Anda di halaman 1dari 4

Ia mengatakan bahwa bisa melewati kehidupan seperti itu jika bisa makan tiga kali sehari dan

bersekolah. Bersama kedua orangtua yang tahu mengelola keluarga bahagia walau berada
dalam kondisi serba terbatas.

Kehidupan masa kecil Jokowi memanglah sarat pemandangan-pemandangan yang


menyiratkan keprihatinan, tapi tak membuat mereka sedih. Disaat seperti itu, bapaknya
memperlihatkan semangat yang cukup mampu menumbuhkan harapan.

Dengan tubuh cungkring, rambut gondrong, dan wajah pas-pasan saat remaja yang semakin
menyerpurnakan citra gelisah di dirinya, Jokowi mengandrungi musik rock sebagai remaja galau
yang ingin menyuarakan kegelisahan. Pelepasan ekspresi kegelisahan melalui music rock sangat
menajamkan kepekaan dirinya. Kemiskinan dan keprihatinan yang terlihat dalam kehidupan
masyarakat mulai membuatnya berpikir kritis.

Dari keterbatasan masa muda, ia mengenal apa yang dinamakan motivasi diri: kehendak untuk
bangkit dan mengubah keadaan

Kemiskinan dan keterbatasan dalam hidup Jokowi adalah penyumbang terbanyak dalam
perubahan pikiran menuju masa depan dimana keserderhanaan hidup sebagai mahasiswa
membuatnya bertekad untuk menjadi orang sukses. Karena di tahun 80-an hampir semua
mahasiswa adalah orang-orang yang sederhana dan mahasiswa kaya yang ikut-ikutan bergaya
sederhana. Mereka identik dengan gaya kuliah yang militant. Belajar dengan keras, sekeras
hidup.

Jokowi tidak sentiment pada kalangan kaya. Ia hanya sedih untuk mahasiswa miskin yang
tersudutkan karena hawa hedonis yang mengudara di kampus-kampus negeri pada zaman ini.
Baginya, itu adalah sebuah kemunduran sikap yang dibentuk oleh institusi pendidikan. Padahal
kesederhanaan seharusnya bisa menjadi bagian dari pendidikan, jika ingin siswa tumbuh
menjadi orang yang kuat dalam menghadapi hidup. Itulah yang ia rasakan saat lulus menjadi
insinyur.

Dia tetap berpikir, bekerja beberapa tahun di hutan, menabung, dan menjadi pegangan yang
lumayan untuk pindah bekerja di kota. Jika dirinya hendak membuat perubahan, dia harus
berusaha sendiri. Niat berbisnis jangan ditunda. Jokowi memberanikan diri untuk keluar dari
pekerjaan tetap dan mencoba berbisnis menjadi pengrajin mebel. Beberapa kali ditolak,
beberapa kali mendapat pesanan, bahkan pernah ditipu.
Bisa dikatakan, semua lahir dari keberanian, tekad, dan keyakinan bahwa orang susah tak selalu
harus terpinggirkan. Selama usaha dilakukan dengan niat baik, jalan yang benar, dan gigih,
nasib baik bisa mendekat.

Panggung politik, apalagi jabatan strategis seperti walikota, bukan tujuan hidupnya, semula.
Jokowi lebih berminat menggumuli dunia dagang dan melakukan banyak karya disana. Karya
yang menghasilkan, juga karya kemanusiaan. Organisasi pengusaha yang ia geluti kemudian
mengasah Jokowi dengan cepat. Lalu, orang-orang mulai mengatakan dia cocok jadi walikota.

Ketika masyarakat mengakui Solo sebagai cagar budaya yang agung namun kenyataannya di
kampung-kampung penghasil karya seni khas, penduduknya hidup dalam kemiskinan. Itulah
yang mendorong Jokowi membidani lahirnya organisasi pengrajin dan pengusaha mebel di Solo.

Aktivitas Jokowi di organisasi kemudian disorot oleh orang-orang politik. bujukan rekan
seorganisasi pun terus berdengung. Dengan persetujuan keluarga dan anggota, Jokowi maju
menuju Pilkada Solo bersama Rudy.

