahui secara penuh politik seperti apa. Faktor orang
juga tidak dapat dipungkiri lagi, tekanan orang tua yang melarang
anaknya untuk ikut politik yang lebih dalam. Dari hal tersebut dapat
diketahui bahwa politik sendiri seperti boomerang yang patut mereka
hindari. Keadaan saat ini juga memungkinkan dengan banyaknya kasus
korupsi yang menyeret banyak politisi serta kepala daerah. Sehingga
kepercayaan masyarakat terhadap figur diwarkan partai juga merosot hal
ini berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik masyarkat atau
generasi muda dalam Pemilu.

Hal tersebut juga dikuatkan dengan data statistik, berdasarkan hasil


survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada
Agustus tahun 2022, hanya 14,6% anak muda yang memiliki keinginan
untuk mencalonkan sebagai anggota DPR/DPRD. Kemudian, 14,1%
anak muda ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Sementara,
84,7% anak muda tidak memiliki keinginan mencalonkan diri sebagai
anggota DPR/DPRD. Ada pula 85,2% anak muda yang tidak ingin
mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Survei CSIS juga
mengungkapkan, minat anak muda untuk ikut dalam partai politik sangat
rendah. Hanya 1,1% anak muda yang saat ini bergabung dengan partai
politik. Di sisi lain, persentase anak muda yang ikut dalam organisasi
kepemudaan cukup besar, yakni 21,6%. 5 Maka dari itu, bisa dikatakan
bahwa permasalahan partisipasi dan minat pemuda dalam dunia politik
masih terbilang cukup rendah dan menjadikan pengetahuan pemuda
terhadap politik juga terbilang rendah.

5Dimas Bayu, Survei: Ketertarikan Anak Muda terhadap Politik Masih Rendah. Diakses
pada tanggal 31 Mei 2023 pada Data Indonesia.id :
https://dataindonesia.id/varia/detail/survei-ketertarikan-anak-muda-terhadap-politik-
masih-rendah

6
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
Dan akan berdampak kepada kualitas para pemuda dalam
menentukan pilihannya didalam Pemilihan Umum pada Tahun 2024
yang akan datang. Pemilihan Umum merupakan langkah awal dalam
menentukan arah ataupun keadaan yang akan terjadi di Indonesia
selanjutnya. Maka dari itu kualitas para pemilih yang nantinya akan
didominasi oleh para pemuda yang memiliki potensi besar dan diusianya
terbilang produktif dan kaya akan gagasan-gagasan ide untuk
menetapkan siapa yang akan menjalankan roda pemerintahan
selanjutnya. Namun dilihat dari presentase statistik yang telah di
dijelaskan bahwa harapan bangsa Indonesia yang menginginkan
kemaslahatan bersama akan sirna apabila angka statistik tersebut masih
terbilang rendah dan tidak ada peningkatan.

B. Pengaruh Pengetahuan Politik Terhadap Bonus Demografi

Bonus demografi merujuk pada potensi ekonomi yang dihasilkan


oleh struktur populasi yang mengalami perubahan demografis. Bonus
demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif (usia kerja)
dalam suatu negara lebih besar daripada jumlah penduduk usia dependen
(anak-anak dan lanjut usia). Fenomena ini biasanya terjadi ketika tingkat
kelahiran menurun sedangkan harapan hidup meningkat. Bonus
demografi memberikan kesempatan bagi negara untuk mengalami
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Populasi usia produktif yang besar
dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif dan menggerakkan
pertumbuhan ekonomi. Dengan proporsi penduduk yang bekerja lebih
besar, ada potensi untuk meningkatkan produktivitas, investasi,
tabungan, dan konsumsi.6

Untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik, suatu negara


harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ini melibatkan investasi dalam pendidikan, pelatihan tenaga kerja,
infrastruktur, dan kebijakan yang memfasilitasi penciptaan lapangan
kerja. Juga penting untuk menciptakan lapangan kerja yang layak,
memberikan akses ke layanan kesehatan, dan mempromosikan inklusi
sosial agar semua anggota masyarakat dapat berpartisipasi dalam
pertumbuhan ekonomi.

