Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH GIZI KULINER

MIYEOKGUK (SUP RUMPUT LAUT) KHAS KOREA

OLEH :

FITRI UTAMI

P21118011

KELAS A

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

MEI, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Gizi Kuliner sebagai pengganti UTS
ini meskipun dangat sederhana.
Harapan saya semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, dapat menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya
saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Sebagai penulis, saya mengakui bahwasannya masih banyak kekurangan yang terkandung di
dalamnya. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.

Kamis, 26 Maret 2020


Penulis

FITRI UTAMI
P 211 18 011

i
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Laut…………………………………………………………………………..3
2.2 Miyeok-Guk………………………………………………….………………………..3
2.3 Bahan Miyeok-Guk………….………………………………………………………...4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan……………………………………………………………………...8
3.2 Pembahasan…………………………………………………………………………..17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..20
4.2 Saran…………………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Miyeokguk (미역국) adalah sup yang bahan utamanya miyeok, (rumput laut coklat; Undaria


pinnatifida). Kuah terbuat dari kaldu tulang sapi dan kecap. Menurut tradisi, orang Korea
menyajikan sup rumput laut kepada ibu yang baru melahirkan karena dipercaya miyeok dapat
memperbanyak asi. Makan sup miyeok juga dilakukan pada hari ulang tahun. Pada zaman dahulu,
ayah mertua yang menunggu cucu lahir akan membeli sendiri miyeok yang berukuran panjang dan
lebar di pasar. Supaya tidak remuk, miyeok dibawa pulang di punggung diikat tali jerami. Tali
jerami dipercaya dapat mengusir arwah jahat. Mereka percaya, jika miyeok remuk atau patah, si ibu
akan kesusahan saat melahirkan (Jimenez, 2000)

Orang korea biasa menyantap Miyeokguk atau sup rumput laut saat berulangtahun. Sup
rumput laut juga dijadikan hidangan pasca-melahirkan karena manfaat kesehatannya yang
menakjubkan, dan juga dapat menenangkan perut (Philpott, 2006).

Rumput laut merupakan sumber kalsium, yodium, serat, omega, vitamin B1 & B3, serta
rendah kalori. Rumput laut juga dipercaya memilki manfaat kesehatan yang banyak, seperti
regulasi metabolisme, pemurnian darah, menyembuhkan sembelit, detoksifikasi, anti-
karsinogen, anti penuaan, dan lain sebagainya (Atmadja, 1996).

Tradisi wanita yang habis melahirkan dan makan rumput laut sudah ada sejak Dinasti
Goryeo ketika orang mengamati paus yang makan rumput laut setelah melahirkan. Alasan
mengapa menyantap sup rumput laut saat berulang tahun adalah untuk mengingat kerja
keras ibu dalam melahirkan dan membesarkan anak-anaknya (Jimenez, 2000).

Selain itu, ternyata sup rumput laut sehat untuk tubuh karena mengandung vitamin K
yang tinggi sehingga berguna terhadap percepatan proses pembekuan darah. Untuk membuat
sup rumput laut ala Korea ini cukup sederhana sehingga dapat digunakan pada setiap acara
tertentu atau bahkan makan biasa (Atmadja, 1996).

1
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan utama
Mampu melakukan kegiatan pengolahan bahan makanan dan dapat menghasilkan
hidangan yang lezat, sehat, sesuai gizi seimbang, memiliki tampilan yang menarik,
dan sesuai dengan biaya yang dimiliki
1.2.3 Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengadaan bahan makanan
b. Mampu melakukan persiapan bahan mentah dari menu Sup Rumput Laut
c. Mampu melakukan persiapan akhir hingga pembumbuan
d. Mampu melakukan teknik pengolahan bahan makanan dengan teknik memasak
panas kering
e. Mampu melakukan elemen dasar penyajian makanan
f. Mampu membuat garnish

2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Rumput Laut
Rumput laut merupakan tanaman yang tidak memiliki daun, batang dan akar sejati.
Rumput laut memiliki thallus sebagai pengganti peran ketiga bagian (daun, batang dan akar)
tersebut (Anggadiredja, 2006).