Tak perlu mendulang sponsor kampanye secara berlebihan, katanya. Bagi Jokowi adalah aneh
bila kampanye disandingkan dengan penggelontoran dana dalam jumlah yang fantastis. Tidak
ada fungsinya bagi rakyat dan menjadi simbol egoisme sepihak, dan saat pemungutan suara
berlangsung. Jokowi menang, ia terkejut.

Sebuah ajang yang mendebarkan. Ada satu titik, di antara keyakinannya, juga ketidakyakinan.
Akankah anak pedagang kayu yang dulu tinggal di bantaran kali itu bisa menjadi pemimpin
sebuah kot
Ia mengatakan bahwa bisa melewati kehidupan seperti itu jika bisa makan tiga kali sehari dan
bersekolah. Bersama kedua orangtua yang tahu mengelola keluarga bahagia walau berada
dalam kondisi serba terbatas.
Kehidupan masa kecil Jokowi memanglah sarat pemandangan-pemandangan yang
menyiratkan keprihatinan, tapi tak membuat mereka sedih. Disaat seperti itu, bapaknya
memperlihatkan semangat yang cukup mampu menumbuhkan harapan.

Kemiskinan dan keterbatasan dalam hidup Jokowi adalah penyumbang terbanyak dalam
perubahan pikiran menuju masa depan dimana keserderhanaan hidup sebagai mahasiswa
membuatnya bertekad untuk menjadi orang sukses. Karena di tahun 80-an hampir semua
mahasiswa adalah orang-orang yang sederhana dan mahasiswa kaya yang ikut-ikutan bergaya
sederhana. Mereka identik dengan gaya kuliah yang militant. Belajar dengan keras, sekeras
hidup.

Jokowi tidak sentiment pada kalangan kaya. Ia hanya sedih untuk mahasiswa miskin yang
tersudutkan karena hawa hedonis yang mengudara di kampus-kampus negeri pada zaman ini.
Baginya, itu adalah sebuah kemunduran sikap yang dibentuk oleh institusi pendidikan. Padahal
kesederhanaan seharusnya bisa menjadi bagian dari pendidikan, jika ingin siswa tumbuh
menjadi orang yang kuat dalam menghadapi hidup. Itulah yang ia rasakan saat lulus menjadi
insinyur.

Dia tetap berpikir, bekerja beberapa tahun di hutan, menabung, dan menjadi pegangan yang
lumayan untuk pindah bekerja di kota. Jika dirinya hendak membuat perubahan, dia harus
berusaha sendiri. Niat berbisnis jangan ditunda. Jokowi memberanikan diri untuk keluar dari
pekerjaan tetap dan mencoba berbisnis menjadi pengrajin mebel. Beberapa kali ditolak,
beberapa kali mendapat pesanan, bahkan pernah ditipu.
Bisa dikatakan, semua lahir dari keberanian, tekad, dan keyakinan bahwa orang susah tak
selalu harus terpinggirkan.
Pada masa lampau, Jokowi bersama keluarganya merupakan orang yang tersirat keprihatinan namun ia
tidak bersedih. Kemiskinan dan keprihatinan dalam kehidupan masyarakat membuatnya mulai berpikir
kritis dan mengenal motivasi dirinya: kehendak untuk bangkit dan mengubah keadaan. Saat hidup
sebagai mahasiswa membuatnya bertekad menjadi sukses dan membuat perubahan. Ia sedih karena
mahasiswa miskin tersudutkan oleh hedonisme. Padahal kesederhanaan bisa menjadi bagian dari
pendidikan, jika ingin membuat orang yang kuat menghadapi hidup. Itulah yang ia rasakan saat lulus. Ia
pun berpikir ia harus berusaha sendiri untuk membuat perubahan dan memberanikan diri keluar dari
zona nyaman.

Nasib baik bisa mendekat saat memiliki niat baik dan keyakian bahwa orang susah tak selalu
terpinggirkan.

Awalnya Jokowi tidak memikirkan akan masuk ke dunia politik sebelum akhirnya ia melihat masih
banyak orang susah diluar sana saat ia sukses menjadi pengrajin mebel. Juga rekan-rekan organisasi
pengusaha mebel yang selalu membujuk dan persetujuan keluarga, Jokowi maju dan menang dalam
Pilkada Solo.

Akankah anak pedagang kayu yang dulu tinggal di bantaran kali bisa memimpin kota Solo?

Anda mungkin juga menyukai