Namun, bonus demografi juga memiliki batasan waktu. Jika tidak


ada upaya yang cukup untuk memanfaatkannya, bonus demografi dapat

6Prasasti Prakoso, 2020, Karakter dan Perilaku Milenial: Peluang atau Ancaman Bonus
Demografi, (Bengkulu: Consilia Junal Ilmiah BK) hlm. 13

7
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
berubah menjadi "beban" demografi ketika populasi menua dan proporsi
penduduk usia dependen meningkat. Oleh karena itu, penting bagi suatu
negara untuk merencanakan jangka panjang dan mengimplementasikan
kebijakan yang tepat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan.
Salah satu aspek yang perlu ditekankan kedalam peningkatan bonus
demografi yaitu pengetahuan terhadap politik, karena melihat kondisi
Indonesia saat ini sedang menuju Pesta Demokrasi Pemilu 2024.
Pengetahuan politik yang baik dapat memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pemanfaatan bonus demografi. Berikut adalah beberapa
pengaruhnya :

1. Perencanaan kebijakan yang efektif: Pengetahuan politik yang


mendalam memungkinkan para pengambil kebijakan untuk
memahami dinamika politik yang terkait dengan bonus demografi.
Mereka dapat memahami kepentingan berbagai pemangku
kepentingan dan memperhitungkan faktor politik dalam merancang
kebijakan yang memanfaatkan potensi bonus demografi secara
optimal. Ini mencakup merencanakan kebijakan pendidikan,
pelatihan tenaga kerja, kebijakan ekonomi, dan kebijakan sosial yang
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi populasi usia produktif.
2. Implementasi kebijakan yang efektif: Pengetahuan politik yang baik
memungkinkan para pengambil kebijakan untuk memahami tata
kelola politik dan proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan bonus demografi. Mereka dapat merancang strategi
implementasi yang tepat, berkomunikasi dengan pemangku
kepentingan yang relevan, dan memperoleh dukungan politik yang
diperlukan untuk keberhasilan kebijakan bonus demografi.
Pengetahuan politik juga dapat membantu dalam mengatasi
hambatan politik yang mungkin timbul selama proses implementasi.
3. Responsif terhadap kebutuhan masyarakat: Pengetahuan politik yang
baik memungkinkan para pengambil kebijakan untuk memahami
aspirasi, kebutuhan, dan preferensi politik masyarakat terkait bonus
demografi. Mereka dapat merancang kebijakan yang responsif
terhadap kepentingan dan keinginan masyarakat dalam
memanfaatkan bonus demografi. Hal ini mencakup
mempertimbangkan isu-isu seperti inklusi sosial, kesetaraan gender,
mobilitas sosial, dan keadilan sosial dalam merancang kebijakan
bonus demografi.
4. Mendorong partisipasi politik dan partisipasi masyarakat:
Pengetahuan politik yang baik dapat membantu dalam membangun
kesadaran politik dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan

8
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
bonus demografi. Dengan pemahaman politik yang baik, para
pengambil kebijakan dapat berkomunikasi dengan masyarakat,
melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan, dan
memperkuat kapasitas masyarakat dalam mempengaruhi kebijakan
yang berkaitan dengan bonus demografi.

Dalam kesimpulannya, pengetahuan politik yang baik dapat


memainkan peran penting dalam pemanfaatan bonus demografi. Dengan
memahami dinamika politik yang terkait, para pengambil kebijakan
dapat merencanakan dan melaksanakan kebijakan yang tepat, responsif
terhadap kebutuhan masyarakat, dan membangun partisipasi masyarakat
dalam pemanfaatan bonus demografi secara efektif.7

C. Peran PMII Terhadap Kurangnya Pengetahuan Politik dalam


Peningkatan Bonus Demografi Menuju Pesta Demokrasi Pemilu
2024 diindonesia

Organisasi mahasiswa banyak kita temukan diindonesia.