Rumput laut kaya akan vitamin A, B1, B2, B3, B9 dan vitamin E. Vitamin C dan vitamin
E merupakan antioksidan potensial, sedangkan vitamin A berperan penting dalam
perkembangan dan diferesiansi sel. Rumput laut kaya akan yodium, zat besi, potasium,
magnesium, kalsium, selenium dan fosfor. Rumput laut mengandung 56 jenis mineral dan
trace-mineral penting bagi tubuh. Mineral yang merupakan komponen utama dalam
suplemen. Tumbuhan laut yang melimpah ini merupakan sumber mineral alternatif selain
dari sumber nabati (tumbuhan darat) dan sumber hewani (daging, telur, susu) yang penting
bagi tubuh. Kappaphycus alvarezii mengandung ion magnesium dan kalsium dalam kadar
tinggi, masing-masing yaitu 581,20 mg/L dan 460,11 mg/L. Iodin berperan penting dalam
menunjang fungsi tiroid. Magnesium penting dalam penyerapan kalsium, zat besi berperan
dalam pertukaran oksigen dalam darah (Anggadiredja, 2006).

Rumput laut telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan sejak lama. Jepang, Korea dan
Cina merupakan negara pengkonsumsi rumput laut terbesar di dunia (Anggadiredja,2006).

2.2 Miyeok-Guk (Sup Rumput Laut)

Seperti olahan pada umumnya, miyeok guk juga memiliki makna tersendiri


lho. Kata miyeok berarti rumput laut, sedangkan guk yang bermakna sup sehingga apabila
kedua kata tersebut disambungkan maka akan menjadi sup rumput laut. Hal ini tentu saja
karena penggunaan utama dari rumput laut sebagai bahan yang digunakan dalam pembuatan
sup lezat ini (Hayashi, 2007).

Miyeok guk sendiri ternyata diolah dengan menggunakan rumput laut kering yang
sebelumnya telah direndam terlebih dahulu hingga lunak. Selanjutnya, rumput laut yang

3
telah lunak tersebut dapat kemudian dicampurkan dengan kaldu sapi hingga meresap dan
terasa lezat (Hayashi, 2007).

Sup rumput laut khas Korea ini juga menjadi salah satu olahan pendamping layaknya
kimchi pada setiap jamuan makan. Namun yang membedakannya adalah cita rasa khas
Korea yang jauh lebih familiar serta terasa ramah bagi para wisatawan asing (Hayashi,
2007).

Sebagai negara yang memiliki empat musim, tak heran bila rasanya rata-rata warga lokal
Korea menyukai miyeok guk untuk disantap bersama keluarga. Hal ini tentu saja karena cita
rasanya yang lezat dan menghangatkan khususnya saat musim dingin tiba (Hayashi, 2007).

Mereka punya tradisi bahwa seseorang yang berulang tahun harus makan Miyeok-guk
atau sup rumput laut. Tradisi ini berkembang karena kebiasaan wanita hamil mengonsumsi
sup rumput laut beberapa bulan menjelang melahirkan dikarenakan sup ini ternyata kaya
kandungan gizi yang diperlukan. Makanan tersebut akhirnya menjadi sebuah memorial
untuk mengapresiasi ibu yang sudah mengandung dan melahirkan mereka (Hayashi, 2007).

Selain itu, kandungan nutrisi yang tinggi menjadi sebuah perlambang kesehatan dan umur
panjang bagi yang berulang tahun. Manfaat kesehatan seperti regulasi metabolisme,
pemurnian darah, menyembuhkan sembelit, detoksifikasi, anti-karsinogen, anti penuaan, dan
lain sebagainya (Hayashi, 2007).

2.3 Bahan Miyeok-Guk

1. Kerang
Kerang merupakan hewan aquatik yang hidup pada substrat dasar perairan dan
ada juga yang menempel pada substrat keras pada badan perairan. Kerang termasuk
dalam kelas Pelecypoda dalam kelompok Moluska berdasarkan karakteristik yang
dimiliki seperti kaki, insang dan dua keping cangkang. Kerang hidup pada semua tipe
perairan yaitu air tawar, estuari dan perairan laut. Kerang laut terdistribusi dari daerah
intertidal, perairan laut dangkal dan ada yang mendiami perairan laut dalam (Bachok,
Mfilinge & Tsuchiya, 2006).
2. Bawang Bombay

4
Bawang bombai (Allium Cepa Linnaeus) adalah jenis bawang yang paling
banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan,
berbentuk bulat besar dan berdaging tebal (Pusat Promosi & Informasi Tanaman Pangan
dan Hortikultura, 1998).
Bawang bombai biasa digunakan dalam memasak makanan di Indonesia, tidak
hanya digunakan sebagai hiasan tetapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang
besar dan tebal dagingnya. Disebut bawang bombai karena dibawa oleh pedagang-
pedagang yang berasal dari kota Bombai (Mumbai sekarang) di India ke Indonesia (Pusat
Promosi & Informasi Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1998).
3. Kecap Ikan
Kecap ikan merupakan salah satu produk bahan makanan hasil olahan melalui
proses fermentasi yang dibuat dari ikan maupun limbah ikan (lambung/organ jeroan),
mempunyai rasa dan bau yang khas serta daya simpannya lama (Purwaningsih &
Nurjannah, 1995).
Menurut Sacenda et.al (1992), aroma dan rasa dari kecap asin sangat tergantung
pada kandungan dan komposisi dar asam volatile yang terdapat pada kecap tersebut.
Namwong et.al, menyatakan bahwa pada proses pengolahan kecap ikan terjadi aktivitas
mikroba tertentu yang bersifat halofilik.
4. Garam
Garam merupakan salah satu bahan kimia yang sering dimanfaatkan oleh manusia
khususnya dalam bidang konsumsi. Penyusun terbesar garam yaitu senyawa Natrium
Klorida. Selain NaCl terdapat pula bahan pengotor antara lain CaSO4 MgSO4 MgCl2
dan lain-lain (Muryati, 2008). Menurut Rositawati (2013) garam diperoleh dengan tiga
cara, yaitu penguapan air laut dengan sinar matahari, penambangan batuan garam (rock
salt) dan air sumur air garam (brine). Garam hasil tambang berbeda-beda dalam
komposisinya, tergantung pada lokasi, namun biasanya mengandung lebih dari 95%
NaCl.
5. Lada
Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman yang buahnya berfungsi sebagai
bumbu masakan, obat herbal, anti bakteri dan anti oksidan. Kebutuhan lada dunia
mencapai 350 ribu ton/tahun. Kontribusi Indonesia sebagai pengekspor lada mencapai

5
29% dari kebutuhan dunia, terbesar kedua setelah Vietnam (IPC, 2013). Produksi lada
nasional tahun 2014 mencapai 91.941 ton (DIREKTORAT JENDERAL
PERKEBUNAN, 2014).
6. Tauco
Tauco bagi kalangan tertentu merupakan produk yang tidak dapat dipisahkan dari
menu makanan sehari-hari. Kandungan protein tauco cukup tinggi, tetapi tauco tidak
dapat digunakan sebagai sumber protein dalam makanan (Suwaryono & Ismeini, 1988).
Tauco tidak digunakan secara langsung, tetapi 138 Chimica et Natura Acta Vol.2 No.2,
Agustus 2014:137-141 sebagai bumbu ataupun sebagai penyedap rasa. Pada proses
pembuatan tauco digunakan larutan garam natrium klorida dengan variasi larutan garam
maksimal 20% seperti yang digunakan pada produk tauco di pasaran (Indriani, 1990).
7. Daun Bawang
Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan salah satu tanaman yang
dimanfaatkan sebagai bahan bumbu penyedap sekaligus pengharum masakan, dan
campuran berbagai masakan dan Bawang daun memiliki aroma yang spesifik sehingga
masakan yang diberi bumbu bawang daun memiliki aroma harum dan memberikan cita
rasa lebih enak dan lezatpada masakan nilai gizi yang dikandung oleh bawang daun juga
tinggi, sehingga disukai oleh hampir setiap orang, Untuk setiap 100 g bawang daun
terdapat kalori (kal) sebesar 29,0 kkal;protein (g) 1,8 glemak; 0,4 g karbohidrat;6,0
gserat; 0,9 g abu’ 0,5 mgkalsium; 35,0 mg fosfor; 38,0 mg zat besi; 3,20 SIvitamin A;
910,0 SI thiamin; 0,08 mg riboflavin; 0,09 mgniasin; 0,60 mg vitamin C;dan 48,0
mgnikotinamid; (Cahyono, 2011).
8. Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum frutescens.) masuk ke dalam famili solanaceae. Salah satu
yang membedakan cabai jenis frutescen dengan jenis yang lain adalah bunganya yang
berarna putih kehijauan dan cenderung menyerbuk sendiri (self polination), namun tidak
menutup kemungkinan untuk menyerbuk silang. Kebutuhan cabai rawit terus meningkat,
karena penggunaannya tidak hanya di sektor pangan, tetapi juga sebagai bahan baku obat
dan kosmetik karena kandungan capsaicin di dalamnya. Selain itu, cabai rawit juga
memiliki rasa yang lebih pedas dan memiliki potensi hasil yang lebih tinggi karena dapat

6
hidup menahun. Salah satu kekurangan dari tanaman ini adalah usia panen yang lama
yaitu mencapai 5- 6 bulan setelah pindah tanam (Koassi, 2012).