Kehadiran Organisasi mahasiswa tentu memiliki sebab dan alasannya
masing-masing, seperti dalam mewadahi mahasiswa, menampung
aspirasi baik itu mahasiswa maupun masyarakat. Diindonesia terdapat
dua organisasi islam yang memiliki SDM yang memumpuni, baik dari
segi intelektual dan semangat berorganisasi. Yaitu Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,8 keduanya
memiliki latar belakang yang berbeda. Namun yang saat ini memiliki
SDM yang besar adalah PMII yang merupakan organisasi islam yang
lahir dari rahim ulama-ulama Nahdlatul Ulama pada kala itu. Masyarakat
Indonesia yang mayoritasnya menganut kultur budaya NU menjadikan
salah satu alasan besarnya jumlah SDM PMII. PMII lahir tentu memiliki
alasan dan tujuan.

PMII lahir dengan beberapa sebab antara lain: 1) Keterlibatan


Mahasiswa dalam Perjuangan Kemerdekaan: PMII lahir setelah masa
kemerdekaan Indonesia dan di tengah situasi politik yang dinamis. Pada

7 Candranegara, dkk, 2019, Partisipasi Generasi Milenial dalam Kancah Politik Nasional
2019. (Bali : Jurnal Bappeda Litbang) hlm. 24
8
Machallafri Iskandar, Ini 4 Organisasi Islam Ekstra Kampus yang Terbesar di Indonesia,
Mulai dari HMI, PMII, IMM dan KAMMI. Diakses pada tanggal 3o Mei 2023 dari Sumenep
Network.com : https://sumenep.jatimnetwork.com/nasional/pr-6745890319/ini-4-
organisasi-islam-ekstra-kampus-yang-terbesar-di-indonesia-mulai-dari-hmi-pmii-imm-dan-
kammi#:~:text=Ini%204%20Organisasi%20Islam%20Ekstra,IMM%20dan%20KAMMI%2
0%2D%20Sumenep%20Network

9
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
saat itu, mahasiswa dianggap sebagai kekuatan intelektual yang berperan
penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.
Dalam konteks politik ini, PMII dibentuk untuk melibatkan mahasiswa
secara aktif dalam pembangunan nasional dan memperjuangkan nilai-
nilai kebangsaan.9 2) Peran Mahasiswa dalam Reformasi Sosial dan
Politik: PMII juga lahir sebagai respons terhadap kondisi sosial dan
politik yang membutuhkan reformasi. Pada saat itu, terdapat kebutuhan
akan perubahan dan pembaruan dalam sistem politik, pemerintahan, dan
masyarakat. PMII hadir untuk melibatkan mahasiswa dalam perjuangan
untuk perubahan sosial dan politik yang lebih baik. 3) Kritik terhadap
Orde Lama: Saat PMII didirikan pada tahun 1961, Indonesia masih
berada di bawah pemerintahan Orde Lama yang otoriter. PMII hadir
sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan kritik terhadap
kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil dan melanggar hak asasi
manusia. Peran politik PMII adalah untuk m enjadi suara kritis
mahasiswa dan berkontribusi dalam perubahan politik yang lebih
demokratis. 4) Mengamalkan Prinsip-Prinsip Islam dalam Politik:
Sebagai organisasi kemahasiswaan Islam, PMII memiliki tujuan untuk
mempromosikan prinsip-prinsip Islam dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam politik. PMII berusaha menerapkan nilai-nilai Islam
dalam menjalankan kegiatan politik, seperti keadilan sosial, kebebasan
berpendapat, dan partisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat. 5)
Partisipasi Politik dan Kebangsaan: PMII juga lahir dengan tujuan untuk
mendorong partisipasi politik mahasiswa dan mengembangkan rasa
kebangsaan yang kuat. Organisasi ini ingin melibatkan mahasiswa dalam
proses pengambilan keputusan politik dan membentuk pemimpin yang
bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap kepentingan nasional.