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengadaan Bahan Makanan
No Resep Porsi Pengadaan Bahan Jumlah Harga Tempat
Makanan Makanan Pembelian
1. Mieyok-Guk 1 Rumput Laut 2 lbr - -

Bawang Bombay ¼ iris - -


Kerang 250 gr - -

Kecap Ikan ½ sdm - -

Garam ½ Sdm - -

Lada ½ sdm - -

Tauco 1 sdm - -

Daun Bawang ½ btg - -

Cabai Rawit 3 buah - -


Air Secukupnya - -

Pengadaan bahan resep makanan Miyeok-Guk antara lain yaitu 2 lembar bahan
pokok yakni rumput laut, ¼ iris bawang Bombay, 250 gr kerang laut dibuat sebagai kaldu
sup, ½ sdm kecap ikan, ½ sdm garam, ½ sdm lada (bisa menggunakan lada bubuk), 1 sdm

8
tauco, ½ batang daun bawang dan 3 buah cabai rawit serta air untuk merebus secukupnya
(Tabel 1. Pengadaan bahan makanan).

Tabel 2. Jenis-Jenis Pilihan Potongan Sesuai Resep


Jenis-Jenis Pilihan Potongan
Strip cut, strip memanjang
Julienne, menyerupai strip untuk bawang bombay
Slice, garnis pada hidangan ready to eat
Mashed, menumbuk

Jenis-jenis potongan yang digunakan dalam pembuatan Miyeok-Guk ini, adalah


Julienne yaitu potongan yang menyerupai strip yang digunakan untuk bawang Bombay, lalu
ada potongan slice yang digunakan sebagai garnis pada hidangan ready to eat dan mashed
untuk menumbuk cabai rawit (Tabel 2. Jenis-jenis potongan sesuai resep).

Tabel 3. Persiapan Bahan Makanan


No Resep Kategori Jenis Persiapan Bahan Makanan
Makanan Makanan Peralatan Bumbu %Kotoran Jenis Penimbangan

9
& Pemotongan (Urt) / (G)
% Bdd
1. Mieyok- Menu Makanan Alat Kerang 15% & - 250 gram
Guk Oriental Utama Timbang 85%
Pisau & Bawang 0,7% & Julienne ¼ iris
Talenan Bombay 99,3%
Sendok Kecap 0% & - ½ Sdm
Makan Ikan 100%
Sendok Garam 0% & - ½ Sdm
Makan 100%
Sendok Lada 0% & - ½ Sdm
Makan 100%
Sendok Tauco 0% & - 1 Sdm
Makan 100%
Pisau & Daun 1% & Slice ¼ btg
Talenan Bawang 99%
Ulekkan Cabai 0,7% & Mashed 3 bh
Rawit 99,3%

Persiapan bahan makanan Miyeok-Guk yang merupakan menu oriental yang berasal
dari Korea dan termasuk jenis makanan utama. Peralatan yang digunakan dalam proses
pembuatan antara lain yaitu alat timbang, pisau dan talenan, sendok makan dan ulekkan.
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain yaitu 250 gram Kerang, ¼ iris bawang
Bombay dengan menggunakan jenis potongan Julienne, ½ sdm Kecap ikan, 1/s sdm Garam,
½ sdm Lada 1 sdm Tauco, 1/4 batang daun bawang menggunakan potongan Slice dan 3
buah Cabai rawit yang di Mashed. Hampir semua bahan yang digunakan persen kotorannya

10
0% kecuali kerang yaitu 15%, bawang Bombay 0,7%, daun bawang 1% dan cabai rawit
0,7% untuk %kotoran dan berat dapat dimakan (BDD) untuk hampir semua bahan yaitu
100% kecuali kerang yaitu 85%, bawang Bombay 99,3%, daun bawang 99% dan cabai rawit
99,3% (Tabel 3. Persiapan bahan makanan).