Secara keseluruhan, PMII lahir dengan alasan-alasan yang


berhubungan dengan politik, seperti keterlibatan mahasiswa dalam
perjuangan kemerdekaan, reformasi sosial dan politik, kritik terhadap
Orde Lama, penerapan prinsip-prinsip Islam dalam politik, serta
partisipasi politik dan kebangsaan. Organisasi ini didirikan untuk
memberikan platform bagi mahasiswa untuk berperan dalam perubahan
sosial dan politik yang lebih baik.10

Dilihat dari alasan mengapa PMII lahir, dapat dikatakan bahwa


PMII sebagai organisasi mahasiswa islam sangat berperan terhadap
keberlangsungan politik diindonesia. Seperti dalam meningkatkan dan

9Hifni, 2016, Menjadi Kader PMII. (Tangerang : Moderate Muslim Society) hlm. 96
10NuOnline, Sejarah lahirnya PMII. Diakses pada tanggal 30 Mei 2023 dari NuOnline :
https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-lahirnya-pmii-q8TLb

10
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
menjaga keseimbangan intelektual para mahasiswa dan pemuda-pemuda
diindonesia terhadap pengetahuan politik. Kembali kepada alasan PMII
lahir yaitu sebagai pembuka para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
politik seperti dalam pengambilan keputusan didalam Pemilu. Maka dari
itu PMII diharapkan memberikan terobosan-terobosan yang sesuai
dengan kebutuhan dalam meningkatkan pengetahuan politik, seperti
mengadakan agenda-agenda sosialisasi mengenai politik dan juga dalam
menjadi pemilih yang baik dalam Pemilu yang dapat dituangkan dalam
agenda yang dimiliki oleh rayon-rayon yang ada di PMII yang berfokus
terhadap Hukum dan Politik.

Adapun solusi yang diberikan oleh penulis yaitu mengadakan


Pengabdian Masyarakat mengenai Pengetahuan terhadap politik dengan
terjun langsung kepada masyarakat dan para pemuda khususnya
menjadikan agenda tersebut sebagai Langkah untuk menegaskan
pentingnya pengetahuan politik terhadap masyarakat. Melihat kondisi
masyarakat khususnya para pemuda yang acuh terhadap politik yang
terjadi dan hanya berharap kepada elit-elit politik yang tidak semua
paham akan kondisi dan situasi yang terjadi dimasyarakat. Dengan terjun
langsung kepada masyarakat diharapkan mampu berbagi pendapat
mereka terhadap kegiatan ataupun kebijakan yang berjalan dengan fokus
kepada masyarakat. Dan juga dengan adanya agenda ini diharapkan
untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam dunia politik baik dalam
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif nantinya atau
menyumbangkan gagasan-gagasan kritis terhadap politik dan bagaimana
pola perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan yang dialami.

11
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah penulis jelaskan dapat ditarik
kesimpulan bahwa intelektual mengenai pengetahuan politik terhadap
pemuda yang dimana berada pada fase Bonus Demografi yang dimana fase
ini banyak pemuda usia produktif yang berperan didalam politik.
Pengetahuan mengenai politik masih dikatakan terbilang rendah
diindonesia dikarenakan menurut badan survei yaitu Centre for Strategic
and International Studies (CSIS) pada Agustus tahun 2022, menyatakan
bahwa hanya sedikit pemuda yang berpatisipasi langsung kedalam dunia
politik seperti menjabat sebagai DPR/DPRD. Dan bisa dikatakan bahwa
kadar intelektual pemuda mengenai pengetahuan terhadap politik terbilang
kurang.
Melihat kondisi politik menjelang Pesta Demokrasi Pemilu 2024,
Indonesia mengalami kampanye besar-besaran dengan cara melalui
blusukan atau terjun langsung kelapangan dan juga melalui media sosial
yang saat ini penggunaannya sangat besar. Maka dari itu kampanye sangat
mudah dilakukan dan mampu menarik minat dan masa untuk memilih
orang yang berkampanye tersebut.
Maka dari itu Organisasi Mahasiswa Islam terbesar yaitu Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia memiliki peran penting sebagai organisasi
mahasiswa dalam merubah dan mempersiapkan para kaum pemuda agar
memiliki intelektual mengenai pengetahuan politik yang mumpuni. Agar
ketika tiba masanya Pesta Demokrasi Pemilu 2024 para pemuda mampu
memilih dengan benar dan bijak agar mampu menentukan arah gerak
Indonesia kedepan. Dengan menjadikan potensi besar mahasiswa atau
kalangan pemuda yang tergabung didalam PMII dimanfaatkan sebaik-
baiknya melalui kegiatan-kegiatan rutinan yang dimiliki.