Tabel 4. Persiapan Akhir Pada Aneka Resep


No Resep Jenis Kategori Persiapan Akhir
Makanan
1. Mieyok-Guk Makanan Menu Marinate, Kerang direndam air garam
Utama Oriental selama 30 menit agar pasir & bau amis
hilang. Setelah itu sikat bersih kerang
Setelah 30 Menit, kerang direbus lalu
tambahkan potongan bawang Bombay
sambil diaduk hingga cangkang kerang
terbuka dengan sendirinya
Setelah Itu Masukkan tauco korea yang
sudah dilarutkan dengan air panas,
tambahkan kecap ikan, lada, garam dan
cabai rawit sambil terus di aduk
Terakhir masukkan rumput laut yang
telah dipotong strip cut
Lalu tambahkan daun bawang sebagai
garnish

11
Persiapan akhir pada aneka resep dalam pembuatan miyeok-guk ini dimulai dari
proses marinate (perendaman) kerang pada renaman air garam selama 30 menit, dengan
tujuan menghilangkan pasir dan bau amis kerang setelah selesai direndam kerang disikat
bersih. Setelah 30 Menit, kerang direbus lalu tambahkan potongan bawang Bombay sambil
diaduk hingga cangkang kerang terbuka dengan sendirinya. Setelah Itu Masukkan tauco
korea yang sudah dilarutkan dengan air panas, tambahkan kecap ikan, lada, garam dan cabai
rawit sambil terus di aduk. Terakhir masukkan rumput laut yang telah dipotong strip cut, lalu
tambahkan daun bawang sebagai garnish (Tabel 4. persiapan akhir pada aneka resep).

Tabel 5. Teknik Memasak Panas Basah


No Resep Jenis Kategor Alat Teknik Cara Memasak
Makanan i Memasak
Panas Basah
1 Miyeok- Makanan Menu Panci Boiling Panci berisi air dipanaskan
Guk Utama Oriental (merebus) diatas kompor dengan suhu
kurang lebih 100˚C selama 30
menit, lalu tambahkan kerang
direbus dan tambahkan
potongan bawang bombay
sambil diaduk hingga
cangkang kerang terbuka
dengan sendirinya. Setelah Itu
Masukkan tauco korea yang
sudah dilarutkan dengan air
panas, tambahkan kecap ikan,
lada, garam dan cabai rawit
sambil terus di aduk. Terakhir
masukkan rumput laut yang
telah dipotong strip cut, lalu
tambahkan daun bawang
sebagai garnish dan matikan

12
kompor

Pembuatan miyeok-guk menggunakan teknik memasak panas basah yaitu boiling


atau merebus yaitu dengan cara Panci berisi air dipanaskan diatas kompor dengan suhu
kurang lebih 100˚C selama 30 menit, lalu tambahkan kerang direbus dan tambahkan
potongan bawang bombay sambil diaduk hingga cangkang kerang terbuka dengan
sendirinya. Setelah Itu Masukkan tauco korea yang sudah dilarutkan dengan air panas,
tambahkan kecap ikan, lada, garam dan cabai rawit sambil terus di aduk. Terakhir masukkan
rumput laut yang telah dipotong strip cut, lalu tambahkan daun bawang sebagai garnish dan
matikan kompor (Tabel 5. teknik memasak panas basah).

Tabel 6. Evaluasi Penyajian


No Resep Kategori Prinsip Penyajian
Wada Kadar Edible Pemisahan Panas Alat Handling
h Air Part Bersih
1. Miyeok- Menu
Guk oriental √ √ √ √ √ √ √

13
Hasil dari pengolahan menghasilkan satu porsi miyeok-guk dan disajikan dalam
sebuah mangkuk sedang dengan jumlah kadar air yaitu 20,83% dan edible part 100%.
Makanan disajikan pada suhu 40-70’C dan disantap menggunakan sendok dan garpu atau
sumpit (Tabel 6. Evaluasi penyajian)

Tabel 7. Evaluasi Penyajian


No Resep Kategori
Elemen Dasar Penyajian
Kerangka Sederhana Seimbang Porsi Yang Tonjolkan
Penyajian Sesuai Bahan Utama
1. Mieyok Menu
-Guk Oriental √ √ √ √ √

Hasil evaluasi , kerangka penyajian sudah baik. Makanan yang disajikan sederhana,
seimbang dan porsinya sudah sesuai dengan resep. Bahan utama yang digunakan adalah
rumput laut dan bahan utamanya ini sudah menonjol dalam arti saat dicicipi rasa rumput laut
pada sup tetap terjaga walaupun bercampur dengan rasa dari kaldu kerang, bagi pencinta
rumput laut atau makanan khas Korea pasti sangat cocok dengan makanan ini (Tabel 7.
Evaluasi penyajian).

14
Tabel 8. Garnish
No Resep Kategori Garnish
Jenis Bahan Alat Proses Pembuatan
Garnish
1. Mieyok Menu Simple Sayur – Sayuran : - Pisau - Rumput laut
-Guk Oriental Garnish Rumput laut dan - Talenan dipotong slice lalu
daun bawang diletakkan diatas
hidangan
- Daun Bawang
dipotong slice lalu
diletakkan diatas
hidangan setelah
rumput laut

Pembuatan miyeok-guk ini menggunakan simple garnish dengan bahan sayur-


sayuran berupa rumput laut dan daun bawang, dimana rumput laut dan daun bawang
dipotong slice dengan menggunakan alat pisau dan talenan secukupnya lalu di taruh diatas
hidangan ready to eat.( Tabel 8. Garnish).
Tabel 9. Tabel AKG Miyeok-Guk per 100 gram berdasarkan kandungan Mineral dan
Vitamin
Nama Kalsium Zat Besi Iodin Potasium Vit A IU Vit B1 Vit B2 Vit C
Bahan (Mg) (Mg) (Mg) (Mg) (Mg) (Mg) (Mg)

Rumput 470,0 23,0 1,0 3505,0 11000,0 0,25 1,24 20,0


laut

Kerang 20,0 4,0 102 161,0 32,0 0,0 0,2 0,0

15
Bawang 32,0 0,50 0,0 9,60 0,0 0,03 0,21 9
Bombay

Kecap 43 0,8 0,0 288 12 0,0 0,0 0,5


Ikan

Garam 45,0 0,1 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Lada 443,0 9,7 0,0 1,329 547,0 0,0 0,0 0,0

Tauco 72 6 0,0 233 0,0 0,32 0,20 0,0

Daun 20,0 0,7 0,0 150,0 96,0 0,0 0,0 70,0


Bawang

Cabai 148,0 7,8 0,0 2014,0 4161,0 0,3 0,9 76,0


Rawit

Miyeok-Guk memiliki kandungan gizi yang beragam terutama Mineral Dan Vitamin
seperti yang tertera pada tabel 9 diatas, dapat kita lihat pada hampir seluruh bahan miyeok-
guk tidak terdapat kandungan iodine tapi pada kerang terdapat kandungan iodine yang lebih
besar dibanding bahan yang lain, dapat kita lihat juga bahwa memang kandungan mineral
serta vitamin terdapat sangat tinggi pada rumput laut, inilah yang menyebabkan mengapa
sup ini memiliki kandungan mineral dan vitamin yang tinggi.

3.2 Pembahasan

Masakan korea, hampir sama dengan masakan jepang. Rasanya tidak begitu
merangsang, tetapi gurih dengan aroma khas korea. Terutama pada sausnya. Makanan
pokok penduduk korea adalah nasi dengan lauk pauk dari daging,ayam dan berbagai macam
jenis sayuran. Dasar keselarasan makan korea terdiri dari 5 rasa yaitu
pedas,pahit,manis,asam dan asin.

Makanan korea yang terkenal atau khas yaitu kimchi.makanan yang harus ada dalam
setiap hidangan makan. Jika tidak ada kimchi maka rakyat korea merasa kurang lengkap
tanpa adanya kimchi. Minuman yang terkenal dikorea adalah soju. Soju terbuat dari air
beras yang difermentasikan. Kue beras sering disajikan pada festival-festival dikorea.

16
Festival korea sering dirayakan untuk menghormati para leluhur mereka. dinikmati oleh
keluarga kerajaan Dinasti Joseon, memerlukan waktu berjam-jam untuk pembuatannya.
Makanan istana memiliki harmonisasi yang menampilkan kontras dari karakter panas dan
dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta keseimbangan warna.
Makanan istana seperti ini beberapa di antaranya dapat mencapai harga ₩240.000 (sekitar
USD 265) per orang termasuk minuman juga layanan oleh pelayan eksklusif. Restoran yang
menyediakan makanan istana terdapat banyak di kota Seoul. Sejak meledaknya popularitas
drama Daejanggeum, semakin banyak pula masyarakat yang menyukai makanan istana.