12
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
B. Saran
Saran kami dalam makalah ini ialah, untuk dapat memahami serta
mendalami materi atau objek kajian kami dengan berbagai sumber yang
lebih varative untuk bisa memahami materi peran PMII Terhadap
Pengetahuan Politik Sebagai Bonus Demografi Menyongsong Pesta
Demokrasi Pemilu 2024 agar lebih kompleks perlunya membaca ataupun
melihat referensi dari yang lain dan berbagai jurnal dari para lain yang
mungkin cocok untuk bisa membantu penjelasan dari makalah yang kami
buat, karena kekurangannya referensi yang kami dapatkan.

13
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas
DAFTAR PUSTAKA

Prasasti Prakoso, 2020, Karakter dan Perilaku Milenial: Peluang atau


Ancaman Bonus Demografi, (Bengkulu: Consilia Junal Ilmiah BK)
hlm. 13

Lalu Surya Jagat, dkk, 2023, Sosialisasi Pentingnya Pendidikan untuk


Pemuda dalam Membangun Generasi yang Berintelektual di Desa
Jago, (Lombok : Community Development Journal) hlm. 4

Candranegara, dkk, 2019, Partisipasi Generasi Milenial dalam Kancah


Politik Nasional 2019. (Bali : Jurnal Bappeda Litbang) hlm. 24

Hifni, 2016, Menjadi Kader PMII. (Tangerang : Moderate Muslim Society)


hlm. 96

Khajjar Rohmah, Pemilu Serentak 2024 Ajang Memperkokoh Persatuan dan


Kesatuan Bangsa. Diakses pada tanggal 30 Mei 2023 dari Diskominfo
Kaltim : https://diskominfo.kaltimprov.go.id/politik/pemilu-serentak-
2024-ajang-memperkokoh-persatuan-dan-kesatuan-bangsa

M. Dicky Umacina, Kaum Muda Harus Ambil Peran Dalam Politik, Diakses
pada tanggal 31 Mei 2023 dari Koran Kaltara :
https://korankaltara.com/kaum-muda-harus-ambil-peran-dalam-
politik

Dimas Bayu, Survei: Ketertarikan Anak Muda terhadap Politik Masih


Rendah. Diakses pada tanggal 31 Mei 2023 pada Data Indonesia.id :
https://dataindonesia.id/varia/detail/survei-ketertarikan-anak-muda-
terhadap-politik-masih-rendah

Machallafri Iskandar, Ini 4 Organisasi Islam Ekstra Kampus yang Terbesar


di Indonesia, Mulai dari HMI, PMII, IMM dan KAMMI. Diakses pada
tanggal 3o Mei 2023 dari Sumenep Network.com :
https://sumenep.jatimnetwork.com/nasional/pr-6745890319/ini-4-
organisasi-islam-ekstra-kampus-yang-terbesar-di-indonesia-mulai-
dari-hmi-pmii-imm-dan-
kammi#:~:text=Ini%204%20Organisasi%20Islam%20Ekstra,IMM%2
0dan%20KAMMI%20%2D%20Sumenep%20Network

NuOnline, Sejarah lahirnya PMII. Diakses pada tanggal 30 Mei 2023 dari
NuOnline : https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-lahirnya-pmii-
q8TLb

14
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas

Anda mungkin juga menyukai