Miyeokguk (미역국) adalah sup yang bahan utamanya miyeok, (rumput laut coklat; Undaria


pinnatifida). Kuah terbuat dari kaldu tulang sapi dan kecap. Menurut tradisi, orang Korea
menyajikan sup rumput laut kepada ibu yang baru melahirkan karena dipercaya miyeok dapat
memperbanyak asi. Makan sup miyeok juga dilakukan pada hari ulang tahun. Pada zaman dahulu,
ayah mertua yang menunggu cucu lahir akan membeli sendiri miyeok yang berukuran panjang dan
lebar di pasar. Supaya tidak remuk, miyeok dibawa pulang di punggung diikat tali jerami. Tali
jerami dipercaya dapat mengusir arwah jahat. Mereka percaya, jika miyeok remuk atau patah, si ibu
akan kesusahan saat melahirkan (Jimenez, 2000)

Orang korea biasa menyantap Miyeokguk atau sup rumput laut saat berulangtahun. Sup
rumput laut juga dijadikan hidangan pasca-melahirkan karena manfaat kesehatannya yang
menakjubkan, dan juga dapat menenangkan perut (Philpott, 2006).

Rumput laut merupakan sumber kalsium, yodium, serat, omega, vitamin B1 & B3, serta
rendah kalori. Rumput laut juga dipercaya memilki manfaat kesehatan yang banyak, seperti
regulasi metabolisme, pemurnian darah, menyembuhkan sembelit, detoksifikasi, anti-
karsinogen, anti penuaan, dan lain sebagainya (Atmadja, 1996).

Bahan resep makanan Miyeok-Guk antara lain yaitu 2 lembar bahan pokok yakni rumput
laut, ¼ iris bawang Bombay, 250 gr kerang laut dibuat sebagai kaldu sup, ½ sdm kecap ikan,
½ sdm garam, ½ sdm lada (bisa menggunakan lada bubuk), 1 sdm tauco, ½ batang daun
bawang dan 3 buah cabai rawit serta air untuk merebus secukupnya (Tabel 1. Pengadaan
bahan makanan).

17
Setelah semua alat dan bahan telah siap maka dilakukan proses pengolahan, dalam
pembuatan miyeok-guk ini dimulai dari proses marinate (perendaman) kerang pada renaman
air garam selama 30 menit, dengan tujuan menghilangkan pasir dan bau amis kerang setelah
selesai direndam kerang disikat bersih. Setelah 30 Menit, kerang direbus lalu tambahkan
potongan bawang Bombay sambil diaduk hingga cangkang kerang terbuka dengan
sendirinya. Setelah Itu Masukkan tauco korea yang sudah dilarutkan dengan air panas,
tambahkan kecap ikan, lada, garam dan cabai rawit sambil terus di aduk. Terakhir masukkan
rumput laut yang telah dipotong strip cut, lalu tambahkan daun bawang sebagai garnish.
Proses pengolahan miyeok-guk ini menggunakan teknik memasak panas basah.

Proses pengolahan miyeok-guk tergolong mudah dan hampir tidak memiliki kesulitan
pada prosesnya, sehingga dapat dibuat oleh pemula yang ingin berkreasi dengan menu
masakan oriental.

Hasil dari pengolahan menghasilkan satu porsi miyeok-guk dan disajikan dalam sebuah
mangkuk sedang dengan jumlah kadar air yaitu 20,83% dan edible part 100%. Makanan
disajikan pada suhu 40-70’C dan disantap menggunakan sendok dan garpu. Bahan utama
yang digunakan adalah rumput laut dan bahan utamanya ini sudah menonjol dalam arti saat
dicicipi rasa rumput laut pada sup tetap terjaga walaupun bercampur dengan rasa dari kaldu
kerang.

Miyeok-Guk memiliki kandungan gizi yang beragam terutama Mineral Dan Vitamin
seperti yang tertera pada tabel 9 diatas, dapat kita lihat pada hampir seluruh bahan miyeok-
guk tidak terdapat kandungan iodine tapi pada kerang terdapat kandungan iodine yang lebih
besar dibanding bahan yang lain, dapat kita lihat juga bahwa memang kandungan mineral
serta vitamin terdapat sangat tinggi pada rumput laut, inilah yang menyebabkan mengapa
sup ini memiliki kandungan mineral dan vitamin yang tinggi.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa menu
makanan oriental Miyeok-guk yang berasal dari Korea selatan ini memiliki kandungan
Mineral dan Vitamin yang sangat tinggi, hal ini dikarenakan bahan utama pembuatan sup ini
menggunakan Rumput Laut yang mana kandungan Mineral dan Vitamin didalamnya sangat
tinggi.
Selain itu, Miyeok-Guk ini biasa disantap warga Korea pada saat Ulang tahun dan
untuk ibu pasca melahirkan, alasannya karena tradisi yang mereka anut sejak lama. Selain
itu, sup ini juga diketahui bisa meredakan perut setelah dalam keadaan mabuk. Kita tahu
bahwa masyarakat Korea sangat gemar meminum minuman beralkohol, maka dari itu

19
biasanya setelah minum alkohol mereka akan menyediakan Miyeok-guk ini sebagai pereda
sakit perut dan pusing.
4.2 Saran
Pembuatan Miyeok-Guk sebaiknya tidak menggunakan api dengan suhu tinggi serta
tidak dianjurkan untuk memasak dalam waktu yang lama, karena akan menghilangkan
kandungan nutrisi pada sup.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja JT, Zatnika A, Purwoto H dan Istini S. 2006. Rumpu Laut : Pembudidaya,
Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Jakarta : PS.

Atmadja, W. S., A. Kadi, Sulistijo & R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut
Indonesia. Jakarta : Puslitbang Oseanologi-LIPI.

Bachok, Z., P. L. Mfilinge dan M. Tsuchiya. 2006. Food Sources of Coexisting Suspension -
Feeding Bivalves as Indicated by Fatty Acid Biomarkers, Subjected to The Bivalves
Abundance on a Tidal Flat. Journal of Sustainability Science and Management. 1: 92-111.

Cahyono, B.2011. Seri Budidaya Bawang Daun. Kanisius, Yogyakarta.

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. 2014. Statistik Perkebunan Indonesisa


Komoditas Lada 2013-2015. Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementrian Pertanian. 47
halaman. Jakarta

Hayashi, L., E.J.D. Paula & F. Chow. 2007. Growth rate and carrageenan analyses in four strains
of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Gigartinales) farmed in the subtropical waters of
Sao Paulo State Brazil. Journal of Applied Phycology 19(5): 393-399. DOI: 10.1007/
s10811-006-9135-6

Indriani, E.A. (1990). Pengaruh Substitusi NaCI dengan KCI Terhadap Sifat Mikrobiologi,
Kimiawi dan Sensori Tauco. Skripsi Jurusan PHP, Fakultas Teknologi Pertanian UGM,
Yogyakarta

Jiménez-Escrig, A.; Sánchez-Muniz, F.J. 2000. Dietary Fibre fFrom Edible Seaweeds:
ChemicalStructure, Physicochemical Properties and Effects on Cholesterol Metabolism.
Nutrition Research, 20, 585-598.

Koassi, C.K., R.K. Nevry, L.Y. Guilaume, Z.N. Yesse, M. Koussemon, T. Kablan, K. Kouassi
2012. Profiles of Bioactive compounds of some pepper fruit (Capsicum L.) varieties grown
in Cote d’ivore. Innovative Romanian Food Biotechnologi. 11: 23-31.

21
Muryati. 2008. Pemisahan dan Pemanfaatan Bitern Sebagai Salah Satu Upaya Peningkatan
Pendapatan Petani Garam. Buletin Penelitian dan Pengembangan Industri No.
2/Vol.II/Februari Semarang

Namwong S, Tanasupawat S. Smitinot T, Visessanguan W, Kudo T, Itoh T. 2005. Isolation of


Lentibacillus salicampi strains and Lentibacillus juripiscarius sp.nov.from fish sauce in
Thailand. International journal of systematic and evolutionary microbiology 55: 315-320

Philpott, J & Bradford, M. 2006. Seaweed: Nature’s Secret for a Long and Healthy Life? The
Nutritionist Practitioner.

Purwaningsih S, Nurjanah. 1995. Pembuatan kecap ikan asin secara kombinasi enzimatis dan
fermentasi dari jeroan ikan tuna (Thumus sp). Buletin teknologi hasil perikanan 1(1) 14-18.

Pusat Promosi & Informasi Tanaman Pangan & 233 Etty Sumiati : Pertumbuhan serta hasil umbi
bawang bombai yang ditanam pada waktu berbeda-beda dan Hortikultura.
1998.Vademekum Pemasaran 1987-1997. Pusat promosi dan informasi tanaman pangan
dan hortikultura, Hal : 128-129.

Rositawati. dkk. 2013. Rekristalisasi Garam rakyat dari daerah demak untuk mencapai SNI
garam industri. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. 2(4): 217-225

Sacenda NG, Kurata T, Suzuki Y, Arakawa N. 1992. Oxygen effect on volatile acids formation
during fermentation in manufacture of fish sauce. Journal of food science 57: 1120-1135.

Suwaryono, O & Ismeini, Y. (1988). Fermentasi Bahan Makanan Tradisional, PAU Pangan dan
Gizi UGM, Yogyakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai